NovelToon NovelToon
Terikat Janji Dengan Princess

Terikat Janji Dengan Princess

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Vampir / Cinta Terlarang / Iblis / Akademi Sihir / Perperangan
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: zeyynmaloth

Gimana jadinya jika Putri bangsawan kelas atas jatuh cinta pada Kesatria yang ternyata merupakan keturunan iblis.

Awalnya sang putri hanya ingin berteman dan bermain bersama. Namun disaat sedang bermain, mereka berdua diserang iblis jahat. Mereka berdua dalam bahaya, sang putri tak bisa berbuat apa apa. Untung saja si mc keturunan iblis, jadi dia bisa melindungi sang putri.

Mulai saat itu sang putri berjanji untuk membalas budi pada sang mc, bahkan berjanji untuk menjadikannya suami.

Karya ini hanya karangan belaka, segala sesuatu yang mirip hanyalah kebetula.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zeyynmaloth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketakutan

"William!" Nada yang keluar dari mulut Queen Mary terdengar pelan dan lembut. Seketika itu William menoleh, Mary pun duduk di sebelah William Marshal.

"Bagaimana?"

"Bagaimana apanya?" tanya William.

"Bagaimana bisa kau mengalahkan pasukan iblis yang tersisa? Tak mungkin mataku berbohong padaku. Sudah jelas semua pejuang Tudor telah dikalahkan, bagaimana bisa kau membalikkan keadaan?"

"Sebenarnya aku ... " William menundukkan kepalanya. "mendapat bantuan yang tak disangka" Mendengar itu, Mary langsung terkejut "Apa?" Suaranya naik, dan wajahnya memasang muka sedih walau sebentar.

"Kenapa dia sebegitu terkejutnya? Sudah jelas ada yang ia khawatirkan." William jadi berfikir bahwa ada sesuatu yang mengganjal di hati Mary.

"Siapa yang kau lihat?" tanya Queen Mary. "Aku melihat priー

"Cukup!" Wajah Mary mengeras, nada yang terucap begitu tinggi.

"Kau pasti tahu sesuatu. Jelaskan padaku!" Seru William, dia terbawa suasana. "Ah sial ... aku lupa, dia sekarang kan sudah jadi ratu."

Queen Mary kini menghela nafas panjang. Matanya sempat ditutup dalam waktu yang cukup lama. Dia tak bisa membohongi William bahwa pikirannya sedang tak karuan. "Ehm... William, aku ... " ucapannya putus-putus. Pandangan sang ratu melihat permukaan dan tangannya mengepal.

"Apa?"

Queen Mary akhirnya menatap William. "Aku minta bantuan mu. Jujur aku punya banyak ketakutan. Aku tak tahu harus meminta tolong pada siapa lagi."

Melihat hal itu, William langsung beranjak dari tempat duduknya lalu berlutut di hadapan sang ratu. Paduka ratu. Aku, William Marshal, akan berada di sisi mu. Jangan ragu untuk meminta bantuan padaku."

Hati Queen Mary senang seketika, wajahnya berseri dengan mulut yang ditutupi tangannya. Dia tak bisa menyembunyikan senyumannya itu. "He hem ... " Tawa kecil Queen Mary terdengar jelas di telinga William. "Kita sambung ini di singgasana ku ya,” tambahnya.

Singkatnya, beberapa menit kemudian mereka sampai di singgasana Queen Mary. Tampak sang ratu duduk santai dan William berlutut dengan tulusnya sampai kepalanya ditundukkan.

"William, jika hanya kita berdua, kau tak perlu terlalu formal seperti itu, bahkan secara bahasa." William mengangkat kepalanya walau masih dalam proses berlutut. "Secara bahasa, kau boleh berkata seperti pada teman mu. Ya asal jangan terlalu kasar dan berlebihan saja sih ... " tambah Mary.

"Jadi, kau ingin ... " William berucap dengan pelan, seakan takut dicela. "Sudahlah William Marshal. Bersikaplah biasa saja bila hanya kita berdua!" perintah Mary.

"B ... baik," ucapannya sembari berdiri tegak. Pandangan lurus ke depan tanpa ekspresi yang begitu serius.

"Hehe ... oke bagus," puji Mary.

"Entah kenapa bisa seperti ini," pikir William.

"Aku sangat takut ... "Wajah berseri Mary hilang seketika. Kedua tangannya menutupi seluruh wajah. " ... aku sangat takut bila mana ada yang mengambil paksa tahta ku. Aku merasa takut bahwa semua orang bisa saja mengambil tahta ku ini."

Mendengar perkataan itu, William melangkah satu langkah. Habis itu, dia tak tahu apa lagi yang bisa ia lakukan untuk menenangkan ratunya. "Kau tak perlu khawatir, aku akan bersedia melindungi tahta mu dan juga dirimu."

"Angin jahat berbisik, suatu hari nanti ada yang mengambil tahta ku ini. Entah dari negeri Tudor ataupun dari negeri cahaya yang lain."

"Aku rasa itu tidak benar."

"Bagaimana mungkin? Aku memegang tahta sendirian. Bahkan aku tak begitu mengerti banyak tentang memerintah." Sorot mata Mary menusuk pada William. Raut wajahnya yang penuh harapan tertuju pada William.

Tangan William mengepal kuat, kakinya dihentikan sehingga mengeluarkan bunyi. Tatap matanya tampak begitu serius. "Akan ku habisi siapa saja yang berani mengambil tahtamu secara paksa. Akan ku lakukan sebisa ku untuk melindungi mu."

Keduanya terdiam sekarang. Walau tak senyum, tapi dalam hati Mary, dia sangatlah senang. Rasanya ada seseorang yang bisa ia percaya dan siap membelanya. Biarpun begitu, jauh du lubuk hatinya, dia masih tak tenang sepenuhnya.

Setelah sekitar 2 menit terdiam. Queen Mary beranjak dari singgasana nya lalu menghampiri William. Langkahnya pelan, begitu nyata, begitu hati-hati ia menghampiri sang marshal yang sedang berdiri itu.

"William Marshal. Aku percayakan semuanya padamu. Semangat ya memimpin pasukan Zeyynmaloth ini! Aku tahu kau hebat." Bahu William dipegangnya, nada bicara Queen Mary terdengar begitu hangat. "Harapan negeri ini ada pada pasukan Zeyynmaloth. Harusnya pemimpin pemimpin di seluruh negeri cahaya tak akan tega mengambil tahta kita secara paksa jika mereka merasa puas akan bantuan Tudor," jelas Queen Mary dengan tatap mata yang berkaca-kaca.

Waktu menunjukkan pukul 23 : 00. Cuaca yang hujan di malam hari membuat udara terasa sejuk di kulit. Pasukan Zeyynmaloth semuanya telah tidur ditemani selimut yang nyaman, namun tidak dengan William. Marshal satu ini terlihat tak bisa tidur. Posisinya sudah terbaring dengan nyaman, matanya sudah ia pejam berkali kali. Namun, itu semua masih belum cukup.

"Kenapa ya Queen Mary meminta tolong sejauh itu hanya kepadaku? Maksudku, yang anggota pasukan elit Zeyynmaloth kan bukan hanya aku. Seingat ku waktu dulu Dante, Westia, dan yang lainnya akrab dengan Mary. Tapi kenapa sekarang matanya hanya melihat kepadaku? "

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!