Bercerita tentang seorang mahasiswa yang diidolakan oleh semua mahasiswi diuniversitas terkenal dikota J. namun tidak dengan Ayzaila Reina Pradja karena menurutnya Albian Sanjaya sama aja seperti pria pada umumnya.
Tapi tidak dengan Albian Sanjaya yang diam-diam memperhatikan Ayzaila. menurutnya Ayzaila merupakan wanita yang sangat cantik dan menarik. namun ntah mengapa sikapnya sangat acuh terhadap Bian.
Hallo semuanya...
Selamat membaca karya kedua author yah. jangan lupa juga berikan dukungan kalian dengan cara Like dan Komennya agar author bisa lebih semangat lagi dalam membuat cerita 🙏😁
semoga kalian suka... 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PHJH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 18
Melihat notifikasi dari ponsel mereka masing-masing membuat Dimas, Arvin dan Robby jadi kesal karena acara santai mereka jadi tidak menyenangkan lagi kalau sih Nadya datang.
"Ays... " mereka bertiga pun kompak berdiri dan segera ingin meninggalkan Cafe itu.
"Eh kalian mau kemana?" tanya Sinta yang heran karena ketiga pria tampan itu hendak meninggalkan mereka.
"Pulang, kalian sungguh pengganggu ketentraman kami" sahut Arvin kesal.
Mereka berempat pun tak lagi menoleh kebelakang dan terus berjalan keluar cafe menuju mobil mereka dan melaju menyusuri jalanan yang cukup padat.
Masih didalam Cafe Nadya dan teman-temannya hendak merencanakan sesuatu yang akan membuat Albian tak dapat berkutik didepannya.
"Nad, lo mau sampai hubungan lo dan Albian begini terus? gak ada kemajuan?" tanya Sinta memulai pembicaraan
"Gue punya rencana yang nantinya akan membuat Albian selalu lengket bersama gue" ucapnya dengan smirknya.
"Apa rencana lo?" tanya Sisil
Nadya pun menyampaikan rencananya kepada Sinta dan Sisil. mereka pun mengangguk mengerti.
"Lo yakin nad mau jalanin rencana ini?" tanya Sisil meyakinkan
"Yakin banget, hanya cara ini yang bisa bikin gue dekat dengan dia" seru Nadya meyakinkan sinta dan sisil.
"Yasudah kami akan membantu" sahut Sinta.
Disisi lain Albian masih dalam perjalanan menuju apartemennya, namun ditengah-tengah perjalanan ia terjebak lampu merah. tak sengaja ia melihat kearah gedung yang bertuliskan Ayza Boutique. awalnya ia akan kembali melihat kedepan namun seketika nampaklah Ayza, Amel, Dara dan Arin yang baru saja keluar dari gedung. terlihat jelas mereka sedang bersenda gurau, nampak juga Ayza yang tengah tertawa bersama sahabat dan adik-adiknya.
"Ternyata ia bisa tertawa lepas seperti itu, sangat cantik" ungkap Albian sambil tersenyum tipis.
tinn.... tinn...
Suara klakson dibelakang mobilnya mampu menyadarkan Albian. lalu ia langsung melajukan kembali mobilnya sambil melirik sekilas kearah Ayza.
Kembali ke Ayza ...
"Akhirnya, hari ini selesai juga" ungkap Amel sembari merentangkan tangannya.
"Oh iya kak Ay, busana kita sudah hampir habis kita harus desain lagi. sama ada beberapa pesanan gaun kak" ungkap Arin.
"hmm... oke rin kita bagi tugas yah, kamu desain pakaian untuk kita pajang di butik terus saya akan desain gaun pesanan pelanggan" seru Ayza memberikan tugas kepada Arin.
"Oh yah Dara, kamu tolongin kakak yah, buat lowongan pekerjaan untuk butik kakak" pinta Ayza
"Oke serahkan pada Dara kak" sahut Dara semangat.
Mereka pun bersiap mengunci pintu butik dan bersiap pulang. namun sebelum pulang kerumah mereka masing-masing Ayza mengajak ketiga rekannya itu untuk makan malam terlebih dahulu.
"Gimana kalau kita makan dulu? gue traktir untuk merayakan ramainya butik ini" ajak Ayza dan disambut bahagia oleh Amel, Dara dan juga Arin.
Tanpa panjang lebar lagi mereka pun bergegas menyusuri jalanan kota J bersama. Dan setelah mengitari jalanan yang cukup padat itu, kini mereka telah tiba di sebuah restoran terkenal di kotanya.
Setelah memarkirkan kendaraannya, mereka langsung masuk kedalam restoran.
"Waah cantik sekali mereka, bahkan sih cupu itu juga nampak manis" bisik salah satu pengunjung resto.
"Cantik sekali mereka, bagaikan dewi turun dari langit" seru pengunjung lainnya.
"Eh jeng perempuan disana sangat cantik yah, mereka mau gak yah saya jodohkan dengan anak saya" ucap ibu-ibu yang juga ada diresto itu.
Tanpa menghiraukan semua orang mereka duduk diujung dekat jendela. lalu waiters datang dengan membawa buku menu.
"Silahkan mbak" ucap waiters sambil memberikan buku menunya. dan mereka pun mulai membuka menunya di bolak balikkannya buku menu tersebut.
"Dar, ini mahal banget dar" bisik Arin tepat dikuping Dara membuat dara merasa geli.
"Apaan sih rin, geli tau" sewot Dara
"Ada apa sih Dara?" tanya Ayza menengahi
"Ma... maaf kak, Arin yang salah" ungkap Arin merasa bersalah karena sudah membuat adik bosnya kesal.
Melihat Arin yang langsung menunduk membuat Dara merasa bersalah.
"Lo kenapa rin? Sorry yah gue gak bermaksud begitu kok" ungkap Dara yang merasa bersalah akan sikapnya barusan.
"gapapa kok Dar" sahut Arin sambil tersenyum
Karena Ayza melihat sepertinya Arin tidak begitu nyaman dengan makanan yang ada disana Ayza pun menyuruh waiters melayani yang lain dulu sembari mereka melihat-lihat menu disana.
"Kamu kenapa rin? apa kamu pengen makan ditempat lain?" tanya Ayza lembut.
"Eh ng... nggak kok kak, aku hanya merasa tidak enak saja disini makanannya terlalu mahal kak" ungkap Arin sambil tersenyum kikuk.
"hahaha kamu gak usah permasalahin itu keles rin" ucap Amel masih dengan tawa garingnya tanpa ia sadari Ayza dan Dara sudah melihatnya dengan tatapan sangarnya.
"eh... oke sorry sorry...peace guys" seru Amel yang sadar akan tatapan kedua kakak beradik itu pun langsung meminta maaf sambil menunjukkan jarinya .
"Sudah rin, pesan saja. kan kakak sudah bilang hari ini kakak yang traktir anggap aja bonus dihari pertama" ungkap Ayza meyakinkan Arin.
"Baik kak, terimakasih banyak atas bantuan kak Ayza, kak Amel dan juga kamu Dara. suungguh aku sangat berterimakasih dan bersyukur karena Allah mempertemukan kita"
"Sudahlah rin, pesan saja gak usah melow mulu" ucap Amel kembali.
Mereka pun akhirnya memesan dan makan bersama dengan sambil bersenda gurau.