Hidup bagaikan sebuah misteri. kata bahagia apakah ada dalam hidup aku? aku menanti kebahagian itu akan hadir, namun bisakah aku mendapatkannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rii_ ch, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25.
Mama melanjutkan mengajak mereka berbelanja, membelikan keperluan yang lainnya. Mama memanjakan mereka dengan membelanjakan mereka sepuasnya.
"Apa masih ada yang kalian mau? Biar kita pergi beli," ucap Mama.
"Ini sudah terlalu banyak tante, seharusnya tante tidak membelikan kami sebanyak ini. Kami jadi merepotkan tante," ucap Clarisa.
"Jangan katakan seperti itu Clarisa, Tante hanya senang membelikan semua ini, karena kalian sudah tante anggap seperti anak sendiri," ucap Mama.
"Jangan banyak berpikir Clarisa, bukan hanya kalian yang dibelikan tapi aku juga banyak dibelikan Mama," ucap Sandra.
"Baiklah anak-anak kita pulang saja, atau apakah kalian sudah lapar? tanya Mama.
"Sepertinya pulang saja Tante, kami masih kenyang," ucap Clarisa.
"Mama boleh mampir beli makanan ringan yang biasa kita pesan," ucap Sandra.
"Iya ayo kita ke sana membelinya," ucap Mama.
Mereka berjalan ke arah penjual makanan ringan tersebut, lalu memesan jumlah yang banyak untuk mereka makan dan dibawa pulang ke rumah. Setelah menunggu beberapa menit, pesanan mereka tersedia. Kemudian mereka berjalan menuju pintu keluar karena mereka sudah di jemput oleh Sopir.
Sandra membuka kantong makanan yang di beli tadi, dan membagikan makanan tersebut. Mereka pun menikmati makanannya sambil bercerita di dalam mobil. Tanpa terasa mereka sudah sampai di depan rumah Sandra. Lalu mereka turun dari mobil dan membawa tas belanjaan mereka ke dalam rumah dan di bantu pelayan membawa tas belanja yang lainnya.
"Kalian langsung bersih-bersih dan istirahat saja, pasti kalian sudah capek," ucap Mama
"Baiklah Tante... Iya Mama," ucap Mereka barengan.
Clarisa duduk di atas kasur sambil memainkan handphone nya. Dia membuka media sosial dengan pencarian nama Mona. Lalu melihat setiap detail postingan dari mona. Setelah selesai melihatnya, Clarisa memikirkan sesuatu dan membuat rencana.
"Kamu tunggu saja Mona, hari dimana kamu tidak melupakan hari tersebut, tapi aku akan berbaik hati memberikan mu satu kesempatan lagi" ucap Clarisa.
Setelah mengetuk pintu, Sandra masuk dan berjalan ke arah Clarisa. Lalu duduk di samping Clarisa.
"Kamu belum tidur? Apa yang kamu pikirkan? sepertinya wajah mu serius sekali," ucap Sandra.
"Mungkin aku hanya lelah saja, kenapa kamu datang kesini? Apa ada sesuatu hal yang mau kamu katakan?" tanya Clarisa.
"Aku hanya berkunjung, dan memeriksa apakah kamu baik-baik saja," ucap Sandra.
"Aku baik-baik saja, terima kasih karena kalian sudah memberikan waktu dan membelanjakan kami makanan dan yang lainnya," ucap Clarisa.
"Kalian pantas mendapatkannya, karena kalian adalah orang yang baik dan menyenangkan. Maaf atas keributan yang dilakukan Mona di perbelanjaan tadi, kalian pasti kaget dan merasa sedih," ucap Sandra.
"Ada apa dengan Mona ini, sepertinya dia sangat membenci ku sampai dia tega berbuat begitu, apa karena Jayden pernah mendekati ku? Bukan kah dia egois dan jahat melampiaskannya kepada ku?" tanya Clarisa.
"Begitulah orang yang tamak dan berhati jahat, seharusnya dia tidak memaksakan diri dan harus bisa menerima sesuatu. Sama hal nya dengan perasaannya yang tidak terbalas, kamu bukan sasaran perilaku jahatnya, sepertinya kita harus menyelesaikan ini agar kamu terhindar dari dia," ucap Sandra.
Aku akan memberikan dia satu kesempatan, namun jika dia masih keterlaluan, aku akan memberikan balasan yang tidak akan dilupakan dia selama hidup," ucap Clarisa.
"Aku mendukung kamu, orang seperti itu layak menerimanya," ucap Sandra.
