NovelToon NovelToon
Fadil Dan Yara (Dikhianati Karena Gendut)

Fadil Dan Yara (Dikhianati Karena Gendut)

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Tamat
Popularitas:547.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: Nita.P

Menjalin kasih selama 2 tahun lamanya, bahkan sudah tinggal satu atap dengan segala tujuan cerita dan mimpi di masa depan. Semuanya sudah di rancang sejak awal.

Namun apa jadinya ketika salah satu dari mereka malah jatuh cinta pada orang lain dan memilih untuk berkhianat?

Semua mimpi dan cerita yang sudah di rangkai kini harus hancur seketika dan tidak bisa di perjuangkan lagi. Mungkin satu hal yang membuat Fadil rela menghancurkan hubungan yang sudah terjalin lama ini, hanya karena Yara yang memiliki tubuh berisi dan jauh dari kata cantik dan ideal. Seperti wanita di luaran sana.

Lalu, apa Yara akan mampu memeprtahankan hubungan ini di saat sudah ada wanita lain yang hadir di kehidupan Fadil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dimana Kamu, Yara?!

Fadil memegang dadanya yang tiba-tiba saja berdenyut nyeri. Entah kenapa dia merasakan kesedihan dalam dirinya dengan begitu tiba-tiba. Namun, hanya ada bayangan Yara yang melintas dalam ingatannya. Membuat Fadil berfikir jika kesedihannya ini karena dia merindukan Yara.

"Dimana kamu Yara, kembalilah dan maafkan semua kesalahan aku. Ya Tuhan, jaga dia baik-baik. Aku masih mencintainya"

Fadil yang sadar jika hatinya masih milik Yara sampai saat ini. Fadil yang mulai menyadari kebodohannya itu, karena menyangka jika dirinya memang sudah tidak mencintai Yara lagi hanya karena kenyamanan sesaat dirinya pada Putri Ajeng. Fadil sadar jika dirinya memang terlalu bodoh.

"Sayang, aku punya hadiah untuk kamu"

Fadil menatap kekasihnya pada saat dia baru saja pulang bekerja, selalu di sambut dengan senyuman Yara yang begitu tulus padanya. Fadil menghampirinya dan memberikan kecupan hangat di keningnya.

"Hadiah apa? Memangnya hari ini hari apa sampai kamu menyiapkan hadiah untuk aku?"

Yara cemberut mendengar pertanyaan Fadil, kekasihnya itu memang pelupa. Hingga dia tidak ingat hari spesial dalam hidupnya. "Masa kamu lupa si, hari ini 'kan tanggal jadian kita ke satu tahun. Apa kamu tidak ingat, parah banget si"

Fadil langsung memeluk Yara yang langsung berbalik dan berniat untuk pergi dari hadapannya, karena kesal dengan Fadil. "Maaf Sayang, aku banyak kerjaan akhir-akhir ini. Jadi sampai lupa, tapi kamu tenang saja karena aku sudah menyiapkan hadiah untuk kamu jauh-jauh hari, karena aku tahu kalau aku pelupa"

Mendengar itu Yara langsung tersenyum dan memeluk kekasihnya dengan erat. Dan hadiah untuk Anniversary pertama mereka adalah sebuah jam tangan dan kalung. Yara sengaja membelikan jam tangan untuk kekasihnya, karena Fadil yang selalu lupa waktu jika bekerja. Dan Fadil juga memberikan sebuah kalung dengan liontin huruf FY, sebuah inisial nama mereka berdua. Saat itu keduanya begitu bahagia dengan kesederhanaan mereka.

Fadil mengusap air mata yang menetes begitu saja. Dia menatap jam tangan yang sudah tertinggal jaman itu, jam tangan yang di berikan oleh Yara padanya.

"Yara, aku merindukanmu"

#######

Yara memegang liontin yang selalu terpasang di lehernya. Bagaimana Yara yang tidak pernah melepaskannya sejak kalung itu terpasang di lehernya. Liontin dengan inisial FY itu sudah banyak menemani Yara dalam menghadapi kesulitannya selama ini. Tentang perjalanan cintanya dan Fadil hingga pada akhirnya sekarang berpisah juga.

