NovelToon NovelToon
Ketika Istriku Tak Lagi Manja

Ketika Istriku Tak Lagi Manja

Status: tamat
Genre:Tamat / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:15.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: kisss

Haikal dan Siska susah lama pacaran, bahkan hampir menikah. Namun, Haikal memutuskan hubungan sepihak karena tak suka dengan kepribadian Siska yang manja dan boros. Tetapi, sebuah insiden terjadi dan Haikal terpaksa menikahi Siska.

Kehidupan rumah tangga mereka begitu palsu, di depan keluarga besar mereka tampak menjadi keluarga harmonis. Semua dilakukan demi kebahagiaan putra mereka. Hanya Siska yang mencintai pernikahan mereka, berbeda dengan Haikal yang menikah karena terpaksa dan kasihan pada Siska.

"Mas, lihat deh, bagus banget kemeja ini. Sengaja aku beli tadi karena ingat kamu!" ujar Siska dengan raut wajah berbinar.

"Bisa tidak, sekali saja kamu tidak boros dan manja, Siska?! Aku muak dengan tingkah kamu yang bisanya manja dan boros?!" balas Haikal dengan nada dingin menatap remeh dan jijik wajah Siska yang berubah menjadi sendu.

"Mas," lirih Siska menangis karena dimarahi oleh Haikal.

"Manja, Bisanya cuma nangis kalau di bentak sedikit," desis Haikal kesal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kisss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merasa Tertampar

Suasana dalam masjid sangatlah adem ayem. Hati Siska terasa sejuk dan damai. Entah mengapa ada rasa haru membuat Siska meneteskan air matanya. Sudah sangat lama dia tidak ke masjid. Wanita itu terlalu sibuk mengejar dunia dan berkumpul dengan teman-teman sosialita nya.

"Sepertinya ini yang di rasakan, Reihan. Makanya dia suka dengan masjid," gumam Siska pelan.

Tangannya di genggam erat oleh Fatimah. Panitia masjid memberitahukan kepada seluruh jamaah untuk segera mengambil tempat duduk masing-masing, karena acara hampir di mulai.

Tema kajian kali ini adalah BAHAGIA BERSAMA ALLAH.

Siska mendengarnya dengan cermat, sesekali dia tersenyum saat ustadzah bercanda penuh makna.

"Nih, buat ibuk-ibuk. Ingat, Buk. Jangan bahagia karena punya anak pinter, jangan bahagia punya suami ganteng, jangan bahagia karena punya karir bagus. Jangan bahagia, karena punya mertua baik! Tapi, bahagia karena kita sendiri. Bahagia, karena Allah masih beri kita nafas untuk hidup sampai saat ini! Bahagia karena kita punya Allah untuk mengadu."

"Kenapa saya bilang begitu? Karena, kalau kita menaruh kebahagiaan kita pada makhluk hidup. Baik itu anak atau suami, mertua atau kuasa! Suatu saat nanti kita akan berpisah dengan mereka, otomatis kebahagiaan kita juga terputus saat itu juga."

"Punya suami ganteng itu kalau bukan di ambil Tuhan ya di ambil temen, Buk. Bener nggak, apa yang saya bilang?" tanya ustadzah pada jamaah wanita membuat semuanya tertawa dan membenarkan nya.

Siska pun ikut tertawa.

"Bener, Ustadzah!" jawab para jamaah wanita dengan suara kencang.

"Waduh, sepertinya banyak korban temen sendiri di sini," canda ustadzah membuat semua jamaah tertawa, tak terkecuali Suska.

Ternyata menghadiri pengajian di masjid tak seburuk yang ia kira. Buktinya hati Siska adem sentosa. Dia mendapatkan aura positif saat masuk ke dalam masjid.

"Nggak apa-apa kalau suami di ambil temen, pasti Allah sudah siapkan pengganti terbaik untuk Ibuk-ibuk. Oh tidak dapat pengganti nya di dunia, di akhirat insya Allah bakal dapat."

"Aamiin," balas jamaah semua.

"Ingat 3 pesan dari malaikat Jibril. Pertama, hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati. Kedua, cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya. Ketiga, berbuatlah sesukamu, karena engkau akan di beri balasan karenanya."

"Kita tidak boleh mencintai seseorang melebihi cinta kita pada Allah, Buk. Tidak boleh! Silahkan cintai suami Ibuk, tapi ingat! Jangan melebihi cinta Ibuk kepada Allah. Pernah denger kisah Laila Majnun, Buk?" tanya sang ustadzah serius.

"Pernah," jawab jamaah serempak.

