Sebuah cerita yang menceritakan tentang seorang anak muda yang mana dia seorang dewa perang yang tidak diketahui latarbelakangnya kecuali oleh para pejabat petinggi-petinggi, dia sangatlah kuat dan berani, melalui dari perang melawan 27 negara yang dia taklukkan serta kekuatan yang di milikinya, dia diberi gelar "Dewa Perang", tetapi dengan gelar tersebut tidak membuat dirinya ingin diketahui oleh semua orang, hanya memilih orang orang tertentu saja yang boleh mengetahui jati dirinya yang sebenarnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Faqih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Villa Terkenal
"Baru saja pemimpin Pasukan Khusus Gu Zou yang menjaga Paman dan Bibi Panglima, telah menghubungiku".
Mendengar penjelasan Tuan Yungfei, Xin Chen terdiam lalu lanjut berkata "Apa ada hal yang serius Tuan Yungfei ?". Yungfei menjawab. "Iya Panglima"
Xin Chen mengerutkan keningnya lalu berkata "Tuan Yungfei katakan kepadaku apa yang telah terjadi !".
Mendengar desakan Panglima Muda.
Yungfei berkata, "Menurut informasi yang kuterima dari pemimpin Pasukan Khusus Gu Zou. Paman dan Bibi Panglima Muda di serang sekelompok orang di rumah mereka.
Sekelompok orang orang tersebut melakukan percobaan pembunuhan.
"Banggg"
Mendengar penjelasan Tuan Yungfei. Nafas Xin Chen naik turun tidak beraturan.
Terlihat wajah Xin Chen merah menahan marah. Xin Chen berkata, "Berani sekali mereka mengusik orang orang terdekatku.
Apa mereka sudah bosan hidup".
Hal ini sudah melewati batasnya
Amarah Xin Chen telah meningkat.
Garis biru di pembuluh darahnya terlihat.
Seketika berkumpul awan hitam menggumpal. Petir menyambar di sekitarnya.
Tapi dia berusaha menahan amarahnya. Kekuatan ini sejak lahir telah ada, akan tetapi di masa kecil, dirinya belum mampu mengendalikan semua energi yang keluar dari tubuhnya.
Nona Cai Ning dan para pengawal tercengang dan takut melihat kekuatan Xin Chen.
Cai Ning hampir pingsan di tempat. Perasaan sangat takut menyelimutinya. Fenomena alam tiba tiba berubah yang di sebabkan Xin Chen. Mulut Cai Ning bergetar hebat. Lututnya tidak kuat menahan beban tubuhnya.
"Bruuukkk..."
Cai Ning telah berlutut.
Melihat kondisi Nona Cai Ning, para pengawal Segera membawa Nona Cai Ning pergi jauh meninggalkan lokasi pembangunan.
Penduduk desa San San dan Desa Dingfu tercengang, melihat fenomena alam seperti itu. Siang begitu cerah, panas terlihat di langit. Tiba tiba langit gelap. Petir hanya menyambar di satu arah.
Salah seorang pemuda bernama Ye Ding anak dari Ketua Desa San San berkata, "Apa yang telah terjadi, mengapa langit begitu gelap. Padahal sekarang saatnya musim Semi".
Mendengar sesuatu tidak beres di ujung telefon. Tuan Yungfei memanggil manggil Xin Chen. "Halo Panglima Muda".
Yungfei merasakan kemarahan Xin Chen di ujung telefon. Dirinya mendengar suara Petir dan Guntur meledak. Yungfei masih memegang telefon menunggu respon dari Xin Chen.
Xin Chen dapat menekan kemarahannya. Langit seketika berangsur-angsur terang. Xin Chen kembali tersadar. Dirinya kembali menjawab Tuan Yungfei. "Iya Tuan Yungfei"
Jawab Xin Chen. "Apakah Panglima Muda baik baik saja?"
