NovelToon NovelToon
Lihat Aku Sekali Saja

Lihat Aku Sekali Saja

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Wanita Karir / Keluarga / Trauma masa lalu
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Rere seorang Gadis yang berasal dari keluarga Sederhana dan cukup tapi takdir berpihak kepadanya, dia Yang anak kandung diperlakukan seolah dirinya orang lain, sedangkan orang yang seharusnya tidak menggantikan tempatnya menjadi kesayangan semua keluarganya.

Bagaimanakah kisah hidupnya, akankah dia mendapatkan kebahagian yang dia cari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

Sejak tadi dia mendengar percakapan mereka, dia tidak benar-benar ke kamarnya, dia berdiri di dekat tembok atas rumah di lantai dua dan mendengar semua perbincangan mereka.

Dia tidak menyangka, ketiga saudaranya imtidak ada yang bisa menghormatinya padahal selama ini berkorban cukup banyak untuk keluarga ini sama seperti Rere.

Diantara mereka semua, hanya gajinya lah dan Rere yang diambil setengah dan kedua adik lelakinya hanya seperempat saja sedangkan dalam hal kasih sayang dia sangat dekat dengan ibunya dan biasa saja pada ayahnya sedangkan kedua adik lelakinya dan juga marsya sangat dekat dengan sang ayah sedangkan Rere tidak dekat dengan keduanya.

"Apa sebenarnya yang terjadi pada keluargaku??, kenapa kami seolah memiliki dinding pemisah??, aku dulu begitu menyayangi Marsya tapi setelah tahu bagaimana sikapnya pada ibu, aku sudah hilang respek sama dia". Monolognya dalam hati.

"Aku harus cari tahu segalanya, tak akan kubiarkan ini terus berlanjut".

Keesokan harinya mereka sarapan bersama seperti biasa, Marsya akhirnya membantu sang ibu mengurus rumah mereka walau setengah hati dan Aska bisa melihat itu.

Dia heran sama sikap Marsya yang seperti orang yang tidak tahu terima kasih, harusnya dia membantu sang ibu tanpa harus disuruh, walau bukan ibu kandung setidaknya ibunya yang membesarkan dan merawatnya sejak dia bayi, jadi sudah sepatutnya dia bisa berterima kasih padanya.

"Bagaimana persiapan lamaran nak??, kapan kita akan melamar gadis pilihanmu itu?? Bu Lastri membuka percakapan ditengah keheningan meja makan saat ini.

Aska yang tadinya fokus sarapan kini mengalihkan pandangannya pada sang ibu kemudian tersenyum lembut.

Dia tahu orang yang benar-benar peduli padanya dirumah ini hanya ibunya, tidak peduli bagaimana pilihannya ibunya selalu mendukung sedangkan yang lainnya tidak peduli apalagi dia dengar sendiri mereka kemaren menghina calon istrinya

Padahal Istrinya mempunyai pekerjaan yang bagus dari keluarga baik hanya saja memang orangtuanya sudah meninggal saat dia masih SMA.

"Aku sudah mempersiapkan untuk lamaran itu, ibu hanya tinggal datang saja kesana, dan langsung menentukan tanggal pernikahannya". Ucapnya tersenyum sambil mengelus tangan sang ibu dengan sayang.

Dia tidak mungkin merepotkan ibunya yang sudah tua untuk mempersiapkan apa yang harusnya dia usahakan sendiri.

Sedangkan keempat orang di seberang meja itu tidak tertarik dengan apa yang sedang mereka bahas, mereka sibuk dengan sarapan mereka dan berpura-pura tidak mendengarkan.

"Jadi hari minggu ini kita kesana melamar nak?? ". Bu Lastri nampak Antusias.

"Iya bu, untuk seserahan pernikahan nanti, ibu akan pergi belanja dengan calon istriku itu supaya ibu bisa akrab dengannya".

Bu Lastri mengangguk dengan semangat sangat berbeda dengan keempat orang dihadapan mereka yang tidak peduli.

"Itu ide yang bagus nak, selain untuk saling mengenal, seserahan itu juga bisa sesuai seleranya karena biar bagaimanapun itu untuk dia kan, kalau tidak cocok atau sesuai kan sayang".

Aska mengangguk setuju dengan perkataan sang ibu, dia memang menginginkan ibunya dekat dengan sang istri nanti agar bisa kompak dan saling menyayangi.

"Bagaimana dengan tempat tinggal nak??, kamu jadi tinggal dirumah baru nanti??

