NovelToon NovelToon
Terjebak dalam Ikatan Cintamu

Terjebak dalam Ikatan Cintamu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / LGBTQ / GXG
Popularitas:43
Nilai: 5
Nama Author: Raylla Mary

"Briana Anderson, seorang miliarder berusia 30 tahun, bagaikan menggenggam dunia di tangannya. Dingin, penuh perhitungan, dan pemilik perusahaan multijutaan dolar, ia dikenal sebagai wanita yang selalu mendapatkan segala yang diinginkannya... hingga ia bertemu Molly Welstton.
Molly, yang baru berusia 18 tahun, adalah kebalikan sempurna dari Briana. Polos, pemalu, dan penuh dengan impian, ia berfokus pada studinya di jurusan manajemen bisnis. Namun, hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat ketika jalan hidupnya bersilangan dengan CEO paling berkuasa dan posesif di New York.
Apa yang awalnya adalah ketertarikan sederhana, berubah menjadi sebuah obsesi yang membara. Briana bertekad untuk memiliki Molly dalam hidupnya dan akan melakukan segalanya untuk melindungi gadis itu dari ancaman apa pun — nyata atau hanya dalam bayangannya.
Akankah cinta Briana yang posesif dan menguasai cukup kuat untuk meluluhkan kepolosan Molly? Atau justru gairah cemburu si miliarder akan membuat Molly terasa terkurung? Sebuah kisah tentang kekuasaan, kontrol, dan cinta yang menantang semua aturan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raylla Mary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19

Antara Tatapan dan Cemburu

Aula itu dipenuhi cahaya keemasan dan suara jazz lembut yang membuai. Tawa bergema di antara gelas anggur dan percakapan yang hidup, tetapi Molly hampir tidak bisa berkonsentrasi pada salah satunya. Sejak mereka tiba di pesta, matanya hanya mencari satu orang: Briana.

Dan Briana, seperti biasa, sangat mempesona. Gaun hitam itu memeluk tubuhnya dengan sempurna, rambut terurai jatuh bergelombang di bahunya, dan senyum ... senyum yang membuat Molly melupakan dunia. Tetapi, malam itu, senyum itu bukan hanya untuknya.

Di seberang aula, seorang wanita mendekat — tinggi, elegan, dengan tatapan percaya diri. Namanya Bianca, seorang teman lama Briana, menurut komentar yang didengar Molly. Keduanya saling menyapa dengan intim, sentuhan lama di tangan, bisikan di telinga, dan tertawa bersama karena sesuatu yang tidak didengar Molly.

Hatinya mencelos.

Ini bukan hanya ketidaknyamanan. Itu adalah cemburu — perasaan panas dan tak terkendali yang menjalar ke seluruh tubuh dan membuat dada terasa panas.

Briana tampak tidak menyadari ketegangan itu. Dia berbicara dengan Bianca seolah-olah seluruh dunia tidak ada, dan Molly, berdiri di dekat meja minuman, mengamati dalam diam, berusaha terlihat tenang. Tetapi jari-jarinya sedikit gemetar di sekitar gelas.

"Kamu baik-baik saja?" tanya sebuah suara di belakangnya. Itu adalah seorang rekan kerja Briana, memperhatikan tatapannya yang kosong.

"Ya… aku hanya lelah," jawab Molly, memaksakan senyum.

Tetapi penyamaran itu tidak bertahan lama. Ketika dia melihat Bianca meletakkan tangannya di lengan Briana dan Briana tidak menyingkirkannya, Molly merasakan ledakan di dalam dirinya. Perutnya mual. Suara di sekitarnya seolah menghilang.

Briana memperhatikan tatapannya dan, dengan gerakan yang hampir tidak terlihat, mengucapkan selamat tinggal kepada Bianca, berjalan menuju Molly.

"Apakah kamu baik-baik saja?" tanyanya, dengan suara lembut, menyentuh ringan wajahnya.

Molly membuang muka. "Tentu saja... mengapa tidak?"

Briana mengangkat alis. "Karena kamu menatapku seolah-olah kamu ingin memecahkan gelas di kepala seseorang."

Kejujuran itu melucuti Molly. Dia tertawa kecil, tetapi tatapannya tetap rentan.

"Aku hanya... tidak suka melihatmu bersamanya," akunya, pelan, tanpa keberanian untuk menatap Briana. "Kamu tertawa... seperti itu. Sama seperti caramu tertawa denganku."

Briana melangkah maju, memperpendek jarak di antara mereka. "Molly..." bisiknya, nada suaranya mengandung sesuatu antara kelembutan dan provokasi. "Aku tidak tertawa dengan siapa pun seperti caraku tertawa denganmu."

Mata Molly terangkat perlahan, bertemu dengan matanya. Ada sesuatu yang membara di sana, sesuatu yang meminta untuk dipercaya.

"Kalau begitu buktikan," kata Molly, dengan suara gemetar, tetapi cukup tegas untuk mengejutkan dirinya sendiri.

Briana menatapnya selama sedetik, senyum muncul di sudut mulutnya. "Hati-hati dengan apa yang kamu minta, sayang."

Selama sisa pesta, Briana memastikan untuk tidak mengalihkan pandangan darinya. Dia berbicara, tertawa, menyapa orang-orang, tetapi selalu mengembalikan pandangannya ke Molly — seolah-olah menandainya, diam-diam, dengan keinginan yang hanya mereka pahami.

Dan, untuk pertama kalinya, Molly merasakan rasa keposesifan yang tumbuh di dalam dirinya... sesuatu yang mencampurkan ketakutan dan kesenangan, sakit dan kebutuhan.

Tetapi apa yang belum dia ketahui, adalah bahwa Briana juga merasakan hal yang sama — dengan cara yang jauh lebih intens dan berbahaya.

Malam itu, di antara tatapan yang bersilangan dan senyum yang tertahan, jenis permainan baru dimulai.

Yang tidak hanya melibatkan rayuan, tetapi juga hati.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!