NovelToon NovelToon
Tuan, Nyonya Berulah Lagi

Tuan, Nyonya Berulah Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Konflik etika / Pelakor jahat
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: erma _roviko

"Hentikan berbuat konyol untuk menarik perhatianku, segera tanda tangani surat cerai?!" kata pria itu sedikit arogan.

Lisa menatap pria itu, dan tidak mengenalinya sama sekali. Kecelakaan yang dialami membuatnya amnesia.

Lisa tak lagi memandang Jonathan penuh cinta, dan bahkan setuju untuk menandatangani surat cerai. Namun, sikap yang acuh malah membuat Jonathan kalang-kabut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erma _roviko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Seketika Meira melepaskan tangan yang melingkar di tangan Jonathan, wajahnya menunduk takut mendengar gertakan Diana yang tidak main-main.

'Ya ampun, bagaimana ini bisa terjadi?' pekik Meira di dalam hati, dia menyesali datang ke sini.

Rasa takut dan kecemasan memenuhi hatinya, membuatnya merasa terjebak dalam situasi yang tidak diinginkan.

Kemudian, wajahnya sedikit terangkat melihat Lisa yang menangis sambil memeluk Diana.

Namun, Meira sangat tahu bahwa tangisan Lisa bukanlah tanda kelemahan atau kesedihan yang tulus. Sebaliknya, Meira merasakan ada sesuatu yang tidak beres, seolah-olah rivalnya itu sedang mengejeknya dengan air mata palsu.

Meira merasakan gelombang emosi yang kompleks dalam ruangan itu.

Dia melihat Diana yang murka, Lisa yang pura-pura menangis, dan Jonathan yang terlihat kaku di sampingnya. Meira bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di balik semua ini, dan bagaimana dia bisa keluar dari situasi ini tanpa cedera.

"Bi, ini tidak seperti kalian bayangkan. Aku berjanji tidak akan mengulangi ini lagi, kesalahan sepenuhnya terjadi karena aku, bukan karena Kak Jonathan yang tidak tahu apa-apa.”

Meira mencoba mengalihkan kesalahan dari Jonathan, dia tidak bisa membiarkan pria itu kehilangan fasilitas.

Di dalam hati, Lisa tersenyum bahagia, membayangkan bagaimana separuh harta keluarga Diana akan menjadi miliknya jika rencana ini berhasil.

Dia juga membayangkan suaminya, Jonathan, yang plin-plan itu akan berakhir sebagai gembel di jalanan, tidak memiliki apa-apa lagi. Rasa puas dan kemenangan memenuhi hatinya, meskipun di luar dia tetap menunjukkan wajah yang khawatir dan menyesal.

"Ma, aku ini masih anakmu," protes Jonathan lembut, mencoba membela diri.

Namun, Diana langsung menghentikan protesnya dengan gerakan tangan ke udara yang tegas.

"Tidak perlu mengatakan apa pun, aku sudah bisa melihat kedekatanmu dengan wanita murahan itu," kata Diana dingin dan penuh kebencian, matanya memancarkan kemarahan yang tidak tersembunyi.

Jonathan tahu bahwa ibunya tidak akan mudah diyakinkan, dan dia harus siap menghadapi konsekuensi dari tindakannya.

"Baiklah, aku pergi. Ayo Meira!" seru Jonathan yang tegas, menarik tangan Meira yang berusaha menahan diri dengan keras.

Meira tidak ingin pergi bersama Jonathan, takut akan kehilangan kemewahan dan fasilitas yang telah dinikmatinya selama ini.

"Kak, aku yang salah. Suasana hati bibi Diana sedang tidak baik, dia pasti memaafkanmu, jika kamu meminta maaf dengan tulus," saran Meira dengan nada yang lembut dan menghiba, mencoba menenangkan Jonathan dan membuatnya mempertimbangkan untuk tidak pergi.

Meira lebih memilih untuk tetap berada di sisi Diana dan menjaga fasilitas mewah yang dia nikmati, daripada mengikuti Jonathan yang sedang dalam masalah besar dengan ibunya.

