NovelToon NovelToon
Balas Dendam Istri Yang Dikhianati

Balas Dendam Istri Yang Dikhianati

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas dendam pengganti
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fazilla Shanum

Aira memergoki suaminya selingkuh dengan alasan yang membuat Aira sesak.
Irwan, suaminya selingkuh hanya karena bosan dan tidak mau mempunyai istri gendut sepertinya.

akankah Aira bertahan bersama Irwan atau bangkit dan membalas semuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fazilla Shanum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cek Kesehatan

"Hai Mbak Aira," sapa Ainun.

"Hai, Ainun. Belum makan siang?" tanya Aira ramah.

"Ini baru selesai kerja, Mbak. Kalau Mbak Aira sendiri udah makan belum?" tanya Ainun balik.

"Sama. Ayo kalau mau makan bareng, aku bawa bekal soalnya," jawab Aira.

"Hehe sama, ayo Mbak."

Keduanya berjalan ke arah loker, dan mengambil kotak bekal mereka masing-masing. Setelahnya mereka pergi ke arah mushola.

"Makan disini aja lebih enak, Mbak. Dingin suasananya," ucap Ainun.

"Iya bener, kamu setiap hari bawa bekal?" tanya Aira.

Ainun menganggukan kepalanya. "Iya, biar bisa hemat pengeluaran Mbak."

"Apa aku harus bawa motor ya agar bisa menghemat waktu?" batin Aira.

"Rumah kamu dimana, Ainun? Aku rencananya mau bawa motor, mungkin kita nanti bisa bareng ke kantor. Biar kamu juga bisa hemat buat ongkos," ucap Aira.

"Apa nggak merepotkan, Mbak? Aku nggak enak kalau harus merepotkan," jawab Ainun.

"Enggak sama sekali. Justru aku seneng Karena ada temen," ucap Aira sambil tersenyum.

"Mau deh Mbak, soalnya aku juga nunggu gaji pertamaku. Makannya harus hemat dulu," jawab Ainun senang.

Setelah sepakat, mereka fokus dengan makanan mereka masing-masing.

"Mbak, dikit banget makannya. Emangnya nggak takut laper Mbak?" tanya Ainun heran.

"Aku lagi jalani program diet, makannya hanya dikit. Doain ya semoga aku cepet kurus kaya kamu," jawab Aira sambil tersenyum.

"Aku aja yang kurus banyak orang yang malah menyuruh buat gemukin, Mbak," ucap Ainun.

"Emang gitu kalau dengerin ucapan orang ya, Ainun, nggak ada benernya. Selalu aja kurang Dimata mereka," jawab Aira sambil terkekeh.

"Mbak bener juga," ucap Ainun ikutan terkekeh.

Setelah keduanya selesai makan, mereka memutuskan untuk sholat sebelum masuk ke dalam kantor.

*****

Sedangkan i dalam mobil, Pak Agam tiba-tiba saja terngiang dengan cerita Aira. Ia yang awalnya ingin bertemu selingkuhannya di hotel, malah menghentikan mobilnya.

"Apa sebaiknya aku cek kesehatan dulu ya? Aku harus benar-benar memastikan kalau aku sehat," ucap Pak Agam.

Pak Agam langsung membelokan mobilnya untuk pergi ke rumah sakit. Namun ia berhenti sebentar di restoran untuk mengisi perutnya lebih dulu.

Setelah sampai, Pak Agam turun dari mobilnya dan masuk ke dalam restoran tersebut. Setelah duduk, ia memanggil waiters untuk memesan makanannya.

"Baik, Pak. Silahkan tunggu sebentar ya," ucap waiters.

Handphone Pak Agam tiba-tiba berdering, ia langsung mengeluarkan handphonenya dari dalam saku celananya.

"Ira, pasti dia sudah nunggu aku di hotel," gumam Pak Agam yang melihat nama Ira di layar ponselnya.

Pak Agam langsung mengangkat telepon dari mantan sekretarisnya itu, ia sebenarnya ingin langsung ke hotel untuk bertemu mantan sekretarisnya yang canti itu. Tapi entah kenapa dia selalu terngiang-ngiang dengan cerita Aira.

"Halo Om, Om ada dimana? Aku udah sampai nih, tapi udah nungguin dari tadi nggak keliatan juga mobil Om," ucap Ira.

"Sayang, maaf ya. Om sekarang harus meeting dadakan, nanti Om transfer ya agar kamu bisa ke mall. Nanti Om kabari lagi," jawab Pak Agam. Ia tidak bisa melakukannya sebelum memastikan kalau dirinya bersih dan sehat.

"Oh gitu, baiklah Om nggak apa-apa. Aku ngerti kok kalau Om pasti sibuk banget di kantor," ucap Ira.

Yang penting ia bisa mendapatkan uang dari tua bangka itu. Nggak penting juga mau ketemu atau tidak, karena yang ia butuhkan hanya uangnya saja.

Pak Agam langsung mengakhiri panggilannya. Ia segera mentransfer sejumlah uang pada Ira. Walaupun tidak memakainya, Pak Agam sudah terlanjur membuat Ira datang.

Tak lama dari itu, makanan siang yang di pesan oleh Pak Agam akhirnya datang juga. Hingga ia pun fokus untuk menghabiskan makanannya karena perutnya sudah meronta-ronta untuk di isi.

*****

"Kenapa aku nggak kepikiran dari dulu ya cara dari Aira? Kayaknya dengan siasat ini, Papa pasti akan berpikir ulang untuk terus bermain wanita," gumam Damian.

Damian dengan cepat menghubungi Dokter Virgo. Tak menunggu lama akhirnya panggilannya tersambung.