Tiba-tiba saja kalung itu terputus, liontinnya jatuh ke atas lantai hingga menghasilkan dentingan. Yara terdiam melihat liontin yang sekarang berada di atas lantai itu.

"Mungkinkah ini memang tanda jika semuanya memang telah berakhir"

Yara mengambil liontin itu dengan air mata yang menetes begitu saja. Bagaimana hatinya yang benar-benar hancur sekarang. Yara yang tidak mempunyai pilihan lain jika saat ini dirinya sedang berada di akhir hidupnya. Penyakitnya pun tidak tahu akan sembuh atau mungkin akan semakin parah. Entahlah.. Saat ini Yara hanya sedang menunggu takdir Tuhan saja.

Yara tersenyum tipis saat dia kembali merasakan sesuatu yang mengalir dari dalam hidungnya. Dia mengambil tisu dan membersihkan darah di sekitar hidungnya itu. Noda merah di tisu berwarna putih itu membuat Yara tersenyum, namun dengan air mata yang menetes begitu saja. Seolah saat ini Yara sedang menertawakan dirinya sendiri. Takdir yang terlalu kejam untuknya.

"Seandainya memang aku akan meninggal, aku tidak apa Tuhan. Karena aku pun sudah tidak mempunyai tujuan hidup lagi. Aku sudah tidak mempunyai siapa-siapa dalam hidup ini"

Yara yang benar-benar sudah pasrah dengan semuanya. Seolah dia sudah tidak mempunyai lagi tujuan hidup. Yara yang mulai lelah dengan semua yang dia alami saat ini.

Dia tidur meringkuk di atas sofa dengan tangisan yang pecah. Suara isak tangis memenuhi ruang tengah di rumahnya ini. Hingga Yara mulai lelah dan akhirnya tidur dengan sendirinya.

Dan pagi ini ketika dia bangun, dia merasakan kepalanya yang kembali terasa sangat pusing dan juga perutnya yang mulai kembali terasa sakit lagi. Namun Yara mencoba untuk menahan rasa sakit itu, dia meminum obat yang diberikan oleh Dokter kemarin. Setelah merasa lebih baik, dia segera masuk ke dalam kamarnya dan bersiap untuk pergi bekerja.

Ketika saat ini Yara sudah sampai di tempat kerjanya, Yara mendengarnya banyak teman-teman kantor yang berbisik tentang perusahaan yang baru saja bekerja sama dengan perusahaan tempat Yara bekerja ini.

"Katanya dia sangat tampan, ahh aku tidak sabar bertemu dengan dia minggu depan. Kenapa tidak sekarang saja ya dia datangnya"

"Iya, aku juga udah kepoin sosial medianya dan dia itu memang benar-benar tampan sekali"

Yara hanya berlalu saja, mengabaikan orang-orang yang sedang berbicara tentang Bos dari perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan ini. Yara sudah tidak memperdulikan lagi apa yang terjadi di sekitarnya, selain tentang pekerja.

"Eh, Yara bagaimana hasilnya kemarin? Kenapa kamu sampai tidak masuk bekerja?" tanya Dina yang menemani Yara  ke Dokter.

Yara tersenyum, dia begitu senang saat ada yang memperhatikan dirinya seperti ini. Setidaknya masih ada yang memperhatikan dirinya di saat seperti ini, di saat dia berada di tempat baru yang tidak kenal siapa-siapa.

