Kesayangan Om Abiyan

   Ke lima nya berjalan menuju gedung bioskop. chana dan ketiga teman nya memutus kan untuk menonton film horor yang saat ini sedang trending. Dan ketika akan membeli tiket, tentu saja abiyan akan membayar semua tiket itu, termasuk makanan dan minuman yang mereka beli, untuk menemani nonton.

"Bos, yakin nih mau nonton film horor. di lihat dari gambar nya aja udah serem gitu, apalagi kalau nonton?! ". bisik Adrian, dengan wajah tegang.

" iya lah, kan kamu udah beli tadi tiket nya! ".

" Tapi bos, saya takut. gimana kalau ganti film aja bos, atau saya gak usah ikut ".

" Silahkan kalau gak mau ikut, tapi gaji bulan ini akan saya potong setengah nya! ". Ancam abiyan yang sukses membuat sang sekretaris kesulitan menelan saliva nya.

" Jangan dong bos, ah elah pakai acara ngancam potong gaji lagi".gerutu Adrian.

"Ya sudah kalau gitu ikut saja! ".

   Mereka berlima pun masuk ke dalam ruangan bioskop, sengaja abiyan duduk di sebelah chana. dan yang lain nya duduk di kursi depan nya.

" Kenapa gak bareng aja sih om duduk nya, gue kan mau nonton sama temen-temen gue". protes chana dengan bibir mengerucut.

"Tidak, kamu sama saya, biar teman kamu sama Adrian! ". jawab abiyan melirik ke arah chana yang masih menunjukkan raut wajah kesal.

   Chana tak protes lagi, meski dirinya merasa dongkol karena rencana me time bersama teman-temannya gagal akibat ulah laki-laki di samping nya.

Beberapa saat film sudah mulai di tayang kan, baik chana dan kedua teman nya tampak tenang menonton sambil menikmati pop corn yang tadi di beli sebelum masuk.

Hingga, tiba dimana tokoh yang memerankan hantu di film tersebut muncul dan mengagetkan semua yang ada di sana. tak hanya chana dan kedua sahabat nya yang berteriak karena kaget, bahkan seluruh penonton yang ada didalam pun ikut berteriak histeris. begitu pula dengan Adrian yang menyembunyikan wajah nya pada bahu seseorang, yang tak lain adalah raya.

    Gadis itu yang awal nya berteriak histeris saat hantu muncul dengan wajah seram, seketika langsung menghentikan teriakan nya. Badan nya merasa kaku dan rasa nya sulit untuk di gerakkan. jantungnya juga mendadak berdebar-debar berada dekat dengan lawan jenis.

Tak beda jauh dengan apa yang di alami raya, chana justru menyembunyikan wajahnya pada dada bidang abiyan, laki-laki itu sangat gugup berada di dekat chana. jangan tanyakan bagaimana keadaan jantung nya, di dalam sana seperti berdisko ria. bahkan abiyan tak berani bergerak walau seinchi pun takut jika chana merasa tak nyaman nanti nya.

" Sudah tidak ada lagi hantu nya ,jadi kamu jangan takut lagi ya ". Ucap abiyan lembut.

   Sontak saja chana langsung melepaskan pelukan nya pada abiyan, gadis itu begitu malu karena memeluk abiyan. Meski tanpa di sengaja, namun gadis itu sudah terhitung dua kali memeluk abiyan.

" si siapa yang takut, orang gue cuma kaget kok! ".

Rasa nya chana ingin menyembunyikan wajah nya dari hadapan abiyan saat ini juga. Untung saja keadaan bioskop yang tak terang mampu menyamarkan wajah nya yang chana yakin sudah merah.

" So sorry om gue gak sengaja, tadi reflek aja gitu ". Ucap chana gugup.

" Hmm gak apa-apa kok,, kalau nanti kamu takut lagi juga boleh peluk saya lagi". Ucap abiyan terdengar santai.

" Ish apaan sih, dasar mesum!". Gerutu chana sambil mengerucutkan bibir nya.

" Saya tidak mesum ya, bukan kah kamu sendiri yang lebih dulu meluk saya, dan ini sudah terhitung dua kali kamu memeluk saya .lalu di mana letak kemesuman saya ?'.

      Muka chana semakin memerah kala abiyan mengingatkan dengan diri nya yang sudah dua kali memeluk abiyan ,meski tanpa di sengaja namun chana malu.

   Chana tak lagi membalas ucapan abiyan, gadis itu lebih memilih pura-pura fokus pada layar didepan nya. abiyan tak begitu memperhatikan, karena sejak tadi diri nya selalu memandangi wajah ayu chana.

...****************...

    Akhirnya film yang mereka tonton pun telah selesai. Para pengunjung pun berdiri dari duduk nya dan keluar dengan tertib. Namun chana dan teman-teman nya masih duduk di kursi nya masing-masing, selain malas untuk berdesakan, mereka juga masing menenagkan diri agar rasa takut saat tadi menonton berkurang.

" Ekhemm film nya udah selesai kak ,jadi bisa tolong di lepas gak pelukan nya ?'. Tanya raya pada adrian yang msih setia memeluk nya.

" Ah i iya maaf''. Ucap adrian sambil melepas pelukannya. Hilang sudah sikap sok cool nya di depan teman kekasih bos nya , karena takut menonton film horor.

" Setelah ini kalian mau kemana ?''. Tanya abiyan sambil memandang tiga gadis itu bergantian.

" Gak tahu ?". Ucap chana.

" gimana kalau kita belanja aja , saya yang akan traktir ". Usul abiyan meminta persetujuan chana.

" Gak mau om ,lagian tadi kita juga udah beli baju kok ". Tolak chana.

" Iya kak, mungkin kita akan pulang saja, hari juga sudah sore '. Jawab raya.

" Oke kalau gitu, kalian naik apa kesini?'.

" Kita naik ojek tadi kak ". Jawab loli .

" Ya sudah ayo sekalian saja saya antar pulang ".

" Tidak ..".

" Waah terimakasih ya kak, kita jadi gak perlu repot buat pesan ojek lagi. Lagian kami juga berencana mau nginap di rumah kekasih kakak kok, jadi antar nya satu arah ". Ucapan chana di potong begitu saja oleh loli. Tak peduli chana melotot ke arah nya.

" Ya sudah kalau begitu ayo kita keluar, pintu nya juga udah sepi '. Ajak abiyan.

    Kelima nya pun berdiri lalu berjalan menuju lua gedung. Adrian berjalan lebih dulu untuk mengambil mobil nya.