Hazella Season 2

"Tapi aku sedang hamil, memangnya ada yang mau dengan wanita hamil sepertiku?" balas mengikuti metode rossa yang sedang berusaha membuat suaminya tersadar.

Hazel langsung mengerti saat melihat kedipan mata rossa.

"Siapa yang tidak mau. Kamu cantik, pintar, seorang dokter, juga ibu yang sangat baik. Diluar sana pasti banyak sekali yang mengagumimu, tapi sayangnya mereka tidak bisa mendekat karena statusmu adalah istri orang. Ah ya satu lagi, kamu juga seorang janda yang kaya raya jika meninggalkan kakakku ini. Yang paling mengenaskan nasibnya jika kamu pergi adalah kakakku, tidak hanya kehilangan kamu tapi juga kehilangan semua kekayaannya selama ini. Tapi apa boleh buat, kak David sendiri yang memilih tidur seperti ini"

"Apa kamu mau lihat foto pria-pria itu? biar aku tunjukkan sekarang. Sebagian dari mereka ada yang dari kalangan dokter, ada juga yang pengusaha. Kalau ketampanannya jangan diragukan lagi, aku jamin tidak kalah tampan dari kak david"

"Boleh, aku mau melihatnya. Mungkin aku akan membuat keputusan setelah melihatnya" sahut hazel.

Rossa mengambil posisi duduk di samping hazel. Wanita itu kemudian mengeluarkan ponselnya. Kening hazel mengerut kebingungan melihat itu.

Apa yang akan ditunjukkan oleh rossa melalui ponselnya. Bukankah mereka hanya bersandiwara?

"Oh bukan ini, dia sudah memiliki istri, mereka bahkan sudah memiliki anak. Kamu tidak bisa menjadi pelakor di rumah tangga mereka karena perjalanan cinta mereka cukup rumit. Si istrinya itu sempat di vonis oleh dokter hidupnya hanya tersisa tiga bulan lagi, tapi beruntungnya setelah berobat dia berhasil sembuh" ujar rossa menunjuk gambar seorang aktor korea yang dramanya baru-baru ini sangat booming.

"Ini bisa sih, tapi dia sudah punya pacar. Bahkan cinta mati pada pacarnya sampai rela berkorban nyawa. Terus dia tuh cute banget, suka salting gitu. Kalau didekat dia pasti terhibur banget. Bokapnya bilang otaknya semurni oksigen padahal mah mana ada pria yang begitu"

Hazel memutar bola matanya malas. Mengapa rossa harus menunjukkan pemeran utama yang happy ending. Kalau begini apa sandiwara ini masih bisa berlanjut? Langsung saja pria yang single begitu, apa tidak bisa?

"Sebentar, aku ingat-ingat dulu siapa yang statusnya masih sendiri" ujar rossa sembari mengetukkan jemarinya pada dagunya.

Rossa kemudian beralih menunjukkan beberapa gambar member boyband yang disukainya.

"Mereka tampan bukan? Aku tahu kamu pasti kebingungan memilih karena semuanya sangat tampan..."

Rossa dan hazel terus larut dalam obrolan sampai tidak menyadari jika jemari David tampak bergerak.

***

"Mas masih belum mau bangun? Ini sudah hari ke sepuluh Mas tidur. Harus berapa lama lagi aku dan anak-anak menunggu? Baby mulai rewel, apa Mas tidak mau menenangkannya untukku?" ucap hazel dengan suara bergetar.

Hazel tidak tahu mengapa akhir-akhir ini dia sangat cengeng. Mungkin karena hormon kehamilannya. Setiap kali mengajak David bicara, wanita itu selalu menangis.

Tok!

Tok!

Hazel langsung mengusap pipinya, menghapus lelehan air matanya kala mendengar ketukan pintu.

"Selamat pagi"

Hazel menoleh pada asal suara. Disana terlihat rossa datang bersamaan dengan Rio.

Hazel tahu alasan Rio datang, di waktu seperti ini memang jadwal pemeriksaan kondisi suaminya. Lalu rossa, untuk apa wanita itu datang lagi?

Baru beberapa menit yang lalu rossa keluar dari ruang perawatan David. rossa membawa sarapan untuk Hazel, keduanya bahkan sempat sarapan bersama.

Hazel langsung memicingkan matanya curiga. Kali ini entah usaha apa lagi yang akan rossa lakukan.

"Ya, selamat pagi dok" seru Hazel membalas sapaan Rio.

