NovelToon NovelToon
Ketika Cinta Harus Memilih

Ketika Cinta Harus Memilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Cerai / Cinta pada Pandangan Pertama / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:261.1k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Cinta bertepuk sebelah tangan sungguh menyakitkan hati Nadila Putri. Nyatanya Abdullah cinta pertamanya justru mencintai wanita lain yaitu Silfia Anwar.
Nadila pun memilih pergi meninggalkan mereka demi persahabatan.

Nadila memilih bekerja di UEA menjadi tkw, tetapi belum ada satu tahun kedua orang tuanya menyuruhnya pulang. Namun, tidak Nadila sangka ketika tiba di Indonesia justru dijodohkan dengan Abdullah.

Apakah Abdullah akan menerima Nadila? Lalu bagaimana nasib Silfia. Kita ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

"Memang aku segemuk apa sih? Sampai disangka hamil, sungguh terlalu kak Tristan" Dila ngomel-ngomel sendiri.

"Assalamualaikum..." Dila pun menulis pesan untuk Tristan.

"Waalaikum sallam.. "

Hanya dalam hitungan detik pesan Dila dibalas oleh Tristan, tapi justru bertanya. "Sudah makan malam belum?"

"Nggak mau makan malam, saya mau diet. Kak Tristan kejam, saya dikatakan hamil, memang segemuk apa saya?" Dila membalas pesan ditutup emoji menangis.

Balasan emoji tertawa pun muncul dari Tristan. "Memang kalau hamil kenapa? Bukankah kamu punya suami."

"Nggak lama Kak Tristan menghilang, saya sudah cerai dengan Abdullah" jujur Dila, tapi sudah tidak ada lagi balasan dari Tristan. Dila meninggalkan handphone di atas kasur, lalu memandangi tubuhnya di depan kaca. Wajah, perut, yang terakhir bokong. Dila khawatir juga jika sampai kegemukan. "Mulai malam ini, aku harus benar-benar diet" Dila bertekat, padahal saat ini perutnya keroncongan. Terakhir makan jam dua belas siang tadi tentu saja lapar, karena pekerjaan yang ia lakukan mengeluarkan keringat.

Dila naik ke tempat tidur melihat video hingga sepuluh menit kemudian, handphone yang ia pegang pun bergetar. Dila mengucap salam, ternyata yang telepon adalah Tristan. "Ada apa Kak?" Dila merasa aneh, mengapa Tristan telepon lagi padahal belum lama ngobrol lewat pesan.

"Kamu ke bawah ya, aku menunggu di halaman kost."

"Kakak di tempat ini?" Dila kaget, ia tekan tombol merah, kemudian mengenakan kerudung bergo yang ada tali di belakang. Dila bergegas menuruni tangga dengan cepat menemui Tristan.

Pria tampan di bawah penerangan lampu halaman, bersandar di mobil. Kedua tangannya memainkan handphone tidak menyadari kehadiran Dila.

"Ada apa Kak, malam-malam ke sini" ucap Dila sudah berdiri di hadapan Tristan.

Tristan mengangkat kepala cepat lalu memasukkan handphone ke dalam saku celana. "Mau menculik kamu, sekarang ikut aku" Tristan memencet remote mobil lalu membuka pintu.

"Mau kemana?" Dila tidak semudah itu masuk mobil, karena belum tahu tujuannya ke mana.

"Kamu pasti belum makan malam kan?" Tristan hendak mengajak Dila makan, dia sekarang tidak takut lagi, sebab Dila sudah bukan istri orang.

"Nggak usah Kak" Dila menjauhi mobil lalu duduk di kursi plastik berwarna putih.

"Pokoknya kamu harus menemani makan malam, selama seminggu berturut-turut" paksa Tristan.

"Dih, kok maksa" jawab Dila, tapi mengalah masuk ke dalam mobil.

Bibir Tristan tersenyum ketika menutup pintu sebelah kiri, kemudian berputar membuka pintu sebelah kanan di mana ia akan menyetir. Mobil pun melaju entah mau ke restoran mana, Dila ikut saja.

"La, suami kamu ketika itu bukanya tidak mau bercerai dari kamu? Tapi kok tiba-tiba sudah pisah saja" Tristan masih tidak percaya.

"Kan saya waktu itu sudah cerita sama kakak, Abdullah itu bukan Nabi Muhammad yang akan adil kepada istri-istrinya. Oh, Kakak tahu dari mana jika Abdullah tidak mau berpisah dari saya?" Dila kaget, karena ia tidak pernah bercerita kepada Tristan.

"Tahulah" Tristan sebenarnya tahu ketika Dila berangkat satu mobil bersama Abdullah dan mertuanya ke Bogor. Tristan pikir Dila dengan Abdullah akan mengakhiri perseteruan. Maka, Tristan lebih baik ke luar negeri tanpa memberi tahu Dila.

"Semenjak saat itulah Kak, saya membatalkan perkawinan" Dila sebenarnya tidak mau membicarakan hal ini lagi, karena masalalu nya dengan Abdullah sudah ia tutup rapat.