"Aku akan tetap tinggal disini bu setelah menikah, aku berubah pikiran untuk tinggal dirumah baru, kasian ibu jika aku tidak tinggal disini, ibu pasti sangat kerepotan apalagi dengan keuangan nanti". Sindir Aska dengan tatapan sinis menatap keempat orang itu.

"Walau kau tidak disini tidak akan terjadi apapun pada ibu kamu Aska, siapa juga yang akan menyakitinya??". Pak Rauf mengangkat kepalanya kemudian menatap anaknya tidak suka.

Anaknya ini berkata seolah-olah mereka menyakiti sang istri dengan kejam begitu juga dengan ketiga anak tu menatap tidak suka dengan sang kakak.

"Loh memang benarkan, selain aku dan Rere, memang kalian semua mau memberikannya gaji kalian setengah pada ibu??, padahal selama ini yang banyak menuntut makanan enak dan semuanya ada itu kalian bukan?? ". Aska tertawa mengejek pada mereka semua.

Ketiga saudara itu langsung mengangkat kepalanya menatap tajam sang kakak yang seenaknya berbicara walau itu adalah fakta.

"Kalian pikir aku tidak tahu??, gaji kalian kalian simpan sendiri dan hanya memberikan ibu seperempat dari gaji kalian??, padahal semua beban biaya selalu ditanggung ibu".

"Dulu ayah memberikan ibu gaji ayah hampir semuanya, tapi sekarang ayah pikir aku tidak tahu jika ayah memberi ibu hanya seperempat sama seperti kedua anak lelaki ayah?? ". Ucapnya dwngan pelan.

Pak Rauf mengepalkan tangannya, dia tidak terima diperlakukan seperti ini oleh anaknya.

"Nak sudah!! ". Tegur bu Lastri ketika melihat ekspresi suaminya yang meradang melihatnya.

Dia tahu suami dan ketiga anaknya itu tersinggung oleh perkataan Aska yang cukup keterlaluan.

"Suruh anakmu jangan sembarangan berbicara Lastri!!, dulu aku memberikan kamu hampir semua gajiku karena anak-anak masih kecil dan membutuhkan banyak biaya terutama pendidikannya, sekarang mereka sudah besar dan menghasilkan uang, jadi aku hanya memberinya sedikit karena aku ingin punya banyak investasi dimasa tua agar tidak merepotkan, apa itu salah??

Rauf mengeram kesal menatap istri dan anaknya itu dengan penuh emosi.

"Dan lagian itu sudah bagus, adik-adik mu mau memberikan gajinya walau hanya seperempat, mereka juga lelaki, mereka akan menikah dan akan punya rumah sendiri, toh selama ini kita cukup". Ucapnya dengan dingin.

Aska tertawa pelan sambil menganggukkan kepalanya dengan pelan seakan tahu kalau ayahnya ini sengaja dan terlihat jelas pilih kasih.

"Terus kenapa hanya aku dan Rere yang melakukannya??, bukankah kami semua anak-anak ibu??". Aska sengaja membuat ayahnya marah agar membuka aibnya sendiri nantinya.

"Kamu anak pertama dan Rere anak bungsu keluarga ini, sedangkan Marsya dia tidak punya kewajiban, bukankah dia cuma anak angkat disini?? ". Rauf mengeluarkan suara penuh otoritas.

"Ayah memang hebat dalam hal pilih kasih, dulu aku pikir ayah hanya akan melakukannya pada Rere, tapi ternyata aku baru sadar jika aku juga tak jauh beda kasusnya dengan rere yang dibedakan".

"Sejak dulu semua beban ditanggung olehku bahkan saat kuliah Marsya yang bermasalah hingga rumah tergadai aku yang mengusahakan semuanya, andai aku tak membuat perjanjian untuk rumah ini, aku yakin semua itu akan terbuang percuma, sedangkan kedua anak lelaki ayah yang lain hanya bisa melihat sendiri tanpa mau ayah beratkan padahal kami sama-sama bergaji besar dan hampir setara

Aska tertawa sumbang, air matanya mengenang dipeluk matanya, dia baru menyadarinya sekarang.

Sejak dulu mainannya selalu diberikan pada sang adik, bahkan setelah dia bekerja pun dia yang harus banyak mengeluarkan uang dirumah ini

"Apa aku bukan anak kandung ayah, sampai ayah melakukan ini padaku?? ".

1
Riska Ananda
novel terfav
Aisyah Putri Angel
jgn2 Marsya anak hasil selingkuh pak Rauff
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!