Odi berjanji akan mencari keluarga yang telah menyebabkan kematian kedua orang tuanya dan akan membalaskan dendamnya. Bertahun - tahun dia mencari keberadaan keluarga pembunuh itu hingga akhirnya dia menemukannya.
Cinta gadis yang ceria menjalani hari - harinya sebagai gadis sederhana. Pernah terlahir kaya tetapi nasib yang membuatnya kini harus berjuang hidup sendiri.
Dengan bekerja dia bisa melanjutkan hidupnya dan juga kuliahnya. Tapi siapa sangka sebuah kejadian yang membuat dia terjebak dan harus hidup bersama pria dingin dan keras.
Akankah dendam Ody terbalaskan? Ataukah dia malah terjebak sendiri dalam dendamnya?
Selamat membaca semoga kalian suka..
*sebelum baca klik tombol favorit ya 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Maaf Bos kami tidak bisa menemukan anak itu. Kami sudah mencari informasi tentang keluarganya. Rumah orang tuanya sudah dijual dan sepertinya mereka tidak tinggal di kota ini lagi" ucap seorang pria dari seberang.
"Bodoh.. bodoh.. bodoh... mencari informasi seorang anak kecil saja kalian tidak bisa. Aku tidak mau tau, kalian harus bisa menemukan anak itu" jawab Melodi dengan nada yang sangat marah.
"Ba... baik Bos" jawab Pria tersebut.
Telepon terputus.
"Sial.. sial.. siaaaal.... " Melodi memukul meja kerjanya dengan sangat kuat dan penuh amarah.
"Mencari anak kecil berumur empat belas tahun saja tidak becus. Anak itu kan terluka parah saat kecelakaan itu. Bagaimana mereka tidak bisa menemukan siapa yang membawa anak itu, dimana dia di rawat dan siapa yang membawanya? Dasar gak becuuuus" umpat Melodi kesal.
Dadanya naik turun karena emosi. Sudah tujuh tahun dia mencari keberadaan anak yang selamat dalam kecelakaan orang tuanya.
Tujuh tahun ini juga Melodi mencari keluarga anak itu. Karena dari informasi yang dia dapatkan terakhir anak itu mempunyai satu orang saudara yang tidak ikut di dalam kecelakaan maut itu.
Saat kejadian kecelakaan Melodi sibuk dengan acara pemakanan kedua orang tuanya. Setelah sepekan berlalu baru dia mencari tau informasi tentang kecelakaan orang tuanya.
Setelah itu terjadi tragedi, perusahaan Papanya mengalami kerugian karena kematian orang yang sangat berpengaruh dalam perusahaan tersebut.
Lagi - lagi Melodi harus disibukkan dengan upaya penyelamatan perusahaan sambil berjuang menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.
Bersyukur dia adalah anak yang pintar hingga semua bisa dia atasi walau dengan sekuat tenaga, air mata dan darah telah dia korbankan.
Oleh sebab itu Melodi tidak bisa memaafkan apapun yang terjadi dalam kecelakaan itu. Walau semua orang mengatakan bahwa kecelakaan itu murni karena cuaca buruk, bahkan polisi sendiri sudah menjelaskan dengan cukup terperinci kepada Melodi.
Tapi Melodi tidak bisa menerimanya. Dia sangat marah karena ada satu orang yang selamat dalam kecelakaan it Dia marah mengapa anak itu bisa selamat sedangkan kedua orang tuanya tidak.
Melodi marah sehingga mengharapkan kematian anak yang tidak bersalah itu. Bagi Melodi anak itu tetap salah, dia salah karena selamat. Harusnya anak itu mati bersama orang tuanya. Sehingga adil semuanya mati dalam kecelakaan itu.
"Od pulang yuk?" ajak Wildan.
Melodi melirik jam tangannya. Sudah menunjukkan jam setengah lima. Tubuh dan pikirannya sangat lelah hari ini. Apalagi barusan dia mendapatkan kabar buruk tentang orang yang dia cari selama tujuh tahun ini.
Melodi langsung merapikan pekerjaannya dan bersiap untuk pulang kembali ke apartement.
"Yuk kita pulang, kepalaku pusing rasanya mau pecah" ajak Melodi.
Melodi berjalan lebih dulu keluar dari ruangan kerjanya menyusul Wildan yang berjalan di belakangnya.
"Kamu kenapa, sakit lagi?" tanya Wildan.
"Tidak aku hanya sedang banyak pikiran" jawab Melodi.
"Apa tentang pekerjaan? Bukannya semua baik - baik saja?" tanya Wildan penasaran.
"Tidak.. tidak.. ini masalah lain" jawab Melodi dingin.
"Masalah apa Od, berbagilah padaku agar penat di kepala kamu berkurang?" tanya Wildan.
