​Cinta yang Menyembuhkan Luka

Ivan

Aku merasa seperti sampah, aku tidak tahu apa yang terjadi padaku. Aku seharusnya menjauhi anak itu, aku tahu apa yang dia rasakan padaku, dan aku tahu aku sangat kacau sehingga aku tidak bisa membalasnya.

Tapi adrenalin latihan dan kemarahan yang kurasakan membuatku kehilangan kendali.

Dia sangat seksi, dia cantik, memiliki tubuh yang menakjubkan, tidak sulit untuk terangsang olehnya. Tapi aku tidak bisa menciumnya, tidak tanpa memikirkan Vlad, dan anak ini tidak pantas mendapatkan itu.

Memilikinya begitu dekat, memprovokasiku, akhirnya aku terbawa suasana, aku sangat menikmati setiap bagian dari tubuhnya yang menggairahkan itu, kulit lembutnya, yang meleleh setiap kali aku menyentuhnya. Tapi kemudian aku teringat padanya, bagaimana dia berteriak dan mengerang di bawahku, memintaku lebih, dan kemudian mengkhianatiku, menipuku, mengejek dan menertawakanku. Kemarahan gila menguasai tubuhku dan aku berhenti berpikir, berhenti mendengar. Ketika aku akhirnya ejakulasi, namanya yang keluar dari bibirku.

Ketika aku menyadari kesalahan yang telah kulakukan, sudah terlambat, aku mencoba berbicara dengan anak itu untuk meminta maaf, tetapi ketika aku menatap matanya, rasanya seperti ditusuk dengan pisau, dia hancur, matanya tidak memiliki cahaya atau kehidupan, itu mengejutkanku sampai aku tidak bisa membela diri dari dorongan yang dia berikan padaku, aku tetap di sana di lantai, di mana tempat yang pantas untukku setelah apa yang kulakukan.

Sampai kapan orang sialan itu akan merugikanku? Akan menyakitiku, dan membuatku menyakiti orang-orang di sekitarku, ini tidak adil. Sebagai pertanda iblis, aku mendengar telepon berdering, itu dia.

- Apa yang kau inginkan, Vladmir?

- Hei sayang, jangan bicara seperti itu padaku, tolong dengarkan aku, kumohon.

- Kau tahu, aku penasaran, ayolah katakan apa yang kau inginkan agar aku bisa menyingkirkanmu sekaligus.

- Dengar, aku tahu aku salah karena berbohong padamu, tapi kita bahagia seperti ini, bukan? Kita tetap sama, tidak peduli dengan siapa aku menikah, aku akan selalu menjadi milikmu. Kita tidak perlu putus.

- Tidak ada lagi kita, Vladimir, aku sarankan kau cari pria lain untuk menidurimu, karena aku keluar!

- Kau tahu kau tidak akan bisa tanpaku, kau tahu kau akan akhirnya kembali padaku penuh kerinduan karena kau mencintaiku, dan aku akan menunggu, hanya saja jangan terlalu lama, aku bisa lelah menunggu.

- Tunggu saja duduk, Vladmir, karena aku sudah punya yang lain.

Aku mematikan telepon sebelum mendengar lebih banyak omong kosong darinya, jauh di lubuk hatiku aku takut dia benar, takut tunduk pada hal itu karena cinta sakit yang kurasakan padanya, meskipun semua yang telah dia lakukan padaku, aku masih merindukannya, ini sangat menyebalkan!

Melihat anak itu hari ini tidak banyak membantu memperbaiki hariku, dia berada di ruang pelatihan dengan kelompok pagi, ketika aku masuk aku bisa melihatnya, dia bertelanjang dada dengan bekas gigitanku masih di tubuhnya, dan memar di pinggangnya, bukti di mana tanganku berada kemarin. Kau bisa menyebutku brengsek, tapi aku senang melihat bagaimana aku meninggalkan tubuhnya.

Ketika dia melihatku, dia tidak mempertahankan pandangannya, dia begitu saja keluar dari sana seolah-olah dia telah melihat iblis, aku tidak bisa menyalahkannya, lebih baik menjauh darinya.