"Tidak papa Kak, aku baik-baik saja. Dan kemarin aku tidak masuk karena memang di suruh istirahat sama Dokter sehari kemarin"

"Yaudah kalau kamu baik-baik saja, soalnya aku pikir kamu kenapa-napa sampe harus cek segala macem dan hasilnya juga harus di ambil besok harinya. Aku kira kamu mempunyai penyakit yang serius"

Yara tersenyum tipis, tapi di balik senyuman yang memang sengaja menyembunyikan banyak luka. "Tidak papa Kak, aku baik-baik saja. Terima kasih ya kemarin sudah mengantar aku ke Dokter"

"Iya Ra, sama-sama. Kamu kalau memang butuh bantuan apa-apa bilang saja sama aku. Kalau aku bisa bantu, pasti akan aku bantu kok"

"Iya Kak, makasih"

######

Pagi ini Fadil kembali datang ke kosan Yara, berharap dia akan mendaparkan kabar yang menunjukan dimana keberadaan Yara. Namun, saat dia sampai di tempat kos Yara, dia malah melihat Keanu disana. Jelas Fadil masih ingat pria itu yang telah mendekati Yara waktu itu.

Fadil turun dari mobil dan menghampiri Keanu, dia tetap merasa kesal ketika mengingat tentang Keanu yang pernah mendekati Yara.

"Mau apa kau datang kesini?"

Keanu menatap Fadil dengan tatapan datar. "Aku ingin mencari Yara, sudah dua hari dia tidak terlihat"

"Untuk apa kau mencarinya? Apa hubunganmu dengan dia?"

Keanu menatap Fadil dengan tatapan yang tidak kalah dingin. "Karena aku peduli padanya, lagian kau juga untuk apa datang kesini? Kau sudah bukan siapa-siapa lagi bagi Yara"

Bersambung

1
Firgi Septia
kalau kamu perempuan baik walaupun kamu ada masalah TDK akan menjebak dan menjadi pelakor sampai mau bunuh yara
Firgi Septia
mudah2an kamu kena karma
Firgi Septia
tapi tetap benci dengan Ajeng dia yg punya masalah dia menjadi pelakor hubungan orang lain sampai mau bunuh Yara enak yg dia TDK dapat karma sedangkan Yara menderita calon suaminya direbut karna selingkuh sampai menikah sampai dia sakit kanker dan masih belum hamil kasihan Yara seperti gampang saja Ajeng kembali dengan ayah kandung anaknya author TDK adil sama ajeng
Firgi Septia
enak ya Ajeng dia yg salah dan jahat malah TDK ada karma yg di dapat sedangkan Yara dari awal saja sdh menderita seperti TDK adil dan ikhlas saja Yara kembali dengan Fadil si Ajeng enak dapat Felix dan Fadil dapat perjaka kasihan Yara dapat bekas Ajeng
Firgi Septia
yg pelakor siapa dasar perempuan jalang
Firgi Septia
ini namanya perempuan bodoh masih mau saja sama laki2 yg sdh berkhianat dan menikah seperti TDK ada laki2 lain mau sama bekas😒😒
Firgi Septia
padahal dia yg pelakor memang TDK tau diri
martina melati
lho koq bertanya pd Tuhan sih... awalny krn ingin langsing toh...
martina melati
astagaaaa br 3bln konsumsi sdh jd kanker...
martina melati
jujur, saat dsayangkn tindakan spt ini... mending gemuk/gempal to gpp... ginjal aman. jaga mkn danrutin berolahraga aja
martina melati
tuhkn bahaya mengkonsumsi obat pelangsing tanpa pakar ahli gizi/dokter. itu namany bunuh riri/mati pelan2... nah, ginjal jd rusak...
martina melati
eitsss segitu pendekny pemikiran ajeng
martina melati
gk usah dpikirkn lg ... sdh berlalu... skrg saatny berbenah diri jd wanita karir. jika sdh tahu dkota mana dan perusahaan mn fokus ker.
martina melati
biasany pilot/pramugari akan menyebutkn lokasi ato nama bandara bgtu ✈️mendarat
martina melati
ingat, ganti no hp
martina melati
untung aja gk dbunuh ato dculik y
martina melati
astaga... ini namany cari masalah
martina melati
pindah kost aja yara
martina melati
jelas tidak ada kesempatan kedua ato berikutny
martina melati
tujuanmu apa memberi sertifikat tanah dan rumah pd yara, fadli... dan menyuruh yara utk keluar dari kos2an tinggal drumah pemberianmu? kau anggap yara wanita simpanan? bgm perasaang ajeng jika mengetahuiny???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!