NovelToon NovelToon
TRAPPED OBSESSION

TRAPPED OBSESSION

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Dark Romance
Popularitas:60.1k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi Gusriyeni

Hulya Millicent harus terjebak dalam obsesi cinta seorang bos mafia. Dia bahkan tidak tahu kalau dirinya telah dinikahi oleh sang mafia semenjak usianya baru 18 tahun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 : Dia Akan Datang

...•••Selamat Membaca•••...

“Kau serius Dexter? Selama ini aku tidak pernah melihat wanita mana pun dekat dengan Marchel,” tukas Hulya dengan alis yang bertaut.

“Ya jelas, Marchel itu hanya mencintaimu dan istriku sudah menyukai Marchel sejak mereka sama-sama kuliah di London.”

“Marchel juga tidak pernah cerita, lalu apa kau dan Marchel saling perang dingin?” Dexter tertawa, dia meraih gelas kecil di dekatnya dan meminum dengan satu nafas cairan dalam gelas tersebut.

“Aku tidak memiliki masalah dengan Marchel, Tifani saja yang terlalu menggila sedangkan Marchel tidak. Aku yang terlalu bodoh, menikahi wanita yang mencintai pria lain.”

“Kalian itu dijodohkan ya?”

“Tidak, kami menikah karena aku dan Tifani terlibat one night stand, dia hamil dan menuntut tanggung jawabku, ya aku menikahinya karena rasa tanggung jawab saja.”

“Lalu, kalian bercerai hanya karena istrimu mencintai Marchel?”

“Tidak Hulya, dia terlalu egois dan tidak pernah mementingkan rumah tangga kami, aku memberikan segala yang kupunya untuk dia, bahkan aku membebaskan dia dengan hidupnya. Dia tidak bahagia bersamaku, jadi kenapa aku harus mempertahankan semua ini? Lagian aku tidak mencintainya juga.”

“Lalu anak kalian?”

“Meninggal, ketika dia berusia 5 bulan.”

“Sakit?”

“Ditelantarkan oleh Tifani.” Hulya membuka mulutnya tak percaya.

“Aku bekerja keluar negeri selama seminggu, dia sibuk dengan kehidupan bebasnya hingga anak kami ditelantarkan begitu saja padahal dia bisa menyewa baby sitter tapi tidak dia lakukan, dia membiarkan bayi kami terkurung di dalam mobil selama 2 hari, mobil itu dia letakkan di dalam garasi rumah,” terang Dexter, Hulya melihat betapa sakit Dexter menceritakan semua itu, dengan refleks, Hulya mengusap punggung tangan pria tersebut.

“Aku mengerti kehilangan anak itu bagaimana, aku juga pernah merasakannya, Dexter. Namanya juga hidup, kita tidak boleh terlalu larut dalam kesedihan, bukan.”

“Ya, kamu benar, itulah kenapa aku memutuskan untuk berpisah dengannya.”

“Miris sekali.”

“Satu hal lagi Hulya, kesalahpahaman antara kau dan Marchel, itu semua didalangi oleh Tifani. Dia sengaja menyusun rencana agar kalian berpisah dan bahkan, dia rela menghabiskan uang untuk melakukan operasi pada seorang wanita agar terlihat seperti dirimu.”

“Ini semua karena Tifani?” Hulya membelalakkan matanya.

“Iya, aku akan mengatakan hal ini pada Marchel, setidaknya rasa bersalah di hatiku tidak membuat aku menderita, karena aku mengetahui apa yang Tifani lakukan.”

“Kamu tau dari mana kalau Tifani yang buat ulah?”

“Aku yang membiayai kehidupannya hingga detik ini dan setiap pengeluaran apapun, tidak luput dari pengetahuanku. Termasuk uang operasi yang dia lakukan.”

“Ya ampun, sampai segitunya dia.”

“Apa kau tidak ingin kembali pada Marchel?”

“Hm jangan dibahas lagi, aku pindah ke sini untuk menenangkan diri dari Marchel dan aku tidak ingin membahas soal dia.”

“Tapi suamimu tidak bersalah Hulya, dia hanya termakan fitnah.”

“Biarlah Dexter, lagian dia harus belajar untuk menyelesaikan suatu masalah tanpa emosi. Dia harus belajar untuk mendengarkan dan mencari tahu terlebih dahulu sebelum bertindak, anggap saja kejadian itu adalah kenangan buruk untukku dan pelajaran untuknya.”

Obrolan mereka terputus setelah makanan datang, mereka kini fokus menikmati hidangan tanpa bicara apapun lagi, Hulya juga tidak ingin kembali pada Marchel, baginya, Marchel sudah keterlaluan.

Hulya mengerti dengan kemarahan itu, tapi dia tidak habis pikir ketika Marchel tega meninju perutnya dengan kuat saat dia tengah hamil 5 bulan. Hulya masih bisa merasakan sakit luar biasa saat perutnya di pukul oleh suaminya sendiri dan dalam keadaan sakit begitu, dia malah ditalak.

