apa jadinya jika seorang santri pondok pesantren diharuskan bersekolah disekolah umum. annasya semenjak ayahnya meninggal dia harus menikah muda kemudian pindah sekolah ke sekolah umum.
araf abinaya diusianya yg masih 18 tahun dia harus menikah dengan seorang gadis anak dari sahabat ayahnya. akankah cinta berpihak pada mereka? akankah annasya merasakan kebahagiaan yang tidak pernah ia dapatkan selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rulinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
Sejak kejadian nasya dihadang oleh gerombolan vino itu araf menjadi lebih overprotektif pada nasya. Nasya tidak pernah dibiarkan pulang sendiri. Seperti hari ini nasya sampai tertidur dibangku penonton karena lelah menunggu araf yang sedang latihan. Araf yang sudah selesai latihan menghampiri nasya yang sedang tertidur.
Dibelainya wajah nasya hingga nasya terkejut dia pun mengerjapkan matanya, "mas udah selesai?"
Araf tersengum, "maaf sayang udah buat kamu sangat lelah nunggu aku"
"mas yang ga kasih aku izin untuk pulang lebih dulu" ucap nasya sambil mengucek matanya.
Dipandanginya wajah nasya yang terlihat sangat imut, "maaf sayang aku cuma ga mau kalau kamu diganggu lagi sama berandal sekolah itu"
"mas pulang yuk aku laper banget" ujar nasya manja membuat araf semakin gemas melihatnya
"ayo sayang kita makan diluar aja ya, kamu udah terlalu lelah" araf merangkul nasya. Namun nasya merasa mual, "oeekkk.... " nasya serasa ingin muntah. Araf merasa heran dia merasa sudah mandi dikamar mandi dan tidak bau dia mencium bau tubuhnya sendiri. Nasya berlari arah toilet diikuti araf, "sayang kamu gapapa?" tanya araf bingung yang melihat nasya bersandar ditembok karena lemas sudah muntah terlalu banyak.
Wajahnya sangat pucat, "mas bau banget deh ga kaya biasanya. aku ga tahan" nasya berucap sambil menangis.
Araf terkejut dibuatnya, "mas udah mandi syaa" ujar araf hendak mendekat pada nasya namun dihentikan nasya, "mas disana aja aku ga mau dekat-dekat"
Siswi perempuan yang berada ditoilet melihat ke arah araf dan nasya. karen teman sekelas araf yang juga mantan araf dia pun cheerleader yang latihan bersama araf dan tim berkata dengan sinis, "jangan-jangan lu hamil lagi sya ga nyangka orang se alim lu bisa hamil diluar nikah munafik"
"jaga mulut lu ren, mungkin dia cuma masuk angin" ucap imel teman karen yang juga seorang cheerleader. Dia mengeluarkan minyak angin dan menyerahkannya pada nasya "ini biar anget"
"makasih kak" ujar nasya pada imel
Araf menggandeng nasya keluar sebelum keluar toilet dia berterima kasih pada imel, "makasih ya mel" ucal araf sambil tersenyum yang diangguki imel.
Karen yang melihat tidak suka menyindir, "cari muka" sindir karen sambil berlalu meninggalkan amel dan tema-temannya. Imel hanya menggelengka kepalanya.
****
Dimobil nasya hanya memejamkan matanya wajahnya sangat pucat membuat araf sangat khawatir, "sayang kita makan dulu ya baru pulang"
Nasya membuka mata dan menatap suaminya, "iya mas tapi aku pengen makan hot miso mas"
Araf mengkerutkan keningnya, "sejak kapan kamu suka makanan jepang sayang?"
"Tadi waktu aku nunggu mas kan aku buka youtoube aku liat orang nge-vlog makan hot miso aku pengen mas" ucap nasya.
Araf tersenyum senang, "Ya udah sayang kamu cari ya di google dimana resto jepang"
Nasya menurut kemudian melihat ke arah hapenya, "deket mas cuma 30 menit"
Araf mengangguk menurut mengikuti kemauan nasya.
Sesampainya diresto jepang nasya makan dengan sangat lahap, "pelan-pelan sayang ga ada yang mau minta. Itu lihat sampe tumpah ke baju sup-nya" ucap araf sambil mengelap bibir nasya dengan tissue.
