Cinta Marsha
Deskripsi
“Alga-Alga , kenapa Alga jahat banget sama Malsha , Alga kan tau kalau Malsha enggak suka sama cicak ,tapi ini ahhh Alga ” rengek Marsha sembari mengibaskan-ngibas kan rok pendek nya yang di tempelin cicak oleh Arga . Arga terkikik , “Siapa suluh kamu enggak mau jadi istli aku , kan aku udah lamal kamu” sahut Arga . “Enggak mau lah kita kan masih kecil” Marsha Adelina , gadis cantik nan lembut , harus memendam perasaan nya sedari dulu kepada seorang sahabat nya , Argantara Kusuma , bad boy tampan . Marsha selalu melindungi Arga dari segala kenakalan remaja nya , pria tampan itu selalu membuat ulah , “Kamu akan Mami hukum Arga , kamu sudah berani balapan liar , ! ” pekik Mami Reta- Mami Arga . Arga menggeleng kan kepala nya , “Enggak Mi , Arga tadi kerja kelompok kok di rumah Marsha , Arga ketiduran Mi , tanya deh sama Marsha , iya kan sha !!” Arga mengedipkan sebelah mata nya menyuruh Marsha untuk mengiyakan perkataan nya . Marsha yang faham langsung tersenyum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20
Tristan menatap pintu yang ada di hadapannya saat sekarang ini . Menghembuskan nafas nya kasar , Tristan menggapai gagang pintu lalu membuka nya .
Pandangan nya langsung tertuju ke arah seseorang yang tengah terbaring di atas brangkar . Tristan melangkah kan kaki nya ke arah nya, menarik kursi , lalu duduk di samping nya .
Memandangi wajah Kavandra , ada rasa bersalah yang mencuat di dalam hati nya .
"Vandra -- sorry" gumam Tristan sangat pelan, nyaris suara nya tidak terdengar sama sekali .
Tristan menundukkan kepala nya . Pikiran nya melayang pada pertemuan diri nya dengan kakek Malik di depan lobi rumah sakit.
"Kakek Malik !" Panggil Tristan .
Kakek Malik yang tengah berjalan sambil menenteng kresek berisi makanan berhenti , menoleh kan kepala nya , lalu tersenyum ke arah Tristan
"Tristan "
Tristan mendekat , lalu menyalami kakek Malik terlebih dahulu .
Kakek Malik menghembuskan nafas nya kasar. Bersikap seperti biasa jika bertemu dengan Tristan . "Kamu di sini untuk bertemu dengan sahabat mu ? Bagaimana ? Club yang kakek suruh tutup itu ? Apa sudah kamu jalan kan apa kata kakek ?" Cerca kakek Malik .
Tristan mendengus sebal . "Kek , aku kemari mau jenguk Vandra loh kek , bukan mau berantem sama kakek ." Sahut Tristan mencoba untuk tenang meski kesabaran nya yang setipis tisu itu sudah berada di puncak nya .
Kakek Malik terkekeh , "iya iya deh " lalu kakek Malik menundukkan kepala nya sedih .
Tristan mengeryitkan sebelah alis nya . "Kek , kenapa ?" Tanya Tristan .
Kakek Malik menggeleng lemah . "Kamu kalau bertemu dengan Vandra , kamu harus siap !"
"Siap apa kek ?" Tanya Tristan yang belum faham dengan apa yang di ucapkan oleh kakek Malik .
Menghela nafas nya kasar , "Tristan , Vandra amnesia, dia tidak ingat dengan siapa pun , termasuk diri nya sendiri siapa ". Ucap kakek Malik .
Deg
Tubuh Tristan membeku , tubuh nya lemas ,
___oOo___
Dan di sini Tristan , masih memandangi wajah pucat Kavandra .
Menghembuskan nafas nya kasar , "gue balik dulu ya Van, nanti gue ke sini lagi kalau kondisi lo udah baikan . Gu--gue ," memejamkan kedua bola mata nya , Tristan menggeleng-gelengkan kepala nya lemah .
"Gue nanti kesini lagi" ucap Tristan lalu bangkit dari duduk nya , dan berlalu dari sana .
Kavandra membuka kedua bola mata nya , Kavandra tidak tidur , tidak sama sekali . Kavandra mendengar semua nya . Kavandra lalu menyunggingkan senyuman miring nya .
____oOo___
"Sha , Marsha !!" Suara lirih dari Arga membuat semua orang yang berada di sana tersentak , mereka langsung bangkit dari duduk nya , dan menghampiri Arga yang tengah terbaring di brangkar rumah sakit .
Ya karena tadi Arga tidak sadarkan diri , jadi semua nya berinisiatif membawa nya ke rumah sakit .
"Arga " Mami Reta langsung berhamburan memeluk sang putra .
"Mi" pekik Arga ketika membuka kedua bola mata nya , tubuh Mami nya langsung ada di atas tubuh nya .
"Sayang , jangan seperti itu , tubuh Arga bisa sakit karena kamu tindih begitu" ucap Papi Darta .
Mami Reta meringis , lalu menjauhkan tubuh nya dari sang putra . "Soryy, soal nya Mami khawatir banget sama kamu " celetuk Mami Reta .
Arga memutar bola mata nya jengah . Mami nya memang terkadang lebay . "Mami ikh , "
"Siapa suruh kamu buat Mami khawatir" cetus Mami Reta .
"Iya deh aku minta maaf Mi " lirih Arga semabri menundukkan kepala nya.
Mami Reta mengangguk , tangan nya terulur mengusao kepala sang putra dengan sayang . "Iya sayang , lagian ini bukan salah kamu ." Ucap nya .
Arga mendongak , lalu tersenyum ke arah Mami Reta . "Mi , kok Arga di bawa ke sini sih?"
"Kami tadi semua nya khawatir sayang . Jadi udah enggak tau mau buat apa lagi . Jadi bawa deh kamu ke rumah sakit" sahut Mami Reta .
Arga menghembuskan nafas nya kasar, sebenarnya Arga paling malas jika berurusan dnegan yang nama nya rumah sakit . Tapi mau bagaimana lagi, Arga melirik kesana kemari , Lalu pandangan nya tertuju ke arah seorang gadis, yang membuat nya sampai seperti ini .
"Sha " panggil Arga .
Marsha menampilkan senyuman manis nya ke arah Arga , tapi tidak mengubah ekspresi raut wajah khawatir nya .
"Sha , sono" Revan menarik tangan Marsha membawa nya berjalan mendekat ke arah Arga .
"Perhatian !!! Perhatian semua nya !!! Ayo kita keluar dulu !! Ayo ayo " teriak Revan mengajak semua dua pasang paruh baya , kedua orang tua Arga dan kedua orang tua Marhsa untuk keluar dari ruangan Arga , menyisakan Arga dan Marsha .
___oOo___