Dia biasa dipanggil Calo, bukan calo yang dibayar buat urus dokumen biar cepat selesai ya!!
Anastasia Caroline adalah nama Calo yang sebenarnya tapi entah kenapa sedari kecil dia sudah sering di panggil Calo. Mungkin karena nama itu pula dia menjadi suka hal hal yang simpel dan mau cepat selesai tanpa banyak kerja.
Acara wisuda menjadi tempat keberuntungan Calo. Dia bertemu dengan Darren, sosok duda keren dan seksi meskipun memiliki satu buntut mini di belakangnya.
Calo yang ingin hal simpel pun berubah ketika bertemu Darren. Dia berusaha keras mengejar hot duda satu itu. Calo tidak mengambil pusing buntut cerewet milik Darren, yang terpenting ia harus mendapatkan Duda itu.
Tapi tanpa Calo duga dia malah jatuh hati pada buntut cerewet milik Darren. Dia yang tadi berencana menjadi ibu tiri yang tidak peduli, pun malah menjadi sosok ibu yang kece!!!
Hahahahah....
Ini tentang Calo dan kerandoman yang dia miliki. Bagaimana Calo bisa mendapatkan cinta Darren?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"Buk aku mau berenang ya." Ucap Calo sambil menggandeng tangan Meca yang tampak kesusahan memegang pelampung bebek kuning itu.
"Tunggu sebentar, biar Meca sama saya aja. Dia juga harus pakai baju renang dulu." Darren datang dengan membawa kantong plastik yang berisi baju renang.
Baju pria itu juga telah diganti dengan celana pantai dan juga baju tanpa lengan. Sebenarnya Darren ingin telanjang dada saja tapi dia dengan dengan Luna dan juga Calo.
Meca melihat Darren lalu beralih melihat Calo, tangan kanannya masih menggenggam tangan Calo erat.
"Mau ama ante ahat." Meca semakin mendekatkan diri pada kaki Calo.
"Nanti sama ante jahat eh.. sama Tante Calo, tapi sekarang Meca ganti baju dulu ya. Ayah udah beli baju pink kesukaan Meca nih." Darren mengeluarkan baju renang berwarna pink.
Meca tampak antusias dengan baju itu tapi ia kembali melihat Tante jahat, dia takut Tante jahat meninggalkannya.
"Pergi ganti baju sana, aku tunggu disini." Calo sedikit heran dengan anak ini. Kadang dia tampak julid dan tidak suka pada Calo tapi terkadang dia selalu nyariin Calo.
Ada waktu itu Calo sakit dan tidak bisa mengantar Luna. Meca menanyakan Calo bahkan gadis kecil itu meminta Luna menelpon Calo karena katanya kasian Calo tinggal sendiri saat sakit.
"Janji dulu." Gadis kecil itu memberikan jari kelingking gendutnya itu.
"Iya iya, bawel banget." Mereka membuat janji jari kelingking hanya untuk berganti baju saja.
"wawas aja ante talau pelgi, atu ngambek." Setelah itu Meca berlari ke Darren dengan tangan memegang pelampung bebeknya agar tidak jatuh.
Calo terkekeh melihat gadis mini itu berlari hanya dengan Kolor dan singlet aja.
.
.
"Ante tita hayut." Mereka berdua berpegangan tangan membiarkan arus pantai membawa mereka ke tepi.
Lalu mereka kembali maju dan menunggu datangnya ombak selanjutnya.
"Hihihihi ail bisa buat tita belbelak." Gadis mini itu terkekeh saat ombak membawa kakinya ke tepi. Sedangkan tak jauh dari mereka ada Darren yang memegang pelampung Bebek Meca, berdiri memperhatikan kedua gadis berbeda usia itu.
"Ayo kita coba duduk. Kamu duduk di atas kaki aku aja, nanti kamu terjungkal."
Meca duduk di pangkuan Calo dan menanti gelombang air laut lagi.
"Hihihihi Tayak telbang. Atu mau main te pantai telus." Tangan gadis itu terbuka lebar menanti air laut yang seperut buncitnya menerpa.
Cukup puas main seperti itu mereka beralih mencari kerang. Meca sangat antusias ketika mendapatkannya. Dia akan berlari dan melompat lompat dengan bahagia memperlihatkan kerang yang ia dapatkan pada Tante jahat dan ayahnya.
"Atu dapat lagi, atu dapat lagi." Seperti saat ini, dia berlari menuju sang ayah memperlihatkan kerang yang cukup besar di tangan kecilnya.
"Wahh, anak ayah hebat. Bisa dapat banyak kerang." Darren mengelus kepala Meca. Dia benar benar bahagia melihat senyuman lebar putrinya itu.
"Masukan sini." Calon ibu tiri datang membawa kantong putih yang berisi banyak kerang. Meca memasukkan dengan senyuman lebar.
Selanjutnya Calo memilih berenang di laut yang tidak begitu dalam mungkin hanya sehidungnya saja tapi tenang saja Calo bisa berenang.
Dia mengapung di air menikmati gerakan air laut dan hangatnya matahari sore. Angin sejuk laut dan suara burung burung yang melintas di atas sana, benar benar tenang dan indah.
"Hihihihi ailnya belgelak telus, tita tanyak telbang tan ante ahat?"
Kecuali anak tuyul yang sedari tadi terus ketawa ini.
.
.
.
bersambung
jangan lupa baca cerita Author yang lain juga sambil nunggu update cerita ini.
salam hangat dari author
good job kak 🤗