Kisah dari seorang Dokter cantik dengan segudang prestasi dan juga kisah kehidupan yang penuh lika-liku.
Bilqis Agata, dokter muda ini juga memiliki kisah asmara yang cukup rumit.
bagaimana seorang Bilqis menjalani kehidupan nya setelah kepergian sang suami yang baru saja menikahi nya untuk selamanya setelah gugur dalam tugas di negara lain yang saat itu sedang terjadi bencana alam.
lalu bagaimana Bilqis menghadapi masa depan nya. mampukah dia menata hidup dan bagaimana jadinya ketika cinta pertama nya saat masih sekolah menengah pertama hadir kembali.
ikuti kisah BILQIS AGATA.
***maaf banyak typo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Callme_Nadlia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
"hah" kaget Bilqis karena ada makhluk astral, eh maksudnya makhluk tampan yang sayangnya makhluk satu satunya yang ingi di hindari nya berada di ruangannya sedang duduk santai di sofa dengan sebuah tab berada di tangga nya
"ngapain di sini" tanya Bilqis penuh selidik
"nungguin dokter cantik yang sibuk sampai gak sempet buat nemuin atasan yang sudah memerintahkan untuk menghadap diruangan nya" jawab Ari menatap Bilqis tajam
"itu kenapa natap nya kayak orang marah, apa salah saya, saya cuma melaksanakan kewajiban saya, lalu kenapa Anda marah" tanya Bilqis yang masih belum menyadari kesalahannya
"salah kamu mengabaikan perintah saya dokter Bilqis Agata" jawab tegas Ari
"hah" bingung Bilqis dengan mata melotot lucu
"hah heh hah heh, kamu gak ngerti maksud saya" tanya Ari dengan perasan gemas tapi setenang mungkin untuk tidak mencubit pipi gadis itu
"oh maaf pak, tadi saya harus melakukan operasi jadi saya tidak boleh terlambat karena nyawa pasien lebih penting dari menemui bapak " jawab Bilqis cukup tegas
"huh baik lah, saya hanya ingin berbicara serius sama kamu empat mata, apa boleh kita makan malam bersama malam ini dokter," tanya Ari yang mulai melancarkan aksinya
"seperti nya tidak bisa pak, nanti jam 7 malam saya ada operasi lagi, sepertinya nanti saya lembur" tolat Bilqis dengan halus
"saya tunggu, jangan menolak, atau saya ikuti kamu Samapi rumah" ucap Ari dengan tingkah bossy nya lalu keluar ruangan Bilqis tanpa mendengar jawaban sang pemilik ruangan.
"agrhhhhh, seenak nya aja dia memerintah ke gue, ih gue kesel pengen tak cekik itu orang agrhhhhh, awas aja, ntar gue kerjaain Lo" teriak Bilqis tanpa tahu ternyata Ari masih mendengar teriakan nya dan tersenyum tipis
"huh tenang Bilqis Agata, Lo harus tenang. Lo gak boleh kalah sama dia, Lo itu bukan Bilqis 12 tahun yang lalu, sekarang Lo harus bisa melawan" tekatnya
" apa nanti dia bener nungguin gue selesai ya, masa dia bodoh banget mau nungguin sampe tengah malam. ah bidj amat.. terserah dia" gerutu nya lalu duduk di kursi kerja nya dan membaca rekam medis pasien yang akan di operasinya nanti jam 7 malam.
🌹🌹🌹
tepat jam 10 malam, Operasi berjalan lancar dan waktunya untuk Bilqis pulang. sebenarnya dia cukup lelah dan untungnya apartemen nya tidak terlalu jauh dari rumah sakit.
dengan berjalan gontai setelah membereskan tasnya, Bilqis melangkah menuju parkiran mobil nya.
di parkiran tampak seorang pemuda sedang bersandar di sebuah mobil sport mewah. dari pantulan lampu parkiran tampak wajah tampannya yang terlihat masih segar dengan pakaian yang lebih santai dengan t-shirt berwarna hijau botol dan selana jeans menambah ketampanan seorang Ari Rizki Mahardhika.
