NovelToon NovelToon
Di Ujung Borneo

Di Ujung Borneo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:313
Nilai: 5
Nama Author: Hanah Shakila

Entah untuk alasan apa Gladys memilih kembali ke sebuah pulau di ujung negri. Dia memiliki banyak kenangan masa kecil yang indah disana. mungkin jejak kenangan itu yang bisa menyembuhkan luka yang entah sejak kapan mulai terbentuk.

berbekal ingatan masa lalu yang sudah puluhan tahun, dia pun nekat untuk memulai petualangannya. .....

mencari sisa kenangan bersama keluarganya, teman dan orang lain yang dahulu sangat akrab dengan nya. berharap disana juga kelak dia bisa membuat kenangan yang sama seperti yang dia rasa di masa lalu.

dapat kah Gladys mewujudkan nya ?

Apakah semua akan berjalan seperti pengharapan nya?

ikuti kisah nya.......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanah Shakila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kembali pulang

Satu minggu berlalu tanpa terasa, Bima sudah di izinkan untuk pulang. Tapi memang harus kembali untuk memeriksakan kondisi luka nya, dalam kurun waktu satu bulan kedepan selama 4 kali. Sambil masih terus meminum obat nya. Gladys dengan setia menemaninya. Ternyata benar kata ibu mertua, bahwa bima bisa menjadi sosok yang benar-benar berbeda.

sampai saat itu belum pernah terjadi sesuatu diantara mereka, hanya sebatas berpelukan dan tidur bersama. Gladys belum pernah melakukan tugas sebenarnya sebagai istri, dan begitu pun sebaliknya. Sebenarnya hal ini sempat mereka ungkit. Namun sepertinya bima sendiri yang tidak ingin terburu-buru. Dia mengulur waktu sampai Gladys sudah benar-benar nyaman berada disekitar nya.

Bila saat nya sudah tiba, maka semua itu juga akan terjadi dengan sendirinya. Tak ada kata terpaksa, atau pun memaksa antar satu sama lain. Mengalir bagai air itu lebih baik.

"kalian yakin tidak ingin tinggal lebih lama ?" tanya ibu mertua sambil menyetir mobil setelah menjemput mereka dirumah sakit.

"maaf bu, mungkin lain kali." jawab bima. Gladys tidak berani menjawab. Dia hanya mengikut saja apapun keputusan suami nya.

"mumpung kalian disini, gunakan saja paket honeymoon nya ."

"ibu ......" bima memanggil ibu nya, tapi seperti dengan nada yang meminta agar ibu nya berhenti membahas nya.

"yah, terserah kalian saja. Tidak mungkin ibu memaksa kan ? Ibu hanya ingin agar kamu pulang kerumah sebentar dan menyapa ayah mu." kata si ibu lagi .

Namun seperti nya bima enggan untuk menjawab lagi, dia menyandarkan kepalanya pada senderan mobil sambil memejamkan matanya. Gladys hanya bisa sedikit menggerakkan jempol jari nya seperti mengusap ke atas punggung tangan suami nya. Pasalnya sejak tadi tangan mereka bertaut, bima tak ingin melepas nya.

Bima menoleh ke arah istrinya lalu tersenyum. Seperti mengisyaratkan bahwa semua nya baik-baik saja Gladys tak perlu mengkhawatirkan apapun.

Mereka diantarkan menuju bandara, setelah berpamitan seadanya. Mereka pun berjalan menuju chek in counter. Terlihat ibu nya masih melambai beberapa kali sambil sesekali menyeka pipi nya. Namun bima meminta Gladys agar berhenti melihat kebelakang. Itu hanya akan menambah kesedihan ibu nya.

Setelah mereka memeriksakan tiket dan dokumen keberangkatan nya, mereka di persilahkan untuk menunggu keberangkatan di ruang khusus. Selama disana bima tak banyak bicara. Dia kembali ke mode diam dengan wajah tampan tanpa ekspresi. Namun genggaman tangan nya tetap tidak ingin dilepaskan.

Bahkan hingga mereka masuk kedalam pesawat, terbang dan tiba di bandara lain di tanah air. Perjalanan panjang itu, sedikit sepi. Sebab diantara mereka jarang saling berbincang. Entahlah, sejak bertemu ibunya tadi, bima memilih tak banyak bicara. Jika sampai sudah seperti itu. Gladys juga enggan untuk menanyakan apapun lagi.

"kenapa?" tanya bima kemudian dia menyadari jika Gladys seperti ingin melepas tangan nya yang masih setia digenggam,

"bukan nya kita akan berpisah disini ?" tanya Gladys pelan.

"kenapa begitu ?"

"aku akan kerumah sewa. Dan kamu......."

"kata siapa kamu akan kembali kesana ?"

"tapi......"

Bima tak menjawab lagi, sebuah taksi berhenti di depan mereka. Bima membukakan pintu dan Gladys masuk tanpa bertanya lagi.

Tuh kan ? Bima berubah sikap lagi.

Mobil taksi itu membawa mereka kesebuah villa sederhana, tak terlalu luas namun tentu saja sangat nyaman. ketika Gladys turun dari taksi dia benar-benar kagum dengan pemandangan disana. Villa dengan halaman yang cukup luas. Di samping nya terdapat pagar pembatas yang menjaga agar mungkin pemiliknya tak nekad lompat ke jurang. Pasalnya itu tebing yang menjorok kearah pantai.

Angin yang sejuk ditambah aroma laut yang khas, membangkitkan semangat masa lalu Gladys. entah kenapa aroma laut itu sepertinya sangat menenangkan.

"kamu suka ?" tanya bima pelan dari arah belakang. Gladys mengangguk dengan antusias.

setelah mereka berdiri sejajar. Bima tak bisa melepaskan pandangannya dari wajah Gladys yang terlihat sangat bahagia. Bima mendekat lalu memeluk tubuh mungil istrinya dari belakang.

