NovelToon NovelToon
Imam Dalam Sujudku

Imam Dalam Sujudku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Romansa
Popularitas:32.6k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Pernikahan yang batal membuat Namira harus menikah dengan sepupunya. Untuk menjaga nama baik keluarganya dan juga pesantren Namira tidak punya pilihan lain.
Bian, yang merupakan sepupu Namira dan juga teman masa kecilnya harus mengikuti kemauan ibunya yang memang sangat menginginkan Namira sebagai calon menantunya sejak dulu.

Karena sudah lama tidak bertemu membuat pertemuan mereka sedikit canggung dan apalagi dihadapkan pada pernikahan. Tetapi bagaimanapun keduanya pernah menghabiskan waktu di masa kecil.

Namira dan Bian sama-sama memiliki pasangan di masa lalu. Bian memiliki kekasih yang tidak direstui oleh ibunya dan sementara Namira yang memiliki calon suami dan seharusnya menikah tetapi digantikan oleh Bian. Karena perzinaan yang dilakukan calon suaminya menjelang 1 hari pernikahannya.

Bagaimana Namira menjalani pernikahannya bersama Bian yang tidak dia cintai dan sebaliknya dengan Bian.

Jangan lupa untuk membaca dari bab 1 sampai bab akhir dan jangan suka menabung Bab....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20 Apa Itu Talak

Namira yang tetap berdiam di tempatnya yang melihat bagaimana marahnya Bian yang pasti begitu sangat kecewa sekali dengan Namira.

"Namira kamu benar-benar membuang waktuku untuk pernikahan ini. Jika kamu masih mengharapkan laki-laki itu untuk ada di dalam hidup kamu yang seharusnya tidak memutuskan untuk menikah denganku," sahut Bian dengan suara rendah.

"Kamu menemuinya dan mendengar semua penjelasannya yang sudah menjelaskan bahwa kamu memang ingin kembali kepadanya," ucap Bian menarik kesimpulan.

"Maafkan Namira. Namira sudah mencoba tetapi tidak mampu untuk bertahan dalam pernikahan ini," ucapnya yang benar-benar sangat jujur.

Entahlah betapa kecewanya Bian dengan hubungan seperti itu. Dia berusaha semampunya untuk menjadi imam yang baik, memberi kenyamanan kepada Namira, memberi waktu yang banyak untuk bisa menjalankan tugasnya sebagai istri dan pada nyatanya Namira masih mencintai Ferdi.

"Kamu siapkan barang-barang kamu. Aku akan mengantarmu," ucap Bian yang tiba-tiba saja mengambil keputusan dan langsung berlalu dari hadapan Namira.

Air mata Namira kembali jatuh ketika mendengar pernyataan dari suaminya, suara pintu kamar mandi yang ditutup dengan sangat kuat sudah menggambarkan betapa kecewanya Bian pada istrinya yang terlalu menganggap rendah pernikahan mereka.

Namira ternyata benar-benar melakukan hal itu yang sekarang sedang memasukkan pakaiannya ke dalam koper.

Dratt-drattt-drattt

Namira melihat ponselnya yang berdiri di atas tempat tidur yang membuatnya langsung mengangkat panggilan tersebut yang ternyata dari Ferdi.

"Assalamualaikum Mas," sahut Namira.

"Walaikum salam. Namira masih ada sesuatu yang ingin aku katakan kepada kamu, kita bertemu malam ini ya," ucap Ferdi.

"Tapi Mas," sahut Namira menolak permintaan itu dan belum sempat memberi alasan yang tiba-tiba saja ponselnya diambil oleh Bian.

"Di Restaurant kemarin, aku sudah berada di sana dan akan menunggu kamu, aku tahu Namira kamu pasti akan datang," ucap Ferdi dalam panggilan tersebut yang tidak menyadari jika ponsel itu telah diambil oleh Bian dan mendengarkan semua perkataan Ferdi.

"Kak...." Namira sejak tadi tidak bisa menghentikan suaminya.

