NovelToon NovelToon
ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Konflik etika / Ibu Pengganti / Diam-Diam Cinta
Popularitas:68.6k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Terlambat menyatakan cinta. Itulah yang terjadi pada Fiona.

ketika cinta mulai terpatri di hati, untuk laki-laki yang selalu ditolaknya. Namun, ia harus menerima kenyataan saat tak bisa lagi menggapainya, melainkan hanya bisa menatapnya dari kejauhan telah bersanding dengan wanita lain.

Ternyata, melupakan lebih sulit daripada menumbuhkan perasaan. Ia harus berusaha keras untuk mengubur rasa yang terlanjur tumbuh.

Ketika ia mencoba membuka hati untuk laki-laki lain. Sebuah insiden justru membawanya masuk dalam kehidupan laki-laki yang ingin ia lupakan. Ia harus menyandang gelar istri kedua, sebatas menjadi rahim pengganti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6. KABAR KURANG BAIK

"Menjadi Istri idaman...." Fiona tersenyum simpul membaca judul buku yang dipegangnya. Buku itulah yang ingin dibelinya. Ia pun segera menuju kasir, membayar lalu bergegas pergi.

Siang itu jalanan cukup lengang sehingga ia bisa mengemudi dengan kecepatan tinggi agar segera sampai rumah. Selain pesan Damar agar segera pulang, ia juga tak sabar untuk membaca buku yang dibelinya.

Perhatiannya teralihkan oleh dering ponselnya di dalam tasnya yang terbuka. Sebelah tangannya terulur mengambil benda pipih tersebut. Namun, belum sempat ia melihat nama penelpon, ponselnya terjatuh karena pergelangan tangannya tersenggol rem tangan.

Ia memperhatikan jalanan di depan. Di rasa aman, ia pun menunduk mengambil ponselnya yang terjatuh di dekat kaki. Tanpa sadar jika laju mobilnya berpindah jalur.

Setelah berhasil mengambil ponselnya, ia pun menegakkan badannya dan melihat ke depan. Dalam sekejap kedua bola matanya terbelalak kala melihat sebuah motor yang melaju dari arah berlawanan. Panik membuatnya melepas ponselnya dan berusaha mengendalikan kemudi, namun ia terlambat. Kecelakaan pun tak dapat dihindarinya.

.

.

.

Fiona belum mampu mengucapkan sepatah katapun setibanya di rumah sakit.

Tatapannya fokus pada ruangan berpintu kaca di depannya. Di dalam sana, pengendara motor yang ia tabrak sedang mendapat penanganan. Seorang wanita yang sedang hamil muda.

"Kalau terjadi apa-apa sama anak dan calon cucu saya, kamu akan saya tuntut!" maki seorang wanita paruh baya, ibu dari wanita yang ditabraknya.

Fiona terdiam. Syok membuatnya tak bisa berkata-kata.

"Sabar, Bu. Kita Doakan, semuanya baik-baik saja." Seorang wanita paruh baya lainnya mencoba menenangkan besannya tersebut yang sedang naik pitam.

Wanita itu kemudian duduk di samping Fiona seraya menyodorkan sebotol air mineral.

"Minum dulu, Nak. Kamu kelihatan pucat."

Fiona menoleh menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Maafkan saya, Tante. Saya gak sengaja menabraknya," ucapnya lirih, hampir terdengar menangis.

Wanita itu hanya tersenyum samar, sebelah tangannya masih mengulurkan sebotol mineral.

Fiona pun mengambilnya dan langsung membasahi tenggorokannya yang terasa kering. Namun, tak dapat membuatnya merasa lega. Apa yang terjadi beberapa saat lalu benar-benar membuatnya syok.

Fiona kemudian melirik lelaki yang duduk tak jauh darinya, kepalanya tertunduk dengan mata terpejam. Bisa ia lihat kekhawatiran yang teramat besar di wajahnya. Bagaimana tidak, istrinya yang tengah mengandung sedang terbaring mengenaskan di dalam ruangan operasi.

Ia beranjak, menghampiri dan duduk di samping lelaki itu. Menatapnya dengan penuh sesal dan rasa bersalah yang teramat besar.

"Mas, saya benar-benar minta maaf untuk kejadian ini. Saya bersedia untuk mempertanggung jawabkan perbuatan saya," ujarnya. Ia akui kecelakaan ini memang murni salahnya yang lalai dalam berkendara.

Tak ada sahutan. Lelaki itu hanya diam tanpa pergerakan sedikitpun dari posisinya.

"Kamu memang harus bertanggung jawab. Saya akan laporkan kamu ke polisi!" Ibu dari wanita itu kembali mencecar.

