NovelToon NovelToon
Still Loner

Still Loner

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Spiritual / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:99
Nilai: 5
Nama Author: Amigo Santos

(WARNING! banyak **** ***** dan tindakan yang buruk. Harap bijak dalam memilih bacaan dan abaikan buku ini jika membuat pembaca tidak nyaman.) Akira Kei, seorang bocah SMA yang yatim-piatu yang awalnya hidup dengan tenang dan normal. Dia hidup sendirian di apartemen setelah ibunya meninggal saat dirinya baru masuk SMA. Dan impiannya? Dia hanya ingin hidup damai dan tenang, meksipun itu artinya hidup sendirian. Tapi sepertinya takdir berkata lain, sehingga kehidupan Akira Kei berubah 180°. Apa Akira Kei bisa mewujudkan impiannya itu? Atau tidak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amigo Santos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

“Woahh…! Kita bisa semua elemen sihir, Nat!” teriak Rian yang kegirangan karena bisa menggunakan keempat elemen sihir.

“Iya anjir! Kalau bukan karena tato ini ga mungkin bisa sih.” jawab Natasha yang tak kalah girangnya seperti Rian.

Mereka berdua bahkan melompat-lompat karena saking senangnya.

“Ahem…!”

Natasha dan Rian langsung menghentikan tingkah mereka itu ketika mendengar sebuah deheman yang cukup familiar bagi mereka. Saat mereka menoleh, benar saja, ada Edric bersama yang lain sedang menatap Rian dan Natasha dengan berbagai ekspresi. Ada yang kesal, ada yang masih mengantuk, ada juga yang terkejut dengan tingkah mereka berdua.

“Apa yang kalian lakukan pagi-pagi begini ha?” tanya Edirc yang menatap mereka dengan tajam sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya.

“Iya nih… ganggu tidur gweh loh berdua anjir.” Timpal Ellen yang masih mengantuk.

“Hooh… teriak-teriak lagi.” Imbuh Dion yang juga masih mengantuk.

“Ehehe… maaf ya, habisnya kami bisa nguasain keempat elemen sihir jir! Gimana ga teriak kesenengan coba.” Jawab Rian dengan santai sambil mengusap tengkuknya yang tidak gatal.

Edric dan yang lain langsung dibuat terkejut dengan pernyataan Rian yang mengatakan kalau dirinya bisa menggunakan keempat elemen sihir.

“Kau… bisa menggunakan keempat elemen sihir?” tanya Ellen yang seketika terbebas dari rasa kantuknya karena ucapan Rian.

“Hei! Aku juga bisa!” celetuk Natasha yang membuat semua atensi beralih ke dirinya.

“Kalian…?” ujar Edric dengan tidak percaya dan curiga kalau Rian dan Natasha hanya bermimpi.

“He'em! Semua berkat tato ini!” ujar Natasha sambil menunjukkan tato yang ada di punggung tangannya dan diikuti oleh Rian.

“Tato…?” gumam Alvis sebelum ikut memeriksa punggung tangannya dan terdapat sebuah tato dengan gambar bintang dan lingkaran yang melingkari bintang itu, dan warnanya hitam pekat.

“Weh…! Aku juga punya loh!” teriak Alvis sambil menunjukkan tato itu kepada yang lainnya dengan penuh semangat.

Dengan itu, yang lain langsung memeriksa punggung tangan mereka dan alangkah terkejutnya mereka ketika menyadari kalau ada sebuah tato di punggung tangan mereka.

“Loh…! Aku punya anjay!”

“Wahh! Sama! Btw tatomu bentuknya apa?”

“Bintang sama lingkaran yang warnanya hitam pekat anjir!”

“Loh, beda dong. Punyaku bulan sabit sama lingkaran, terus warnanya abu-abu.”

“Kok aku ga punya sih!”

“Samaan dong kita, soalnya aku juga ga punya.”

Atensi mereka semua yang awalnya terfokus untuk tato mereka sendiri, langsung beralih ke arah Oliphia dari Akademi Mechatralis dan juga ke arah Mateo dari Akademi KronoGenesis.

“Hah? Kalian ga punya?” tanya Ellen sambil berjalan menuju ke duanya dan memperhatikan punggung tangan mereka berdua.

Benar saja, sama sekali tidak ada tato atau tanda apapun seperti yang lainnya. Tapi mereka berdua tidak sedih atau kecewa, melainkan biasa aja seolah tato itu bukanlah hal yang besar, mungkin. Dan hal itu membuat yang lain terkejut dan berasumsi kalau yang memiliki tato itu hanyalah yang dipilih oleh ‘sesuatu’ yang tidak mereka tahu.

“Aku juga ga punya loh.” Celetuk Wilona sambil memperlihatkan punggung tangannya.

Tapi, bukan tidak adanya tato di punggung tangan Wilona yang membuat mereka terkejut, tetapi karena Wilona menggunakan rok dengan celana olahraga dengan panjang mencapai mata kaki.

“T-tunggu… Andra… kau…?” ucap Dion yang terbata sambil menatap Wilona dari atas sampai ke bawah dan menunjuknya dengan jari telunjuknya.