"Aku tidak tahu seberapa sering kamu saling berkomunikasi dengannya," ucap Bian sudah mematikan panggilan telepon itu.

"Aku akan mengantarmu pulang setelah aku menemuinya. Jika kamu memberitahu bahwa aku yang datang, aku tidak akan melepaskanmu!" tegas Bian memberi ancaman kepada istrinya itu dan meletakkan kasar ponsel itu kembali di atas ranjang.

Bian keluar dari kamar yang menuntut pintu kamar begitu sangat kuat.

"Kak Bian kenapa hanya menyalahkan Namira saja anda menganggap bahwa Namira memanfaatkan pernikahan ini," batin Namira yang sejak tadi tidak mampu berbicara apapun.

****

Bian benar-benar menemui Ferdi di Restaurant tadi siang di mana dia melihat istrinya bersama laki-laki. Ferdi kan berada di tempat duduk yang sama yang terlihat menunggu Namira.

Aura wajah Bian yang sudah terlihat penuh dengan amarah dengan tangan terkepal yang sepertinya tidak terima dengan kedekatan istrinya bersama calon mantan suaminya itu.

Bian usaha untuk menenangkan diri yang menghampiri Ferdi.

"Namira kamu akhirnya datang," Ferdi langsung berdiri dari tempat duduknya dengan senyum yang tiba-tiba saja hilang ketika menyadari yang dia tunggu bukanlah datang dan ternyata melainkan suaminya yang pasti Ferdi juga mengetahui siapa suami Namira.

"Kamu," sahut Ferdi.

"Ternyata begitu sangat menunggu istriku. Ayo keluar, banyak hal yang ingin aku katakan kepadamu," ucap Bian yang tidak mungkin ribut dengan laki-laki itu di dalam Restaurant yang banyak pengunjung.

Bian tidak mengatakan apapun lagi yang langsung berlalu. Ferdi menghela nafas yang akhirnya mengikuti Bian, sebagai lelaki gentleman yang bagaimanapun Ferdi harus menerima resiko karena sudah mengganggu istri orang lain.

Bian yang berdiri tegak dengan berkacak pinggang dan Ferdi sudah berdiri di belakangnya di mana mereka berdua sedikit jauh dari Restaurant.

"Ada apa?" tanya Ferdy.

Bukkkk

Bian berbalik badan langsung melayangkan pukulan ke wajah Ferdi yang membuat pria itu sedikit mundur ke belakang dengan ujung bibirnya yang langsung berdarah.

"Bajingan!" umpat Bian dengan mencengkram kuat kerah baju Ferdi dan mata melotot yang penuh dengan amarah yang sangat tajam.

"Berani kali kau menghubungi istriku hah! Kau menemui secara diam-diam," umpat Bian yang memang secara tidak ada jika hanya mengintimidasi Namira saja dan semua pasti bermula dari Ferdi.

"Aku hanya ingin menjelaskan kebenarannya kepadanya. Aku tidak termasuk apapun," jawab Ferdi mencoba mencari pembelaan.

"Dengan kau yang sedang mengganggu istriku, itu sudah berarti kau mengganggu rumah tangga orang lain. Untuk apa aku harus memberi penjelasan ketika dia sudah menikah hah!" umpat Bian.

"Sekarang kau mengajaknya bertemu lagi dengan memberi penjelasan apalagi yang kau inginkan hah! Kau yang membuat kesalahan dan sekarang kamu memanipulasi bukti bahwa kau tidak bersalah dan membuatnya justru merasa bersalah!" tegas Bian.

"Tidak! Aku tidak memanipulasi bukti dan memang benar kenyataannya bahwa aku hanya difitnah dan aku tidak akan mengganggu Namira, jika bukan aku diganggu terlebih dahulu," sahut Ferdi membuat Bian mengerutkan dahi.

"Apa maksud mu. Apa kau pikir aku pernah mengganggu hubungan kalian berdua. Aku harus menikah dengannya karena perbuatanmu!" tegas Bian.

"Kami akan tetap menikah jika ibumu tidak ikut campur," ucap Ferdi.

