Cinta sejati seharusnya hanya terjadi sekali dalam hidup. Tapi bagi Alia, cinta itu datang berkali-kali, di dunia yang berbeda, dengan waktu dan takdir yang terus berganti.
Sejak kematian suaminya, Arya, hidup Alia telah kehilangan warna. Hingga suatu malam, alam semesta seolah mendengar jerit hatinya, Alia pun bertransmigrasi ke dunia paralel di mana Arya masih hidup.
Yang ajaib, Alia tidak hanya bertransmigrasi ke satu dunia paralel, melainkan dia terus berpindah-pindah ke berbagai dunia yang berbeda.
Di satu dunia paralel, Alia adalah sekretaris dan Arya adalah seorang CEO. Di dunia lainnya, dia remaja SMA sementara Arya adalah kakak kelas yang populer. Bahkan, ada dunia di mana ia menjadi seorang tante-tante sedangkan Arya masih seorang berondong muda. Dan masih banyak lagi situasi paralel yang lainnya.
Ini adalah perjalanan seorang wanita yang tak pernah bosan membuat pria yang sama jatuh cinta.
Jadi mari kita ikuti kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arc Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Arya
Normalnya, uang yang perlu dipersiapkan untuk pelelangan seperti ini paling hanya ratusan sampai satu atau dua miliar. Tak pernah sepanjang sejarah grup, ada anggota yang rela bayar sepuluh milar cuma untuk seorang pria.
Tante Reva : A-Alia, apa kau salah ketik!?
Tante Mia : Ya. Pasti Alia tidak benar-benar bermaksud menawar Arya dengan harga 10 miliar.
Tante Selly : Hahahaha. Alia mungkin terlalu tegang dan bersemangat sampai dia salah ketik.
Tak ada yang percaya kalau penawaran Alia tadi benar adanya.
Madam Lira pun sampai ragu.
Madam Lira : Nyonya Alia, biasanya setelah seseorang menyatakan penawaran mereka, tawaran tersebut tak bisa ditarik kembali. Tapi demi menjaga hubungan baik, saya rela menganulir tawaran Anda sebelumnya.
Tante Alia : Tidak usah. Saya memang berniat membayar Arya dengan harga segitu.
Lira kira Alia kembali salah ketik.
Madam Lira : Anda yakin?
Tante Alia : Yakin.
Karena Alia sudah begitu bersikeras, Madam Lira pun mau tak mau akhirnya percaya.
Dan sontak semua anggota grup kaget.
Tante Uli : Apa Alia sudah gila!?
Tante Mia : Perjaka memang biasanya mahal. Tapi gak sampai 10 miliar juga.
Tante Reva : Aku juga menyukai Arya, tapi aku jelas tidak rela kalau sampai harus mengeluarkan uang sebanyak itu.
Tak ada yang mengerti kenapa Alia sampai melakukan hal ini. Yang jelas, tak ada lagi yang berani melawan Alia dalam menawar Arya.
Madam Lira : Mari kita lanjutkan pelelangannya. Apa ada yang berani menawar Arya dengan harga yang lebih tinggi?
Madam Lira bertanya seperti itu untuk formalitas semata. Dia tahu takkan ada orang yang mau memberi tawaran lebih tinggi.
Setelah grup hening untuk beberapa detik, keputusan pun dibuat. Alia secara sah akhirnya jadi pemilik Arya untuk satu bulan kedepan.
...****************...
Sehari setelah pelelangan. Alia berdiri tegang di depan pintu apartemennya. Dia menunggu kedatangan pria seharga sepuluh milar.
Ding Dong!
Bell pun berbunyi. Alia lantas deg-degan.
Alia membuka pintu.
"Selamat datang," sapa Alia sambil berusaha pura-pura tenang.
"S-Salam kenal, Tante Alia. Nama saya Arya. Mohon bimbingannya."