Sedangkan Dimitri, yang ini tidak bisa kuhindari meskipun aku ingin. Aku tidak pernah terlalu memikirkan apa yang ayah dan aku lakukan, dan bagaimana itu bisa memengaruhinya, tapi aku benar-benar mencintai anak itu seperti anakku sendiri. Aku tidak bisa membayangkan kehilangan cinta atau rasa hormatnya, itu akan menjadi hal lain yang akan membuat cinta sakit yang kurasakan ini hilang dariku.

Orang-orang, sebelum aku lupa, itu adalah Ivan👆

Yang ini adalah Vlad👆

Dan yang ini adalah bayi kita Tiago

Dimitri

Kamarku seperti museum, tempat suci yang didedikasikan untuk Alexandra, ada foto-fotonya yang tersebar di seluruh tempat, pakaiannya masih di lemari, semua miliknya masih di tempat dia meninggalkannya, kadang-kadang aku tidur memeluk salah satu kemeja tidurnya untuk mencium aromanya. Aku kehilangan hitungan berapa kali aku berbicara sendiri sambil menatap potretnya, berapa kali aku menangis merindukannya sambil melihat meja riasnya dengan kursi tempat dia biasa menyisir rambutnya kosong.

Tetapi beberapa waktu lalu, aku tidak bisa menatap potretnya, aku tidak bisa tidur di ranjang kami, aku tidak bisa memikirkannya tanpa merasa bersalah yang besar.

Sejak Malik tiba, semuanya berubah, aku benar-benar tidak berpikir dia akan memengaruhiku sebanyak ini, aku pikir aku bisa hidup dengannya tanpa merasakan apa-apa, tetapi itu tidak mungkin.

Ketika dia tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah, dia mengisi segalanya dengan energi yang menggetarkan, kelembutannya menyentuhku sampai ke lubuk jiwaku.

Cara dia menatapku, membuatku ingin menjadi orang yang lebih baik, ketika dia menatapku aku ingin menjadi pahlawan, aku ingin layak mendapatkan tatapan itu.

Tetapi pada saat yang sama aku merasa seperti orang terburuk di dunia, karena aku bersumpah, aku berjanji padanya, aku berjanji sambil memegang tubuhnya yang tak bernyawa, bahwa dia akan menjadi satu-satunya, dan sekarang aku mengkhianatinya, aku mencemarkan nama baiknya.

Aku tidak bisa bahagia dengannya, dan aku juga tidak bisa bahagia dengannya, tidak tanpa mengkhianati ingatannya, dan itu tidak akan pernah kulakukan.

Satu-satunya hal yang bisa kulakukan sekarang adalah menjauh darinya, dengan waktu dan ketidakhadiran aku akan melupakannya sepenuhnya.

Vladmir

Di sisi lain kota, aku berhasil membuat salah satu anak buahku bertemu dengan Luigi Palermo, dia akan menyampaikan kepada mafia Italia semua yang perlu mereka ketahui tentang rutinitas orang kulit hitam yang malang itu. Jika Luigi adalah orang yang kupikirkan, dia akan ingin membalas dendam pada Dimitri di tempat yang paling menyakitkan. Merampas darinya sekali lagi orang yang dia cintai. Aku merasa jijik memikirkannya, dua pria bersama. Hubungan antara dua pria hanya dapat diterima jika itu hanya seks dan sesamar mungkin.

Begitu orang kulit hitam terkutuk itu berada di tangan orang Italia, dia akan dibunuh, aku akan menyingkirkannya selamanya, dan mempraktikkan rencana yang telah kukerjakan beberapa waktu, membuat Dimitri menjadi bonekaku.

Anak itu hanya berguna ketika tidak ada gangguan di sekitarnya, dan jika dia kehilangan satu lagi orang penting, maka dia akan menjadi senjata yang sempurna, seorang pria tanpa perasaan, tanpa rasa takut dan tanpa keraguan, yang akan kukendalikan sesuka hatiku. Aku akan menggunakan Dimitri untuk menaklukkan semua kekuatan dan pengakuan yang pantas kudapatkan.

Aku selalu berpikir bahwa jika aku memiliki masa muda dan kekuatan sebelumnya dengan kebijaksanaan dan pengalaman yang kumiliki hari ini, aku bisa menaklukkan apa pun yang kuinginkan, baiklah jika aku berhasil merampas dari Dimitri semua yang dia miliki, mungkin aku bisa mewujudkan impian itu.