Ahem Hillatop, laki-laki dingin penuh rahasia, mencari gadis di masa lalu nya dalam pencarian sejuta hari tanpa henti, dia menemukan nya namun gadis tersebut telah dimiliki oleh orang lain.
Hingga hal tidak terduga terjadi, satu malam dia terseret pada malam penuh peluh bersama gadis penerus azzura companya, gadis somplak yang ceria.
"Begini tuan mari Lupakan kejadian semalam, aku pikir aku pasti sudah gila, uang ini anggap saja bayaran dari ku, setelah ini mari kita tidak usah lagi bertemu"
Laki-laki itu tidak menjawab, hanya menaikkan ujung bibirnya kemudian berkata pada sekretaris nya.
"Pastikan dia kembali ke tempat ku dalam 1x24 jam"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon istri Gao Han
Demi apapun bola mata Ahem terus memperhatikan mainan kalung yang dijadikan hiasan gelang yang digunakan oleh gadis dihadapannya tersebut.
Dia sejenak mengerut kan keningnya dan menajamkan pandangan nya, memastikan jika apa yang dia lihat tidak salah.
ketika bola mata Ahem tidak bisa lepas dari wajah gadis yang ada di hadapan tersebut, tiba-tiba saja satu suara terdengar.
"Apakah dia cantik? kakak seperti nya Begitu terpesona dengan calon istri ku"
suara Gao jelas mendominasi ke seisi ruangan itu.
Ahem segera menoleh, dia melihat ke arah adik laki-lakinya yang barusan bicara ke arah.
Bisa dia lihat Gao mengulum kan senyuman nya, laki-laki tersebut masih berbaring di atas kasur mendominasi berwarna putih di mana dia dirawat saat ini.
Mendengar ucapan Gao, seketika Ahem cukup terkejut.
Calon istri?!.
"Ya?"
Ahem bertanya cepat.
Semua orang menoleh ke arah Ahem kemudian menatap ke arah Ayana.
sepertinya beberapa orang di dalam ruangan tersebut belum menyadari kehadiran gadis yang tengah duduk di atas kursi sofa tersebut.
pada akhirnya Ahem tidak lagi mempedulikan gadis yang dia lihat tadi, laki-laki tersebut langsung melangkah mendekati Gao.
"Oh God, aku tidak melihat ada gadis cantik disini sejak tadi"
Tiba-tiba seorang perempuan cantik yang usianya seumuran mommy Nadya bicara cepat.
"Oh jadi ini kakak ipar?"
Nadine ikut bertanya, bisa Ahem Pastikan Nadine pasti tidak menghadiri pesta lamaran Gao dan sama seperti dia baru tahu dengan sosok calon istri kakak nya sendiri.
Saat orang berkata dan Gao juga berkata jika gadis itu adalah calon istri Gao, Ahem terlihat diam sama sekali tidak mengeluarkan suaranya.
entahlah dia tidak bisa mendeskripsikan perasaan yang saat ini.
"Jadi dia calon adik iparku?"
Ahem bertanya cepat, dia sama sekali tidak menunjukkan ekspresi apapun hanya bertanya kemudian memilih duduk tepat di sisi kanan Gao, di san disediakan sebuah kursi untuk berbicara dengan sang pasiennya sakit dari pihak rumah Sakit, ahem pikir di setiap rumah sakit memang begitu adanya.
entah berapa lama waktu berlalu Ahem tidak tahu, tapi rasanya terlalu berlama-lama di ruangan tersebut membuatnya tidak nyaman, hingga akhirnya entah berapa jam telah dia lewati untuk mengobrol bersama Gao juga anggota keluarganya yang lain, pada akhirnya laki-laki tersebut memilih untuk keluar dari dalam ruangan itu dengan alasan dia akan menghisap rokoknya.
merokok selalu menjadi alasan paling utama laki-laki untuk menghindari perkumpulan dengan keluarga mereka ataupun keramaian yang ada di sekitarnya, Ahem memilih alasan tersebut yang meskipun sudah pasaran namun sangat dimaklumi oleh orang lain.