"Izin memeriksa keadaan David ya" ucap Rio.

Hazel langsung menggeser tubuhnya, memberi ruang pada Rio untuk memeriksa keadaan suaminya. Mommy twins itu mendekat pada rossa.

"Apalagi kali ini?" bisik Hazel di telinga adik iparnya.

Rossa hanya mengedipkan mata, tersenyum penuh arti menjawab pertanyaan Hazel. Melihat itu langsung saja Hazel menggeleng-gelengkan kepalanya karena Seminggu ini ada saja tingkah rossa.

"Ini usaha terkahirku. Kalau kali ini masih tidak berhasil maka aku akan mengibarkan bendera putih untuk metode ini. Kita cari metode yang lain setelahnya" ujar rossa.

"Kondisi suamimu masih sama seperti sebelumnya. Semuanya stabil namun sepertinya David sangat betah dalam tidurnya" papar dokter Rio yang sudah selesai memeriksa David.

"Terima kasih untuk pemeriksaan pagi ini dok" ucap hazel dengan lesu.

"Ya sama-sama. Ah ya, kamu sangat cantik hari ini"

Hazel kontan terkejut mendengarnya. Selama mengenal sahabat suaminya itu, Rio tidak pernah bicara selancang ini.

Bisakah Hazel mengatakan bahwa kalimat Rio cukup kurang ajar. Bagaimanapun status Hazel adalah istri dari sahabat pria itu.

"Apa?" tanya Hazel mengerutkan keningnya kebingungan kala rossa tak berhati menyenggol lengannya.

Awalnya Hazel pikir gerakan wanita itu tak sengaja, namun setelah dilakukan berulang-ulang hazel langsung menoleh pada adik iparnya itu.

Melihat kode rossa, hazel akhirnya mengerti mengapa Rio sekurang ajar itu. Semua ini hanya tentang usaha rossa untuk membangunkan David.

"Terima kasih dok, saya memang sedikit berdandan hari ini" jawab hazel.

Padahal kenyataannya tidak sama sekali. Mana sempat hazel memikirkan urusan wajahnya disaat suaminya terbaring sudah selama sepuluh hari lamanya.

Hazey juga dengan sengaja membuat nada suaranya seolah-olah tengah tersipu. Dia hanya mengikuti sandiwara adik iparnya dengan sahabat suaminya itu.

"Aku khawatir akan menjadi seorang penghianat"

"Pengkhianat?" beo hazel.

"Ya, jika David terus seperti ini aku ragu bisa menahan diri. Jujur saja selama beberapa hari ini aku terus memikirkanmu. Entah bagaimana, tapi kurasa aku tertarik pada istri sahabatku sendiri. Aku menyukaimu, zel"

Rossa memberikan dua jempol pada akting Rio. Wanita itu memberi kode melalui matanya agar Rio melanjutkan sandiwaranya.

"Bukan meminta namun jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada David, bisakah kamu pertimbangkan perasaanku? Aku sengaja mengatakannya di depan suamimu agar tidak dianggap sebagai sahabat yang menusuk dari belakang. Aku melakukannya dengan terang-terangan"

Rio mengatupkan kedua tangannya di depan wajahnya, meminta maaf pada hazel karena mungkin perkataannya sedikit lancang.

"Aku yakin David juga tidak akan keberatan bila aku yang menggantikan posisinya menjagamu dan anak-anaknya. Kami sudah bersahabat cukup lama, David tahu sebaik apa perilakuku selama ini. Kurasa kita juga cocok. Kalau terjadi sesuatu pada David maka statusmu, ya otomatis akan seperti itu. Aku juga pria yang sudah pernah menikah sebelumnya. Meski belum memiliki anak tapi aku akan belajar menjadi ayah yang baik untuk vino, Vina dan juga bayi yang sedang berada dalam kandunganmu"

Hazel menelan ludah kasar. Jujur sekarang dia tidak tahu harus memberikan tanggapan yang bagaimana.

Lagipula mengapa rossa tidak memberitahu apa-apa, setidaknya jika rossa bicara terlebih dahulu padanya maka hazel akan membuat persiapan.

"Kamu tidak perlu menjawabnya sekarang. Lagipula kita juga masih belum tahu apa yang terjadi kedepannya. Kalau David sadar itu artinya aku harus mengikhlaskan perasaanku padamu. Meski berat tapi harus tetap kulakukan"