Kesayangan Om Abiyan

Kesayangan Om Abiyan

BAB 1 Chana

Disebuah kamar bernuansa pink dengan berbagai macam boneka yang menemani tidur si pemilik kamar, tampak anak gadis dengan selimut tebal yang membungkusnya.

Dikarenakan semalam turun hujan deras, membuat si pemilik kamar enggan bangun dan membuka mata. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi yang arti nya dia akan kesiangan berangkat sekolah.

     brak...brak ...brak...

   Suara pintu yang sejak tadi di gedor tak membuat tidur gadis itu terusik ,justru malah semakin menenggelamkan seluruh tubuh nya pada selimut bermotif hello kitty.

" Sayang, mau sampai kapan kamu tidur ?. Ini sudah jam tujuh pagi!". Teriak seseorang yang merupakan ibu dari gadis itu.

Chana yang semula tertidur lelap pun seketika langsung terbangun. Mata nya langsung terbuka lebar dan buru-buru gadis itu menuju kamar mandi.

Ya, nama nya Chana. Ingat hanya Chana tak ada nama lain atau nama panjang seperti kebanyakan nama pada umum nya.

Putri tunggal dari pasangan bapak Narya dan ibu Laksmi. Seorang pengusaha di bidang kuliner, yang memiliki cafe kecil yang berada tak jauh dari sekolahan Chana. Sementara Ibu nya Laksmi hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Meski usaha sang ayah terbilang kecil. Namun, chana mampu bersekolah di sekolahan favorit di kota nya.

Gadis berusia 18 tahun itu memiliki otak yang cerdas. Gadis cantik dengan lesung pipi dan gigi gingsul itu membuat Chana menjadi primadona di sekolah nya. Banyak siswa yang tertarik dengan gadis itu. Bahkan ada pula yang terang-terangan menyatakan perasaan nya pada Chana , namun berakhir di tolak halus oleh gadis cantik tersebut.

Bukan tanpa alasan Chana selalu menolak jika ada siswa yang menyatakan cinta pada nya, ayah nya yang begitu protektif pada putri satu-satu nya selalu melarang jika Chana akan dekat dengan siswa di sekolah nya. Pak Narya tidak mau jika putri kesayangan nya terjerumus pergaulan bebas dan membuat anak nya rugi. jadi sebisa mungkin pak Narya melarang jika ada laki-laki yang akan mendekati Chana baik tujuan nya hanya berteman.

Chana sendiri tidak keberatan dengan peraturan ayah nya yang tidak boleh berteman dengan laki-laki, apalagi menjalin hubungan seperti pacaran, karena menurut nya tak ada waktu untuk nya berpacaran saat disekolah, dan malah jadi mengganggu waktu belajar nya. Chana lebih suka belajar dengan sungguh-sungguh dari pada memikirkan pacaran. Menurut nya, akan ada waktu nya untuk Chana mengenal tentang dunia percintaan.

Oke balik ke Chana, yang saat ini sedang bersiap.

Setelah mandi dengan waktu singkat, Chana buru-buru memakai seragam sekolah nya, memoles sedikit wajah cantik nya dengan bedak bayi juga liptint. Tak lupa pula gadis itu menyemprotkan parfum kesukaan nya pada bagian tertentu. Setelah memastikan penampilan nya sempurna Chana langsung menyambar tas yang berada di meja belajar lalu keluar kamar.

"Pagi, pa. Ma ". Sapa Chana pada kedua orang tua nya.

" Pagi sayang ". Jawab kedua orang tua Chana kompak.

" Ma, aku langsung berangkat ya, udah telat ini! ". Kata Chana mencium punggung tangan kedua orang tua nya.

" Kamu gak mau papa antar Na? ". Tanya pak Narya setelah menyesap kopi hitam nya.

" Gak mau pa, aku hari ini pengen naik si putih. Lagi pula aku udah kesiangan, kalau di antar papa akan lama ". Jawab Chana. 'Si putih' adalah motor matic kesayangan Chana'.

" Ya sudah kalau begitu. Kamu hati-hati. Jangan ngebut ". Ucap pak Narya memperingati anak nya.

" Siap pa". Jawab chana.

"Ini bekal nya di bawa ya sayang, nanti di makan di sekolah ". Ucap bu laksmi menyodorkan kotak bekal pada putri nya. Tak mau berdebat, Chana menerima kotak bekal itu lalu berlalu dari meja makan.

" Aku harus buru-buru nih, kalau tidak bisa terlambat! ". Gumam Chana saat melirik jam di pergelangan tangan nya.