Meira tetap teguh pada keputusannya, tidak ingin kehilangan segala sesuatu yang telah dia dapatkan selama ini.

"Jadi kau tidak memihak aku?" tanya Jonathan dengan nada yang penuh kecewa dan tidak percaya, matanya memandang Meira dengan rasa sakit hati. Dia tidak menyangka bahwa Meira akan meninggalkannya setelah mendengar perkataan ibunya.

‘Astaga, ternyata wanita ini takut aku jatuh miskin,’ ucap Jonathan dalam hati, merasa bahwa Meira lebih peduli dengan status dan kemewahannya daripada dirinya sendiri.

Rasa kecewa dan sakit hati memenuhi hatinya, membuatnya merasa bahwa Meira tidak benar-benar mencintainya.

Diana tahu apa yang ada di otak Meira, dia lebih dulu berpengalaman menghadapi wanita perusak rumah tangga yang hanya mengincar harta dan status.

Dengan senyum sinis, Diana menatap Meira dan Jonathan dengan mata tajam.

"Jangan harap aku merubah keputusanku, silakan pergi dari sini!" usir Diana yang dingin dan tegas, sambil menunjuk pintu dengan gerakan tangan yang angkuh.

"Kalian berdua tidak diinginkan lagi di sini," tambahnya, menekankan keputusannya yang tidak dapat diubah.

Jonathan dan Meira pergi dari rumah Diana, meninggalkan Lisa yang semakin memperdalam aktingnya.

Dengan air mata yang mengalir deras di wajahnya, Lisa menatap punggung suaminya yang perlahan menjauh bersama dengan wanita lain, ekspresinya penuh kesedihan dan keputusasaan yang mendalam.

"Apa yang aku harapkan dengan pernikahan ini, Ma?" lirih Lisa dengan suara yang terguncang, mencoba menunjukkan betapa hancur hatinya melihat suaminya pergi bersama wanita lain.

"Aku telah memberikan segalanya untuknya, cinta, kesetiaan, dan kesabaran, tapi dia malah meninggalkanku untuk wanita lain," tambahnya, suaranya semakin meninggi dengan nada yang dramatis.

Diana menatap Lisa sayu, ikut merasakan kesedihan yang sama karena pernah berada di posisi seperti ini.

Hanya Diana yang mengerti kesulitan yang dialami oleh menantunya, rasa kasihan dan simpati begitu besar sehingga tidak ada kata-kata yang bisa dikeluarkan untuk menenangkan wanita itu.

Dalam keheningan yang penuh makna, Diana memeluk Lisa dengan erat, memberikan pelukan hangat yang cukup lama untuk memberikan harapan sedikit penyembuhan luka di hati Lisa.

Di balik pelukan hangat itu, Lisa menyembunyikan senyum kemenangan yang hanya bisa dilihat oleh dirinya sendiri. Tidak ada yang tahu bahwa air matanya hanyalah akting belaka, bagian dari rencananya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

Sementara Diana berpikir bahwa dia sedang memberikan kenyamanan kepada menantunya, Lisa sebenarnya sedang menikmati kemenangan kecilnya dalam permainan ini.

"Mama ingin minta maaf atas nama Jonathan, dia telah gagal menjadi suami yang baik. Mama yang gagal mendidiknya!”

Namun, Lisa dengan cepat menggelengkan kepalanya, menunjukkan bahwa dia tidak ingin menerima permohonan maaf tersebut.

"Bukan Mama yang seharusnya minta maaf, tapi Jonathan," sahut Lisa dengan nada yang tegas, menekankan bahwa kesalahan ada pada Jonathan sendiri.

Meskipun demikian, kasih sayang dan pengertian yang ditunjukkan oleh Diana sebagai mertua membuatnya merasa sedikit lega, merasakan bahwa ada hubungan yang baik antara mereka meskipun ada konflik dengan Jonathan.

Indri, yang menyaksikan interaksi ini, mungkin merasa bahwa hubungan antara mertua dan menantu bisa menjadi sangat dekat dan mendukung dalam situasi tertentu.

