Katherine mencintai Ethan. Melakukan semuanya dengan nama cinta. Sementara Ethan hanya menjeratnya dalam hubungan tanpa nama.
Saat Katherine berusaha lari tali di lehernya semakin mengencang dan mengerat. Ketidak relaan Ethan semakin menjeratnya semakin dalam.
"Kamu hanya milikku, Kath!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sengaja
Kath pergi ke berbagai toko barang mewah lalu membeli semua yang dia tunjuk ke pelayan toko. Mulai dari tas, sepatu bahkan perhiasan yang tak main- main harganya.
Melihat kartu tanpa batas di tangannya Kath memanfaatkan dengan baik, bahkan jumlah yang dia keluarkan sudah hampir setara dengan seharga sebuah rumah.
Kath menyeringai ke arah Davin yang mulai kesulitan membawa tas belanjaannya. "Kenapa? Kerepotan? Aku tidak keberatan kalau kamu mau pulang, biar aku bawa semua itu sendiri." Kath mengulurkan tangannya, namun Davin justru menjauhkannya.
"Tidak, aku tidak keberatan." Kath mendengus kesal dan kembali berbelanja barang- barang mewah.
Kath melihat ponsel yang baru di berikan Davin menunggu Ethan marah sebab dian menghabiskan banyak uangnya, Namun hingga beberapa saat Kath sama sekali tak mendapatkan pesan apapun.
Kath semakin kesal. Sekarang bagaimana caranya dia membuat Ethan marah, agar pria itu melepaskannya. Kath sengaja belanja gila- gilaan agar pria itu marah lalu mengusirnya. Bagaimana pun caranya Kath harus bisa pergi dari cengkraman pria itu. Harus dengan suka rela Ethan melepaskannya, karena jika tidak pria itu akan mengganggu orang-orang terdekatnya.
Namun saharian Kath berbelanja tak ada peringatan dari Ethan.
Sebuah telepon masuk, dan Kath dengan segera melihatnya. Tak ada nomer lain di ponsel ini selain Ethan dan Davin, sementara Davin ada di belakangnya dengan kedua tangan penuh belanjaan, jadi sudah bisa di pastikan itu telepon dari Ethan.
Benar saja dugaan Kath, itu suara Ethan. Namun saat mendengar ucapannya Kath justru mengernyit lalu wajahnya berubah kesal bukan main.
"Senang belanjanya, Sayang? Perlu aku tambah lagi uangnya?"
Bukannya marah Ethan malah akan menambah uangnya. Pria itu gila?
Kath salah langkah sepertinya. Sejak dulu Ethan memang tidak pernah perhitungan soal uang. Jadi sudah pasti pria itu tidak akan marah. Tapi uang yang dia habiskan kali ini tidak main- main. Hingga Kath merasa dia sedikit keterlaluan. Tapi saat Ethan justru akan menambah uangnya Kath menghentikan langkahnya yang hendak masuk ke dalam toko pakaian ternama dan berbalik pergi.
"Belanjanya sudah selesai?" tanya Davin saat melihat Kath berbalik ke arah lift. "Syukurlah." Davin berucap benar-benar penuh syukur. Dia harap dia segera tiba di mobil agar bisa menyimpan semua belanjaan Kath.
Entah apa yang Kath lakukan. Jika diingat dulu Kath tak pernah melakukan hal ini. Dia hanya menerima pemberian Ethan tanpa meminta. Tapi sekarang wanita itu seperti sengaja membuat masalah dengan membuang- buang uang Ethan.
Tiba di mobil Davin meletakkan semua belanjaan di bagasi dan kursi belakang. Davin menyentuh tangannya saat merasa tangannya pegal dan serasa akan patah.
"Ayo cepat! Kau sedang apa?" Kath melongokan wajahnya dari jendela. Matanya menatap tajam sudah seperti nyonya sombong yang memarahi pelayannya.
Davin melipat bibirnya kesal. Dia ingin marah. Tapi saat mengingat ucapan Ethan kalau dia harus mengikuti perintah Kath dia menelan kembali umpatannya.
"Aku ingin ke hotel X," ucap Kath saat Davin memasuki kursi kemudi.
Davin mengernyit. "Hotel untuk apa?"
"Bukan urusanmu?"
"Bukan untuk menginap bukan?"