"Kenapa di sebut Majnun? Karena si pemuda ini gila. Dia gila, karena terlalu mencintai Laila. Laila sudah menikah, Majnun memilih lajang. Saking cintanya pada Laila, debu di sandal Laila pun lebih berharga daripada dunia dan seisinya bagi si Majnun."

"Makanya, kita harus sering-sering istighfar, Buk. Dekatkan diri pada Allah agar tidak sampai gila seperti Majnun. Yakinlah, bunga bukan sekuntum, lebah bukan seekor. Hilang satu tumbuh seribu, masih banyak pria lain yang lebih baik daripada mantan suami Ibuk-ibuk, masih banyak pria lain yang lebih baik daripada suami Ibuk yang bisanya selingkuh!" ujar sang ustadzah.

Siska merasa tertampar mendengar kajian hari ini. Seolah Allah tahu apa yang sedang ia risaukan, dia merenungkan apa yang telah di jelaskan oleh sang ustadzah.

Benar, kisahnya hampir mirip dengan Laila Majnun.

"Bedanya Laila lebih beruntung daripada aku, karena dia dicintai. Bukan sepertiku yang menjadi Majnun, hampir gila karena terlalu mencintai suamiku sendiri! batin Siska tersenyum getir.

*

*

Pengajian telah selesai. Siska sedang memakai sandal nya. Dia banyak berkenalan dengan para tetangga nya di sana. Dari tidak kenal menjadi kenal, ternyata rasanya berteman dengan tetangga sendiri tidaklah buruk.

"Kamis depan datang lagi ya, Buk Siska," ujar Santi tetangga Siska juga. Rumahnya tepat berada di samping rumahnya. Namun, Siska sendiri tidak tahu itu. Hari ini mereka berkenalan.

"Insya Allah, Buk. Saya bakal datang lagi ke sini," balas Siska ramah.

Ekhm.

Suara deheman pria terdengar membuat Siska dan teman-teman nya mengalihkan atensi ke arah pria itu. Mata Siska terkejut bukan main melihat kehadiran suaminya di sana.

"Mas, kamu kenapa bisa di sini? Nggak kerja?" tanya Siska dengan nada terkejut.

"Tidak, ayo pulang!" balas Haikal datar mengulurkan tangannya untuk diraih Siska.

Wanita itu tersenyum cerah, namun dia tersadar kalau ada Fatimah di sampingnya.

"Tapi, aku tadi aku datang nya bareng Buk Fatimah," ujar Siska pelan.

"Nggak apa-apa, saya juga udah di jemput suami, Buk. Ibuk pulang aja!" balas Fatimah santai membuat Sidka tersenyum kecil.

Dia mengangguk lalu menggenggam tangan suaminya.

"Kami pulang dulu ya, Buk."

Siska memeluk erat tangan suami nya. Dia menoleh ke samping, sang suami tampak sangat tampan dengan pakaian Koko. Sepertinya dia juga ikut pengajian.

"Kamu juga ikut pengajian, Mas? Kenapa nggak bilang sama aku?" tanya Siska manja.

"Kamu udah duluan pergi tadi," balas Haikal datar. Padahal hatinya sedari tadi berdebar-debar kencang, karena terpana melihat kecantikan istrinya.

Banyak sekali mata pria tampan memandangi Siska dengan sorot mata kagum penuh damba.

Haikal mengepalkan tangannya erat.

"Ingin ku congkel rasanya mata mereka," gumam pria itu dalam hati.

"Mas Haikal," panggil seseorang membuat Siska dan Haikal langsung menoleh melihat orang tersebut.

Pria itu terkejut bukan main melihat orang tersebut yang tak lain seorang pria paruh baya.

"Ini istri pertama, Mas Haikal yah? Wah cantik sekali … lebih cantik dari Lai–"

"Maaf, Anda salah orang!" balas Haikal datar langsung menarik istrinya masuk ke dalam mobil.

Siska seperti orang linglung. Dia terdiam tak tahu harus bagaimana. Pikirannya seperti di sengat oleh listrik.

Otaknya ngeblank.

Tak butuh waktu lama, hanya 3 menit dari masjid menuju rumah mereka. Haikal turun dari mobil diikuti oleh Siska dari belakang.

"Mas, maksud orang tadi apa? Istri pertama? Apa maksudnya itu?" tanya Siska dengan suara bergetar menahan amarah.

Haikal tak menghiraukan, dia berjalan ke arah dapur lalu menuangkan minuman. Dia meneguk air putih segelas hingga tandas.