Bian mengerutkan dahi yang benar-benar sangat bingung dengan pernyataan Ferdi. Di tengah Bian yang lemah yang akhirnya membuat Ferdi lepaskan cengkraman tangan itu yang masih berada di kerah bajunya.

"Kau benar! aku mengajak istrimu untuk bertemu hari ini karena masih ingin memberitahu hal yang sangat mengejutkan dan semua itu berhubungan dengan kau dan juga keluargamu. Kita bukan orang yang saling mengenal satu sama lain dan aku tidak tahu apa kesalahanku kepada keluargamu sehingga kalian menghancurkan pernikahanku dengan Namira," ucap Ferdi.

"Kau berbicaralah dengan jelas. Apa maksud mu?" tanya Bian.

"Aku menjelaskan kepada Namira bahwa aku hanya difitnah yang benar-benar tidak melakukan zina dengan Fenny. Tapi Fenny temanku dekatku melakukan semua itu karena perintah dari ibumu," tegas Ferdi yang membuat Bian benar-benar kaget dengan mata melotot yang hampir saja bola mata itu jatuh.

"Jadi jika kau mengatakan bahwa aku telah mengganggu rumah tanggamu dengan Namira dan maka bukan itu. Justru kamu yang terlalu terobsesi dengan Namira sehingga melakukan hal licik yang menghancurkan hubungan kami berdua,"

"Kamu sekarang datang ke padaku, marah kepadaku karena bertemu dengan istrimu secara diam-dia dan aku tidak tahu bagaimana istrimu akan lebih marah lagi jika dia mengetahui yang sebenarnya bahwa dia juga terjebak dalam pernikahan ini," ucap Ferdi.

"Tutup mulutmu, aku tidak pernah ikut campur sama sekali dengan hal itu, jadi jangan omong kosong!" tegas Bian.

"Bagaimana mungkin aku omong kosong jika apa yang aku katakan adalah benar. Tante Farah bekerjasama dengan Fenny untuk menjebak dan daripada kamu marah kepadaku yang lebih baik kamu tanyakan saja kepada ibumu jika memang benar kamu tidak terlibat dalam hal itu," sahut Ferdi menantang

"Bian! Namira dan aku tidak tahu apa-apa dan hubungan kami harus berantakan karena keegoisan kalian. Aku juga tidak akan menyerah dan tidak akan merelakan Namira bersama pria sepertimu yang mengambilnya dengan cara yang sangat licik. Aku juga sangat yakin jika selama pernikahan kau sangat tersiksa karena wanita yang kau sebut istri masih mencintaiku," ucap Ferdi.

Bian sekarang tidak bisa berbicara apapun lagi dia benar-benar tidak percaya dan sangat tidak menduga.

Bersambung.

