Reyhan Anggara seorang staff marketing di PT. DARWIN PROPERTIES perusahaan yang bekerja dibidang properti terbesar di Indonesia.
Bekerja selama 3 tahun diperusahaan itu membuat Reyhan mendapat promosi jabatan menjadi menantu pemilik perusahan dan akan diberi kepercayaan memegang salah satu perusahaan tersebut.
Larissa Darwin, putri tunggal Cristian Darwin terpaksa menikahi staff marketing ayahnya demi mengambil haknya sebagai pewaris tunggal.
"Tidak akan aku biarkan kamu memiliki apa yang seharusnya aku miliki." Larissa.
"Buktikan." Reyhan.
Akan kah pernikahan mereka berjalan sebagai mana mestinya atau kah terjadi konflik perebutan hak waris?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 20 Cerita Karina
Setelah kondisi Larissa lebih baik, Reyhan kembali mengemudikan mobilnya untuk pulang kerumah Cristian.
Larissa tidak memberikan jawaban dari pertanyaan Reyhan yang membuat pria itu menjadi kesal padanya.
Disepanjang perjalanan mereka hanya saling mendiami tanpa ada yang bicara sepatah katapun.
Reyhan membelokan mobil yang ia kemudikan masuk kedalam halaman rumah Cristian.
"Awas ya kamu Rey kalau berani bilang pada daddy dan mommy tentang tadi direstorant" ancam Larissa.
Reyhan tidak menjawab, ia hanya mengedikan bahunya tanda tidak perduli.
Larissa turun lebih dulu dari mobil dan langsung masuk kedalam rumah. Ia buru-buru ingin segera masuk kedalam kamar untuk merebahkan tubuhnya karena merasa pusing dibagian kepala efek obat bius yang diberikan oleh Marcell.
Larissa tidak melihat kalau ada Cristian dan Karina sedang berada diruang keluarga yang memperhatikan Larissa masuk kedalam kamarnya dengan tergesa-gesa.
Cristian dan Karina yang melihat anak gadisnya masuk kekamar dengan tergesa-gesa saling melemparkan pandangannya.
"Ada apa dengannya dad?" tanya Karina.
"Mana daddy tahu mom" jawab Cristian.
Tidak lama kemudian Reyhan masuk kedalam rumah dan langsung mendapatkan pertanyaan dari calon mertuanya.
"Rey" panggil Cristian.
"Iya pak" jawab Reyhan kemudian berjalan mendekati calon mertuanya dan duduk disofa.
"Kenapa Larissa masuk kedalam kamar dengan tergesa-gesa" tanya Cristian.
"Tadi ada sedikit perdebatan antara saya dan Larissa yang membuatnya sedikit marah pak" jawab Reyhan menutupi kejadian direstorant itu.
"Kamu yang sabar ya Rey" ucap Cristian.
"Iya pak" jawab Reyhan.
"Ya sudah segeralah kamu istirahat untuk besok pergi kesemarang" ucap Cristian.
"Maaf pak, apa boleh saya makan malam dulu" ucap Reyhan sembari teraenyum malu mengatakan itu.
"Ya Ampun Rey kamu belum makan malam?" tanya Cristian dan Karina bersamaan.
"Belum pak, bu" ucap Reyhan sembari tersenyum.
"Ayo kamu kemeja makan biar saya siapkan makanan untuk mu" ajak Karina.
"Baik bu" ucap Reyhan.
Reyhan dan Karina menuju meja makan. Karina sendiri yang menyiapkan makanan untuk Reyhan.
Karina menyiapkan nasi, ayam goreng, capcai dan seafood asam manis dan ia masih hendak menyiapkan yang lainnya namun dicegah oleh Reyhan.
"Cukup bu makanannya ini sudah banyak, saya takut tidak habis" ucap Reyhan.
"Tidak apa-apa Rey saya suka melakukannya untukmu, kamu makan lah yang banyak" ucap Karina.
"Terimakasih bu tapi ini benar-benar sudah cukup" ucap Reyhan.
Karina mengangguk tanda setuju dengan ucapan Reyhan.
Ia segera menuangkan air putih kegelas dan diberikan pada Reyhan.
Reyhan memulai makannya dengan tenang.
Karina ikut duduk dikursi lainnya yang ada dimeja makan itu sembari mengupas buah mangga.
