NovelToon NovelToon
TEMANKU ADALAH SUAMIKU

TEMANKU ADALAH SUAMIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kholifah NH2

pernikahan yang terjadi karena kebaikan seorang laki-laki yang ingin menyelamatkan teman perempuannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kholifah NH2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IKAN

"Kamu datang sendirian, Nak? Dimana Adrian?." Tanya Pandu setelah Airin mencium tangannya. Keponakan itu terlihat datang seorang diri,

"Om, Airin nggak mau ketemu Adrian, kalo Adrian kesini, Om bilang Airin nggak ada, ya."

"Tapi kenapa? Ada masalah apa?."

"Maaf, Om. Airin nggak bisa cerita."

"Ya, ya sudah. Kamu istirahat aja didalam." Pandu pun membawa Airin kedalam kamarnya.

"Ada apa ya sama mereka?."

•••

Adrian dibuat bingung dengan tingkah Airin hari ini. Airin terus menghindari dan menjauhinya. Dan saat ini, ia sedang mencari Airin karena ia tidak tahu keberadaan istrinya itu. Setelah kelasnya selesai Airin buru-buru pergi meninggalkan kampus. Ponselnya pun tidak bisa dihubungi. Adrian sudah mencoba datang ke restoran tempat Airin bekerja, namun semua pegawai mengatakan bahwa hari ini Airin tidak datang kesana.

Adrian menghela nafas panjang, ia berfikir keras, dimana kah tempat yang biasa Airin datangi? Dan ya, rumah Pandu, pamannya. Tanpa berfikir lagi Adrian langsung melaju kerumah Pandu. Ia harus menemukan istrinya itu.

"Haduh, gimana ini, Airin bilang untuk jangan kasih tau Adrian..."

"Tapi Adrian ini keponakanku juga, dia seperti menantuku, nggak mungkin aku melarang Adrian masuk?."

Atas pertimbangannya, Pandu mempersilahkan Adrian masuk dan menghampiri Airin didalam kamarnya,

"Tante, Airin pake baju, dulu."

"Rin?." Suara yang terdengar berat membuat Airin tersentak. Adrian? Suaminya ada disini? Bagaimana bisa?

"AAAAKH!." Airin menjerit setelah sadar akan sesuatu hal. Gawat, dia dalam keadaan telan jang bulat karena baru selesai mandi. Dan Adrian melihat semuanya! Gadis itu kelabakan, ia mencari handuknya yang telah ia lempar entah kemana. Namun dengan santai Adrian menemukan handuk itu dan langsung membungkus tubuh bu gil istrinya. Sungguh, ini hal yang sangat memalukan seumur hidupnya.

"Sana!." Airin mendorong Adrian setelah memakai handuknya,

"Kamu mau macam-macam ya sama aku?."

"Ya, Tuhan. Lo ini kenapa sih, Rin? Gue salah apa?..."

"Kenapa di kampus lo ngehindarin gue terus?."

"Kamu keluar dulu, aku mau pake baju."

"Ya, pake aja sekarang, toh gue udah ngeliat?."

"Ck, Adrian? Please."

Setelah Adrian meninggalkan kamarnya, Airin langsung menggerutu, ia menyesali kebodohannya yang tidak mengunci kamarnya lebih dulu. Alhasil, seorang laki-laki dengan mudah melihat seluruh bagian tubuhnya yang selama ini ia jaga sebaik mungkin. Ya, meski laki-laki itu adalah suaminya, tetap saja Airin merasa malu.

"Om, Airin sama Adrian pulang, ya?."

"Lho, kok cepat? Nggak nunggu Tante kamu pulang dulu?."

"Maaf ya, Om. Kapan-kapan kesini lagi..."

"Om tau kan, Airin lagi ada masalah sama Adrian, mau selesain dirumah." Airin membisikkan kalimat terakhirnya, menimbulkan rasa penasaran Adrian yang menautkan kedua alisnya,

"Oh, iya iya. Ya sudah kalo gitu..."

"Kalian hati-hati, ya. Jangan bertengkar terus."

Diperjalanan pulang Airin hanya berdiam diri, sedikit pun ia tidak mengeluarkan suara untuk menjawab pertanyaan Adrian yang terus saja mengganggu telinganya. Adrian yang sudah kesal, menghentikan laju mobilnya secara mendadak.

