Liam Ang atau Liam Halley Anggara adalah seorang model majalah remaja yang menjadi idola para remaja perempuan.
Liam yang juga merupakan anak laki-laki satu-satunya di keluarga Halley adalah sosok yang supel, humoris, mudah bergaul, dan mudah akrab dengan siapa saja.
Yumi Arishta, seorang gadis gendut, pendek, dan pemalu yang kuliah dan merantau seorang diri di luar kota.
Pertemuan tak sengaja antara Yumi dan Liam di suatu malam, membuat keduanya terlibat dalam sebuah hubungan yang sulit dijelaskan.
Liam yang merasa berhutang budi pada Yumi, terus berusaha mendekati gadis pemalu tersebut. Meskipun beragam penolakan terus saja Yumi lontarkan karena Yumi merasa tidak sepadan dengan Liam yang tampan, kaya, terkenal, dan punya banyak teman.
Perbedaan antar Yumi dan Liam itu bagaikan bumi dan langit. Jadi bagaimana bisa seorang Yumi menjadi kekasih dari Liam Ang?
Bagaimana akhirnya hubungan Yuni dan Liam?
Apakah keduanya akan bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DUNIA KITA BERBEDA
"Ini kamu?" Bisik Valeria serata menunjukkan foto di story Liam pada Yumi.
"Aku sudah minta Liam menghapusnya! Tapi dia tak mau menghapusnya," cebik Yumi yang ikut-ikutan berbisik pada Valeria.
"Bukankah katamu Abang Liam tak lagi tinggal di kost-mu?" Tanya Valeria menyelidik.
"Memang! Tapi dia masih datang sesekali. Bilangnya sih menjengukku," jawab Yumi sedikit salah tingkah.
"Kalian benar pacaran?" Tanya Valeria lagi masih dengan nada menyelidik.
"Soal itu," Yumi sedikit ragu untuk mengakuinya.
Yumi mendadak merasa malu mengakui hubungannya bersama Liam. Dilihat dari sisi manapun, Yumi memang berbeda jauh dari Liam. Perbedaan mereka bagaikan langit dan bumi.
Saat di dalam kost-nya, mungkin Liam adalah pacar Yumi yang selalu bersikap mesra dan romantis. Namun saat Liam sudah keluar dari kost Yumi, Liam dan Yumi hanyalah langit dan bumi yang tak pernah sepadan.
Mungkin saja, jika saat ini Liam bersikap manis pada Yumi semata-mata hanya karena balas budi. Yumi sendiri selalu berusaha menjaga hatinya agar tidak terjerat terlalu dalam pada pesona Liam Ang.
"Yum! Kalian pacaran?" Tanya Valeria sekali lagi.
"Tidak!" Jawab Yumi setelah menelan ludahnya dengan susah payah.
"Liam hanya membantu aku mengerjakan beberapa tugas di kost-an." Jelas Yumi sekali lagi berdusta pada Valeria.
"Jadi, cewek yang diakui Liam Ang sebagai pacar barunya itu beneran Chelsea?"
Lagi-lagi suara mahasiswi yang membahas tentang Liam Ang membuyarkan lamunan Yumi.
"Yaelah! Pada buta apa? Nggak bisa bedain itu Chelsea apa bukan!" Gerutu Valeria menanggapi ghibahan dari para mahasiswi.
"Tapi rambut Chelsea kan nggak keriting begitu?"
"Lah! Kamu belum lihat postingan barunya Chelsea? Dia kan baru aja ngeriting rambutnya kemarin."
"Lihat!"
Yumi tak lagi mendengarkan para mahasiswi yang masih sibuk membahas tentang Liam dan Chelsea. Yumi memilih untuk membuka ponselnya dan mencari-cari akun media sosial milik Chelsea.
Dan benar saja, rambut Chelsea yang setahu Yumi lurus kecoklatan, kini berubah keriting sama seperti milik Yumi.
"Niat banget ya, pansosnya," bisik Valeria pada Yumi.
Ternyata Valeria ikut melihat foto Chelsea di ponsel Yumi sedari tadi.
"Mungkin Liam emang pacaran sama Chelsea, Va!" Ucap Yumi berpendapat dengan hati yang terasa mencelos.
Ya ampun!
Ada apa denganmu, Yumi!
Liam mungkin pacarmu saat di dalam kost!
Tapi di luar itu, kau bukan siapa-siapa bagi Liam.
"Mustahil!" Sahut Valeria cepat.
"Chelsea itu bukan tipenya Abang Liam." Sambung Valeria lagi dengan nada yang begitu yakin.
"Kamu dekat banget sama Abang Liam, ya, Va?" Yumi mendadak menjadi kepo.
"Enggak juga sih. Tapi aku tahu banyak hal aja tentang Abang Liam. Yang dekat sama Abang Liam itu Anne," Valeria meraih ponsel Yumi dan memasukkan sebuah nomor kontak ke dalam ponsel tersebut.
"Kamu ngobrol-ngobrol aja sama Anne, kalau mau tahu banyak tentang Abang Liam. Anne itu sebenarnya seumuran sama kita. Tapi dia kebetulan nikah muda aja karena 'kecelakaan'," jari Valeria membentuk tanda kutip.
"Udah aku simpan pakai nama Anneke, ya!" Valeria mengembalikan ponsel Yumi.
