NovelToon NovelToon
KODE RUN OMERTA 002.9

KODE RUN OMERTA 002.9

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / CEO / Identitas Tersembunyi / Dark Romance
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: ancan

"kau iblis yang menyedihkan"
"ah bukan lebih tepatnya manusia berwajah malaikat dan bersifat iblis yang kejam, sangat menyedihkan"
"apa kau percaya tuhan"
"berhenti mengoceh dan ketuk saja pintu neraka mu" pria itu mengarahkan sebuah pistol ke kening sang lawan.
"baik lah sebelum aku mati, aku ingin bertanya satu hal"
"apa kau pernah jatuh cinta"
"ucapan omong kosong apa ini"
"HAHAHAA bahkan sang iblis dan malaikat pun akan kalah oleh perasaan itu"
"aku dan manusia yang nyawanya telah kau renggut, mengutukmu"
"JATUH CINTA LAH KEPADA GADIS YANG AKAN MENJADI MALAPETAKA NYAWAMU SENDIRI" teriak pria yang tersenyum sinis.
"sudah mengoceh" pria itu menarik ujung pistol membuat sang lawan tertembak tepat di kepala dengan mata merah menatap benci kepada sang iblis.
"bawak saja kutukan mu itu ke alam baka"
"karena aku memang sudah jatuh cinta kepadanya" tawanya mengelegar di tengah hutan, para bawahannya memalingkan wajah takut menjadi sasaran sang iblis.
manusia adalah mahkluk paling menjijikn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ancan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menghukum aldo

"kau yang berada di atas langit sana apa pernah tau bagaimana aku menjalani hidup dengan penyesalan dan rasa takut_raja

"Bagaiman" tanya raja memasuki sebuah mansion di tengah hutan.

"Dia masih tidak mau mengakuinnya" ucap bawahan kepercayaan raja.

"Bodoh" maki raja.

Raja menurunin satu persatu anak tangga lantai bawah, yang tidak lain adalah tempat penjara dan penyiksaan untuk para pengkhianat dan musuhnya, ia menarik kursi duduk di dapan pria yang sudah tak berdaya.

"Buka penutup matanya" perintah raja dengan suara dingin, membuat sang lawan yang berada di depanya bergidik.

"T-tapi tuan"

Raja menatap bawahannya dengan tatapan tidak suka.

"Baik tuan" dengan cepat pria berusia sekitar 30 tahun itu membuka penutup mata pria bernama aldo.

"Hai" sapa raja membuat aldo menatap ke arah raja, mata sipitnya membesar dengan sempurna, bibirnya bergetar, kenapa ia bisa berada di depan raja alesio bukan kah selama ini ia hidup dengan berusaha keras untuk tidak menyinggung deretan keluarga sang iblis di depannya.

"T-tuan raja alesio" ucap aldo dengan gemetar.

"Lu mengenal gue" tanya raja di angguki aldo dengan lemah dan takut.

"Ah syukurlah jadi gue ga perlu basa-basi lagi" mata raja dan bibirnya tersenyum sangat mengerikan menurut aldo.

"Apa saya melakukan kesalahan yang menyinggung tuan raja" tanya aldo dengan hati-hati

"Bagaiman menurut mu" tanya balik raja tersenyum devil kepada aldo.

"Saya tidak pernah menyinggung keluarga anda tuan" ucap jujur aldo.

"Memang" angguk raja dengan santai membuat sang lawan semakin kebingungan.

"Namun tangan lu menyentuh sesuatu milik gue" ucap raja menunjuk tangan kanan aldo.

"Menyentuh" beo aldo berusaha mengingat part mana? ia menyentuh milik moster di depan matanya.

"Sudah mengingat" tanya raja dengan wajah berwibawa.

Aldo menggeleng dengan lemah, karena ia merasa tidak pernah sama sekali menyentuh atau mengusik milik iblis ini.

"Gue bantu mengingatkan" raja memberikan perintah kepada bahwanya dengan cepat arka bawahan kepercayaannya menjalankan perintah tuan mudanya.

"Argh" teriak aldo menggema di bawah ruangan tanah.

"Berisik sekali sialan" maki raja menampar wajah aldo membuat pipi pria itu memerah.

"M-maaf t-tua-n rajaa" aldo memohon kepada raja untuk menghentikan bawahannya melukai lengannya dengan obeng merah itu.

"Untuk apa meminta maaf" tanya raja dengan wajah angkuh.

