Gadis Segel Milik Ceo

Mobil Sera memasuki pekarangan rumah Renata dan berhenti tepat di depan pintu masuk.Setelah Renata turun,Sera kembali mengemudikan mobilnya dan pergi.Renata membuka pintu lalu masuk ke dalam rumah.

" Untung aku bisa lolos" Renata bernafas lega,tapi kemudian wajahnya berubah murung." Kenapa disaat aku mulai bisa mencintai Mas Delon,rintangan datang silih berganti dan berusaha untuk memisahkan kami" monolog Renata.

Renata meletakkan tas dan sepatunya di tempat biasa,setelah itu dia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.Selesai mandi dan berpakaian lengkap, Renata turun ke lantai bawah.Hujan sudah reda,hanya menyisakan mendung dan udara dingin saja.Renata mengkunci semua pintu,karena takut ada maling yang masuk.

Renata kembali ke kamar untuk mengambil pakaian kotor,lalu membawa pakaian kotor itu ke bawah ke ruang khusus mencuci yang letaknya ada di samping dapur.

" Re" tiba-tiba terdengar suara Gino memanggilnya sambil mengetuk pintu.

Renata keluar dari ruang cuci,lalu berjalan ke arah depan untuk membuka pintu.

" Mas Gino,ayo masuk" ajak Renata.

Gino masuk lalu duduk di sofa yang ada di ruang tengah.

" Duduk Re" titah Gino.

" Ada apa Mas?" tanya Renata lalu duduk sesuai permintaan Gino.

" Delon bilang sama Mas,katanya tadi Papa datang ke sekolah dan kamu melarang Delon untuk mengikutimu.Kenapa?" tanya Gino.

" Sepertinya,orang tua Delon mulai mencari tau tentang aku mas,dan sepertinya mereka tau kalo istri Delon masih sekolah" jawab Renata.

" Bagaimana kamu bisa beranggapan seperti itu?" tanya Gino.

" Kemaren pak guru minta kami semua untuk mengumpulkan fotocopy kartu keluarga,Re kira itu untuk keperluan sekolah.Ternyata itu ide Papa Delon,dia mau mencari istri Delon dari Kartu itu.Dia mencari siswi yang memakai nama Sanjaya di belakangnya" jawab Renata.

" Lalu,kamu ketahuan?" tanya Gino sedikit panik.

" Tidak Mas,tidak ada siswa yang berasal dari panti menggunakan nama Sanjaya.di sekolah itu ada banyak anak yang berasal dari panti,tapi yang paling di curigai hanya aku" jawab Renata.

" Kenapa bisa begitu?" tanya Gino lagi.

" Renata juga gak tau karena apa Mas" jawab Renata.

" Oya Mas,mulai besok Renata mau balik lagi ke kostan.Renata takut Papanya Mas Delon mengirim mata-mata untuk mengikuti kami yang berasal dari panti" ujar Renata.

" Baiklah,nanti Mas akan sampaikan ini sama Delon" kata Gino.

" Ini makanan yang di kirim sama Delon buat kamu,makan ya.Mas pulang dulu" pamit Gino.

Setelah Gino pergi,Renata membawa makanan itu ke dapur dan meletakkannya begitu saja di atas meja makan.Renata menyelesaikan cuci mencuci pakaiannya,setelah selesai Renata masuk ke kamar.

Renata mengemasi barang-barang yang dianggapnya penting dan memasukkannya ke dalam sebuah tas.Setelah itu Renata merebahkan tubuhnya di kasur,tempat yang selama ini memberikan kenyamanan tidurnya.

" Selamat tinggal kasur,semoga kita bisa bertemu lagi" ucap Renata sambil mengusap-usap kasur itu.

Renata turun dari kasurnya,lalu keluar dari kamar.Perutnya yang berbunyi menuntunnya untuk ke dapur.Renata membuka bungkusan yang tadi dibawa oleh Gino,ternyata isinya adalah tahu gimbal yang sangat menggugah selera.

" Mas Delon tau banget apa yang aku mau" kata Renata dengan wajah berbinar.

Renata langsung menyantap tahu gimbal itu dengan lahap.Selesai makan Renata,menyalakan semua lampu karena hari mulai malam.