"Tidak mau? Kalau begitu aku akan turun disini." Kath hendak membuka pintu namun dengan cepat Davin menyetujui.
"Oke."
Kath menghela nafasnya lalu menyandarkan punggungnya. "Banyak bicara," ucapnya kesal.
"Kau masih marah padaku?" tanya Davin.
"Kenapa harus marah?"
"Karena aku yang menuduhmu menyebarkan rahasia perusahaan itu?"
"Kalau pun kau tidak menuduhku aku tetap akan melakukan itu. Hanya keduluan saja. Jadi tidak perlu merasa bersalah." ucap Kath acuh.
Davin tahu itu. "Tapi kenapa kau melakukan itu, Kath?"
"Untuk uang." Kath berkata dengan tenang. Kath yakin Davin sudah tahu semuanya dan juga tentang Nyonya Teresha yang memberinya uang.
"Kau tahu Tuan sangat sedih karena kau pergi." Kath tertegun, namun hanya sebentar dia kembali menatap Davin. Ucapan Davin satu tahun yang lalu tentang Ethan juga hampir membuatnya goyah. Namun saat melihat Ethan menikah keesokan harinya Kath tak ingin lagi percaya apapun selain yang dia lihat sendiri.
"Aku tidak peduli!"
Davin menggeleng pelan. Kenapa Kath menutupi hatinya, padahal dia tahu Kath peduli.
....
Tiba di hotel yang di perintahkan Kath, Davin segera memarkirkan mobilnya.
Saat ini Kath belum turun dan memperhatikan sekitar hingga dia melihat seorang wanita dengan seragam pegawai hotel keluar dari lobi.
"Luise!" Kath berteriak memanggil membuat wanita itu menoleh.
"Kath," ucapnya setengah tak percaya dengan apa yang di lihatnya. "Sungguh, ini kau?" Luise berjalan mendekat lalu memeluk Kath. "Astaga, Kath. Kemana saja kau?" Luise memberi jarak dan memperhatikan Kath. "Kau masih hidup?" Kath memukul bahu Luise pelan.
"Sialan, kau!"
"Aku kira kau mati, Kath. Kau bahkan tak pernah memberiku kabar." Luise kembali memeluk Kath, kali ini dengan menangis.
"Astaga, aku merindukanmu."
Kath tersenyum, lalu mengusap air mata Luise.
"Kita harus bicara!" Luise berkata tegas.
Kath mengangguk, lalu mengajaknya masuk ke dalam mobil. "Jam kerjamu sudah selesai?"
"Hm, baru saja." Luise menatap Davin, "Kau?" tanyanya dengan tak percaya.
"Hallo, Nona Luise."
Tatapan Luise beralih pada Kath yang hanya mengedipkan matanya sebagai isyarat jika dia akan menjelaskan nanti.
Kath meminta Davin berhenti di sebuah kafe dan membawa Luise untuk segera masuk.
"Bagaimana bisa kau bersama asisten Ethan? Kau kembali bersama Ethan?" Baru saja duduk Luise sudah memberinya beberapa pertanyaan.
Baru saja akan membuka mulutnya untuk menjawab, Luise justru kembali bicara, "Kau tahu setelah aku memberikan disk itu padanya beberapa hari kemudian dia mencariku bersama Ethan?"
Kath mengernyit. "Untuk apa?"
"Tentu saja menanyakanmu."
"Lalu kau jawab apa?"
"Aku bilang tidak tahu, karena memang tidak tahu. Waktu itu aku juga mencoba menghubungimu, tapi nomermu tidak aktif. Kau tahu beberapa bulan setelah itu aku merasa selalu di awasi. Aku kira Ethan mungkin menempatkan mata- mata, agar jika aku bertemu denganmu dia bisa tahu."
Kath menelan ludahnya kasar. Ethan sampai melakukan hal itu? Itu artinya dia akan kesulitan untuk kembali lari sekarang.
"Lalu kemana saja kau pergi selama ini?"
Kath menghela nafasnya lalu mulai bercerita. Bagaimana dia tiba di sebuah desa lalu tinggal dan memutuskan hubungan dengan dunia luar bahkan tak menggunakan ponsel demi menghindari semua hal tentang Ethan.
