"Ahh indah sekali ciptaan mu tuhan, bahkan selain senja, suara deburan ombak saja membuat hatiku tenang."- AKARA.
"Hmm mulai sekarang aku juga suka ombak."- MEINA.
"Benarkah? apa karena ombak juga menenangkan mu? "- AKARA.
"Tidak juga, karena aku suka apa yang kamu suka saja."- MEINA.
"Kalau begitu, Aku akan suka semua yang kamu suka deh, kamu suka apa?"- AKARA.
"Aku suka kamu."- MEINA.
"Ohh kalau begitu aku akan menyukai diriku sendiri."- AKARA.
"Dasar nih cowo gak peka-peka."- MEINA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amari Antares, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Laki-laki Badmood.
𖤓HAPPY READING𖤓
Ding-dong!!!
suara bel bergema di sepanjang lorong kelas. siswa-siswi pun berhamburan keluar dengan tertib.
"Eh Lan, kenapa sih kamu dari pas di kelas aku perhatiin kamu gak fokus terus." tanya Vegi.
Dhilan hanya mendelik kesal sambil pergi berlalu menjauhi Vegi, Vegi yang melihat hal itu tentunya sangat dongkol dengannya.
"Gak habis Fikri gue sama lo!" seru Vegi pada Dhilan, sedangkan Dhilan tak menghiraukan seruan Vegi dan hanya terus berjalan menjauh.
"Ia Veg, ada apa?" Tiba-tiba ada seseorang yang menyahuti perkataan Vegi dari sampingnya, sehingga membuat Vegi menoleh ke arah tersebut.
"Hah, siapa?" tanya Vegi masih kebingungan dengan apa yang dikatakan oleh orang tadi.
"Lo tadi panggil nama gue, emangnya ada apa!?" tanya orang tersebut yang ternyata bernama Fikri karena sebelumnya dirinya merasa Vegi memanggil namanya.
"Hah, hehehe... pasti kamu salah denger Fik." balas Vegi memberi alasan.
"Yaudah gue tinggal dulu iya, bye..." tanpa menunggu jawaban dari Fikri, Vegi langsung berlari terbirit-birit menuju Dhilan yang menunggunya di tempat parkir.
"### Dasar orang aneh." gumam Fikri ketika melihat Vegi yang langsung meninggalkannya.
-
-
-
"Yeah!!! aku dapat A++" ujar Givan sambil berjalan di Koridor kampus dengan gembira.
"A+, A++ mana ada Van-Van." sambung Sheyna sambil tertawa.
"Biarin mau apapun itu yang penting aku dapat nilai tinggi." sahut Givan.
"Yah, kalau semua siswa di kelas nilainya A+ juga masa dibanggain banget Van." ucap Meina yang membuat Givan melirik ke arahnya.
"Dasar sahabat gak ada akhlak, gak bisa liat aku seneng dikit." gerutunya.
"Iya-iya, gue minta maaf iya Van lo hebat kok." Meina mulai membujuk Givan yang pundung.
"Tau ah, semua cewe sama aja." ungkapnya sambil berlalu pergi meninggalkan Sheyna dan Meina yang terkejut dengan perkataan Givan.
"Dia bilang apa tadi." ucap Sheyna.
"Lo budeg iya, dia kan bilang semua cewe sama aja." sambung Meina.
"Kita pergi jalan-jalan yuk, sekalian hibur Givan yang lagi badmood HAHAAHAHA." balas Sheyna.
"Ayo-ayo aja gue mah Shey, tapi gue mau pulang dulu ke rumah." Meina menimpali.
"Gue juga sama kok, mau pulang dulu." sambung Sheyna.
"Oy! cepetan dong jamuran gue nunggu kalian ngobrol." seru Givan sambil bersandar di motor.
"Emang siapa yang minta lo nungguin Marfuah..." sahut Meina yang membuat Givan langsung menyalakan mesin motornya dan berlalu pergi.
"Hey Van, tungguin gue..." teriak Sheyna dan tidak dihiraukan oleh Givan.
"Hahaha!! kasih annya ditinggal." Meina hanya cekikikan melihat tingkah sahabatnya.
"Tuhkan, gara-gara lo Givan ninggalin gue, lo enak jalannya beda lah gue jadi sendiri." gerutu Sheyna.
"Udah dulu iya, gue cabut, assalamu'alaikum."-
" ### Wa'alaikumussalam." sahut Meina. -
-
-
kok senang produk luar.anak bangsa jg banyak yg ganteng.Sy penggemar Drakor mbok ya visual nya jangan slalu orang Korea