nissa seorang gadis cantik nan ayu,dan menjadi yatim piatu di tinggalkan orang tuanya sejak berumur lima tahun, nissa hidup bersama neneknya di desa terpencil, nenek yang sangat menyayanginya melebihi apapun di dunia ini, namun siapa sangka di balik wajahnya yang cantik nan ayu tersimpan seribu dendam pada pembunuh orang tuanya yaitu arya juragan perkebunan
teh yang berusia 28 tahun, dan nissa yang kala itu berumur 17 tahun terpikat dengan laki-laki tampan yang menolongnya ketika dia terjatuh ke sungai,laki-laki itu ternyata dari golongan bangsa jin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. Santet
dua minggu setelah kejadian malam itu.
nissa tertidur sangat pulas, ia lelah setelah seharian bekerja namun tiba-tiba ia terbangun ia merasakan gerakan di perutnya.,
seperti tendangan atau mungkin seperti sentuhan, nissa tak mampu menjelaskan dengan kata-kata, ia mengelus perutnya yang kini tengah membesar seperti hamil tujuh bulan, ia panik dan keluar dari kamarnya.
ia menghampiri sang nenek dan memberitahu jika perutnya membesar
" mbah...mbah uti...perut nissa mbah," panggil nissa memanggil neneknya di dalam kamar
" iya nduk ada apa..." si mbah menghampiri cucunya
" lihat perut nissa mbah..perut nissa membesar.. dan nissa merasakan gerakan berputar di perut nissa mbah..lihat mbah.. Nissa takut.." wajah nissa sangat panik berharap neneknya bisa meredakan paniknya itu.
" perut kamu biasa saja nduk...masih sama seperti dulu..apannya yang besar nduk?" tanya si mbah
" ta..tapi..apa mbah uti ndak lihat perut nissa yang membesar dan terus bergerak-gerak..??" nissa kembali bertanya pada si mbah uti mereka berdua merasa kebingungan,
" coba mbah uti pegang perut nissa dan rasakan apa perut nissa bergerak? rasakan mbah..ada yang bergerak ndak mbah?" pinta nissa menaruh tangan mbah uti di perutnya.
mbah uti merasakan gerakan itu, semakin lama gerakan itu terasa, mbah uti membelalakan mata dan menatap nissa, ia
merasakan gerakan yang aktif di perut nissa
" ka..kamu hamil nduk...ni kamu beneran hamil...apa seperti ini jika jin menaruh benih di tubuh manusia? ndak terlihat namun terasa?" tanya mbah uti keheranan
" tapi nissa melihat perut nissa membesar mbah.." cecarnya
" lah iya..kamu kan ibunya piye toh nduk...nduk..hanya kamu dan bangsa suamimu yang melihatnya. .di mata mbah uti
perut kamu samna saja nduk... selamat yah nduk..yasudah..kamu istirahat sana kasihan jabang bayi mu nduk.." nasihat si mbah uti sembari tersenyum.
" inggih mbah.." jawab nissa ikut tersenyum..
ia sangat bahagia kala ia mengetahui dirinya hamil..ia merebahkan tubuhnya kembali dan mengajak bayi dalam perutnya bicara.
" nak..jika nanti kamu lahir..kamu jangan nakal yah..kamu harus manut sama ibu.. dan ayahmu itu yang tampan dan gagah perkasa .." nissa cengengesan sendiri ia
mengelus-elus perutnya bayi dalam perutnya pun menjawabnya dengan gerakan-gerakan yang aktif.
ibunda ratu dan bagas melihatnya dalam terawangan di sebuah cermin.
" selamat putraku ..sebentar lagi kamu akan menjadi ayah...dan aku akan menjadi eyang
putri..kamu harus menjaga bayi dan ibunya.. jangan sampai kamu menyesal saat mereka
tiada..ingat putraku nissa dari golongan manusia ia akan mengalami yang namanya
kematian..dan kamu ndak akan melihatnya kembali." terang ibunda ratu
terlihat bagas yang tadinya bahagia berubah menjadi muram..bagaimanapun nissa adalah manusia yang akan mengalami kematian.
" bagaimana caranya agar nissa hidup selma-lamanya dengan bagas bunda? "tanya
bagas
" jika dia mau..nissa bisa kita ajak ke alam kita dan memakaikan gaun yang ibu keramatkan, ia akan menjadi bangsa kita putraku..namun jangan memaksanya..biarkan ia memilih jalannya sendiri. .sebab tanpa nissa ibunda ndak akan pernah menang melawan musuh-musuh kita..ingat putraku jangan memaksanya" jelas ibunda ratu.
bagas mengangguk setuju namun tiba-tiba saat mereka sedang berbincang... cahaya cermin berubah menjadi kelabu..ibunda paham ada bahaya yang mengintai nissa.
benar saja cermin itu menunjukan sebuah cahaya merah seperti bola api berada di dalam kamar nissa dan masuk ke dalam perut nissa,.
membuat bagas ingin segera menolongnya namun di cegah oleh ibundanya.
" tunggu putraku.." cegah ibunda..
" lihatlah bola api itu keluar lagi dari perut nissa dan menuju ke pemiliknya..namun siapa pemiliknya?" ibunda ratu keheranan.
gambaran dalam cermin memperlihatkan bola api melayang-layang masuk ke dalam rumah mewah milik keluarga sanjaya.
" dia lagi rupanya!!tak habis-habisnya menyerang istriku!!!" gerutu bagas mengeratkan rahang-rahangnya hingga
berbunyi bergemeletuk.
bola api itu masuk ke dalam perut tuan
besar sanjaya hingga tuan sanjaya memuntahkan darah yang sangat banyak dan
akhirnya tewas.