"Mungkin itu yang membuat Ethan kesulitan mencarimu. Dia tak bisa melacakmu?" Kath mengangguk. Mungkin saja.
"Lalu bagaimana bisa akhirnya kau di temukan?"
Kath mengedikkan bahunya. Dia tak mau pusing memikirkan hal itu. Yang pasti dia hanya memikirkan bagaimana dia bisa lari dengan selamat dan pergi dengan Nathan tanpa sepengetahuan Ethan.
"Luise, bisakah aku minta tolong?"
"Apa?"
Kath menoleh sebentar pada Davin yang duduk di kursi lain. Saat memastikan Davin tak memperhatikannya Kath mencondongkan tubuhnya dan menatap Luise dengan serius.
"Bisakah kamu pergi ke desa itu? Ambilkan aku sesuatu."
"Sesuatu yang penting?"
"Sangat penting, dan kau harus menjaganya dengan sepenuh hatimu. Dan merahasiakannya dari siapapun!" Kath memberikan sebuah paperbag di tangannya. Saat membukanya Luise tak bisa tak membelalakan matanya. Sebuah kalung berlian yang sangat mewah. Dan yang pasti sangat mahal.
"Kamu bisa menggunakan itu untuk perjalanan." Kath tak bisa menggunakan uang secara langsung. Sebab akan mudah di ketehui Ethan.
Luise menatap Davin lalu mengangguk saat menoleh kembali pada Kath.
.....
🤗
ethan jd laki2 kok egois ga peka, sapa jg yg mau sm laki2 yg mulutnya ga dijaga dan menikah dg wanita lain, walaupun sbnrnya ethan cm cinta kath, tp perempuan tuh butuh kepastian dan kata2 yg lembut.
dia seperti sETHAN yg menjerat mu agar kamu selalu seperti yg dia mau.siapa tau suatu saat nanti kamu punya keberuntungan bisa hidup seperti yg kau mau atau bisa mengatur si sETHAN ini seperti yang kau mau.
masih kecil sekali 🥹 tapi kalau Ethan tau , seperti yg kath khawatirkan, Nathan pasti akan dijadikan pion untuk mengendalikan kath sesuka hatinya 😔😔, itulah yang kath tak mau. apa si Ethan ini akan memaksanya jadi simpanan
😔😔😔 ngancem lagi🙄🙄🙄
seberapa besar dia mencintaimu, sebesar itu pulalah luka dihatinya karena kamu, cinta yang tulus pun bisa memudar karena tidak ada harapan didalamnya dan tidak ada penghormatan untuk rasa cinta itu.
dia yg tak memberi kepastian maka jangan berharap dan memberi harapan.
siapa tau dia juga tengah menantikan kelahiran anak dari istrinya, entah seperti apa hidupnya setelah 8bln sudah kehilangan mu,apa masih ngamuk² ,tantrum atau sudah berdamai dengan keadaan dan hidup bahagia bersama keluarga kecilnya.
apa kabarmu Ethan? semoga kau makin gila😄 ,doa jahat karena kamu jahat pada kath
kau jadikan dia pemuas n*fsumu saja dan ingin tetap jadi simpanan setelah kau punya istri 😔.
bisa saja dia minta banyak lalu kabur tapi membuat mu kena mental dgn harga murah rasanya lebih badas.
anjlok nggak tuh harga diri 🤭.
hilang yg lama ya kath🤗 jangan cepat ketemu, kalau ketemu semoga ketika anaknya sudah bisa membela ibunya dan melawan bapaknya.
kau hanya lelaki lemah dan tamak kekuasaan karena kau belum mampu membuat keputusan sesuai hati nurani mu, itu adalah bukti ketidakmampuan dalam bersikap.
bahwa kehadirannya sungguh berharga..
nyesel kan sekarang kamu Ethan😨
suatu saat sapa tau ketemu Ethan lagi
biar tahu rasa si ethan
obati hatimu yang terluka dgn tidak lagi berada disekitarnya.
mungkin dia hanya lelaki lemah
yg cuma bisa patuh pada aturan keluarganya atau dia lelaki tamak akan kekuasaan, persetan dengan cinta yang penting dia semakin sukses.
orang yg modelan begitu tidak cocok dengan wanita berhati tulus, cocoknya sama wanita yang sefrekuensi dengannya
wanita licik dan tak punya hati.