"Kamu harus menerima Jayden, karena dia orang yang pantas mendampingi mu," ucap Sandra.
"Kenapa kamu mengatakan itu? jangan membahas itu, bukannya sekarang dia dekat dengan Mona," ucap Clarisa.
"Dekat berarti bukan pacaran, jadi kamu mempersiapkan diri saja," ucap Sandra.
"Aku tidak terlalu memikirkan itu Sandra, lebih baik fokus mempersiapkan diri untuk ujian semester ini, tinggal 2 hari lagi kita akan ujian semester. Kamu harus belajar dan mengulang materi yang sudah dijelaskan guru," ucap Clarisa.
"Baiklah mari kita fokus ujian semester, setelahnya baru kita pikirkan yang lain," ucap Sandra.
"Apakah Tante boleh masuk kedalam, apakah kamu sudah tidur Clarisa?" ucap Mama setalah mengetuk pintu.
"Masuk saja Tante, aku belum tidur," ucap Clarisa lalu berjalan ke arah pintu dan membuka pintu.
"Kamu di sini juga Sandra, Mama kirain kamu di kamarmu beristirahat," ucap Mama.
Mama berjalan ke sofa yang tersedia di kamar itu lalu Clarisa mengikuti mama kemudian mereka duduk di sana. Mama memegang tangan Clarisa dan berkata, " Kamu dan adik-adik mu pasti kaget dan merasa sedih atas kejadian buruk tadi, Maafin Tante karena tidak mencegah lebih dulu agar kejadian tadi tidak terjadi."
"Nggak apa-apa Tante, itu bukan kesalahan Tante melainkan kesalahan Mona yang terlalu membenci Clarisa," ucap Clarisa.
"Jangan menyimpannya dalam pikiran mu, jika kamu merasa tidak nyaman dan butuh bantuan kamu harus segara mengatakannya ke tante atau kepada orang tua mu, kami orang dewasa akan senang jika anak-anaknya aman dan terlindungi dari niat jahat orang," ucap Mama.
"Iya Tante aku akan mengatakannya jika sudah merasa tidak nyaman dan aman, terima kasih sudah peduli sama kami dan terima kasih untuk semua hal yang hari ini Tante berikan kepada kami," ucap Clarisa.
"Iya sama-sama Clarisa, baiklah kalian berdua istirahat saja, mama keluar dulu mau istirahat juga" ucap Mama.
"Iya Tante, selamat malam dan selamat beristirahat," ucap Clarisa.
"Kamu tidur di sini atau kembali ke kamar mu? tanya Clarisa.
"Aku kembali ke kamar saja, jika aku di sini yang ada kita tidak akan tidur dan lanjut bercerita," ucap Sandra.
"Haha... kamu bisa saja, bilang saja kamu mau telponan dengan Ares," ucap Clarisa.
"Bukan seperti itu Clarisa, aku balik ke kamar ku ya," ucap Sandra berjalan ke arah pintu lalu menutup pintu dari luar.
Clarisa berjalan ke arah tempat tidur, dan membaringkan badannya lalu menutup matanya.
Clarisa terbangun setelah pintu kamarnya di ketuk dari luar. Lalu mendengar dia diminta ke ruang makan. Clarisa menjawab akan segera ke sana. Clarisa melihat jam di kamarnya sudah jam 7 lewat.
Setelah Clarisa selesai bersih-bersih, lalu berjalan ke arah meja makan. Di sana mereka sudah berkumpul dan pelayan sudah menyediakan makanan dan minuman. Clarisa menarik kursi lalu duduk.
"Maaf semua aku telat," ucap Clarisa.
"Tidak apa-apa nak, kami juga baru duduk di sini. Ini baru kita mau sarapan," ucap Mama.
"Santai saja nak, kamu jangan menunduk begitu. Ayo kita sarapan pagi, biar semangat hari ini," ucap Papa.
"Iya Om, mari kita sarapan," ucap Clarisa.
"Sepertinya kalian senang dan menikmatinya kemarin, sampai kalian tega meninggalkan Om dan tidak mengajak," ucap Papa.
"Papa sedang bekerja di ruangan kerja, kalau di ajak juga pasti jawabannya papa banyak kerjaan dan jangan di ganggu," ucap Sandra.
"Haha... kamu memang anak Papa, tau saja apa jawaban Papa," ucap Papa.
Yang lainnya ikut tertawa mendengar interaksi Sandra dan Papa. Lalu mereka melanjutkan sarapan pagi. Kemudian mereka bercerita dan bercanda.