...****************...

Delon duduk bersandar di kursinya.Galau melanda hati setelah mendengar laporan dari Gino tentang Renata.

" Kasihan Renata,De.Kamu sudah membawanya ke dalam kesulitan" ujar Gino.

" Sita sudah pergi dan perjodohan juga sudah dibatalkan,apalagi sih mau mereka" Delon meluahkan emosinya.

" Pulanglah dan tanyakan apa mau mereka,jangan jadikan Renata korban dari keegoisan mereka De.Renata gadis baik-baik dan semua yang terjadi pada kalian bukan karena Renata yang menggodamu tapi memang kamu yang melakukan kesalahan padanya" saran Gino.

" Besok saja aku pulang,malam ini aku mau tidur di rumah Renata" kata Delon.

Tling

Pesan singkat masuk ke ponsel Delon.

📥 Gadis segelku

" Maaf Mas,Renata sudah berada di kostan sekarang.Renata tidak mau menunda-nunda lagi,Renata takut"

Argh...Delon menjambak rambutnya frustasi setelah membaca pesan masuk dari Renata.

" Papa keterlaluan" Delon beranjak dari duduknya lalu keluar dari ruangan pribadinya.

Delon masuk ke mobilnya lalu mengemudikan mobilnya menuju ke kostan Renata.Delon menggunakan mobil yang berbeda dari biasanya,agar tidak diikuti oleh anak buah Papanya.

Sesampainya di depan kostan,pagar sudah dikunci dan lampu-lampu kamar sudah dimatikan.Delon menatap ke arah kamar-kamar kost dengan pandangan sedih.

" Maafkan Mas sayang,mas terlalu lemah untuk melawan Papa" lirih Delon.

Satpam membuka pagar karena merasa curiga melihat mobil Delon yang terparkir lama di depan kostan itu.Satpam mengetuk kaca mobil milik Delon dan Delon pun menurunkan kaca mobilnya.

" Maaf Mas,ada perlu apa Mas berhenti di wilayah sini.Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Satpam.

" Oh Maaf pak,jika kehadiran saya mengganggu.Saya hanya mau memberikan ini pada Renata,tapi sepertinya dia sudah tidur" jawab Delon.

" Oh Mbak Renata,mas benar,dia sudah tidur Mas.Sebelum masuk kamar dia sempat ngomong kalo dia sedang gak enak badan" kata Satpam.

Delon pun semakin panik," Bisa saya melihatnya Pak?" tanya Delon.

" Maaf Mas,ini kost putri dan laki-laki tidak boleh masuk.Apalagi ini sudah malam" jawab Satpam.

Delon mengambil sebuah amplop berwarna coklat lalu menitipkan pada Satpam itu.

" Tolong berikan ini pada Renata,dan sampaikan padanya untuk tidak memakai kartu untuk sementara.Ini untuk bapak" ujar Delon.

Satpam pun menerima pemberian Delon dan setelah itu Delon pun langsung pergi.Delon mengemudikan mobilnya kearah rumah yang selama ini dia tinggali bersama Renata.Sesampainya di rumah Delon langsung masuk ke kamar.Betapa terkejutnya saat dia melihat kartu atm yang dia berikan pada Renata tergeletak di atas meja kamar.Renata meninggalkan kartu itu beserta barang-barang pemberian Delon yang lain.

Delon membuka lemari milik Renata,kemudian Delon pun bernafas lega karena Renata tidak membawa semua pakaiannya.Renata hanya membawa pakaian-pakaian lamanya,pakaian yang dia miliki sebelum dia menikah dengan Delon.

Delon keluar dari kamar,dia pun melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mengambil air minum.Delon melihat tudung saji yang masih ada di atas meja makan.

" Tumben Renata tidak menaruh tudung saji di tempatnya.Apa masih ada makanan di dalamnya?" monolog Delon.

Karena biasanya Renata tidak pernah menaruh tudung saji di atas meja,jika sudah tidak ada lagi makanan di dalamnya.

Delon membuka tudung saji dan melihat ada makanan disana.Delon duduk di kursi itu lalu mulai mengambil nasi dan lauknya.Delon menyantap makanan itu seraya menangis.