Mengejar Cinta Kimmy

Tibalah hari keberangkatan Farhan, hati Kimmy terus merasa gelisah. Bagaimana tidak? disaat semua berkembang dengan sempurna perasaan itu, kini harus bertahan di tengah hujan badai penantian.

Walaupun Kimmy tidak menanggapi atau bahkan mematahkan semangat Farhan akan mendapatkan cinta darinya. Tetapi, jauh di lubuk hati Kimmy, ia begitu berharap, suatu saat Farhan datang dan menjadikan dirinya satu-satunya. Mencintai dirinya seperti Papa Bobby mencintai Mama Nia.

Waktu terus berjalan, tiga bulan sudah terlewati. Komunikasi antara Kimmy dan Farhan terus terjalin lewat aplikasi chat di ponsel Kimmy. Mereka kerap bertukar cerita tentang hari-hari yang mereka lalui. Walaupun mereka berada di belahan dunia yang berbeda, mereka terus konsisten untuk tetap berkabar setiap hari.

Farhan juga bercerita bila dirinya sudah putus dengan Amber. Walaupun Kimmy merasa senang, tapi dia tetap merasa bersalah, karena ia merasa menjadi orang ketiga. Nyatanya, sejak awal, Farhan memang sedikit terganggu dengan cinta yang berlebihan dari Amber.

Meskipun begitu, Amber terus menghampiri Farhan tanpa mempedulikan bahwa Farhan merasa terganggu dengan kehadirannya. Farhan benar-benar menepati janjinya kepada Kimmy, bahwa dia berangkat ke Belanda dan akan pulang hanya untuk Kimmy. Maka ia tidak pernah menanggapi Amber yang tergila-gila dan merasa stress karena Farhan memutuskan hubungan kepadanya secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang pasti.

Kimmy dan Farhan belum ada kata sepakat untuk berpacaran. Mereka hanya menjalani apa yang bisa mereka jalani saat ini. Begitupun dengan Athar yang kini sudah sibuk dengan kegiatan Praktek Kerja Lapangan nya. Athar mendapatkan tempat di luar kota. Ia bertugas di Surabaya. Maka, ia tak lagi pernah bertemu dengan Kimmy.

Kimmy juga sering menghubungi Athar. Seperti biasa, sejak Athar melihat Kimmy berpelukan dengan Farhan, ia menarik diri dari Kimmy. Kekurangan Athar cuma satu, ia terlalu takut untuk kehilangan Kimmy. Hingga ia begitu takut membahas apa yang ia lihat atau yang ia rasakan kepada Kimmy.

Memang benar, rasa cinta kadang dapat membuat seseorang menjadi sedikit rumit dan bodoh. Tetapi, itulah cinta tulus Athar kepada Kimmy, saking tulusnya, ia takut untuk membahas itu semua hanya karena takut kehilangan gadis itu.

Pagi ini, Kimmy sudah kembali ke sekolah. Ia membuat laporan tugas dan segala berkas hasil Praktek Kerja Lapangan nya untuk diberikan kepada guru pembimbing nya. Nilai Kimmy dari tempat ia Praktek Kerja Lapangan lumayan memuaskan. Kimmy termasuk anak Praktek Kerja Lapangan yang sangat berbakat.

Pun begitu juga dengan guru Kimmy, ia sangat puas melihat deretan angka dari penilaian yang Kimmy peroleh. Meskipun perempuan di sekolah laki-laki, Kimmy tidak dapat diremehkan. Otak nya yang pintar, dapat membuktikan dirinya pun bisa melakukan pekerjaan laki-laki.

Athar belum kembali ke Jakarta. Ia masih memiliki waktu satu bulan lagi untuk Praktek Kerja Lapangan di Surabaya. Walaupun ia sangat merindukan Kimmy, tetapi ia tetap berusaha untuk bertahan untuk tidak mengatakannya kepada Kimmy.

Perasaan sepi Kimmy pun kini di isi oleh chat dari Farhan dan juga dengan setumpuk tugas dari sekolah yang akan mempersiapkan dirinya untuk menghadapi ujian kenaikan kelas bulan depan. Kimmy benar-benar berusaha agar dirinya dapat naik kelas dengan nilai yang sempurna.

Tok Tok Tok !

Kimmy yang sedang asik mengerjakan tugas sekolahnya melirik ke arah pintu kamarnya.

"Masuk," Ucap Kimmy sambil kembali memperhatikan pertanyaan yang tertulis di lembar buku tugasnya.

"Kim," Panggil Papa Bobby sambil masuk kedalam kamar anak gadisnya itu.

"Ya Pa?" Sahut Kimmy sambil menatap Papanya yang sudah terlihat rapi dengan kaos putih dan celana jeans berwarna deep blue.

"Wuiiih si Papa, ganteng bener dah, mau kemana Pa?" Tanya Kimmy.

Papa Bobby hanya tersenyum dan mendekati Kimmy yang masih duduk di bangku meja belajarnya.

"Temenin Papa yuk,"

"Mau kemana emangnya Pa?" Tanya Kimmy penasaran.

"Papa mau beli kado untuk Mama, kado Anniversary pernikahan yang ke delapan belas tahun loh," Ucap Papa Bobby.

Kimmy tersenyum semringah.

"Pantesan Papa sudah keren, ternyata mau nyari kado buat Mama."

"Iya Kim, kaku bantuin Papa ya... Nanti kamu belanja sekalian deh," Bobby mencoba mengiming-imingi Kimmy.

"Beneran ya?" Kimmy mencoba memastikan ucapan Papa Bobby.