Fiona beralih menatapnya seraya mengangguk pelan. Ia tidak akan melakukan pembelaan apapun, sebab itu memang adalah kesalahannya.

Terdengar langkah kaki yang saling berkejaran. Semuanya menoleh, kecuali lelaki itu.

Melihat kedatangan orang tuanya bersama calon suami dan juga kedua calon mertuanya, Fiona pun berdiri menghampiri mereka.

"Fio, apa yang terjadi, Nak?" tanya mama Kiara cemas.

"Oh, jadi kamu orang tuanya?" Wanita itu menghampiri dengan melayangkan tatapan tajam. Berdiri dihadapan Fiona dan mamanya. "Anak kamu sudah menabrak anak saya yang tengah mengandung. Dan anak kamu harus bertanggung jawab. Masalah ini akan saya bawa ke jalur hukum!"

Kedua orang tua Fiona tersentak, begitupun dengan Damar dan orang tuanya.

"Bu, saya mewakili anak saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami akan mengganti berapapun kerugiannya. Kami juga akan menanggung biaya rumah sakit. Anak laki-laki saya juga seorang Dokter rumah sakit ini, nanti Dia yang akan mengurus segalanya. Tapi tolong, jangan bawa masalah ini kejalur hukum, anak saya akan menikah beberapa hari lagi." Mama Kiara memohon pada wanita itu sembari mengatupkan kedua tangannya.

"Saya tidak perduli! Masalah ini tetap akan saya bawa ke jalur hukum. Asal Anda tahu, menantu saya juga Dokter di sini, dan besan saya adalah direktur rumah sakit ini."

Mama Kiara terdiam, tak tahu harus berkata apa lagi. Ia menoleh menatap suami dan calon besannya untuk meminta solusi dari masalah ini.

"Apa yang harus kita lakukan?" tanyanya lirih.

Damar mendekati calon istrinya. Ia tetap tersenyum meski perasaannya bergejolak. Meski mengandalkan kekuasaannya, tapi tetap saja masalah yang sedang dihadapi Fiona tentu tak akan damai begitu saja, sementara pernikahan mereka tinggal menghitung hari.

"Bisa kamu ceritakan bagaimana kejadiannya?" tanya Damar.

Fiona terdiam sejenak seraya menarik nafas dalam-dalam, kemudian menceritakan kronologi kejadiannya tanpa ada yang terlewati. Dari pengakuannya itu, kesalahan memang mengarah padanya.

Damar terpejam sesaat mendengar penuturan calon istrinya. Waktu kejadian itu tepat saat ia menghubungi Fiona untuk menanyakan keberadaannya. Itu artinya, secara tak langsung ialah yang menyebabkan Fiona tak fokus mengemudi.

"Kamu jangan khawatir, kita pasti akan menemukan cara untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya." Damar berus menenangkan calon istrinya meski ia juga tak tenang.

Suasana yang menegangkan itu teralihkan sejenak dengan kedatangan Aidan. Ia langsung menuju rumah sakit begitu mendapatkan kabar bahwa kakaknya menabrak orang dan dibawa ke rumah sakit tempatnya bekerja. Kebetulan, hari ini ia sedang tidak ada jadwal praktik.

Damar pun bergeser, memberi ruang pada calon adik iparnya itu untuk mendekati saudara perempuannya.

Fiona langsung memeluk adiknya itu. Setetes air matanya jatuh. Aidan membalas pelukan kakaknya erat.

"Bagaimana keadaannya sekarang, kak?" bisik Aidan.

Fiona terisak. "Dia sedang hamil, Ai. Bagaimana kalau kandungannya tak bisa terselamatkan," ujarnya lirih.

Aidan tak dapat berkata-kata. Sebagai dokter, ia jelas tahu resiko yang akan terjadi saat wanita hamil mengalami kecelakaan.

"Yang kakak tabrak itu adalah istrinya Mas Teddy," bisik Fiona.

Aidan tersentak. Ia pun mengedarkan pandangannya menatap orang-orang yang ada di sekitarnya, baru tersadar setelah melihat Teddy teman sejawatnya, serta ayah dari lelaki itu yang merupakan direktur rumah sakit tempatnya bekerja, juga kedua mertua Teddy ternyata berada di tempat itu. Saat datang tadi ia benar-benar panik dan tak memperhatikan sekitarnya.

Tak berselang lama, pintu ruang operasi pun terbuka. Teddy bersama ibu dan ayah mertuanya segera menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu. Kedua orang tua Teddy pun segera mendekat.

"Dok, bagaimana keadaan istri saya?" tanya Teddy cemas.

Dokter tersebut melepas masker, menatap orang-orang yang di hadapannya dengan menghela nafas berat. "Maaf, dengan berat hati saya harus menyampaikan kabar yang kurang baik."

