Bagaimana cinta tak sedalam ini,,karena hatiku sudah kuserahkan kepadamu,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neisa Krestianningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 34.
Soraya dan Bastian pun menyudahi makan siang mereka, Soraya kembali ke mansion dan Bastian ke kantor.
Di apartemen, Ara yang sedang membersihkan kamar terkejut dengan dering ponsel milik suaminya itu.
"Lo ini kan ponsel mas Bastian pasti dia kelupaan"
Suara dering itu kian nyaring terdengar dan berulang ulang, dilihatnya ponsel milik sang suami, ia penasaran siapa yang menelepon. "Soraya,,siapa Soraya? Gumam Ara lalu dering itu berhenti dan berganti dengan nada lain. Dibukanya pesan dari Soraya itu.
"Mas, terimakasih sudah menyempatkan waktu buat aku dan Kayla,aku sangat bahagia walaupun hanya sebentar peluk cium dariku dan Kayla" .
Membaca pesan itu sontak saja Ara kaget dan tak menyangka bahwa suami yang selama ini ia percaya bermain dibelakangnya.
"Mas.mas Bastian? Soraya ,Kayla? Siapa mereka ? Apa mas Bastian membohongiku" gumam Ara.
"Nanti aku akan tanya sama mas Bastian" tambahnya lagi. Ara pun meletakkan ponsel itu kembali.
Sementara dimansion.
"Soraya kita harus selidiki dulu apa Ara tinggal sama Bastian" kata mama Lena.
"Kita sewa aja orang buat mata matain Ara ma ".
"Ide kamu bagus ,sebentar mama telpon suruhan mama"
Dengan segera mama Lena menelepon orang tersebut .
"Bud..ada tugas buat kamu, tolong kamu kamu cari tahu seseorang nanti fotonya aku kirimkan ke kamu".
"Sudah beres..kita tinggal tunggu hasilnya saja"
"Oke ma..mama terbaik.." sambil memeluk sang mama.
Diapartemen Ara menyiapkan segala perlengkapan sang suami, "mas kemaren ponsel kamu ketinggalan terus ada telpon juga dari Soraya" kata Ara.
"Memang siapa mas Soraya?" tanya nya kembali.
"Ehmm i..itu klien perusahaan Ra" bohong Bastian.
"Ara bolehkan datang ke kantor mas Bastian, kan Deket juga dari sini., gimana kapan kapan kita makan siang bersama?".
"Boleh sayang ..mas malah suka" sambil mencium sang istri.
Didalam hati Ara bertekad untuk menyelidiki suaminya.
"apa yang kamu sembunyikan mas ?".
Setelah bersiap siap Ara dan Mateo mengantar kepergian sang suami, "papa kerja dulu ya sayang, hati hati dirumah ya" pesannya pada Ara.
"Baik papa hati hati juga dikantor" kata Ara menirukan suara anak kecil.
"Mas berangkat dulu ya "pamit Bastian, tak lupa ia mencium sang istri dan pipi gembul Mateo.
"Hari pun beranjak sore,,Ara turun untuk membuang sampah dan tak sengaja bertemu dengan dokter Evan diparkiran, karena memang tempat sampah apartemen disamping parkiran mobil.
"Dokter Evan" kata Ara.
Mendengar ada yang memanggil dokter Evan pun menoleh "Ara kamu disini? " tanya dokter Evan.
"Iya dokter" angguk Ara. "Ada keperluan apa dokter Evan kesini.?"
"Oh itu saya mau menjenguk teman saya kebetulan diapartemen sini juga "
"Ohhh...". Mereka pun berjalan beringan.
"Gimana kabar mateo?"
"Alhamdulillah sudah bisa tengkurap dokter.."
"Ohhh..iya anak mu itu sungguh menggemaskan, oh iya Ra kamu apartemen no berapa?"
"Saya di apartemen 302 dokter" .
"Kebetulan lagi teman saya di 300 hehehhe" kekeh dokter Evan. Mereka pun berpisah menuju apartemen masing masing.
Malam hari ini hujan turun dengan derasnya, Sebastian belum juga pulang padahal sudah jam 8 malam, " tak biasanya mas Bastian belum pulang" gumam Ara.
Sambil menunggu sang suami Ara menonton tv, rasa kantuk pun menyerangnya dan perlahan ia pun tertidur.
Sebastian yang baru pulang melihat istrinya itu menunggunya dengan tv yang masih menyala lalu digendongnya sang istri ke kamar.
"Aduhhh berat juga istriku ini" sambil menoel hidung Ara, Ara pun tak terusik sama sakali, ia sudah terbuai ke alam mimpi.