Bilqis yang melihat itu hanya mendengus kesal karena tubuhnya sudah terlalu telah, tapi tak urung dia mendekat ke arah Ari
"kan saya sudah bilang, hari ini saya lembur jadi kenapa masih di sini" tanya Bilqis tepat berdiri di hadapan Ari
"kan saya juga sudah bilang, saya tidak menerima penolakan jadi sekarang kita makan malam yang sudah larut ini" ucap Ari langsung menarik tangan Bilqis dan mendorong nya pelan masuk kedalam mobil miliknya
"eh eh mobil saya bagaimana" teriak Bilqis
"aman, nanti orang saya yang mengantar ke apartemen kamu" jawab Ari lalu menghidupkan mesin mobilnya, mengendarai menuju jalan raya guna mencari restoran yang masih buka
"eh, makan di sana saja" ucap Bilqis menunjuk tenda pecel lele dengan sengaja ingin mengerjai Ari secara langsung
"serius kamu mau makan di sana" tanya Ari kaget, karena Bilqis memilih k
makan di tepi jalan
"ya serius.. memangnya kenapa, gak mau.. kalo gak mau biar saya sendiri aja, cepet turunin saya" ucap Bilqis tersenyum sinis
"baik lah kita makan disitu" jawaban Ari membuat Bilqis kaget
"hah bapak serius mau makan di sana, emang bapak pernah makan dipinggir jalan" tanya Bilqis Heran
"tidak pernah, tapi saya serius sekarang mau mencoba makan dipinggir jalan gini, asal sama kamu saya akan mencoba" ucap Ari lalu membelokan mobilnya kearah tenda pecel lele tersebut.
Bilqis hanya diam, niatnya buat mengerjai Ari gagal, ternyata pria itu mau makan dipinggir jalan
"kenapa bengong, ayo turun" perintah Ari yang ternyata sudah turun lebih dulu
"eh iya" ucap Bilqis lalu turun dan melangkah menuju tenda dan memilih meja yang kosong.
setelah Mereka duduk, pelayan lalu menghampiri dan mencatat pesanan mereka. Bilqis memesan Pecel ayam dengan seporsi nasi dan juga es jeruk nipis. begitu juga dengan pesanan Ari tapi minumnya jus jeruk
setelah mencatat pesanan mereka. pelayan itu berlalu dan kini Bilqis dan Ari saling diam dalam keadaan canggung.
"ehemmm" deheman Ari memecah keheningan itu
"Tata, sebenarnya saya hanya ingin meminta maaf kepada kamu tulus dari hati saya, saya tahu mungkin masa lalu saya sangat jahat, tapi jujur sejak kamu pergi saya merasa sangat kehilangan dan sangat bersalah. say minta maaf Tata, meski kamu enggan memaafkan saya yang penting saya sudah mengutarakan maaf saya ini" ucapan Ari membuat Bilqis menatap nya mencari kebohongan dari mata Ari lalu kemudian memalingkan wajahnya ke arah lain
"saya sudah memaafkan bapak, saya juga sudah melupakan masa lalu, jadi jangan di bahas lagi." jawab Bilqis datar
"mungkin memang benar kata mama, memaafkan lebih baik agar tidak menyakiti hati" batinnya
"benarkah, terima kasih Tata" ucap Ari tersenyum lebar
"tapi tolong, jangan panggil saya dengan sebutan itu lagi, lebih baik panggil Bilqis atau Geta sama seperti teman-teman" ucap Bilqis dengan ekspresi wajah yang masih sama datar
"baik lah, tapi boleh kah aku menjadi temanmu Bilqis" tanya Ari pelan takut di tolak oleh Bilqis
"dan calon teman hidupku" batinnya
Bilqis hanya tersenyum tipis lalu menjawab nya dengan anggukan
"yes, terima kasih, jadi kita mulai dari awal dan terima kasih telah menerima ku menjadi temanmu Bilqis" ucap Ari tersenyum lebar..
"sekarang, jangan panggil aku bapak lagi, karena kamu temanku" ucap Ari dan Bilqis lagi lagi mengangguk
"tolong senyum dong qis, masa dari tadi gak ada senyum buat temanmu ini" pintanya
"eh ngelunjak banget sih" ketus Bilqis tapu masih tetap tersenyum dengan menampakan lesung pipi nya yang cantik
"MasyaAllah manisnya ciptaanmu ya Allah" puji Ari dengan suara sedikit keras sontak Bilqis menepuk lengannya karena malu di perhatikan oleh pelanggan lain.
"ngomong nya nggak usah pakek teriang Dugong" desisnya
"eh sudah mulai mengejek nih anak, jelek banget sebutannya Dugong. yang manis dong, ikan mas gitu atau koi" protes Ari
"idih, kok mau disamain sama ikan, situ waras" tanya Bilqis bergidik geli
"apa saja, yang penting kamu senang" ucap Ari dengan tersenyum manis
tak urung, perkataan Ari membuat Bilqis mengulum senyumnya. dan itu tak lepas dari pandangan Ari.
tak lama pelayan datang membawa pesanan mereka dan mereka makan dengan tenang dan sesekali Ari menjahili Bilqis.