Teddy seketika pias. Ia langsung bisa menebak apa yang telah terjadi pada istrinya.

1
Ma Em
Apakah Viona akan terus bersama Teddy atau kembali dgn Damar entahlah yg penting Viona merasa nyaman dan bahagia.
Surtia Ningsih
ga rela klu fio sama Teddy yang ada agnes tantrum Mulu,,lagian Teddy nya melempem gitu ga bisa tegas sama yang lain aja fio mah walaupun ga sama damar
emak naura
ayo kak lanjut
Septiyani Hasanah
minta JD rahim pengganti tapi benih nya benih Teddy & agnes.
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Adelia Rahma
suh si Teddy bear ini.. gimana kamu mau adil untuk sekarang aja kamu gak bisa tegas dengan istri tersayang mu coba
Adelia Rahma: haha iya geram tau
Nurlinda: kasih paham mak
total 2 replies
Dwi Rustiana
heh beruang dah bagus fio mau nurutin kemauan istri Kunti kamu itu jadi jangan ngadi2 ya dimana2 poligami itu bakalan berat sebelah g akan bisa adil jadi g usah ngehalu ya
buat damar berusahalah karena bukan hanya maaf Fiona yang bakalan susah kamu dapat nantinya tapi jga keluarga besarnya karena fio itu putri kesayangan jadi selamat berjuang semoga semesta menjodohkan kamu sama fio
🤭🤭🤭 eh salah semoga Mak nur menjodohkan kamu ama fio
Nurlinda: ini aku baru pulang mak dari rumah baru ipar abis pindahan. subuh deh nulis kalau mata kuat 😁
Dwi Rustiana: kenapa g up Mak masih mabuk kambing kah 🤣🤣🤣
total 9 replies
Eva Karmita
Teddy kamu tu punya otak ngk sih 😤 enaknya mulutmu ngomong ngk ngotak dikira enak apa jadi Fio berstatus istri kedua selalu mengalah makan hati melihat kemesraan kamu sama Mak lampir 😏
Ngak usah ngimpi mau punya dua istri kalau belum bisa bersikap adil bijak dan tegas kamu ,
jangan cuma mikirin perasaan kamu pikirkan juga perasaan Fio ... Fio itu manusia bukan boneka Fio punya hati nurani

ayo Damar tetap semangat jgn kendor terus perjuangkan cinta mu lewat jalur langit selalu langit kan doa"mu rayu tuhanmu, dan jangan lupa kamu harus jujur dgn masa lalu mu,, belajar jadi imam baik untuk calon bidadari surga mu ❤️🥰
Nurlinda: bisa jadi Mak. /Grin//Facepalm//Facepalm/
Nurlinda: bisa jadi Mak. /Grin//Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
Sugiharti Rusli
sekarang gimana caranya kamu nanti meyakinkan Fiona, kamu sudah bertobat dan akan memulai hidup baru dengan Fiona kelak,,,
Sugiharti Rusli
dan Damar kamu harus berkata jujur tentang masa lalu kamu ke Fiona, semua orang punya masa lalu masing" yang kelam sekalipun,,,
Sugiharti Rusli
sekarang fokus kamu jaga kandungan kamu sampai waktunya melahirkan anak Teddy,,,
Sugiharti Rusli
kamu bisa saja bersikap egois mempertahankan pernikahan kamu dan Teddy, tapi banyak hati yang akan tersakiti lagi nanti
Sugiharti Rusli
perasaan cinta kan ga harus memiliki, karena sejatinya kesempatan kamu sudah berlalu dengan pernikahan Teddy dan Agnes
Sugiharti Rusli
memang ikatan darah sama anak ga akan pernah lepas mau sampai kapanpun sih yah,,,
Sugiharti Rusli
yah walo tawaran dari Teddy sangat menggoda, tapi balik ke komitmen awal tujuan kamu mau menerima syarat dari Agnes tentang rahim pengganti
Sugiharti Rusli
apa yang sudah kamu putuskan sudah benar Fiona, orangtua adalah prioritas utama yang harus kamu rebut kembali hatinya,,,
Naufal Affiq
lanjut thor
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
lah ogah amat JD bini ke2 ...buat damar cepetlah jujur setidaknya kecewa pasti ..... palingan seminggu fio sesak napas selebihnya saling memaafkan karena manusia tidak ada yg sempurna di balik kesalahan mau memperbaiki diri supaya lebih baik ....ahhh kayay ketebak nih endingnya......
Nurlinda: hayo apa endingnya
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
🌷Vnyjkb🌷
siiipp damar, jujur itu suakitttt, tp hrs d lakukan klu mau menata masadepan yg lbh baik,, km sdh berubah/ tobat,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!