Hulya menghapus air matanya, mencoba bersikap tenang tanpa merusak suasana makan malam kali ini. Dexter sedari tadi terus memperhatikan Hulya, dia mengerti akan sakit yang Hulya rasakan.

Dexter mengetahui semuanya dari mata-mata yang dia kirim untuk memantau Tifani dan sebuah fakta menyakitkan ketika dia mendengar, Marchel hampir membunuh Hulya.

...***...

Di dalam mobil, Hulya terpaku, kerinduan teramat dalam pada mantan suaminya kini menyeruak dalam hati. Dia sudah mencintai Marchel, dia juga sudah merancang kehidupan mendatang dengan Marchel dan buah hati mereka tapi semua buyar karena fitnahan keji.

“Sesakit itu kamu Hulya? Sampai kamu memilih berpisah dari Marchel?” Hulya menoleh pada Dexter yang sedang mengemudi.

“Bukan aku yang memilih berpisah Dexter, tapi dia yang menceraikan aku, saat aku meringkuk kesakitan karena siksaannya, dia menjatuhkan talak padaku. Aku tidak bisa melupakan semua itu, aku lebih baik pergi dari hidupnya daripada terus bertahan.” Hulya menangis, dia menghapus air mata itu lalu membuang wajahnya dari pandangan Dexter.

“Kau diceraikan?” Dexter kaget karena menurut informasi yang dia tahu, Marchel hanya menyiksa Hulya saja.

“Iya, dia menceraikanku, haha... hina sekali ya aku, diceraikan oleh suami sendiri, setelah disiksa pula.” Hulya tertawa dalam rasa sakit yang dia rasakan.

“Kau sangat mencintainya?”

“Jelas, dia suamiku.”

“Sekarang?”

“Masih. Tapi aku tidak ingin kembali lagi.”

“Kau akan menyesal Hulya, dia sangat mencintaimu.”

“Tidak selamanya cinta itu harus bersama bukan, aku bisa mencintai dia tanpa harus hidup dengannya.”

“Itu mengagumkan.”

“Kau sendiri bagaimana? Masih mencintai Tifani?”

“Aku tidak mencintainya, berumah tangga dengannya seperti hidup di neraka.” Hulya terkekeh dengan sisa tangisnya.

“Seperti neraka? Memang kau pernah hidup di neraka? Jangan hanya karena asumsi orang-orang yang mengatakan kalau neraka itu tempat menyedihkan, kau juga berasumsi demikian.”

“Jadi? Kau mau aku mencoba untuk hidup di neraka juga?”

“Tidak juga, sudahlah, jangan bahas itu lagi, kita sama bukan, sama-sama dalam fase melupakan mantan.” Dexter tertawa, begitu pula dengan Hulya.

Mereka berhenti di sebuah supermarket, Hulya mendorong troli lalu memilih bahan masakan yang biasa dia stok di apartemen. Dexter tidak belanja, dia hanya menemani Hulya saja, mereka berbelanja seperti layaknya suami istri.

Hulya melihat Dexter terus mengekorinya, dia jadi tidak enak hati.

“Kamu boleh tunggu di mobil, jangan ikuti aku begini, aku masih lama belanja.”

“Tidak masalah.”

“Lebih baik kamu tunggu di mobil saja, aku jadi segan kalau diikuti seperti ini, Dexter.” Karena Hulya merasa sedikit risih, Dexter mengalah, dia keluar.

Di dalam mobil, Dexter melihat ponsel Hulya berdering di bangku tempat Hulya duduk tadi, Hulya hanya membawa dompet saja ke dalam supermarket.

Dexter melihat nomor baru masuk dan membiarkannya tapi satu pesan Whatsapp menarik perhatiannya.

Marchel : [Kau bohong padaku Hulya, kau bilang tidak akan pergi jauh dariku, tapi kau malah ke Los Angeles. Besok aku akan menjemputmu dan kau tidak boleh pergi lagi dariku, aku tidak sebodoh itu untuk kau manipulasi mengenai keberadaanmu Hulya.]

“Siapa ini?” Dexter menyalin nomor itu ke ponselnya dan tertera kalau itu nomor Marchel, Hulya sudah mengganti nomor dan sengaja tidak menyimpan nomor mantan suaminya itu.

“Dia benar-benar sangat gila, kalau sudah jadi mantan, kenapa harus dibatasi begini,” gumam Dexter sambil geleng-geleng kepala.

Setelah lebih dari satu jam menunggu, akhirnya Hulya keluar membawa beberapa belanjaan, Dexter membantu dan memasukkan semua barang itu ke mobil.

“Maaf ya sudah membuat kamu lama menunggu.”

“Tidak masalah.”

Mereka memasuki mobil, Hulya melihat ponselnya dan sangat kaget ketika membaca pesan dari Marchel. Wajah Hulya berubah pucat, dia tidak ingin bertemu Marchel untuk saat ini. Baru saja satu minggu ini kabur, eh malah ketahuan oleh Marchel.