"Yah, aku baik-baik saja, terima kasih atas informasinya. Aku matikan telefon".
"ttuuut,, ttuuut,, ttuuut". Bunyi suara telefon mati. Tuan Yungfei belum sempat berbicara panjang, tapi Xin Chen telah mematikan telefon.
Yunfei tahu kalau Xin Chen sangat marah. Dirinya bergegas menemui penguasa Hua Xia untuk menceritakan kejadian ini. Melihat Nona Cai Ning sudah pergi. Xin Chen segera pulang mendengar kondisi Paman Fei dan Bibi Lie Lian, Xin Chen sangat cemas.
Xin Chen telah tiba di rumah Paman Fei. Melihat rumah yang sedikit berantakan. Xin Chen sangat khawatir akan keselamatan Paman Fei dan Bibi Lie Lian.
Xin Chen mendekati mereka, lalu berkata
"Paman, Bibi ! Apa kalian baik baik saja ? Apa yang telah terjadi ?".
"Kami baik baik saja, tidak ada yang perlu di khawatirkan. Ada beberapa pria datang menolong kami".
Melihat kondisi Paman Fei dan Bibi Lie Lian baik baik saja. Hanya kondisi rumah sedikit berantakan. Xin Chen merasa lega.
"Syukurlah Paman dan Bibi baik baik saja " Pungkas Xin Chen sambil tersenyum lembut. Xin Chen lanjut berkata, "Sejujurnya sudah tidak ada yang kumiliki selain Paman dan Bibi, aku sangat menyayangi kalian".
Melihat pengakuan Xin Chen. Bibi Lie Lian tersenyum manis, hatinya merasa senang mendengar Xin Chen begitu tulus menyayangi mereka berdua.
Paman Fei mengingat semasa ibu Xin Chen hidup. Karakter yg kuat dan memiliki hati sangat lembut. Paman Fei menarik nafas dalam-dalam. Semua terasa begitu cepat berlalu.
Xin Chen mengubungi melalui chat kepada Cai Ning untuk membeli sebuah rumah mewah di sekitar Desa San San.
Cai Ning membalas Chat Xin Chen.
"Baik Tuan Muda Chen segera saya membeli sebuah rumah untuk Tuan".
Karena Desa San San, tempat pariwisata. Wilayah yang sangat bagus untuk di kunjungi. Banyak pembisnis datang ke Desa San San untuk melakukan investasi.
Banyak properti di bangun di Desa San San.
Xin Chen berkata, "Paman, Bibi. Mulai sekarang kita akan tinggal di sebuah rumah di sekitar Desa San San. Aku telah membeli sebuah rumah untuk kalian tinggali".
Bibi Lie Lian tercengang. Dalam hati bertanya, "Dari mana Xin Chen dapatkan begitu banyak uang ?". Bibi Lie Lian sangat berat untuk mengikuti Xin Chen. Lagipula rumah itu adalah peninggalan leluhur. Sangat berat untuk meninggalkannya.
Melihat raut wajah Bibi Lie Lian, Xin Chen tersenyum memandang Bibi Lie Lian, lalu berkata, "Bibi bisa sering ke sini untuk menginap. Rumah ini harus di benahi untuk perbaikan. Bibi jangan khawatir. Kita bersama sama akan sering ke sini".
Bibi Lie Lian memandang Xin Chen seperti anaknya sendiri. "Baiklah!"
Ucap Bibi Lie Lian
"Kringgg" Terdengar suara pesan singkat di handphone Xin Chen. "Tuan Chen rumah telah aku siapkan. Aku segera mengirim lokasinya". Xin Chen tersenyum melihat kinerja Cai Ning, dalam hati berkata,
"Wanita ini sangat pintar. Kemampuannya luar biasa, begitu cepat dia membeli sebuah rumah". Melihat isi Chat Cai Ning. Xin Chen membalasnya.
"Baiklah, aku segera ke sana".