"Lo bisu, ya? Tinggal jawab pertanyaan gue apa susahnya?."

"Nggak mood."

"Jangan bikin gue makin kesal."

"Yaudah, kalo mau kesal, kesal aja."

"Ya Tuhaaan." Adrian mengacak rambutnya, sungguh, bagaimana ia harus menghadapi istrinya ini.

"Kalo gue ada salah, kasih tau, Riiin..."

"Gue bukan cenayang, gue nggak paham lo ini kenapa..."

"Jawab, apa kesalahan gue?."

"Bahas dirumah aja. Aku nggak mood."

"Astaga, gue cium habis-habisan baru tau rasa lo."

"Aku juga nggak mood ciuman."

"Argh!." Adrian mulai frustasi, "Okey, tunggu sampe rumah dan liat apa yang bakal gue lakuin ke lo."

"Siapa takut."

Adrian kembali melajukan mobilnya, namun diperjalanan kali ini mereka sama-sama membungkam mulutnya. Airin larut dalam pikirannya sendiri begitu pun Adrian yang masih menebak-nebak perubahan sikap istrinya hari ini.

Tidak berselang lama mereka tiba rumah, Airin melihat mobil yang menurutnya tidak asing sedang parkir didepan sana. Airin mengenal mobil itu,

"Adrian?." Airin mengguncang tangan Adrian yang masih memegang setir, "Itu mobil abangnya Vina."

"Ha? Yang itu?." Adrian menunjuk, dibalas anggukan Airin, "Aku hafal mobilnya..."

"Kenapa Vina ada disini? Kalo dia ngeliat aku gimana?."

"Tenang, Sayang. Kan bisa masuk dari garasi..."

"Ke kamarnya lewat tangga yang disamping kolam. Aman, kan?."

"Ah, iya. Kamu benar juga, haha."

"Nggak usah haha-hehe lo. Ingat, urusan kita belum selesai. Gue bales dikamar."

"Adriaaan? Ish!." Airin menggerutu kesal, sementara Adrian segera membuka garasi dan memasukkan mobilnya kedalam.

"Udah sana, langsung kekamar, ya."

"Iya."

"Iya apa?."

"Iya, Adrian."

"Bukan itu yang gue mau."

"Ck, iya sayangku, suamiku. Puas?!."

"Hahahaha."

Setelah Airin turun dan masuk lewat pintu yang terhubung didalam garasi, Adrian pun harus kembali ke pintu utama. Ia akan memastikan apakah benar Vina sedang berada dirumahnya atau tidak.

"Kalo benar Vina disini, entah apa yang udah dia dengar..."

"Gue takut Mama sama Tante Mita ngomong macam-macam soal pernikahan gue sama Airin."

Adrian tiba diruang tamu, dan, Vina hanya duduk seorang diri disana. Adrian mengedarkan pandangan, tidak ada satu pun anggota keluarga yang terlihat menemani Vina diruangan itu.

"Vin?."

"Adrian?."

Vina terlihat senang, senyum nya sangat cerah. Ia menaruh ponselnya dan langsung menghampiri Adrian, "Kamu sendirian? Istri kamu dimana?."

"Apa? Tunggu dulu, deh..."

"Ini kok rumah sepi banget? Lo sendirian?."

"Iya, tadi ART kamu kasih tau, kalo Mama sama Tante kamu lagi ke mall..."

"Terus Papa kamu masih di kantor."

"Oh. Ya udah, lo duduk deh."

Dengan terpaksa Adrian menemani Vina diruang tamu, "Vin, gue boleh tanya?."

"Boleh, dong. Tanya aja."

"Soal pesta kemarin, gue tau udah bikin lo malu..."

"Tapi kenapa lo nggak marah sama gue? Bahkan lo datang kesini?."

"Kenapa harus marah? Iya sih, aku kecewa, aku sedih. Tapi ya udah, lah..."

"Seenggaknya, sekarang aku tau kalo kamu nggak ada perasaan lebih ke aku..."

"Bahkan ternyata kamu udah nikah, hehe..."