Di ruangan tamu, Diana menjatuhkan harga dirinya dengan meminta maaf kepada kedua orang tua Lisa atas kesalahan yang dilakukan oleh putranya.

Dengan suara yang terguncang dan air mata yang mengalir, dia mengungkapkan rasa sesal dan tanggung jawab atas tindakan Jonathan.

"Aku merasa lalai dan gagal dalam mendidik Jonathan," kata Diana, suaranya penuh penyesalan. "Aku mohon maaf atas nama putraku, semoga kalian bisa memaafkannya."

Suasana menjadi sangat emosional dan haru, Lisa juga ikut menangis, meskipun di dalam hatinya dia merasa puas dengan perkembangan situasi.

Orang tua Lisa, yang melihat Diana meminta maaf dengan tulus, merasa terharu dan mungkin akan lebih mudah memaafkan Jonathan jika dia meminta maaf secara langsung.

Diana, dengan tindakan ini, menunjukkan betapa besar cintanya kepada putranya dan betapa besar tanggung jawabnya sebagai seorang ibu.

Kita menghamburkan pelukan memeluk Diana erat. "Jangan menyalahkan dirimu sendiri," ucapnya.

"Mulai saat ini, kamu adalah putriku," kata Diana dengan suara yang penuh kasih sayang, menggantikan rasa perih di hati Lisa dengan perasaan hangat dan diterima.

Pernyataan ini membuat Lisa merasa dihargai dan dicintai, meskipun dia tahu bahwa hubungan mereka masih memiliki dinamika yang kompleks.

“Ma!”

1
partini
si ratu ulat bulu mau beraksi ,,so kita lihat apa akan sama seperti sebelah yang rencananya mulus kaya jalan tol
partini
Liza mending fokus diri sendiri dulu nikmati hidup be strong jangan menyek menyek lagi
cinta nanti dulu biarakam si Alex membuktikan jangan cuma ngomong doang
partini
Lisa ini apesm Mulu yah ,,suami selingkuh di deketin cowok ada yg suka ga terima busehhhhhh baru kali ini ada tokoh utamanya sial Mulu ga ada happy sama sekali
partini
ayo Lisa jangan menyek menyek be strong laki macam dia mah buang aja kelaut
Rizky Sandy
singkirin lah si Jonathan itu malah gw,,,,
Rini
goblok kamu tu Jo
Ana Rusliana
Luar biasa
Rizky Sandy
bukannya dia tau klau si maira cm manfaatin dia tapi knp malah yg ditolong dia,,, tapi mungkin ini jln buat Lisa minta pisah, Krn kmrin Lisa msh ragu minta pisah apalagi skrng dia sdh ingat semua,,,, bguslah,,,
kalea rizuky
heleh munafik pdhl uda ser ser kan lu laki
Diyah Pamungkas Sari
klo smpe gk cerai, aq yg tamat 😑
Rizky Sandy
biarin Lisa bercerai thor, LBH baik kita di cintai dari pada mencintai tapi klau hanya bertepuk sebelah tangan,,,, Lisa SM Alex, apakh Alex orang baik
Rizky Sandy
Lisa matre ternyata, LBH baik kita hidup dngn harta sendiri, daripada hidup mewah tapi dengan harta orang lain
Rizky Sandy
mokondo datang,,,,
Diyah Pamungkas Sari
i lope yu tor!! sangat!! harta ksh ke lisa. trus cerai. eh kebalik. cerai dlu trus ksh harta ke lisa. alah sembarang!! pokok e laki n wanita bajing an harus nge gembel
Rizky Sandy
cerai aja Lisa,, jgn mau lagi,, apa disini laki2 cm si Jo sajakah,,,,
Rini
msh maukah Meira ama jo yg kere 🤭
Rizky Sandy
bagus semua sdh tau kan,, giliran Lisa apa msh mau SM mokondo itu,,,,
Rizky Sandy
foto dong bukti perselingkuhan Lisa,,,,
Rini
kuras duitnya trus tinggal sa, laki2 nyebelin juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!