Arya di dunia ini masih tampan seperti dulu. Cuma karena mungkin di dunia ini dia tak berasal dari keluarga berada, makanya kulit dia tak begitu terawat dengan sempurna.
"Ayo masuk!"
Alia menarik tangan Arya. Terasa lah tangan Arya yang basah oleh keringat.
"Duduk dulu." Alia mempersilahkan Arya dengan lemah lembut. "Mau minum apa?"
"Gak usah repot-repot, Tante."
"Gak ngerepotin kok. Buat kamu apa sih yang enggak."
"...."
Wajah Arya memerah. Tapi selain rasa malu, seperti ada ketakutan juga di matanya.
Alia menyadari itu. Makanya dia mau berusaha membuat supaya Arya bisa lebih tenang.
Kalau Alia ingin hubungan antara mereka bukan hanya sekedar gigolo dan pelanggan, Alia harus bergerak pelan-pelan.
"...."
Sementara Alia pergi ke dapur bersih membuatkan minuman, Arya duduk kaku di sofa. Sesekali, matanya itu melirik ke arah Alia.
Tante Alia cantik.
Arya lega. Jujur dia bersyukur karena tak disewa oleh tante yang menakutkan.
Di dunia ini, Alia memiliki kecantikan serta tubuh yang bisa menggoda banyak pria. Arya sampai bingung, karena harusnya mudah bagi Alia untuk mencari pria tanpa perlu mengeluarkan uang.
Belum lagi dia membeli jasaku selama satu bulan seharga 10 miliar.
Aku tidak merasa seberharga itu.
Arya di saat yang sama juga masih takut. Karena dia belum tahu apa saja yang Alia akan lakukan padanya.
"Silahkan diminum." Secangkir kopi susu diletakkan di meja.
"Terima kasih." Arya langsung meminumnya. "Uhuk! Uhuk! Tapi karena minum terlalu cepat, dia jadi tersedak.
"Kamu gak apa-apa?" Alia mendekat. Kini, mereka duduk sampai paha saling bersentuhan.
"G-Gak apa-apa, Tante." Alia tambah gugup.
"Jangan panggil tante! Panggil aja aku Alia!" Suara halus Alia terasa geli di telinga Arya.
"M-Maaf. Tapi mau bagaimana pun saya tetap harus menjaga kesopanan."
"...."
Alia tahu Arya masih tak nyaman berada di dekatnya.
"A-Apa kita akan langsung melakukannya, Tante?" Setelah diam sejenak, Arya menelan ludah sambil tak berani menatap Arya.
"Melakukannya? Melakukan apa?" senyum menggoda terbentuk di wajah Alia.
"Me-Me-Melakukan itu...,"
Dari tempat Alia duduk, detak jantung Arya bisa sampai terdengar. Alia pun memutuskan untuk berhenti menggoda Arya.
"Tenanglah. Kamu gak perlu merasa terbebani dengan rasa tanggung jawab. Aku gak akan memaksa kamu melakukan apa yang kamu gak mau."
"...."
"Yang aku pinta cuma satu, yaitu kamu harus menemaniku ngobrol setiap hari."
Arya memberanikan diri menatap kecantikan Alia.
"C-Cuma ngobrol?"
"Ya. cuma itu."
"...."
"Hal lain yang lebih dari itu bisa kita lakukan saat kamu siap."
"Tapi ... Apa Tante gak akan merasa rugi? Tante kan udah mengeluarkan uang miliaran."
Alia tersenyum, "Aku gak mungkin merasa rugi selama ada kamu di samping aku."
"...."
"Untuk sekarang, mending kamu temani aku main game! Kamu suka maen Playstation gak?"
"... Suka, Tante."
"Ya kalau begitu ayo kita main!"
Bagi Arya, Alia adalah misteri. Entah apa yang dipikirkan wanita kaya ini.
Tapi perlahan, Arya sedikit bisa lebih tenang. Karena Alia tak memaksa, Arya jadi sedikit bisa menurunkan pertahanannya.