"Maaf karena menyentuh milik anda"

"Apa anda tau apa yang telah anda sentuh"

Aldo menggeleng dengan lemah manik mata raja kembali datar.

"Bunuh saja" dengan santai raja beranjak bangkit berdiri, membuat aldo refleks menahan tangan remaja tampan yang sialnya adalah penerus dari perusahaan tempat ia bekerja selama ini.

"To-llong bantu saya mengingatnya" aldo menatap dengan penuh harap kepada raja.

"Baik lah"

"Ia menggunakan gaun warna apa saat itu?" raja memuter otak agar mengingat kenangan yang hampir setengah bulan lalu.

"Ah ya, tingginya segini" ucap raja mengukur tinggi gadisnya.

"Memiliki kulit putih, rambut hitam pendek sebahu tapi mungkin sekarang rambut dengan poni manisnya sudah mulai panjang" senyum raja mengingat wajah gadisnya, sedangkan mereka yang melihat pemandangan sang iblis itu tersenyum memilih menunduk menghindari bahaya.

"hm ia juga berwajah cantik dengan tanda nevus kecil di ujung hidung menggunaka gaun pendek berwarna soft dan wangi parfum beraroma, vanilla yang bercampur manis buah dan harum bunga yang sangat menenangkan, apa sekarang sudah ingat" tanya raja, aldo menelan slavinanya dengan susah payah, saat mata tajam nan dingin itu kembali fokus menatap mangsanya.

'apa dia psikopat penguntit' aldo menatap hati-hati mata berwarna biru laut di depannya, bahkan penjelasan iblis itu sangat detail namun bagaimana bisa ia tidak mengingat sedikitpun di ingatanya tentang wanita yang di sebutkan raja alesio?

'sial kenapa ingatan gue sependek ini sih, mana gue gonta-ganti wanita mulu, lagian mana gue tau yang mana dan siapa wanita milik iblis ini yang gue sentuh'

"M-maaf tuan apa dia adalah wanita anda"

"Apa anda mengingatnya sekarang"

"Belum"

"Shit that fack..."

Umpatan kuat dari raja membuat semua manusia yang berada di rungan itu menunduk takut.

"Dia adalah gadis yang menamparmu di bioskop" ucapan raja berhasil membuat mata aldo membulet sempurna.

"Ba-gaimana bisa? gadis bar-bar itu" beo aldo menatap raja dengan takut.

"Bunuh saja dia"

"Siap tuan" beberapa prajurit bayaran miliknya mendekati aldo.

"Tuan raja maafkan sayaa" teriak aldo memohon ampun.

"Ah jangan di bunuh" raja kembali berbalik menatap aldo dengan senyum iblis.

"Buat saja ia sekarat"

'sebenarnya identitas tuan muda ini siapa sih, kenapa ia lebih mirip para iblis yang kejam' jerit frustasi hati kecil aldo.

Terikan aldo menggema dalam setiap sudut rungan bawah tanah, membuat raja yang memiliki pendengaran tajam seperti serigala hanya bersiul dengan senyum manis meninggalkan mansion kediamannya di tengah hutan.

Brayn membukakan pintu mobil di kursi belakang, membuat sang tuan muda masuk dengan santai kedalam mobil yang di kemudikan oleh bawahan sekaligus kaki tangannya.

"Suasana hati anda sedang bagus" ucap brayen melirik raja dari kaca depan.

"Sedikit" bales raja membuka beberapa berkas surat-surat yang sudah di selesaikan oleh brayen.

"Apa kegiatan kali ini" tanya raja kepada brayen.

"Anda di suruh datang ke kota x malam ini"

Tidak ada respon dari atasanya yang berada di kursi belakang, remaja itu hanya fokus dengan tumpukan kertas dan layar leptopnya.

"Kapan mami akan kembali" tanya raja.

"Kemungkinan lusa tuan"

"Apa ada hal penting sampai aku harus ke kota x"

"Saya kurang tau, hanya saja abang sepupuh anda sepertinya membuat kekacauan lagi"

"Sih bjingan itu, sampai kapan dia harus membuat risau omma"

"Lulu di mana sekarang dia" tanya raja.

"Ya, ah apa yang anda maksud adalah tuan muda raja dian" tanya brayen, raja hanya mebales dengan tatapan matanya.

"Dia berada di jepang, kemungkinan tuan muda pertama sedang bersembunyi bersama sih kembar"

"bersembunyi di tempat dua manusia gila dasar bodoh" raja memijit pelipisnya, bisa-bisa ia yang akan lebih dulu mati di banding ommanya yang masih tampak sehat.

