NovelToon NovelToon
Pernikahan Rahasia

Pernikahan Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone pak Lee

Tiga tahun menikah dengan Suami yang bernama Imran laki-laki yang dijodohkan karena sebuah perjanjian kedua Kakek mereka tidak mampu membuat kehidupan Azalea bahagia bahkan berani menggugat cerai Imran karena Imran lebih memilih kekasihnya yang bernama Nathasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 6

Papa dan Maher meninggalkan Imran begitu saja setelah membawa kopor besar masuk kedalam rumah,mereka berdua hanya pamit keluar mencari makan karena lapar namun hingga menjelang jam makan siang mereka belum juga kembali.

Azalea melihat arloji dipergelangan tangannya,dia menatap ponsel dan meletakkan kembali.Imran hanya bisa melihat tingkah Azalea dengan menahan senyum,Imran beranjak dari duduknya mendekati Azalea yang terlihat gelisah.

"Lea."panggil Imran

"Apa kamu lapar?"tanya Azalea

"Sedikit."jawab Imran

Azalea berlalu meninggalkan Imran,dia pergi kedapur dan melihat isinya,tidak banyak yang tersisa,Lea menggunakan barang seadanya,dia ingin menguji Imran yang dulu tidak pernah mau menyentuh apa yang dia masak,jadi sekarang buat apa susah-susah nyari bahan.

Azalea memasak dengan cekatan,tangan mungilnya sangat lincah meracik bumbu,bahkan dia tidak takut dengan panasnya minyak yang sesekali mengenai tangannya.

"Sudah selesai,silahkan kamu makan."kata Lea

"Kamu gak makan?"tanya Imran

"Aku puasa."jawab Azalea sambil berlalu meningalkan meja makan.

"Lea,maaf aku tidak tahu."kata Imran

"Sudahlah tidak usah dibahas."kata Azalea

Imran makan sendiri karena perutnya benar-benar keroncongan,rasa lapar sudah membuatnya lupa dengan asupan dietnya,apa yang ada di makan dan ternyata dia sangat menikmati masakan Azalea.

"Mengapa aku baru tahu sekarang?"tanya Imran sambil memainkan gelas dan tiba-tiba dia tersenyum.

Imran beranjak dari duduknya,dia mengetuk pintu kamar Azalea,Azalea keluar dengan memakai mukena,dia mencari perhatian lain saat Imran menatapnya.

"Ada apa?"tanya Azalea

"Tidak ada."jawab Imran

Imran masuk begitu saja kedalam kamar Azalea,dia merebahkan tubuhnya diatas ranjang milik Azalea,Imran mencoba kembali mencari perhatian Azalea yang selama tiga tahun ini dia sia-siakan.

Azalea menatap ponselnya yang berdering namun Imran sudah menahannya,dia memasukkan kedalam saku bajunya setelah menolak panggilannya.

"Berikan ponselku!"kata Azalea

"Tidak mau."jawab Imran

Imran menarik tangan Azalea dan membawanya kedalam pelukan,meski berontak dengan sedikit suara keras dan berusaha mendorong Imran dengan sekuat tenaga.

"Lepaskan!aku sedang puasa!"kata Azalea

Imran mengendurkan sedikit pelukannya namun dia malah membaringkan Azalea disisinya dan memeluknya meski Azalea memunggunginya.

Azalea terbangun saat mendengar suara ponselnya kembali berdering,dia meraba mencari keberadaannya,dalam keadaan belum sadar sepenuhnya dia masih terus meraba dan saat tersadar dia menyentuh benda keras dibelakangnya.

Tangan Imran menangkap tangan Azalea namun Azalea sadar dan menarik kembali tangannya,dia meraih selimut lalu menutup hingga kewajahnya.

"Apa kamu gak panas pakai baju berlapis-lapis kayak gitu?"tanya Imran

"Biasa aja."jawab Azalea

Imran merasa aneh melihat Azalea yang masih belum juga melepas hijabnya,meski tidur dia masih saja memakai hijab bahkan masih dilapisi mukena.

Azalea kembali terlelap,dia memilih lebih baik tidur daripada berdebat dengan Imran,meski Azalea sudah melayangkan gugatan cerai mungkin Imran belum tahu atau sengaja tidak diberitahu oleh Maher.

Imran bangun dan keluar dari kamar,dia memainkan ponselnya setelah mendapat kabar dari Mamanya bahwa Natasha sudah membawa Amalia pulang kerumahnya.Hampir dua pekan mereka tidak bertemu,Imran sengaja menunggu Natasha menghubunginya namun setelah menunggu beberapa waktu tidak ada panggilan dari Natasha.