Chana melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi, karena waktu sudah mepet dan sebentar lagi gerbang pasti akan di tutup.

Namun saat di pertigaan jalan, Chana yang hanya fokus pada jalanan depan tak memperhatikan jika ada mobil sedan warna hitam yang muncul dari belokan.

Ciittt... Brakk..

Motor Chana tersenggol mobil itu, lalu ambruk di pinggir jalan. Chana meringis saat motor nya menimpa badan nya yang kecil.

"Aduhhh... Apes banget si gue ". Gumam Chana meringis merasakan sakit di bagian tangan nya yang terkena aspal.

Sementara pengendara mobil itu yang tak lain ada si supir, turun dari mobil untuk mengecek orang yang tak sengaja di tabrak nya.

" Non, tidak apa-apa? ". Tanya laki-laki yang seumuran dengan ayah Chana. Dengan sigap, supir itu pun membantu Chana berdiri.

" Iya gak apa-apa pak, tapi motor ku ". Jawab Chana memandang ngenes motor nya yang rusak.

" Maaf kan saya non saya tidak sengaja. Non juga tadi bawa motor nya cepet banget". Ucap sopir itu merasa bersalah.

Sementara di dalam mobil, tampak seorang laki-laki tengah memainkan ponsel nya. Melihat sopir nya tak kunjung kembali, laki-laki itu pun memutuskan untuk turun dari mobil.

" Pak sudah belum?". Tanya laki-laki itu yang memakai setelan jas warna hitam.

Chana dan sang sopir pun menoleh ke sumber suara. Chana yang melihat laki-laki tampan di depan nya terpesona, mulut nya menganga melihat laki-laki tersebut yang begitu sempurna.

" Maaf tuan, motor gadis ini seperti nya rusak, nona ini juga seperti nya terluka". Jelas sopir tersebut yang bernama Ujang.

" Ck... menyusahkan . Saya sudah terlambat pak" .Decak laki-laki itu yang tak lain adalah Abiyan.

Abiyan merogoh saku celana nya lalu mengeluarkan dompet nya. Mengeluarkan beberapa lembaran uang warna merah lalu di berikan pada gadis yang tak sengaja di tabrak supir nya.

" Saya akan bertanggung jawab. Ini terima lah, maaf saya sedang buru-buru jadi tak akan sempat jika mengantarkan adik ke dokter. Ini ada kartu nama saya ,kamu hubungi saya jika terjadi sesuatu pada kamu. Biaya perbaikan motor juga akan saya tanggung, kamu hubungi nomor yang ada di kartu nama ini saja nanti !". Ucap Abiyan cepat ,lalu kembali masuk ke dalam mobil, diikuti pak Ujang.

" Non sekali lagi maaf kan saya ". Ujar pak ujang sebelum menaiki mobil lalu menjalankan nya.

Chana yang masih melongo pun seketika sadar. mata nya memandang lembaran uang yang di berikan laki-laki tadi.

" Ya ampun itu tadi orang atau bukan sih kok ganteng banget ya". Gumam chana.

" Aduh ,, mana sakit banget lagi. Sebaik nya aku ijin saja lah ". Monolog Chana. Tak ada seorang pun yang melihat chana kecelakaan, karena jalanan yang di lalui nya masih sepi.

" Ganteng sih ganteng tapi kok sombong banget ya, mana langsung ninggalin gue gitu aja lagi, gak di tolong dulu !". Gerutu Chana kesal.

Chana merogoh tas nya lalu mengambil ponsel untuk menghubungi papa nya agar menjemput nya, meski nanti akan kena omel panjang oleh ibu nya karena ugal-ugalan naik motor.

[ Halo pa,, papa bisa jemput Nana gak ?]. Kata Chana setelah panggilan telfon nya terhubung. Nana adalah pangilan semasa kecil nya.

[ Halo Na ,,bukan nya kamu sudah di sekolah kok minta jemput ?]. Jawab pak Narya heran.

[ Aku belum sampai pa, ini masih di jalan xx. Dan tadi gak sengaja keserempet mobil]. Ucap jelas Chana.

[Apa.. Kamu keserempet mobil, terus gimana keadaan kamu Na?. Papa sama mama kesana sekarang ]. Jawab pak Narya panik mendengar anak nya keserempet mobil.

[Iya pa, Nana tunggu].

Tut..

Panggilan pun di akhiri, Chana memilih duduk di bahu jalan sembari menunggu orang tua nya sampai.

Bersambung. .

Terpopuler

Comments

élis 🇵🇸

élis 🇵🇸

mampir tor

2024-03-27

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!