" keturunanku benar-benar sakti...belum di lahirkan sudah mempunyai ilmu yang bisa
melindungi ibunya...sungguh ndak dapat di percaya...cucu yang hebat" puji ibunda ratu
bagas hanya tersenyum dan menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuangnya , setidaknya ia tidak begitu khawatir dengan
nissa dan jabang bayinya.
...****************...
keesokan paginya.
" nduk...bangun..kamu ndak nyelawat..mbah mau nyelawat nih nduk..mau ikut ndak?" ajak mbah uti
" siapa yang meninggal mbah?" tanya nissa penasaran
" tuan sanjaya nduk..orang-orang bilang tuan sanjaya terkena santetnya sendiri nduk..
sepertinya juragan itu ingin menyantet orang namun membalik mengenai tubuhnya" jawab si mbah
" bagus lah jadi ndak mengotori tanganku ini..mbah uti ndak perlu kesana..biarkan saja.. orang itu pantas mendapatkannya, dan ndak
pantas iblis seperti itu di kasihani, yang ada jika kita kesana mereka akan menyerang
kita terang-terangan mbah...lebih baik mbah uti ikut nissa aja yuk..nissa mau membeli
perternakan sapi milik pak sugi..pak sugi menjual kandang dan 50 ekor sapi-sapinya nissa juga sudah membeli dua ratus hektar sawah..untuk masa depan kita mbah.." terang nissa tersenyum lebar..mbah uti juga tersenyum
" yasudah nduk kalau itu mau kamu ayo nduk.." ajak si mbah
" sebentar yah mbah..nissa mau siap-siap dulu" pamit nissa
mbah uti mengangguk dan membuat dua cangkir teh panas untuk nissa dan dirinya
kemudian mbah uti duduk di ruang tamu yang meja dan bangkunya sudah usang, meniup
tehnya yang masih panas, dan menyeruputnya perlahan.
beberapa saat kemudian..nissa sudah selesai dari aktivitasnya di dalam kamar,ia sudah merias dirinya, hari ini ia mengenakan dress berwarna biru seatas lutut, rambutnya yang lurus sepinggang ia gerai ..sungguh sangat cantik wanita yang tengah hamil itu.
...****************...
mita menangis mendapatkan mertuanya
tengah meninggal dunia.
apalagi arya..ia tahu pembunuh ayahnya adalah saudara angkat mita, ia ingin balas dendam pada wanita yang bernama nissa.
rasanya ia ingin merobek tubuhnya atau membakarnya hidup-hidup.
" awass kamu nissa...akan ku balas kematian ayahku!!!" teriaknya dalam hati.
mata arya terlihat merah...beberapa kali ia mengepalkan tangannya..hendak meninju wajah nissa yang sangat ia benci.
setelah pemakaman juragan sanjaya, arya meninggalkan mita di rumah nya sendirian.
" mas mau kemana?" tanya mita.
" aku ingin membunuh saudaramu !!!kenapa?" tanya arya menantang mita.
mita terlihat menunduk dan menangis
" bisa ndak kamu tuh apa-apa jangan nangis terus ha? ohh apa kamu masih menghubungi keluarga mu itu ha!!!!?" bentak arya
" aku ndak pernah menghubungi keluarga ku lagi mas...kenapa kamu berubah mas..?aku kira kamu orang baik ternyata aku salah menilaimu kamu selalu mengabaikan aku.
ndak pernah memberiku perhatian lagi yang kamu pikirin tuh gimana caranya melenyapkan nissa..itu kan?" teriak mita menangis sejadi jadinya..
" kurang ajar kamu!!!! durhaka kamu sama suami!! berani kamu membentak saya ha!!?"
terlihat mita di tampar berulang-ulang kali, di jambak di benturkan kepalanya di sebuah dinding, dan memberikan bogem mentah ke
perut mita hingga mita tersungkur menahan perutnya yang teramat sakit.
wajahnya babak belur memar-memar keningnya berdarah sangat banyak, dan perutnya sangat sakit, mita terkulai lemas saat darah dari kemaluannya mengalir di pangkal pahanya hingga daster yang ia kenakan berlumuran darah.
terlihat arya bertolak pinggang, dan saat kepalanya menoleh ke arah mita, matanya
tertuju pada darah di pangkal paha mita yang mengalir ke bawah ia membelalakan matanya, dan dengan cepat menghampiri mita yang terkulai lemas tak berdaya.
"' selamatkan anak kita mas.." suara mita terlihat lemah.
" maafkan aku de." tangisnya pecah
" sabar sayang aku akan membawamu kerumah sakit..bertahan ya.." arya lekas menggendong mita dan membawanya ke dalam mobil.
di sepanjang perjalanan berulang kali ia menatap mita dari arah kaca spions nya
" bodohnya aku...kenapa mita ndak mengatakan kalau dirinya tengah hamil? ini semua salahku yang terlalu abai padanya!!!aku akan menghukum diriku sendiri jika terjadi sesuatu pada istri dan anakku" ia bicara pada dirinya sendiri.
beberapa saat kemudian nissa masuk ke dalam klinik, arya membopong tubuhnya dan
menemui seorang bidan.
" bu bidan tolong istriku dia sedang hamil bu..istri saya mengalami sebuah kecelakaan.
saya mohon selamatkan mereka"ujar arya panik.
bidan mulai memeriksanya..arya mondar
mandir di ruang tunggu..berharap istri dan janin yang di kandung mita selamat, ia
menjambak-jambak rambutnya sendiri ia merasa frustasi tak henti-hentinya ia menangis menyesali perbuatanya.