"Mas, jawab aku?! Maksud perkataan orang itu apa?" tanya Siska dengan suara meninggi. Menarik kasar tangan Haikal agar pria itu menatapnya.

"Aku tidak kenal orang itu," balas Haikal datar lalu berjalan menaiki anak tangga berusaha menghindari pertanyaan Siska.

"Apanya yang tidak kenal? Dia tahu nama kamu, Mas. Artinya dia kenal sama kamu!" teriak Siska marah mencekal tangan suaminya erat.

Mereka berdua berada di lantai dua. Haikal mengepalkan tangannya erat.

"Aku tidak kenal siapa dia! Mungkin dia tadi salah orang?!" sentak Haikal dengan nada tinggi membuat Siska muak.

"Okay kalau kamu tidak kenal siapa dia! Sekarang aku tanya sama kamu, siapa Laila? Hemm siapa?! Jawab, Mas. Siapa?!" teriak Siska seraya memukul punggung Haikal, karena pria itu tidak mau menatapnya.

Matanya sudah memerah dan air matanya sudah menetes, menandakan dirinya sedang marah besar.

"Siapa Laila itu tidak penting?! Dia bukan siapa-siapa!" balas Haikal dengan nada tegas menoleh ke belakang. Matanya terbelalak saat melihat sang istri duduk di pembatas pagar.

"Kalau tidak penting kenapa kamu sebut nama dia saat berhubungan badan denganku, huh?! Jawab, Mas. Jawab dengan jujur! Kalau tidak aku akan lompat sekarang?!" ancam Siska menggenggam erat pagar besi pembatas lantai 2.

Dia sudah bersiap-siap untuk lompat dari sana. Haikal menelan ludahnya kasar. Tangannya bergetar melihat kelakuan istrinya.

Terdengar suara deru mesin mobil milik supir pribadi Reihan. Putra mereka telah pulang.

"Siska, jangan macam-macam! Reihan sudah pulang, tidak baik baginya melihat kita bertengkar, Okay! Dia juga pasti akan khawatir kalau melihat kamu duduk di situ," bujuk Haikal membuat Siska menggelengkan kepalanya cepat.

"Kamu jawab pertanyaan ku tentang siapa Laila, baru aku turun! Kalau tidak, kamu dan Reihan akan lihat aku terjun ke bawah!" ancam Siska dengan suara bergetar membuat Haikal seperti memakan buah simalakama.

Suara tapak kaki Reihan berlarian dari garasi mobil menuju ke dalam rumah terdengar membuat Haikal panik.

"Okay, aku akan jelasin siapa Laila! Sekarang kamu turun," tegas Haikal membuat Siska langsung turun dari sana dan pria itu segera menarik Siska ke dalam pelukannya.

"Mama, Papa. Abang pulang!" teriak Reihan berlari kencang masuk ke dalam rumah.

*

*

Novel ini genre nya misteri dan plot twist. Jadi, wajar kalau masih banyak yang belum dijelaskan hehe.

Bersambung.

Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰

Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🥰

1
Savitri Eka Qodri
Luar biasa
Nu Hs
Ngaji di mana elu Cil? Pembahasannya jauh amat dari umur lu /Sob/
Nu Hs
Anakmu mainnya kejauhan
Nu Hs
Laila ora peto! 😂
yu odah
💪💪bagus
Arya Bima
parah mna tuh Laila dgn Siska Haikal.....
km keras n dingin dgn Siska krna sifat manjanya.... lha km mlah punya istri sprti Laila.... bhkn km jga g tegas....
skrg tunggu hidupmu berantakn setelah Siska tau belangmu
Arya Bima
awas y Haikal.... saat km bermain api.... yskinlah km bakaln nyesel krna km bakal khilangan Siska n jga khilangan cintamu trhadp siksa... yg slm ini km pungkiri...
Arya Bima
si Haikal Sdh mulai cari gara² nich....
Siti Nadiroh
Kecewa
Siti Nadiroh
Buruk
Yoely Cancy
Lumayan
Yoely Cancy
Kecewa
tri Wijayanti
Luar biasa
M Fikri Tina
semangat kk
Siti Nur Aisyah
setuju pinter banget anaknya,papanya langsung kena mental...
Serena Oficall
siall
Sa Tokkin
Luar biasa
tri Wijayanti
istrinya udah yatim piatu juga masih bisa aja lu nyakitin hatinya , menghancurkan pernikahan lu sendiri,mana ada anak deuuuh jadi laki2 sampah bgt sih lu
tri Wijayanti
KL istri ga bisa masak ya disuruh kursus dong mas haikal,katanya horang kayaaaaah🤣
Alvia Inayati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!