Kalian tahu bagaimana rasanya ketika kita dijadikan korban hanya untuk sebuah tujuan licik??
Itulah yang dirasakan oleh Karina, gadis baik dan cantik yang dijadikan tumbal untuk menikahi pria idiot namun kaya raya. Tak satupun saudari karina yang mau menikah dengan tuan muda itu sampai keputusan sang ayah dimana Karina si bungsu yang harus menikahinya demi mencegah kebangkrutan perusahaan mereka. Namun siapa sangka sebuah kebenaran terbongkar sehingga membuat kehidupan karina dan keluarga liciknya berubah.
Penasaran dengan kisah nya???
Jangan lupa like, komen dan vote ya 😊
Follow Instagram aku @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penghinaan terhadap jay
Tatapan para pengunjung tertuju pada seorang pria tampan dan seorang wanita yang sangat cantik. Bak model dan artis papan atas karin dan Jay berjalan begitu anggun nan perfect, namun dibalik kekaguman mereka ada rasa aneh dan kasihan pada karin.
"Ganteng sih, tapi kan kekurangan mental" Ucap seorang tamu.
"Iya. Kasihan ya karin, dia kan cantik kenapa juga harus mau sama jay" Balas temannya.
"Cantik cantik kok matre" Ejek salah satu teman dari mita dan semua itu tentu sudah di kompori oleh mita sendiri.
"Ganteng sih tapi sayang idiot" Ejek teman lelaki mita pada jay.
Mendengar itu karin lantas mengehentikan langkahnya. Berbalik badan, karin menatap tidak suka pada mita dan teman temannya terutama lelaki yang tadi menghina suaminya.
"Suami gua idiot aja ganteng, gimana kalo normal kaya lo?bisa bisa semua cewe disini pingsan karena dia" Balas karin nyolot. "Dan lagi lo jangan pernah menghina dia, karena apa?? karena lo belum cukup mampu membuktikan kalo lo jauh lebih baik dari dia!!!" Sambung karin mengubah nada nya menjadi tegas bahkan jari telunjuknya pun sudah melayang di depan wajah lelaki tersebut.
"KARIN!!!!" Teriak mita kesal dengan perkataan adiknya.
"Ayo Jay" Ajak karin menggandeng tangan dan membawanya menjauh dari kerumunan orang sirik seperti mita.
"Adik kamu kurang ajar sayang" Ucap jhon kekasih mita yang baru jadi beberapa jam lalu.
"Tenang aja sayang, aku udah siapin hadiah untuk adik seperti dia terutama untuk adik ipar aku" Balas Mita tersenyum misterius.
"Permisi, apa kalian melihat jay dan karin?" Tanya bayu yang baru masuk.
"Sana" Jawab Mita menunjuk kemana jay dan karin pergi.
Bayu mengangguk kemudian menyusul karin dan jay yang duduk di kursi paling jauh dari pesta untuk mengatakan bahwa ia ada urusan mendadak dan harus segera pulang.
Pesta di mulai, mita tersenyum bahagia berdiri di belakang kue yang terdiri 3 tingkat berwana putih. Monic dan adijaya sama bahagianya dengan putri mereka begitupun dengan rahma adik kesayangan mita yang bersorak paling kencang.
"Happy birthday mita, happy birthday.....," Semua tamu bernyanyi sambil bertepuk tangan untuk mita, karin hanya diam tanpa ikut bernyanyi dan bertepuk tangan.
"Tiup lilin sayang" Ucap Monic mengelus rambut putrinya dengan sayang.
Karin tersenyum kecut, ia tidak pernah di perlakukan demikian. Bahkan selama umurnya sekarang tidak pernah sekalipun keluarga adijaya merayakan ulang tahun nya.
"Mungkinkah aku bukan anak mereka? kenapa aku selalu diperlakukan berbeda dari kakak kakaku, aku berkorban banyak untuk mereka tapi apa balasan yang aku dapatkan? hinaan dan cemooh. Heuh" Batin karin tersenyum kecut.
Mita menghampiri karin sambil membawa piring kecil dan sepotong kue. Karin mengalihkan pandangannya seakan menolak jika Mita memberikan kuenya pada dia.
"Karin, jay ini kuenya" Ucap mita.
"Tidak terima kasih" Balas karin.
"Aku mau" Ujar Jay mengambil kue di tangan mita kemudian memakannya.
Mita tersenyum mengejek, kakinya maju beberapa langkah mendekati karin kemudian membisikan sesuatu pada adiknya.
"Jangan berlaga karin karena pada akhirnya semua gayamu itu akan dihancurkan dengan keidiotan suami kamu" Bisik mita kemudian meninggalkan karin untuk berkumpul dengan teman-teman nya.
Karin menyusul jay dan duduk di depannya, ia bisa melihat kepolosan jay yang sangat senang memakan kue yang mita berikan.
"Jay, apa sangat enak?" Tanya karin.
"Iya" Jawab jay dengan mulut yang penuh kue.
"Boleh aku minta?" Tanya Karin.
"Tidak!!" Jawab jay menjauhkan kuenya dari karin.
"Huftt... baiklah ayo kita kasih kado dulu" Ajak karin.
"Kado ku mana?" Tanya jay.
"Kamu memberikan kado boneka kancil pada kakak ku?" Tanya karin terkekeh kecil sambil memberikan boneka kancil pada jay.
Karin sedikit aneh ketika melihat kado yang Jay berikan, boneka itu tidak terbungkus oleh kertas kado atau apapun jadi karin bisa melihatnya.