laki-laki itu beranjak dari ruangan tersebut dan memilih untuk menepi di salah satu sudut rumah sakit, dia pikir mungkin sebaiknya dia menghabiskan sebatang rokok kemudian bisa jadi dia memilih untuk pamit dan pergi ke perusahaan fashion untuk menghadiri pagelaran busana yang akan diadakan oleh adik perempuannya, Nadine.
setelah itu besok dia harus meluncur ke arah Palembang untuk mengurusi proyek kerjasamanya dan juga perusahaan Azzura.
laki-laki itu telah memilih satu sudut di bagian rumah sakit yang paling memungkinkan untuk dirinya menikmati rokok, namun sayangnya salah satu petugas rumah sakit memberi sedikit teguran ringan kepadanya dan menyarankannya agar pergi ke taman belakang untuk menikmati rokok miliknya.
pada akhirnya laki-laki tersebut beranjak menuju ke arah taman belakang rumah sakit dan memilih duduk di salah satu kursi besi panjang yang terletak di belakang sana.
laki-laki itu duduk sembari mulai menyulurkan api dari pematiknya menuju ke rokok yang telah menempel di bibirnya.
dia mungkin baru menikmati beberapa hisapan rokok miliknya hingga tanpa sadar bola matanya kembali tertuju pada satu orang perempuan yang ada di hadapannya.
satu senyuman mengembang dari sosok yang ada di hadapannya tersebut sembari perempuan tersebut terlihat tengah berbicara dengan seseorang dari balik handphone nya.
Melihat orang asing tersenyum pada nya membuat Ahem malah menaikkan ujung alisnya, laki-laki tersebut langsung membuang pandangannya dan kembali menikmati rokok miliknya namun Perempuan dihadapan tersebut tiba-tiba berdiri dan memutuskan untuk pergi.
Tapi didetik berikut nya tiba-tiba saja sesuatu terjatuh dari perempuan tersebut, suara benda jatuh nya membuat Ahem menoleh.
Alih-alih menyadari ada yang terjatuh dari tubuh nya, perempuan tersebut memilih untuk terus beranjak pergi sembari dia berbicara melalui handphonenya.
Laki-laki tersebut berdiri, memutuskan mengambil barang yang terjatuh tersebut, tatapan dingin yang dimiliki Ahem seketika berubah saat dia menyadari benda yang jatuh itu dimana kini benda tersebut telah berpindah ke telapak tangan nya.
Satu kerutan di kening nya kini tercetak dengan jelas, laki-laki tersebut seketika membeku.
Wait?!.
sakit perut ku thoooor 🤣🤣🤣
aku terkejut sangat.. wkwkwkw..
ternyata kisah Ahem dan Hayat benar2 luar biasa..
bahkan menyaingi penilaianku sama novelnya Gao-Ayana..
Entahlah, cukup bingung menentukan mana yg lebih baik, keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing2..
tapi sejauh ini secara keseluruhan, baik dr tokoh2, alur cerita, konflik dan segala macamnya, sampai selesai baca novel ini, aku masih menjagokan kisah Gao-Ayana..
tapi khusus untuk tokoh utama pria, pilihanku jatuh pada Ahem..
sosok yg sangat luar biasa..
dia berusaha menempatkan dirinya dg baik, entah itu sebagai seorang anak, kakak, suami, menantu, bahkan saudara ipar..
berusaha membantu mencari penyelesaian terbaik atas masalah2 saudara2nya..
mana setia lagi, bukan Cassanova, dan terbilang cukup romantis dan hangat pada orang2 yg disayanginya..
benar2 paket lengkap dah mak..
oke deh lanjut ke season kedua..
apakah nanti penilaianku akan berubah atau tidak..
semoga sehat selalu ya mak..
tetap semangat untuk berkarya dan semoga sukses selalu dimanapun mak berkarya.. 💪🏻😘🥰😍🤩
🙏👍❤