"Mood nya kembali berantakan" beo brayen melirik raja dari kaca depan.

"Apa anda ingin makan" tanya brayen.

"Mampir lah lebih dulu ke anak perusahaan aku harus mengunjungi lebih dulu kakak sepupuh ku tersayang" ucap raja dengan senyum devilnya.

"Baik"

Mobil brayen berhenti di basement anak perusahaan milik keluarga besar raja, pria remaja itu menatap ke brayen membuat brayen paham arti tatapan tuan mudanya.

"Anda akan di jemput oleh supir pribadi anda"

Raja hanya mengangguk keluar dari mobil milik brayen, ia masuk kedalam lift lantai bawah basemen,t memasangkan TWS bluetooth kepada telingannya, remaja tampan itu mengunyah peremen karet dengan senyum iblisnya.

"Iya nyonya, tuan muda sedang berada di anak perusahaan"

"Tidak ia berada di lapangan basket tadi, baik saya akan memantau tuan muda nyonya"

Brayen memutuskan sambungan telpon dari nyonya besar, yang tidak lain adalah mami raja.

"Iya baik omma saya akan memantau tuan muda"

"Tidak, ia tidak banyak bicara, hanya" brayen menjeda ucapan melirik sebuah foto pada mainan gantungan kunci mobil miliknya.

"Dia hanya membaca semua data keuangan perusahaan dengan fokus, dan tuan muda juga hanya menghabiskan waktunya kepada hobi di arena sirkuit"

"Baik omma"

Brayen menyenderkan badanya menghela nafas dengan berat, memejamkan matanya untuk menenangkan dirinya.

"Aku saja tertekan lalu bagiamana dengan hidupmu, yang penuh tekanan dan pantauan ini"

Raja keluar dari lift membuang permen karetnya kedalam tong sampah.

"Permen yang manis akan berubah hambar tanpa izin kita, memuakan"

Ia masuk ke dalam kantornya, melepaskan tws dari kedua telingannya, karena ia telah merasa puas mendengarkan ucapan brayen.

"Jadi sebenarnya kemana kau berpihak, menambah beban pikiran ku saja"

Mata raja menatap sekeliling ruangan kantornya.

"Ha" desahan kasar keluar dari bibir remaja tampan dengan raut datar, matanya menyipit kepada satu objek di atas meja kerjanya, ia membuka kota kecil berwarna merah darah, mata tajam itu menatap tidak suka.

"Bitch" makinya membakar sebuah kertas, manik mata dengan tatapan tajam itu menatap sekeliling cctv yang berada di ruang kerja, dengan cepat ia membuka komputer mencari tau siapa pelaku yang mengacamnya.

"Gila" maki raja memukul kasar meja kaca miliknya.

"Dia paham keamanan kantor, berarti selama ini yang meletakan ancaman mengenal orang dalam yang memiliki kuasa di kantor atau bisa saja orang dalam itu sendiri?" beo raja membuang kotak kecil yang berisi ancaman untuknya.

Ada raut sedih, kecewa, terluka di manik mata indah miliknya saat membakar semua bukti ancaman untuknya.

"Bahkan aku tak bisa tidur tenang karena mimpi tentang mu, lalu sekarang seseorang kembali mengirim kenangan mu untuk membuat hidup ku semakin hancur akan rasa bersalah itu"

1
Anyelir
ayo semangat terus kak
Arrrrrrr
Lanjut thor Pliss padahal uda nabung bab tapi masih kurang 😭❤️‍🔥
Arrrrrrr
Real bahwa sampul tidak semuanya isinya bener dan salah
Arrrrrrr
Alur nya bagus berasa kita yang menjadi pemeran utama nya, banyak misteri dan kekocakan para tokoh
Arrrrrrr
Gue sengaja sampai selesai baru gue kasih ulasan, alurnya bagus semangat kedepannya thor di tunggu kelanjutan setiap bab yang penuh kocak dan ketegangan jangan lupa update ya thor🙇🏻‍♀️
ancan: wah terimakasih cinta, uda menberikan komentar bagusnya, di tunggu menjadi pengemar salah satu tokohnya💖
total 1 replies
Arrrrrrr
Tiba-tiba banget panglima perang nya papamuda😭
Arrrrrrr
Bukan pesantren kilat kan abang zion😭🙏🏻
☘☘☘yudingtis2me🍂🍋
Semangat thor, jangan males update ya.
ancan: wah terimakasih kaka, di tunggu komentar di bab berikutnya dan jangan lupa ulasannya cinta/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!