"Halo selamat siang, Dok. Ini saya Damian Darma, apa Dokter sedang sibuk?" tanya Damian lebih dulu sebelum ke intinya.

"Sama sekali tidak sibuk Pak Damian, kebetulan saya baru selesai memeriksa pasien. Ada apa ya, Pak? Tumben sekali Pak Damian sampai menghubungi saya?" tanya Dokter Virgo heran.

Damian pun segera menceritakan tentang Papanya pada Dokter Virgo. Ia terpaksa harus membongkar aib Papanya agar bisa membuat Dokter Virgo mau membantu dirinya.

"Jadi bagaimana, Dok? Apa Dokter mau membantu saya?" tanya Damian dengan penuh harap.

"Bisa saja, Pak Damian. Tapi saya juga ingin surat perjanjian jika nanti Pak Agam tahu kalau semuanya hanya kebohongan. Saya tidak mau sampai jabatan saya sampai di copot, dan saya masuk penjara," ucap Dokter Virgo.

"Dokter tenang saja, saya yang akan jamin hal itu," jawab Damian dengan tegas.

"Baiklah. Mungkin nanti saya akan kabari Pak Damian jika Pak Agam melakukan tes kesehatan. Dan segeralah ke rumah sakit untuk mengatur surat perjanjian kita Pak," ucap Dokter Virgo.

"Bai, Dok. Saya akan secepatnya datang kesana," jawab Damian.

*****

Pak Agam telah sampai di rumah sakit. Ia segera turun dari mobil dan berjalan dengan cepat melewati lorong rumah sakit, hingga akhirnya ia sampai di depan ruangan Dokter Virgo.

Tok ... tok ... tok

Pak Agam mengetuk pintu ruangan Dokter Virgo. Karena Pak Agam merupakan pasien VVIP, jadi Pak Agam tidak perlu mengantri untuk bertemu dengan Dokter Virgo.

"Ya silahkan masuk!" ucap Dokter Virgo dari dalam.

Setelah mendengar suara Dokter Virgo yang menyuruhnya masuk, Pak Agam membuka pintu dan masuk ke dalam.

"Pak Agam?" kaget Dokter Virgo.

Dokter Virgo kaget melihat siapa yang datang, karena baru saja dia selesai berbicara dengan Damian di telepon tentang Pak Agam, dan sekarang orangnya sudah ada didepannya. Memang tebakan Damian tepat sekali.

"Apa Dokter hari ini sedang sibuk?" tanya Pak Agam sambil duduk di depan meja Dokter Virgo.

"Tidak, Pak. Kebetulan saya ada janji dengan pasien nanti jam empat sore. Jadi masih ada waktu empat jam lagi," jawab Dokter Virgo.

"Saya ingin Dokter memeriksa kondisi saya dengan sungguh-sungguh, Dok. Saya ingin yang paling akurat, jangan sampai ada satu penyakit yang terlewat," ucap Pak Agam.

"Tapi kenapa tiba-tiba, Pak? Apa Bapak memiliki keluhan?" tanya Dokter Virgo pura-pura tidak paham.

"Tidak sih, Dok. Saya hanya ingin memastikan saja, seperti pemeriksaan biasanya," jawab Pak Agam.

"Baiklah, saya siapkan dulu alat-alatnya ya, Pak. Agar bisa langsung melakukan pengecekan kesehatan Pak Agam," ucap Dokter Virgo.

"Baik, Dok," jawab Pak Agam agak deg-degan.

Dokter Virgo segera berdiri dan mulai menyiapkan tempat agar Pak Agam bisa segera melakukan tes kesehatannya.

"Harusnya jika memang Pak Agam sering gonta-ganti pasangan, ada kemungkinan dia bisa mengidap penyakit itu. Kenapa selama ini malah bersih dan sehat saja ya? Apa benar kalau aku kurang teliti memeriksa Pak Agam?" batin Dokter Virgo.

Dokter Virgo agak sedikit terkejut dengan kabar yang di dapat dari Damian. Namun melihat Pak Agam yang sering kontrol kesehatan sepertinya ada kemungkinan jika cerita dari Damian ada benarnya.

Setelah selesai menyiapkan tempat, Dokter Virgo segera memanggil Pak Agam. Mereka pun segera melakukan rangkaian tes kesehatan Pak Agam. Dan setelah 1 jam lamanya, tes itu selesai juga.

"Apa hasilnya akan keluar hari ini seperti biasanya, Dok? tanya Pak Agam yang tidak sabar dengan hasilnya.

"Bisa, Pak. Tapi mungkin membutuhkan waktu 2 jam. Apa Pak Agam akan menunggu?" jawab Dokter Virgo sambil bertanya.

"Oh tidak, Dok. Nanti Dokter langsung kirimkan saja ke email saya, karena saya masih ada meeting penting hari ini. Saya percaya pada Dokter Virgo," jawab Pak Agam.

"Baik, Pak. Saya akan kabari secepatnya jika hasilnya sudah keluar," ucap Dokter Virgo.

"Baik, Dok," jawab Pak Agam.

Ia segera berdiri dari mejanya dan pergi keluar dari ruangan Dokter Virgo. Ia langsung masuk ke dalam mobilnya setelah sampai di parkiran dan mulai melajukan mobilnya pergi meninggalkan rumah sakit.

1
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
Luar biasa
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
semangat aiiraaaa🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
setaaannn 😤😤😤
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
garasi thor.. bukan bagasi🤦🏻‍♀️
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
laki2 gila, ga tau diri.. bajiguurrr😒
DARU YOGA PRADANA
Karakternya juara banget. 🏆
[mini share] Andrea Duarte ouo
Bravo thor, teruslah berkarya sampai sukses!
Raptor gamer
Aku suka banget sama cerita ini, jangan berhenti menulis author!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!