Imran hanya bisa memejamkan mata,dia kembali mengingat dengan perlakuannya kepada Azalea,saat itu Azalea berusaha menyambutnya dengan senyum namun Imran malah mendorong dan menariknya keluar lalu menutup pintu,Azalea tidak protes sama sekali dia berusaha menutupi saat Kakek bertanya,berbeda dengan Natasha yang selalu ingin Imran ada untuknya,Natasha tidak bekerja namun dia menginginkan hidup mewah.

"Maher bantu aku."kata Imran saat panggilannya tersambung

"Apa?"tanya Maher

"Cari tahu tentang Natasha."jawab Imran

"Dasar!kamu tidur sama dia selama tiga tahun dan belum mengenal sepenuhnya!sihir apa yang dia pakai?"tanya Maher

"Marahnya nanti saja!"jawab Imran

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Imran,dia berdiri dan berjalan membuka pintu,diluar terlihat wanita separuh baya tersenyum.

"Ada apa Bi?"tanya Imran

"Maaf,Bapak siapa?"tanya Bibi sambil tersenyum

"Oh,saya Imran,suami Lea."jawab Imran

"Suami?kok Mbak Lea gak pernah cerita ya sebelumnya?"tanya Bibi lirih

"Bibi sudah datang?"tanya Azalea

Bibi mengangguk,dia mengucapkan salam dan dibalas salam oleh Azalea dan Imran,Bibi langsung masuk melewati Imran,tangannya membawa belanjaan itu artinya Azalea mempekerjakan Bibi sebagai pembantu.

Azalea membuka mukena yang menutupi kepalanya,dia mengambil laptop dan meletakkan diatas meja makan,Azalea mulai bekerja meski sesekali dia bercanda dengan Bibi.

"Kamu ngapain?"tanya Imran

"Aku harus memenuhi kebutuhanku sendiri,apa kamu lupa?"tanya Azalea

Mendengar jawaban Azalea membuat kepala Imran seperti kena pukulan berton-ton beratnya hingga dia sulit untuk bernafas,nafasnya tiba-tiba berat mengingat selama ini Azalea tidak pernah menyentuh kartu kredit yang dia berikan,dia memenuhi kebutuhannya sendiri dengan bekerja sebagai Manager di perusahaannya,pantas sekali Kakek dan Papa menyukainya hanya saja Imran sudah buta saat itu.

"Mbak Lea punya suami kok gak cerita sama Bibi,tahu gitu Bibi telpon dulu tadi."kata Bibi sambil menata makanan dimeja

Azalea hanya tersenyum menoleh kearah Bibi pembantu,dia juga menoleh kearah Imran yang masih menatapnya.

"Kamu ngapain disitu?"tanya Azalea

"Ah,aku juga mau makan."jawab Imran

"Ya sudah ambil."kata Azalea

"Ya nanti nunggu kamu."kata Imran

Azalea menutup laptop dan melihat kearah jam dinding,dia ingin mengutarakan keinginannya untuk berpisah,namun melihat wajah Imran yang terlihat pucat akhirnya dia mengurungkan niatnya.

"Kamu masih sakit,kenapa jauh-jauh kemari?"tanya Azalea

"Aku...."jawab Imran yang langsung di potong Azalea

"Aku ingin kita berpisah Mas."kata Azalea sambil duduk menyandar dan melipat kedua tangannya didada.

"Dan aku dengan tegas menolak!"kata Imran dengan tegas

Azalea menahan emosinya dengan menahan nafas,perlahan dia hembuskan lalu kembali duduk tegak dan menatap jam dinding,kedua tangannya mengangkat setelah mendengar suara adzan Magrib.

"Aamiin."kata Azalea setelah berdoa dalam hati

Azalea meraih gelas lalu meneguknya,karena ada Imran yang menemaninya dia putuskan untuk makan sekalian.Azalea mengambilkan nasi serta lauk lengkap dengan sayur masakan Bibi,dia memberikan kepada Imran terlebih dahulu.

"Makanlah."kata Azalea

"Makasih."kata Imran

Dalam satu suapan pertama Imran merasakan makanan terasa lebih nikmat meski masakan yang dia makan sederhana,air matanya menetes karena kembali mengingat Natasha yang selama ini tidak pernah menyentuh dapur,dia lebih menyayangi kukunya daripada memasak.

"Kamu nangis,apa tidak enak?atau gak cocok dilidahmu?"tanya Azalea

1
Maemanah
enak aja suruh orang Sebagai pengasuh...suruh aja ibuya yg ngurus...semangat thor 👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!