Xin Chen memerintahkan Cai Ning untuk membelikan sebuah mobil dan beberapa buah pakaian untuk Paman Fei dan Bibi Lie Lian, "Segera kamu siapkan mobil beserta beberapa pakaian untuk Paman dan Bibiku !"
Cai Ning membalas Chat di ujung telefon.
"Baik Tuan Muda Chen, segera saya kerjakan".
Xin Chen berkata kepada Paman Fei dan Bibi Lie Lian. "Paman, Bibi, kita berangkat sekarang menuju rumah baru kalian".
Dengan rasa tidak percaya dan berat Paman Fei dan Bibi Lie Lian pergi ke rumah barunya.
Di tengah perjalanan, Xin Chen berkata kepada mereka berdua. "Paman dan Bibi jangan khawatir, aku sudah menyuruh beberapa orang untuk memperbaiki rumah kalian. Setelah di perbaiki, akan ada seseorang yang tinggal di rumah Paman dan Bibi untuk menjaganya sementara waktu".
Mendengar perkataan Xin Chen. Bibi Lie Lian merasa tenang. Segera mobil melaju ke arah puncak Lingfung. Setelah mobil memasuki area puncak Lingfung. Paman Fei dan Bibi Lie Lian tercengang, lalu berkata, "Xin Chen, apa kamu tidak salah membawa paman dan Bibimu ke puncak Lingfung ?".
mendengar pertanyaan Paman dan bibinya. Xin Chen menggelengkan kepalanya lalu berkata, "Tidak salah, rumah kita di puncak Lingfung". Puncak Lingfung sangat terkenal, di ujung puncak Lingfung paling termahal, mencapai 25 miliar RMB. Paling rendah mencapai 3 miliar RMB. Paman Fei dan Bibi Lie Lian semakin cemas, dalam hati mereka bertanya-tanya.
"Bukankah di puncak Lingfung paling termahal dan mengapa mobil ini masih melaju ke ujung puncak ?". Belum selesai keterkejutan mereka. Mobil telah sampai di depan Villa berukuran sedang, tapi memiliki halaman sangat luas. Di belakang villa, ada sebuah tanah kosong yang dapat menanam sayur sayuran. Sangat cocok buat Paman Fei dan Bibi Lie Lian yang senang bercocok tanam.
Villa tampak sangat mewah dan sistem keamanannya sangat canggih. Ada beberapa pengawal Cai Ning yang dikirim khusus untuk menjaga Paman Fei dan Bibi Lie Lian.
Ada 7 pengawal biasa, dan 3 seorang Master. dan beberapa pelayan rumah yang mengurus Villa tersebut. Belum termasuk pasukan khusus yang bersembunyi.
Xin Chen sangat senang melihat kinerja Cai Ning. Usahanya untuk pertama kali sungguh membuat Xin Chen kagum. Seorang wanita dapat berfikir luas dan cepat. Sangat langka ada wanita seperti itu.
Mobil telah berhenti di halaman, tepatnya di pintu masuk ke dalam Villa. Paman Fei dan Bibi Lie Lian tercengang.
"ii,, ini adalah Villa terkenal di Desa San San. Bahkan orang orang di kota Kabupaten membeli beberapa Villa di daerah ini". Segera Paman Fei berkata. "Xin Chen, apa benar kita tinggal di Villa ini?". Xin Chen mengangguk.
"iya Paman". Jawab Xin Chen.
Melihat sekeliling Villa paman Fei dan Bibi Lie Lian terkagum-kagum dengan pemandangan di dalam Villa. Memasuki ruangan Villa, barang-barang didalamnya sangat mahal.
"Xin Chen !". Tegur paman Fei dan Bibi Lie Lian secara bersamaan. "Paman ingin berbicara denganmu" Kata Paman Fei kepada Xin Chen sambil berjalan. Xin Chen mengangguk. "Baik Paman"