Siapa sangka Riana kembali bertemu dengan Brian, mantan suaminya, pria yang benyak menoreh kan luka pada pernikahan mereka terdahulu.
Rupanya semalam itu membuahkan hasil, dan kini demi status sang anak, mereka terpaksa kembali menikah, tentunya dengan banyak perjanjian dan kesepakatan.
Tanpa sepengetahuan Riana, Brian punya niat terselubung, setelah anak yang dia inginkan lahir.
Bagaimana reaksi kedua orang tua Riana, manakala mengetahui pernikahan Riana yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Bagaimana kelanjutan pernikahan mereka setelah Riana mengetahui niat jahat Brian menikahinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19 b
Setelah menghabiskan waktu lebih dari tiga puluh menit, akhirnya Riana menyudahi aktivitas mandinya, kini penampilannya lebih segar, dan lebih membahagiakan lagi, hari ini jadwal libur kerjanya di rumah sakit, jadi ia sudah terbiasa memanjakan dirinya jika sedang tidak bertugas di rumah sakit.
Betapa terkejutnya Riana ketika keluar dari kamar, dirinya berharap Brian akan marah karena bosan, tapi pemandangan di hadapannya kini benar benar membuatnya tercengang tak percaya, Brian sedang terlelap di sofa, persis seperti dirinya beberapa saat yang lalu, entah jam berapa Brian terbngun pagi ini, hingga kini ia tidur dengan pulasnya, tanpa menyadari Riana sudah keluar dari kamar.
🌹
🌹
🌹
Aroma butter mebangunkan Brian dari tidurnya.
Pria itu bangun kemudian duduk dan mencari cari asal aroma harum ini berasal, seseorang dengan rambut berwarna coklat madu kini tengah berdiri membelakanginya, Brian kembali teringat ketika dulu ia dan Alicia tinggal bersama setelah menikah, setiap pagi, Alicia akan sibuk di dapur menyiapkan sarapan pagi untuknya, dan kini melihat Riana berdiri di sana, membuat dada nya berdebar hebat, perasaan apakah ini? kenapa ia merasakan sesuatu yang tak biasa? kenapa ia bahagia melihat wajah Riana pagi ini, dan kini ia bahkan tak bisa marah setelah menunggu Riana keluar dari kamar hampir satu jam lamanya.
Brian membuka jas dan melepas dasinya, kemudian menuju meja makan, menanti Riana menyelesaikan masakannya, persis seperti seorang suami yang tengah menanti sarapan pagi yang disiapkan istrinya.
Riana membawa dua buah piring berisi sandwich buatannya, ia tak terkejut melihat Brian, karena tadi ia mendengar pergerakan Brian yang kini duduk di meja makan.
“Kopi?” tanya Brian ketika melihat hanya sandwich yang terhidang di hadapannya.
“Bikin sendiri.”
Mendengar penolakan Riana, Brian tak lagi marah, ia hanya tersenyum menatap wajah cemberut Rina. “aku hanya bercanda.” gumam Brian.
“Gak lucu.” Riana mulai mengeluarkan tanduk kecilnya.
“Hahahaha …” Brian tertawa keras, entah kenapa wajah Riana barusan terlihat lucu. “Aku baru tahu, jika seperti ini wajahmu terlihat menggemaskan.” itulah yang Brian rasakan, setelah beberapa hari ini menempeli Riana di jam makan mereka.
Riana sama sekali tidak tertarik dengan perkataan Brian, bahkan semua pujian pria itu beberapa hari terakhir ini, terdengar sangat memuakkan di telinganya.
Keduanya makan dengan tenang, Brian nyaris tak memalingkan tatapannya dari wajah Riana, sejak kapan Riana terlihat menarik dan cantik di matanya? pikir Brian, apa karena dulu Brian tak pernah sungguh menatap nya? ah mungkin itu benar, karena dulu yang Brian pikirkan, yang Brian inginkan hanyalah Alicia.
“Dimana kita akan membahas kontrak perjanjian pernikahan?” Tanya Riana yang sudah menyelesaikan sarapannya.
“Disini pun tak jadi masalah buatku.”
Mendengar hal itu, sontak membuat RIana terkejut.
“Kenapa? tidak setuju dengan ideku?”
Tentu saja Riana tak setuju, berada di ruangan tertutup bersama pria yang sama sekali tidak ia inginkan bisa mengakibatkan rusaknya kadar kewarasan Riana, karena Brian selalu punya seribu satu cara untuk membantah Riana, bahkan Brian selalu saja melegalkan setiap keinginannya, keinginan yang jika dilihat dari kacamata Riana, itu semua adalah pemaksaan.
“Baiklah, panggil Fabian kemari, aku ingin ada saksi.”
Brian mengangguk setuju.
Maka beberapa saat kemudian, Fabian hadir sebagai saksi, tentu saja hal itu membuat Brian bahagia, hadirnya Fabian sebagai saksi akan memudahkannya mengingkari setiap perjanjian yang ia sepakati bersama Riana, karena Fabian sudah pasti berpihak kepadanya.