"Iya, buruan ganti baju, Papa tunggu dibawah. Mumpung Mama mu lagi pergi sama Bunda Farah," Ucap Papa Bobby.

"Ok deh, siap laksanakan !"

Bobby tersenyum geli saat melihat Kimmy yang begitu bersemangat.

...

Disebuah salon ternama di Jakarta. Empat orang Tante paruh baya yang masih terlihat awet muda sedang cekikikan bergosip di sudut ruangan salon itu. Masing-masing dari mereka sedang menunggu cat rambut mereka meresap sempurna di setiap helai rambut mereka yang sudah mulai memutih satu persatu.

Di antara keempat Tante, yang terlihat paling awet muda hanya Mama Nia dan Bunda Farah. Entah mengapa, umur mereka seperti berhenti di usia tiga puluh enam tahun. Tante Naya dan Tante Rara percaya, Mama Nia dan Bunda Farah, awet juda karena menikah dengan brondong. Tetapi, itu semua sebenarnya hanya mitos belaka.

Mama Nia dan Bunda Farah adalah termasuk orang-orang yang punya selera humor yang tinggi, hidup yang bahagia dan keuangan yang cukup. Perawatan dan jiwa yang tenang membuat mereka seperti tidak menua. Mereka seperti malas untuk berurusan dengan masalah, apalagi membuat masalah. Mereka hanya orang-orang yang sangat bersyukur dengan kehidupan yang mereka jalani.

Sedangkan Tante Naya, ia yang seorang pengacara memang tampak cantik di usia yang sudah lima puluh tahun ini. Tetapi, tetap kerutan halus tidak bisa di sembunyikan dari dahi dan garis tawanya. Segudang pekerjaan dan kasus yang rumit, terkadang membuat dirinya berhadapan dengan kata 'stress'.

Sedangkan Tante Rara, juga sudah mulai tampak menua. Walaupun ia memiliki kehidupan yang sangat bahagia dengan Om Fathur. Tua itu sudah pasti, wajah cantik akan termakan usia. Begitupun Tante Rara yang sudah tampak menua sesuai dengan umurnya yang baru saja menginjak usia lima puluh tahun.

Mereka bergosip ria tentang rekan kerja, anak-anak bahkan suami mereka yang kelakuannya kadang membuat kesal dan lucu. Canda tawa pecah di ruangan VIP salon tersebut. Sebagai pelanggan yang sudah sangat lama dan setia dengan salon itu, para pegawai hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saat mendengar canda dan tawa para Tante hebring tersebut. Terkadang juga mereka ikut tertawa dikala tidak sengaja mendengar celotehan atau curhat dadakan antara para Tante yang menurut mereka sangat lucu.

"Eh Nia, jadi besanan gak sama si Rara?" Tanya Tante Naya.

Mama Nia hanya tersenyum sambil melirik Tante Rara.

"Kalau Gue sih, tinggal lamar aja, Kimmy cantik dan cerdas kok," Ucap Tante Rara.

"Alah, dulu aje lu semua nolak kalau anak kalian berjodoh," Ucap Tante Naya sambil terkekeh.

"Itu kan dulu, sekarang mah gue mau banget," Ucap Tante Rara.

Bunda Farah hanya dapat menyimak sambil tersenyum hambar. Ia tahu betul bila anaknya, Athar sangat menyukai Kimmy. Itu semua sudah terbaca saat Athar sudah mengenal lawan jenis.

"Kimmy buat Athar saja," Celetuk Bunda Farah.

Mama Nia, Tante Rara dan Tante Naya pun terkejut saat mendengar ucapan Bunda Farah.

"Buat Athar?" Tanya Tante Naya.

Bunda Farah tersenyum dan mengangguk sambil menatap Mama Nia.

"Itu kalau si Kimmy mau sih," Ucap Bunda Farah.

"Gila lu Far, nanti ribet kali, coba bayangkan, nanti si Kimmy nikah sama Athar. Si Bobby itu kan keponakan elu, nah berarti si Athar itu Om nya si Kimmy, nah si Kimmy itu sama dengan cucu bagi elu, tapi, si Kimmy juga menantu elu. Hahahahahhaa ! Gila banget sumpah !" Ucap Tante Naya.

Mama Nia hanya tersenyum-senyum saja menanggapi ucapan Tante Naya. Tetapi, ada satu hal yang Mama Nia tangkap dari ekspresi wajah Bunda Farah. Yaitu, ucapan Bunda Farah bukan sekedar ucapan. Tetapi, adalah sebuah harapan yang terasa memang keluar dari hatinya yang paling dalam

"Ya gak apa-apa kali, kan memang keluarga gue aneh," Ucap Bunda Farah sambil berusaha tersenyum.

"Sumpah, kalian orang-orang yang merusak silsilah keluarga," Celetuk Tante Naya.

Mereka berempat pun tertawa terbahak-bahak. Pernikahan Nia dan Bobby adalah awal yang membingungkan bagi keluarga Bunda Farah. Sekarang, bila Kimmy menikahi Athar yang seharusnya ia panggil 'Om', berarti Kimmy juga sedang membuat silsilah keluarga Farah menjadi semakin rumit.

Tetapi, itulah kehidupan. Terkadang, sangat lucu jalannya dan tak terduga. Apakah Kimmy akan berlabuh ke Athar? atau bahkan ke Farhan?

Hanya Tuhan yang tahu.

Diam-diam, masing-masing dari Bunda Farah dan Tante Rara, berdo'a meminta Tuhan untuk menjodohkan Kimmy dengan anak laki-laki mereka.