"Oh ya, dimana istri kamu? Kenalin dong?."

"Eh, kok jadi gini. Nggak mungkin gue minta Airin keluar, dia nggak bakal mau."

"Istri gue...dia lagi dirumah orang tuanya. Ini gue habis nganterin dia."

"Yaaah? Padahal aku mau ketemu sama istri kamu, mau kenalan. Aku udah nungguin, lho, ini."

"Ya, kenapa nggak ngabarin dulu?."

"Hm, iya juga sih..."

"Ya udah kalo gitu aku pulang, ya..."

"Next time aku ajak Airin juga kesini, biar sama-sama kenal, hehe."

"Ya, ok."

Adrian pun mengantar Vina sampai pintu utama, "Hati-hati, Vin."

Mendengar ucapan Adrian membuat Vina tersentuh, ia memberanikan diri untuk meraih tangan laki-laki itu, "Kita masih bisa jadi teman baik kan, Adrian?."

"Ya, kenapa enggak?."

"Hehe, bagus kalo gitu. Byeee."

Setelah Vina meninggalkan rumahnya, Adrian langsung menaiki tangga menuju kamarnya.

"Hey, Airin, cewek aneh. Lo dimana?."

"Disiniii." Airin muncul dari teras balkon dengan membawa sebuah akuarium kecil ditangannya,

"Lo disitu? Ngapain?."

"Habis ngeliat Vina dari atas, hehe. Terus aku nemu ini..."

"Ini udah nggak dipake, kan?..."

"Buat aku boleh nggak? Aku mau pelihara ikan."

"Ha? Lo ini emang cewek aneh. Tiba-tiba aja gitu?."

"Ish! Aku mau pelihara ikan buat jadi teman aku dirumah."

"Lo butuh teman dirumah?."

"Iya, aku kan nggak punya temen ngobrol disini, sepi."

"Uh, kasihan istriku." Adrian tersenyum sambil mengusap pipi Airin,

"Gue punya ide, gimana kalo dede bayi aja yang nemenin lo?."

"Dede bayi? Tapi anak siapa?."

"Anak kita. Anak lo sama gue?."

"Ha?." Airin tampak terkejut, raut wajahnya yang lucu membuat Adrian terkekeh, "Kenapa? Lo nggak mau punya dede bayi? Biar lo nggak kesepian lagi."

Bugh, Tiba-tiba Airin mendaratkan pukulannya dilengan Adrian

"Lho, kenapa?."

"Kamu kira aku nggak tau, kamu mau menghasut aku kan?."

"Menghasut? Hahahahahaha, ngakak banget gue..."

"Tapi apa salahnya? Katanya lo butuh teman dirumah?".

"Iya, tapi ikan, bukan dede bayi. Kamu nih, mau bodohin aku."

"Hahaha, gagal deh gue."

•••

Lanjut ya bestiieee tapi ada syaratnya... gampang kok... cukup tinggalkan jejak ajaaa...klik love Dan komen ❤️

1
Raefli Dirgantara
menarik
fli
Tommy mulai nyari mslah lg
fli
aku jg kecewa lohh toorrr
fli
iya tau adria, tau kok Airin cantik
fli
rangkaian kata2 nya bagus thoorr bikin kebawa suasana, ikut geli,🤣🤣🤣😭
fli
belah duren kah????
fli
😱😱 adrian muali nakaallll
fli
👧 maafin aku y
🧑 gak
👧aku cium y
🧑 ok
sumpah ini mereka knpa siihh 😭😭 mood bgt bacanya
fli
aladin kali naik karpet terbang wkkw ada2 aja toorrr
fli
numpang ngakak Rin wkwkkwkwkwk
fli
adrian dgn bangga cerita juara balap liar 🤣🤣🤣🤣😭
Lili
woyy gerah ni aku
Lili
istigpar adriannnnn
icegirl
nah betul ini
icegirl
LANJUDKAN TORRR
icegirl
plsss la jngan cari masalah sma Adrian -_- kmu udh pnya istri juga tommy
icegirl
sengaja deh sengaja-_-
icegirl
seneng amat kyknya
icegirl
kebiasaan suka nyosor tiba2 kyk soang
icegirl
nyesssss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!