NovelToon NovelToon
KETIKA NAGA JATUH CINTA

KETIKA NAGA JATUH CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita perkasa / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa / Bad Boy
Popularitas:418
Nilai: 5
Nama Author: Aira Sakti

cerita ini hanya fiktif belaka dan hanya karangan dari Author, apabila ada.kesamaan nama.dan tempat Author minta maaf. Alkisah ada seorang pemuda bernama naga lahir dari seorang ayah bernama Robert dan Ibu bernama Julia, Robert sendiri adalah seorang pengusaha suskses yang mempunyai berbagai bisnis yang berada di beberapa negara, baik Asia maupun Eropa. Dengan status sebagai anak orang kaya dan sekaligus pewaris tunggal Naga adalah anak yang sombong dan angkuh, jika Ia menginginkan sesuatu maka sesuatu itu harus bisa menjadi miliknya apapun cara nya. namun lama kelamaan kesombongan dan keangkuhan Naga mulai luntur karena satu sosok wanita yang mempunyai paras yang cantik bernama Jelita.Jelita sendiri adalah anak sulung dari 2 bersaudara pasangan dari seorang petani bernama pak Karyo dan bu ambar namun karena tekad dan keinginannya untuk membanggakan keluarga ini lah yang membuat Naga jatuh cinta kepada Jelita dan perlahan-lahan berubah menjadi orang yang jauh lebih baik lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BISIKAN YANG MENGUSIK

Jelita melangkah memasuki gerbang SMA Internasional Pelita Harapan dengan senyum cerah dan hati yang gembira. Nilai ujian matematikanya yang memuaskan membuatnya merasa sangat yakin dan bersemangat. Ia merasa telah membuktikan kepada semua orang bahwa ia pantas mendapatkan beasiswa ini. Aroma nasi uduk Bu Ambar yang menguar dari dekat taman sekolah menyambutnya dengan hangat, seolah memberikan semangat tambahan.

Namun, semakin jauh ia melangkah, semakin kuat pula perasaan aneh yang menghantuinya. Suasana sekolah hari ini terasa berbeda. Biasanya, ia akan disambut sapaan ceria dari teman-temannya, tapi hari ini, koridor sekolah dipenuhi bisikan-bisikan lirih yang seolah mengikuti setiap langkahnya.

"Lihat, itu 'kan si Jelita?"

"Iya, yang jualan nasi uduk itu."

"Kasihan ya, sok-sokan pamer nilai bagus."

Jelita mencoba mengabaikan bisikan-bisikan itu. Ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa itu hanya perasaannya saja. Mungkin teman-temannya sedang membicarakan hal lain, bukan tentang dirinya.

Namun, semakin ia mencoba mengabaikan, semakin jelas pula tatapan aneh yang diterima dirinya. Beberapa siswa menatapnya dengan sinis, yang lain menatapnya dengan Combined rasa kasihan dan jijik. Bahkan, Rina, Maya, dan Dinda, sahabat-sahabatnya yang selalu mendukungnya, terlihat sengaja menjauhi dirinya.

Saat berpapasan dengan Rina di koridor, Jelita mencoba menyapanya. "Hai, Rina!"

Rina hanya membalasnya dengan senyum tipis dan berlalu begitu saja. Apa yang terjadi? Apakah Rina percaya dengan rumor yang beredar tentangku? Apakah Naga mengancamnya? tanya Jelita dalam hati, merasa bingung dan terluka.

Di dalam kelas, suasana tidak jauh berbeda. Guru-guru yang biasanya ramah kini tampak lebih dingin dan formal. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terasa lebih sulit dan menjebak. Seperti nya aku sedang diuji, bukan dinilai. Guman Jelita dalam hati nya.

Saat berpapasan dengan Maya di koridor, Jelita mencoba menyapanya. "Hai, Maya! Apa kabar?"

Maya hanya menjawab dengan singkat, "Baik," lalu berlalu begitu saja. Sebelum pergi, Maya sempat berbisik, "Maaf, Jel..."

Jelita merasa semakin bingung. Maaf untuk apa? Apakah Maya tahu sesuatu yang tidak kuketahui? tanya Jelita dalam hati.

Saat jam istirahat tiba, Jelita memutuskan untuk pergi ke dekat taman sekolah dan membantu ibunya berjualan nasi uduk. Setiap hari, Bu Ambar, ibu Jelita, berjualan nasi uduk di dekat taman sekolah dengan izin resmi dari pihak sekolah. Jelita selalu membantu ibunya setiap jam istirahat dan sepulang sekolah untuk meringankan beban keluarganya. Ia berharap, dengan berada di dekat ibunya, ia bisa merasa lebih tenang dan aman.

Namun, bahkan di dekat taman sekolah pun, ia tidak bisa menghindari tatapan aneh dan bisikan-bisikan yang mengusik. Beberapa siswa bahkan terang-terangan menghinanya.

"Eh, lihat, ada penjual nasi uduk yang sok pintar," kata seorang siswa dengan nada mengejek.

"Iya, kasihan ya, cita-citanya ketinggian," timpal siswa lain, tertawa sinis.

Jelita merasa air matanya mulai menggenang di pelupuk mata. Ia tidak mengerti mengapa semua orang tiba-tiba berubah menjadi jahat padanya. Apa salahnya? Apa dosanya? Guman Jelita didalam hati nya.

Bu Ambar, yang melihat putrinya tampak sedih, segera memeluknya dengan erat.

"Kamu kenapa, Nak? Ada apa?" tanya Bu Ambar dengan nada khawatir.

Jelita menggelengkan kepalanya, berusaha menahan tangis. Ia tidak ingin membuat ibunya khawatir.

"Nggak apa-apa, Bu," jawab Jelita dengan suara bergetar. "Cuma... cuma lagi nggak enak badan aja."

Namun, dalam hati, Jelita tahu bahwa ada sesuatu yang salah. Ia tahu bahwa ini bukan hanya sekadar perasaan tidak enak badan. Ini adalah awal dari sesuatu yang buruk. Sesuatu yang jauh lebih buruk dari yang bisa ia bayangkan.

Saat hendak kembali ke kelas, Jelita berpapasan dengan Naga di koridor. Naga menatapnya dengan senyum sinis.

"Selamat, Jelita. Nilai matematika kamu memang luar biasa. Tapi, jangan senang dulu. Ini baru permulaan," bisik Naga dengan nada mengancam kepada Jelita.

Jelita menatap Naga dengan tatapan penuh amarah. "Apa maksudmu?" tanya Jelita dengan suara lantang.

Naga hanya tertawa dan berlalu begitu saja. Namun, sebelum pergi, ia menjatuhkan sebuah amplop putih di depan kaki Jelita. Amplop itu bertuliskan satu kata: "MENYERAH".

Jelita menatap amplop itu dengan tatapan bingung dan takut. Siapa yang mengirim ini? Apa yang akan terjadi selanjutnya? Guman Jelita didalam hati nya.

1
Aira Sakti
g
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!