"mas kapan lomba? udah seminggu aku nemenin mas latihan" tanya nasya pada araf.
"Lusa sayang disekolah kita" jawab araf
Nasya hanya mengangguk, "aku ga akan nunggu mas lomba kan?" tanya nasya
"kamu ga suka ya liat aku lomba?"
Nasya meletakkan sumpit, "aku ga suka olahraga mas"
"Kok kamu bisa bela diri kalau ga suka olahraga?"
"beda mas, kalau pencak silat aku suka banget"
"kenapa?" tanya araf heran sambil menatap wajah istrinya yang sedang ngemil ice cream
"karena waktu aku kecil anak-anak bulik lina suka usilin aku jadi aku pikir aku harus bisa bela diri biar ga dibully orang"
"kamu belajar bela diri di pondok?" tanya araf sambil menatap lekat mata nasya yang diangguki nasya.
Araf mengelus pipi nasya lembut, "sayang aku bener-bener kagum sama kemandirian kamu"
***
Pagi-pagi sekali nasya sudah muntah-muntah dikamar mandi. Araf yang sedang mandi kaget melihat nasya yang tiba-tiba masuk kamar mandi dan muntah. Araf langsung mengenakan handuk untuk dililitkan ditubuhnya, "sayang kamu sakit? dari kemarin mual terus" tanya araf bingung sambil memijat punggung nasya
Nasya menumpu tangannya pada westafel dia sangat pucat, "mas hari ini kayanya aku izin ga sekolah ya? aku ga kuat banget mas lemes banget" ucap nasya sambil memejamkan matanya dan bersandar pada tembok.
Araf yang kasihan dengan nasya membopong nasya ke atas tempat tidur. Nasya mengalungkan tangannya pada araf, "mas..." panggil nasya manja.
"kenapa sayang?" tanya araf setelah membaringkan nasya ditempat tidurnya
"aku belum buatin kamu sarapan" jawab nasya memelas
"gapapa nanti aku cari sarapan kebawah"
Nasya tersenyum, "makasih ya mas udah pengertian"
Araf tersenyum kemudian bangkit dan ganti pakaian langsung turun kebawah mencari sarapan.
Setelah membeli araf membawa makanannya ke dalam kamar, "sayang ayo makan dulu"
Nasya bangkit dari tidurnya dengan telaten araf menyuapi nasya. Setelah selesai araf menaruh mangkuk ke atas nakas, "sayang hari ini aku lomba jadi ga bisa temani kamu dirumah. Nanti aku telepon mami untuk membawa bi tini atau imah untuk jaga kamu ya"
Nasya mengangguk, "iya mas, aku doakan kamu menang ya mas"
"makasih sayang" araf mengecup kening nasya kemudian bangkit dan membawa mangkuk kotor ke dapur.
Setelah selesai araf menelepon ibunya, "hallo mi... araf mau minta tolong untuk jagain nasya diapartemen. Soalnya nasya lagi kurang sehat"
Setelah selesai menelepon araf masuk kedalam kamar dilihatnya sang istri baru keluar dari kamar mandi. Araf mendekat dan membopong nasya, "masih mual ya sayang?"
Nasya mengangguk sambil terus memejamkan matanya, "begini gimana aku bisa berangkat sekolah sya? apa aku cancel aja lomba ya"
Nasya menoleh pada araf, "jangan mas kamu itu kapten tim. Aku juga mau liat kamu mengahrumkan nama sekolah"
"beneran?"
"heem..." gumam nasya sambil mengangguk.
Setelah bi tini datang araf berangkat sekolah, dia mengendarai motornya agar tidak terlambat.
Bi tini yang melihat tingkah aneh nasya yang mual-mual terus menerus bertanya, "non mual banget ya?"
"iya bi pusing juga"
"udah periksa non?"
"nanti bi kalau mas araf sudah senggang sekarang dia lagi sibuk fokus sama lombanya"
"apa jangan-jangan non hamil ya?"
"hah!" nasya terkejut, "masa sih bi?"
"loh kok non nanya bibi, bln kemarin non datang bulan ga?"
"masih bi"
"berarti cuma masuk angin ja kali non"
"iya kali bi"
Nasya jadi kepikiran omongan bi tini membuat dia gelisah dan takut. Takut kalau araf tidak menerima apalagi mereka masih sekolah.
KESEEEL😡
the best😍💕