Ya ya ya!
Seperti Yumi punya nyali saja untuk menghubungi Anne dan bertanya-tanya tentang Liam.
Memang Yumi siapa?
Lagian, Anne juga galak begitu orangnya.
Kalau Yumi tanya-tanya tentang Liam, yang ada malah Yumi diomeli nanti.
Tapi biarlah, nomor kontak Anne menjadi pajangan di ponsel Yumi.
"Emang Liam nggak pernah punya pacar selama ini?" Tanya Yumi pagi pada Valeria yang sedang memainkan ponselnya.
Valeria menggeleng.
"Aku nggak pernah lihat Abang Liam jalan sama cewek. Kalau pas acara keluarga juga dia sendiri aja. Yang lain biasanya bawa pacar masing-masing, sedangankan Abang Liam cuma datang sendiri." Valeria tampak mengingat-ingat.
"Pas Anne nikah, Abang Liam sendirian,"
"Pas Kak Thalia tunangan, Abang Liam juga datang sendirian tanpa pasangan dan malah sibuk godain Anne," cerita Valeria lagi sedikit terkekeh.
"Aku rasa abang Liam masih jomblo sampai sekarang," sambung Valeria lagi mengemukakan pendapatnya.
Yumi manggut-manggut paham.
Hati Yumi sedikit lega mendengar penuturan dari Valeria.
Berarti Liam memang jujur saat dia mengatakan kalau dia sudah lupa kapan terakhir punya pacar.
"Masuk kelas, yuk!" Ajak Valeria seraya menarik lengan Yumi.
Yumi tak menyahut dan hanya mengangguk. Dua gadis itupun segera berjalan masuk menuju ke gedung kampus.
****
Yumi terlonjak kaget, saat baru pulang kerja dan sudah mendapati Liam yang sudah bertelanjang dada di dalam kost di dekat meja belajarnya.
Liam sedang menghadap kipas angin kecil seraya memainkan ponsel di tangannya.
"Baru pulang, Sayang?" Sapa Liam pada Yumi yang kini menutup pintu.
"Kenapa suka sekali datang tanpa izin dan ngagetin, sih?" Cebik Yumi yang kini duduk di samping pintu kost-nya.
"Itu baju juga kemana? Kenapa nggak dipakai?" Protes Yumi sekali lagi.
"Gerah!"jawab Liam seraya mengulurkan tangannya ke arah Yumi.
"Duduk sini! Masuk angin kamu nanti kalau duduk di lantai begitu!" Titah Liam menunjuk ke arah karpet yang kini ia duduki.
"Udah biasa, kok!" sahut Yumi yang tetap bergeming di tempatnya.
"Ish! Kamu selalu saja ngeyel kalau dibilangi!" Liam sedikit bangun dari duduknya dan menarik Yumi agar mendekat ke arahnya.
Seperti biasa, Liam duduk di belakang Yumi dan melingkarkan lengannya ke pinggang Yumi, lalu pria itu menyusupkan kepalanya ke ceruk leher Yumi.
"Lusa ada acara, nggak?" Tanya Liam yang masih menyusupkan kepalanya di ceruk leher Yumi.
"Hari Sabtu? Kebetulan nggak ada jadwal kuliah," jawab Yumi seraya mengusap tangan Liam yang melingkar di pinggangnya.
"Datang ke acara wisuda aku, ya! Nanti kenalan sama Mom dan Dad," pinta Liam dengan nada lembut merayunya yang selalu bisa membuat hati Yumi meleleh.
Oh, ya ampun!
"Nggak! Kan kamu udah janji, nggak bakal tunjukin wajah aku ke follower gilamu!" tolak Yumi cepat.
"Kan cuma acara wisuda, di dalam gedung. Bukan konferensi pers!" Sahut Liam sedikit terkekeh.
"Tapi tetap aja nanti pasti banyak yang liat, trus difoto, disebarin diam-diam." Yumi kembali mencebik.
Liam kembali terkekeh.
"Datang ke acara makan malamnya aja kalau begitu!" Pinta Liam memberikan opsi.
Yumi hendak menolaknya lagi, namun Liam sudah dengan cepat menyambung kalimatnya,
"Acaranya tertutup kok, di kafenya Dad dan khusus buat keluarga aja."
"Nanti aku jemput, ya! Hari Sabtu sore," Liam meminta persetujuan Yumi.
"Aku nggak punya baju!" Sahut Yumi cepat yang masih berusaha menolak ajakan Liam.
"Cuma acara santai! Kamu pakai aja baju yang membuatmu nyaman!" Ucap Liam masih memaksa.
"Tapi aku kan bukan bagian dari keluarga kamu!" Yumi masih tetap ragu.
"Kamu calon istriku!" Liam mencolek hidung Yumi.
"Pokoknya kamu harus datang, oke!" Paksa Liam bersikeras.
Yumi hanya menghela nafas panjang sebelum akhirnya gadis itu mengangguk mengiyakan permintaan Liam.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir.
Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.
meskipun orang yang berada,tapi tidak memandang rendah yang kurang mampu
apalagi seorang YUMI yang punya badan berisi.
pada umumnya pasti jadi bahan Bullying.
Tapi seorang Liam tidak seperti itu🖤
saking sukanya🖤🖤
tetaangganya gx pd julidddd
terimakasih author 👍👍👍😍😍😍😍