"ini hadiah dari ku ?" bisik nya. Sontak itu membuat Gladys berdebar aneh lagi. Entah kenapa sesuatu yang sulit dijelaskan berdesir lembut di sekujur tubuh nya, suara nafas bima yang terdengar sangat dekat ditelinga nya itu membuat nya semakin sulit mengatur ritme nafas nya akibat debaran yang benar-benar seperti tak bisa di atur nya lagi.

Bima membalikkan perlahan tubuhnya agar menghadap kearah suami nya, bima memegang dagunya agar Gladys mau melihat wajahnya.

"kenapa ?" tanya bima. Gladys hanya menggeleng pelan.

"apa ini membuat mu tidak nyaman ?" tanya bima.

"aaa ... Aaak... Akkuuuuuu.....

Cup.!!!

Sontak bibir bima mendarat dengan singkat di ujung bibir istrinya itu yang membuat ucapan Gladys harus terputus. Mata nya membulat sempurna, nafasnya seperti tercekat di tenggorokan. Tubuhnya bak membeku tak bisa di gerakkan lagi,

dia kembali semakin dibuat tak bisa berkata-kata ketika bima membuat serangan keduanya. kali ini sedikit lebih lama dan dalam. Tapi hanya sebatas kecupan.

Mata Gladys hanya bisa mengerjap pelan, dan ekspresi itu sukses membuat seulas senyum manis di bibir suami nya.

"apa kamu tidak nyaman?" tanya bima pelan. Gladys menggeleng.

Dan bima melanjutkan lagi serangan ketiga nya, ini sedikit berani. Dengan sedikit menggigit bibir bawah Gladys dengan pelan, yang membuat istri nya itu harus membuka bibir nya secara spontan. Walau terkejut tapi Gladys juga tak bisa melakukan apa-apa. Tubuhnya benar-benar kaku. Perlahan bima melumat lembut bibir istrinya, Gladys yang awalnya seperti sulit bernafas pun akhirnya harus menarik nafas pelan-pelan.

Adegan ini lebih lama dari yang sebelumnya, bima masih menggenggam tangan istrinya, dan terus mengecup dalam bibir sang istri. Gladys pun perlahan dibuat nyaman. Tubuhnya yang sejak tadi kaku perlahan rileks, mata nya tertutup pelan, dia pun mulai sedikit menikmati kejutan manis ini.

Setelah di rasa cukup, bima pun mendapati bahwa istri nya itu juga sempat sedikit balik menggigiti bibir nya. Dia semakin gemmas, seperti ada sesuatu di tubuhnya yang semakin sulit di kendalikan jika terus dilanjutkan.

Dia melepaskan pagutan bibir nya pelan-pelan. Dengan jidat yang masih saling menempel. Dan mengecup ujung bibir istrinya beberapa kali, sampai sesi ciuman itu benar-benar dia akhiri.

Terlihat Gladys tersipu malu dengan pipi yang sudah benar-benar tidak tertolong. Memerah bak udang rebus. Melihat itu bima hanya bisa sedikit tertawa, lalu memeluk kembali tubuh Gladys .

"kamu benar-benar menggemaskan sayang" bisik nya. Gladys hanya bisa terus tersenyum Tanpa tahu harus menjawab apa .

Mereka masih berbincang beberapa saat sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam vila.

saat pintu terbuka langsung terlihat ruang tamu minimalis yang elegan. Gladys melihat-lihat interior nya tanpa berhenti merasa kagum. Dia tak pernah terpikirkan bahwa bima ternyata bukan lah orang sederhana seperti yang di fikirkan nya.

"kamu suka ?" tanya bima. Gladys hanya mengangguk lagi sambil melihat setiap sudut ruangan. Sebelum bima membawa nya ke area dapur dan taman belakang. Terakhir ke kamar mereka,

"disini kita akan istirahat, mungkin juga......." ucapan bima terpotong.

"apa ?"

"hehehe .. Tidak. Lupakan saja " bima tertawa kecil sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"jangan biasakan selalu membuat ucapan mu menggantung, itu bisa menyebabkan salah faham ." kata Gladys . Sambil berjalan melewati sofa panjang didepan tempat tidur, dan langsung merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur.

rasa nya nyaman sekali. Dia berbaring dengan posisi terlentang sambil memejamkan matanya. namun......

Cup.!!!

Sesuatu kembali menyentuh unjung bibirnya yang sukses membuat mata nya terbuka sempurna dan membulat. Dia melihat wajah bima di atasnya yang tersenyum aneh. Gladys sedikit menyipitkan matanya seperti bertanya, apa yang sedang kamu lakukan ?

"beristirahatlah, jika sudah merasa lebih baik. Bersihkan diri lalu kita makan siang bersama " kata bima sambil merapikan anak rambut Gladys yang kemana-mana.

"kamu mau kemana?"

",aku akan didapur untuk menyiapkan makan siang nya."

Mendengar itu Gladys langsung berniat bangkit dari tidur nya. Tapi dicegah oleh suaminya.

"karena ini hari special, biarkan aku buat sajian sederhana untuk kita." ucap bima dengan keyakinan penuh.

"kamu disini saja. "

1
Innaa
semangat berkarya 😘
emili19
Gemesin banget si tokoh utamanya.
Mama Beby: yok terus ikutin kisah mereka🤗
total 1 replies
Black Jack
Ingin membaca lagi dan lagi.
Mama Beby: yuk, dibaca lagi. udah update nih🤗
total 1 replies
Tình nhạt phai
Cerita yang bikin baper, deh!
Mama Beby: terimakasih 🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!