"Sejujurnya saya dan mas Crist itu ingin sekali memiliki anak laki-laki dan itu semua dikabulkan oleh Tuhan. Saat usia Larissa lima tahun saya dinyatakan hamil dan saat melakukan USG janin itu berjenis kelamin laki-laki kami semua sangat bahagia, Larissa yang waktu itu masih kecil juga merasakannya. Hingga ketika kandungan saya memasuki usia lima bulan, saya mengalami pendarahan hebat. Saya dinyatakan keguguran dan divonis tidak bisa lagi memiliki anak dikarenakan rahim saya rusak dan harus diangkat. Bukan hanya sekali saya mengalami pendarahan, saat saya hamil Larissa juga mengalami hal yang sama tapi pendarahannya tak sehebat saat hamil anak yang kedua. Kami mencurigai salah satu dari anggota keluarga kami ada yang sengaja memasukan obat berbahaya untuk kandungan kedalam minuman atau makanan saya agar saya tidak bisa memiliki keturunan. Diam-diam kami menyelidikinya namun hasilnya nihil, kecurigaan kami itu tidak terbukti apa-apa hingga akhirnya kami menyerah dan tidak menyelidiki lagi, tapi keinginan untuk menyelidiki itu tiba-tiba datang lagi saat mas Crist memperkenalkan kamu sebagai orang yang ia percayai dikantor. Kami juga percaya kalau kamu bisa mengungkapkan misteri itu" ujar Karina bercerita menemani Reyhan makan.
Reyhan menghabiskan makan malamnya, dan meneguk air putih.
"Kalau boleh saya tahu siapa yang bu Karina curigai itu?" tanya Reyhan.
"Kami mencurigai 2 orang yakni Jhonatan Darwin selaku adik kandung mas Crist dan Marisha Darwin istri dari Jhonatan" ucap Karina.
Nama Jhonatan Darwin cukup familiar ditelinga Reyhan, Ia beberapa kali bertemu dengan Jhonatan.
"Kalau memang mereka pelakunya, apa motif mereka melakukan semua itu?" tanya Reyhan.
"Mereka tidak ingin mas Crist memiliki keturunan untuk pewaris dan hanya keturunannya saja lah yang boleh menjadi pewaris dari Kurniawan Darwin ayah mertua saya" jawab Karina.
"Siapa nama anak dari adik pak Cristian itu bu?" tanya Reyhan.
"Namanya Dion, Dionino Darwin sekarang usianya sepertimu sudah 25 tahun, 3 tahun lebih tua dari Larissa. Meski kami yang menikah satu tahun lebih dulu, tapi saya sulit sekali untuk hamil jadi harus menunggu 5 tahun baru lahir lah Larissa" ucap Karina.
Reyhan mengangguk mengerti.
Karina memberikan potongan buah mangga yang ia potong sembari terus bercerita dengan Reyhan.
Reyhan menerima potongan buah mangga itu lalu memakannya hingga habis.
Rupanya sejak tadi pembicaraan Karina dan Reyhan itu didengarkan oleh Cristian.
"Maafkan keluargaku Karina" gumam Cristian yang merasakan penderitaan istrinya saat menantikan kehadiran buah hati, kehilangan calon bayinya serta harus kehilangan rahimnya.
Cristian mengurungkan niatnya untuk mengambil air minum, ia kembali duduk diruang keluarga dan melanjutkan menonton siaran televisi.
"Rey hanya kamu yang kami percaya bisa menjaga Larissa dan perusahaan. Mas Crist bahkan tidak mengambil sedikitpun dari harta orang tuanya, semuanya diberikan pada Jhonatan karena saat itu kami belum memiliki anak. Perusahaan yang mas Crist kelola sekarang itu hasil jerih payah yang dirintis oleh mas Crist sendiri dari nol hingga sekarang ini. Meski Larissa terpaksa harus menikah denganmu tapi saya mohon kamu bersabarlah dengan sikap Larissa yang angkuh itu, kamu pasti bisa merubahnya" ucap Karina.
"Iya bu akan saya usahakan" ucap Reyhan setuju.
"Baiklah kalau begitu sekarang kamu istirahat, besok kita kerumahmu dan langsung menentukan acara lamaran dan pernikahannya" ucap Karina.
"Baik bu" ucap Reyhan.
Reyhan bergegas kekamarnya untuk istirahat agar esok pagi bangunnya tidak kesiangan lagi.
Karina kembali menemani Cristian yang sedang menonton siaran televisi.
"Apa belum ngantuk mas?" tanya Karina.
"Kar aku minta maaf ya" ucap Cristian sembari menggenggam tangan Karina.
"Untuk apa mas?" tanya Karina.
"Aku mendengarkan saat kamu menceritakan masa lalu kita pada Reyhan" ucap Cristian.
"Iya mas tidak apa-apa aku sudah ikhlas" ucap Karina.
"Bersama Reyhan maka akan terungkap kenapa kamu tiba-tiba mengalami pendarahan padahal kondisi janin dan ibunya baik" ucap Cristian.
"Iya mas, aku percaya pada Reyhan dia bisa mengungkapkan kebenarannya" ucap Karina.
Cristian mengangguk, ia juga setuju dengan istrinya kalau Reyhan bisa mengungkapkan kejadian itu.
...****************...