"Sudahlah Wil, aku hanya ingin cepat out dan istirahat" jawab Melodi.
Melodi tidak ingin bercerita pada Wildan tentang kabar buruk yang barusan dia dapatkan. Karena nanti Wildan pasti akan mengoceh panjang dan menceramahinya agar dia berhenti membalas dendam.
Melodi tidak mau amarahnya kembali terpancing. Yang dia butuhkan hanya istirahat di apartementnya.
Sekitar jam lima sore Melodi dan Wildan sudah sampai di apartement Melodi. Sepet biasa Cinta sudah menyiapkan makan malam dan kopi untuk mereka.
Melodi langsung menyeruput kopi itu sambil duduk di ruang TV.
"Aaaah kopi Cinta memang yang terbaik" puji Wildan yang duduk di dekatnya.
"Eh apa itu?" tanya Wildan ketika melihat sesuatu di atas nakas dekat lemari TV.
Wildan berdiri dan mengambilnya. Ada satu bungkus coklat dan kado kecil. Wildan menyerahkannya kepada Melodi karena barang - barang ini pasti untuknya. Dia tidak mau bersikap seenaknya di rumah Melodi walau Melodi adalah sahabatnya.
"Sepertinya ini untuk kamu" ucap Wildan .
Melodi membuka kado itu dan melihat isinya. Ada dasi dan selembar kertas.
Bos
aku ada sedikit bingkisan untuk Bos. Jangan dilihat dari harganya ya.. Ini adalah bentuk ucapan terimakasih ku karena Bos sudah memberikan bonus untukku kemarin.
Aku bukan gadis yang tidak tau balas budi. Ini aku beri kado untuk Bos semoga Bos suka memakainya.
Oh iya ini juga ada coklat dan di kulkas ada es krim. Anggaplah itu traktiran dariku karena aku mendapatkan gaji pertamaku.
Semoga coklat dan es krim di kulkas bisa melonggarkan kepenatan Bos bekerja seharian ini. Ingat Bos jangan terlalu serius nanti cepat tua. Sayang wajah ganteng bos terbuang percuma.
Makanlah coklat dan es krim nya untuk mengurangi stress. Semoga Bos suka ya..
Ttd
Cinta ❤
Tanpa sadar Melodi tersenyum tipis ketika membaca surat dari Cinta.
"Yah baru aja mau bergerak aku udah kalah" ucap Wildan.
Dari sikap Melodi, Wildan sudah tau kalau ada sesuatu yang terjadi antara Melodi dan Cinta. Wildan sangat mengerti sifat Melodi karena mereka sudah bersahabat sejak kecil.
Melodi tidak akan pernah mau mengakui perasaannya. Wildan yakin perlahan - lahan Cinta sudah masuk ke dalam hati Melodi. Walau Melodi berusaha keras melawannya dan menampiknya.
Wildan tidak kecewa karena hal inilah yang dia harapkan. Tak perlu memberikan perhatian khisut pada Cinta agar Melodi cemburu. Dari sikap Melodi ini Wildan sudah tau ada cinta di hari Odi dan cinta itu adalah Cinta.
Meskipun Wildan tidak bisa memastikan sebesar apa perasaan Odi tapi ini adalah langkah awal yang baik.
"Aku makan duluan ya, aku mau balik cepat ke apartement, aku baru ingat ada kerjaan yang harus aku selesaikan" ucap Wildan.
Melodi hanya diam tidak menjawab ucapan Wildan. Dia sibuk menatap dasi yang Cinta berikan.
Ternyata gadis itu manis juga. Tau balas budi. Melodi tau harga dasi ini pasti tidaklah mahal tapi hatinya rasanya menghangat mendapatkan perhatian seperti ini. Dia juga sangat senang mendapatkan kado coklat.
Sudah lama juga dia tidak pernah makan coklat lagi. Bahkan terpikirpun tidak untuk membelinya. Karena Cinta baru dia tersadar makanan ini dulu sangat dia sukai.
Melodi membuka bungkusan coklat itu dan memakannya. Tak lama kemudian Wildan pamit kembali ke apartementnya. Kini hanya tinggal Melodi sendiri menatap bingkisan yang Cinta berikan.
Melodi ingat ada satu lagi pemberian Cinta yang belum dia nikmati. Dia segera berjalan ke dapur dan membuka kulkas.
Melodi melihat ada satu bungkus es krim di dalam kulkasnya.
"Cih dasar pelit, apa dia kira tubuh sebesar aku ini cukup hanya makan satu bungkus es krim seperti ini. Besok akan aku suruh dia traktir aku es krim yang banyak" umpat Melodi kesal.
Tapi dalam hitungan detik es krim sudah masuk ke dalam mulutnya.
.
.
BERSAMBUNG
a