"Iya" Jawab jay tersenyum kemudian menarik tangan karin kearah mita.
Jay dan karin menghampiri mita yang sedang bercengkrama dengan Rahma dan teman temannya di sudut ruangan. Sementara adijaya dan Monic menyapa para rekan bisnisnya.
"Kak mita??" Panggil Jay melambaikan tangannya.
"Ada apa?" Tanya mita dengan nada dan tatapan tidak suka.
"Ini kado dari ku" Ucap karin memberikan kado untuk kakaknya.
"Oh terima kasih banyak" Balas mita mengambil kado karin kemudian meletakkannya dimeja yang ada disana.
"Dan ini untuk mu" Ucap jay memberikan boneka kancil itu pada karin.
"Heuh, kau bercanda memberikanku boneka?" Tanya mita mengejek.
"Oh ayolah sayang, dia idiot. Bukankah wajar jika dia memberikan ini pada kamu" Ucap jhon diakhiri tepuk tangan dan sorak teman temannya yang menikmati lelucon atau lebih jelasnya hinaan untuk Jay.
PLAKKKK
Tamparan mendarat dengan sempurna di pipi Jhon, kesabaran karin sudah diambang batas ia tidak tahan harus mendengar ejekan yang Jhon lontarkan untuk suaminya.
"Sudah ku katakan jangan berani menghina suamiku, dia jauh lebih baik darimu yang hanya bisa mengejek dan menghina orang lain padahal kenyataannya kau pun belum mampu berbuat apapun" Tegas karin tangannya tentu setia menunjuk wajah Jhon. " Masih minta uang sama orang tua sudah berlagak sombong. Heuh" Ejek karin tersenyum meremehkan.
"Karin, kenapa kamu memukulnya?" Tanya Jay polos.
"Ahh tadi ada nyamuk di wajahnya Jay, ayo berikan kadonya" Jawab karin ingin cepat cepat pergi dari pesta terkutuk itu.
"Kak ini kadonya" Ucap jay memberikan boneka kancil itu pada Mita. " Bonekanya lucu ya tapi sayang karakternya sangat LICIK" Sambung jay.
Baru beberapa langkah karin dan jay melangkah, tiba tiba lampu di matikan membuat langkah keduanya terhenti. Dari ruangan yang ada di dekat mita berdiri tiba tiba keluar badut dan suara musik anak anak yang memenuhi ruangan pesta tersebut.
"Badut!!!" Seru Jay kemudian berlari mendekati 3 badut yang sedang berjoget di tengah ruangan.
"Jay??" Panggil Karin namun tidak dihiraukan oleh jay yang asik joget dan nyanyi bersama badut.
Sementara para tamu asik menertawakan Jay yang seperti anak kecil. Hati karin tentu merasa sakit melihat semua orang tertawa mengejek tingkah Jay, ia melihat pada mita, gadis itu tampak sangat menikmati apa yang sedang ia lihat saat ini.
"Kakak!!!!" Teriak karin di tengah keramaian tawa para tamu.
"Apa?" Balas mita menaikan alisnya sebelah.
"Hentikan semua ini, ini sudah cukup!!" Jawab karin emosi.
"Mengentikan tontonan mengasyikan ini?? kau bercanda karin" Balas mita sambil terus bertepuk tangan dan tertawa.
Karin melihat jay yang joget dan tertawa senang, tatapannya berkeliling mencari dimana dia bisa menghentikan semua itu dan ya ia menemukan nya.
"Aku harus mengentikan ini semua" Gumam karin dengan mata berkaca-kaca.
Namun langkahnya terhenti ketika adijaya dan Monic berdiri di depannya, monic melipat tangan didada kemudian mendekati karin begitupun dengan adijaya.
"Mau menghentikan ini semua sayang?" Tanya monic.
"Mamah, ini semua keterlaluan!!" Ucap karin dengan emosi, kini air matanya sudah lolos membasahi wajahnya.
"Tidak karin, ini menyenangkan. Lihatlah para tamu sangat menikmati tontonan mereka" Saut adijaya melebarkan tangannya seakan menunjuk pada tamu tamu.
"Papah, aku akan adukan ini semua pada mom dan Daddy" Ancam karin yang sontak membuat wajah adijaya dan Monic memucat.
"Tidak!! kau tidak boleh melakukan itu" Balas monic mencengkram tangan karin.
"Kalo begitu hentikan semua ini" Bentak karin seraya menepis tangan Monic dari pergelangan tangannya.
Karena takut dengan ancaman karin, adijaya mengentikan musik dan menyuruh badut badut itu pergi meninggalkan pesta, Jay masih asik berjoget padahal sudah tidak ada musik yang berputar. Karin mendekati jay kemudian menatap wajahnya.
"Jay apa kamu mabuk?" Tanya karin melihat Jay seperti orang mabuk. Mata yang merah dan terus merancau tidak sadar.
Karin menatap Mita tidak suka, ia yakin kue yang tadi kakaknya berikan sudah di campur sesuatu sebelum nya yang menyebabkan Jay seperti ini.
"Ayo Jay kita pulang" Ajak karin memapah Jay keluar dari pesta.
"Kalian semua akan mendapatkan balasan atas ini semua" Tekan karin pada semua yang hadir di pesta.
KETERLALUAN BANGET SI MITA😫😫😫
*Monmaap tadi salah 🤣🤣
BERSAMBUNG......