1
Rieya Yanie
sikap bian dan kayra keterlaluan..meskipun sndiwara namun sangta menyakitkan
jangan jangan kayra malah jatuh cinta beneran sama bian
Teh Euis Tea
biarkan dulu namira disana, biar bian merasa kehilangan yg sabgat dlm dan si nayra sadar dan.pergi dari kehidupan bian karna yakin si nayra suka sm bian
Oma Gavin: menurut ku justru nayra akan komporin bian buat melupakan namira cuma zahra dan Ilham akan jadi garda terdepan melindungi namira dari pelakor sahabat nya sendiri
total 1 replies
Teh Euis Tea
aku sih yakin klu nayra emang menyukai bian
Endang 💖
nayra udh jatuh cinta sama bian, mknya dia sengaja buat kek gitu
Teh Euis Tea
si nayra mungkin awalnya cuma niat main2 tp kebawa baper
Oma Gavin
feeling ku nayra justru kebablasan mencintai bian dan ide konyol ini dari nayra ternyata nayra ngga sebaik yg dikira namira sabahat lucknut menikam dari belakang bukannya menyadarkan malah ambil kesempatan, bian juga oon bin goblok nya ngga ketulungan manut saja sama nayra dan selalu bela nayra didepan namira, biarkan saja bian kelimpungan dan nyesel cari namira sendiri, untuk zahra tolong dikuliti itu sahabat mu nayra udah ada bibit pelakor dan ingin menguasai bian seutuhnya
Teh Euis Tea
si nayra lama2 songong nih, emang sih namira salah telah menyuruh bian nikah lg tp bian jg sudah abay sm namira, janji makan mslam ga jd karna bian pergi sm nayra, sampai2 namira nunggu ky orang ilang di lestoran, kasian aku sm part itu
Nayla Arshaka
lbih baik mundur aja la Namira .dr pada kmu merasakan sakit yg lbh dlm...
smua berawal dr keegoisan mu .
dan skrg lpaskan dengan keikhlasan mu...
blm mnikah aja perhatian bian Uda gak ada buat kamu .
gmn klw mereka mnikah ... mngkin kmu akan mnjdi org asing ... bismilah .mundur dan lepaskan bian Namira...
Angga Gati
ak sedih thor...namira pd akhirnya terluka...lebih baik mundur sekarang drpd melihat bian & nayra menikah yg ada makin tambah sakit.
Teh Euis Tea
nayra bian awalnya kalian emang cuma niat dekat sj tp sekarang kalian mungkin saling suka dan aku balik kasian sm namira
Oma Gavin
ternyata bian dan nayra beneran mau nikah ya sudah sekarang giliran namira yg mundur dari pada kamu sakit hati melihat keromantisan nayra dan bian apalagi saat nanti nya nayra hamil jadi perceraian lebih baik, biarkan bian bahagia dgn nayra bukankah itu awalnya yg kamu mau namira
Oma Gavin
pasti kejutan ultah nya bian dan nayra selama ini cuma ngeprank menyadarkan namira yg keras kepala dan egois, gimana enak ngga di cuekin bian
Oma Gavin
gimana rasanya namira ini yg kamu mau masih tetap meminta bian nikah dgn nayra yg ada kamu ngga dianggap lagi apalagi nayra pinter mengambil hati bian, semoga ini hanya konspirasi bian dan nayra menyadarkan dirimu namira yg egois dan keras hati tidak mau mendengarkan pendapat suami
Teh Euis Tea
syukurinnnnn gimana namira mantapkan, itu blm nikah loh km merasa tersusih apalg udah nikah sakit ati dong atau mungkin km langsung di buang sm bian

baru kali ini loh aku baca novel malah setuju sm poligami abusnya gedeg aku sm sinamira
Teh Euis Tea
sok sokan sih nyuruh bian poligami giran di cuekin km nyesel
syukurin rasain aj km namira
Oma Gavin
semoga nayra dan bian sedang memainkannya peran buat menyadarkan namira yg egois karena tekanan farah ngga mikirin perasaan bian sama sekali yg tulus mencintai nya
Oma Gavin
gayamu namira sok kuat dan ikhlas belum juga nikah bian dan nayra kamu sudah cemburu berat, makanya ngga usah punya ide konyol yg ada justru kamu yg tersingkir dan sakit hati sendiri, cari penyakit punya suami sebaik bian masih saja banyak drama
Teh Euis Tea
udah mulai ada xemburukan lo sm nayra makanya di pikir itu blm di poligami km udah merasa cemburu
Deeva Satrya
ini judulnya harusnya bukan imam dalan sujudku tapi 2 makmum 1 imam,ujung ujungnya poligai,Namira ini pikirannya trllu dangkal,trs bian bisa nolak tinggal pergi aja kluar negri bres,mertua ngomong panjang x lebar ko GK di gubris dnn dalih tekanan mertua minta cucu, krng jaman canggih bisa byi tabung knp hrus nyuruh suami nikah lagi,otkany Namira tarh dmn y,apa dia udah dlu mau nikah gagal trs bian gntiin pengantin prianya,,cerita ini buat aku gedek, Bikim cerita Lebih cerna dan sukai pembaca author KK,cerita melenceng dari judul cerita novelnya,,
Erni Zahra76
munafik bgt c namira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!