“Mhm… aku itu aslinya perempuan, loh~ mulai sekarang panggil aku Wilona, oke?” jawab Wilona dengan membuat huruf V dengan jarinya, “oh, dan nama panjangku adalah Andrayani Wilona.” Imbuh Wilona sambil melirik Kei.

Menyadari kalau dirinya sedang dilirik, Kei pun menoleh ke arah Wilona dan menatapnya dengan menaikkan salah satu alisnya, “apa? Apa ada yang salah dengan wajahku?” tanya Kei kepada Wilona.

Mendengar pertanyaan itu, Wilona hanya menggelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan, “tidak, kok. Tidak apa-apa, iya kan, kak Yuna~?” ucapnya sambil beralih menatap Yuna dengan menaik turunkan alisnya.

“Hmm… yang penting janji saja kalau kau tidak akan berlebihan.” Jawab Yuna sambil tersenyum kecil dan menepuk pelan kepala Wilona.

Kei dibuat bingung dengan tingkah kakaknya dan teman masa kecilnya itu, sementara Wilona hanya tertawa kecil sambil mengusap kepalanya yang baru saja di tepuk pelan oleh Yuna.

“Tidak janji, kak. Tapi akan ku usahakan semampuku, hehe.” Ujar Wilona yang membuat yuna hanya menggeleng lemah.

Sementara itu, yang lainnya masih tidak percaya kalau Andra adalah seorang perempuan dan sekarang kita panggil Wilona, kecuali Edric dan Natasha yang sedari awal sudah tau kalau Wilona itu aslinya perempuan.

“Jadi kau memutuskan untuk mengungkapkannya ya, Wilona.” Celetuk Natasha yang langsung membuyarkan lamunan semuanya.

“Hah? Kau sudah tau kalau Andra itu perempuan, Nat?” ucap Rian sambil menoleh ke arah Natasha.

“Iya, kenapa?”

“Kok ga bilang-bilang sih?”

“Malas…”

“Dah dah dah… ga usah debat kalian berdua, ga kelar-kelar nanti malah. Biarlah kalau Andra- maksudku Wilona mengatakan gendernya yang sebenarnya, dan sekarang kita fokus dengan tato yang ada di tangan kalian itu.” Ucap Edric yang langsung menengahi perdebatan Rian-Natasha yang akan segera meledak dan mengalihkannya ke topik tato lagi.

“Rian, Natasha, apa benar kalian bisa menggunakan keempat elemen sihir?” lanjut tanya Edric.

“Bisa!” jawab keduanya dengan bersamaan.

“Kalau begitu tunjukkan kepada kami sekarang.” Titah Edric, yang langsung membuat Rian dan Natasha melakukan perintah Edric, yaitu menunjukkan kalau mereka bisa menggunakan keempat elemen sihir.

Natasha dan Rian langsung menunjukkan setiap elemen sihir satu persatu, dan tato milik keduanya menyala setiap elemen sihir yang di munculkan.

Suasana seketika hening karena semua atensi beralih kepada Rian dan Natasha yang ada di depan mereka. Dan saat mereka berdua selesai membuktikan kalau mereka sudah menguasai keempat elemen, tepuk tangan yang cukup meriah datang dari teman-teman mereka yang takjub dan kagum, tapi ada juga yang menatap keduanya dengan iri dan mulai memikirkan sesuatu yang entah apa, tapi yang jelas itu sesuatu yang tidak baik. Ahh~ this moment…

‘Hebat… aku tidak tau dari mana tanda itu, tapi itu benar-benar hebat.’ Gumam Edric sambil menganggukkan kepalanya, setuju dengan gumamannya sendiri.

Setelah itu, semua anggota yang mendapatkan tato di punggung tangan mereka langsung mencoba berbagai elemen sihir. Tapi sayangnya tidak ada yang bisa menggunakan keempat elemen sihir seperti Rian dan Natasha.

Rata-rata dari mereka hanya bisa menggunakan dua elemen sihir, sama seperti Yuna. Bedanya Yuna bisa menguasai dua elemen sihir bukan karena tato itu, tapi murni dari bakatnya sendiri. Memang, kasus seperti Yuna itu memang ada, tapi sangat jarang ada di dunia ini.

Edric kemudian mencatat siapa saja yang bisa menguasai tiga elemen sihir dan dua elemen sihir serta tato dengan bentuk apa yang bisa menguasai tiga elemen sihir dan dua elemen sihir.

“Hmm… untuk tato dengan bentuk bulan sabit dengan lingkaran yang melingkarinya itu bisa menguasai tiga elemen sihir, dan warnanya abu-abu. Sementara tato berbentuk bintang dengan lingkaran yang melingkarinya hanya bisa menguasai dua elemen sihir, dengan warna hitam ya…” ucap Edric sambil memperhatikan anggotanya yang sibuk melatih sihir baru mereka, hingga tatapan Edric terhenti di tempat Rian dan Natasha berdiri.

“Dan untuk tato berbentuk matahari dengan lingkaran yang mengelilinginya bisa menguasai semua elemen sihir, dan warnanya emas pula.” Lanjut Edric sebelum menghela nafas panjang.

1
ciara_UwU
Ngga bosen-bosen!
~abril(。・ω・。)ノ♡
Tidak sabar untuk kelanjutannya!
Thảo nguyên đỏ
Ceritanya bikin nagih dan gak bisa berhenti baca.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!