“Aku tidak sengaja membaca pesanmu tadi, terdengar seperti sesuatu yang tidak mengenakkan,” ujar Dexter lalu melajukan mobilnya.

“Iya itu dari Marchel, kau bisa menolongku?”

“Menolong apa?”

“Antarkan aku ke daerah yang jauh, terpencil atau apalah, sampai Marchel pergi dari kota ini. Ke manapun itu, aku tidak masalah, Dexter.” Dexter menatap Hulya, perempuan itu memang sangat ketakutan mendengar Marchel akan menjemputnya.

“Tinggal saja di apartemenku untuk sementara waktu, jangan pergi ke mana-mana, kau aman bersamaku Hulya,” balas Dexter dengan mantap.

...•••BERSAMBUNG•••...

1
Adhisty Madrie
cerai aja hul
Ciyoxi Radelly
Marchel ini anomali macam apa ya? (Bertanya dgn nada lemah lembut)
Julia Anjani
Padahal Hulya segitu cintanya sama Marchel dan udah benar2 bergantung secara mental ama suaminya, eh malah disakitin sedemikian rupa. Nangis banget aku tuh, berharap Dexter nikahin Hulya dan bawa deh ke Sisilia
Emilie Sopyan
Nikahin aja si hulya dexter, kasian banget liat dia tersiksa mulu sama si Marchel ini
Dewi Dejiya
Aku sampai speechless loh sama Marchel ini, kok ya sampai hati menyiksa hulya segitunya, padahal dia tahu kalau istrinya gak bersalah sama sekali bahkan Hulya udah memohon dengan air mata tapi dia gak peduli. Betul kata hulya dulu, cinta macam apa sih yang dikasih Marchel ke dia?
Dinda Kirana
Segitu benci atau gimana sih kamu ini marchel? Apa saat mukulin Hulya gak terbesit sekalipun dalam benakmu untuk merasa iba sama dia?
Khadijah Jaelani
Terlambat sudah kamu menyesal Marchel, anakmu dah lahir dan Hulya udah baik di tangan Dexter
Iguana Scrub
Ngerti kok sama dendam dan sakitmu Marchel, tpi dgn merencanakan utk menyiksa istrimu sendiri terlalu to much dan kamu sendiri kehilangan kebahagiaan bersama anak dan istri
Iyun Aini
Padahal rumah tangga mereka udah bahagia dan adem ayem loh. Tapi rencana balas dendam Marchel justru merusak dan menghancurkan rumah tangga dia sendiri, nyesel gak tuh anaknya lahir tapi yang menyambut malah pria lain
Queen Syalla
Iya emang benar, salut sama Dexter. Dia gak mengusik apa yg bukan ranah dia bahkan dia gak ngehalangin marchel nyakitin Hulya karena mereka ada perjanjian dan untuk mempersingkat penyiksaan Hulya dia langsung tebas si Amar. Udahlah sama Dexter aja kamu Hulya, si Marchel the real sakit jiwa dia
Yuri Gunawan
Gak guna lagi sesalan kamu Marchel
Delly Weliru
Jangan mau balik lagi sama Marchel ya Hul, dia sakit jiwa
Kasang Indah
Mending kamu pergi ajalah Marchel, gak guna kamu itu jadi suami. Bikin beban si Hulya aja kamu mah
Weni Safir
Nyesal ya Marchel? Kek nya udah telat deh, Hulya juga udah aman tuh sama Dexter dan jangan harap kalau dia bakalan mau balik ama kamu, pria tempramental yg gak punya perasaan sama sekali/Panic/
Maryam Nushaibah
Percuma juga kamu menyesal sekarang Marchel, istrimu udah melewati masa kritis dan traumatik dalam diri dia, mending kamu jangan muncul lagi karena ada pria lain yang mencintai istrimu dengan tulus/Angry/
Veer Kuy
gk ngerti lgi sma pikiran marchel ini, enth terbuat dri apa hatinya, bahkan istri sebaik hulya di dera begitu
Anita Lare
Udah Dexter, jaga dan rawat saja hulya sama anaknya itu. Jangan biarin Marchel datang dan ambil mereka, dia udah sangat keterlaluan
Rina Meylina
Gak habis Thinking lagi sama Marchel ya Allah, dia yg seharusnya melindungi sang istri malah dia yg jadi ketua utk mukulin istri di depan banyak org😭
Annissa Riani
Hanya karna dendam sesaatmu itu kau kehilangan sosok istri yang dengan tulus mencintai dan menerima kamu Marchel, sungguh kejam betul hatimu pada istri yang berjuang untuk melahirkan anakmu sendiri
Yeyen Niri
Gak bisa berkata2 lagi sama kelakuan Marchel ini, dendam boleh tapi jangan sama Hulya juga dong dibalaskan. Kalau memang ingin Amar tersiksa, ya kamu siksa aja si amar, kenapa malah istri yg sedang mengandung anak kamu yg kamu hajar begitu. Gila ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!