"Ya sudah" Tristan melirik Dila sekilas dengan perasaan menyesal, tidak seharusnya ia mengorek luka yang sudah mulai mengering.

"Ngomong-ngomong Kak Tristan kemana selama enam bulan ini menghilang?" Dila membuka topik yang lain. Dila sebenarnya sudah tahu dari art jika Tristan ke luar negeri, tapi Dila tidak tahu luar negeri mana.

"Aku kebetulan sedang ada bisnis di UEA."

"Aku juga pernah ke sana Kak," Dila memotong.

"Oh iya? Sama Abdullah?" Tristan tahu jika Abdullah anak orang kaya, tentu saja dengan mudah pergi ke luar negeri.

"Nggak lah, saya pergi sama majikan."

Pembicaraan berhenti ketika mereka tiba di restoran. Tristan memesan daging steak, lalu memberikan buku menu kepada Dila.

Dila mengamati gambar bermacam-macam olahan daging itu, perutnya semakin keroncongan, tapi ia sudah memutuskan untuk diet.

"Ayo pesan, kok dilihat saja" Tristan mengerutkan kening karena Dila tidak segera memesan.

"Saya kesini nggak mau makan kok, hanya menemani Kak Tristan" Dila menjauhkan buku menu.

"Mana bisa begitu" Tristan pun segera menulis menu yang sama lalu memberikan kepada pelayan restoran. Pria wanita itu kemudian lanjut ngobrol selama tidak bertemu. Hingga steak bakar pun sudah matang.

"Ah, Kak Tristan, saya kan mau diet" Dila kesal, program diet yang baru dia rencanakan terancam gagal total.

"Hahaha... Jadi, kamu menolak makan malam karena mau diet beneran" Tristan tertawa gemas, memandangi wajah Dila yang sebenarnya ngiler melihat tampilan steak.

"Ini gara-gara Kak Tristan, masa saya dibilang hamil" Dila tidak percaya diri jika orang sudah bilang begitu.

"Maaf, maksudku, kamu bukan gemuk Dila, tapi berisi" Tristan menyesal berbicara begitu. Dia memang sering mengamati kebanyakan wanita yang baru mulai hamil. Ciri-cirinya berat badan mulai naik disebabkan oleh volume darah, pertumbuhan janin hingga menyimpan lemak tubuh, seluruh tubuhnya montok seperti tubuh Dila.

"Jadi saya tidak kegemukan kan Kak" Dila mulai tenang.

"Tidak, bentuk tubuh kamu seperti ini justru lebih bagus daripada kurus seperti pertama kali kita bertemu" jujur Tristan.

"Teman saya juga bilang begitu Kak" Dila seketika ingat Imam, yang lebih senang dengan penampilannya sekarang daripada dulu. "Kalau gitu saya mau makan ah, lapar soalnya."

Tristan menatap Dila yang segera memotong steak lantas makan dengan lahap, tersenyum. Tristan baru menyadari mengapa Dila dulu kurus sekali, ia yakin jika wanita itu banyak pikiran. Tristan ikut senang, rupanya perceraian Dila dengan Abdullah membuatnya nyaman hingga tampak segar dan semakin cantik.

"Kakak" Dila kaget ketika mengangkat kepala baru sadar bahwa ternyata Tristan memperhatikan ia makan.

"Iya, ayo makan," Tristan gugup, pandangan beralih ke piring steak. Mereka makan hingga steak habis, kemudian melanjutkan perjalanan pulang.

"Terima kasih makan malam nya, Kak" kata Dila ketika sudah tiba di depan kost, kemudian turun dari mobil.

"Terima kasih juga, kamu sudah menemani aku makan" Tristan mengatakan jika malam-malam berikutnya akan sering mengajakanya makan malam. "Tidak usah ada acara diet lagi ya" Lanjut Tristan terkekeh.

"Jangan dibahas" Dila masuk.

Tristan memandangi Dila hingga menutup pagar, kemudian melanjutkan perjalanan. Jam sembilan malam, Tristan sudah tiba di rumah. Adik laki-lakinya yang membuka pintu.

"Dari mana Kak?" Tanyanya sambil mengunci pintu.

"Habis makan malam" Tristan menjawab tapi tidak langsung ke kamar, melainkan duduk dulu di ruang keluarga.

"Makan malam sama cewek ya Kak? Kalau sudah saling cocok lebih baik nikahi saja" ujarnya lalu ikut duduk di depan Tristan.

"Untuk apa kamu ikut-ikutan mendesak aku untuk menikah?" Tristan menyipitkan mata.

"Kalau Kakak sudah menikah kan gantian, aku juga maulah, Kak" Adik Tristan nyengir.

"Memang kamu sudah punya calon?" Tristan tahu jika selama ini adiknya itu gila kerja hingga tidak memikirkan wanita.

"Belum aku tembak sih, tapi kalau misalnya cewek incaran aku itu mau menikah denganku, kira-kira Mama memberi restu tidak ya, kak?" Adik Tristan tiba-tiba resah.

"Memang kenapa tidak memberi restu?" Tristan ingin tahu wanita seperti apa yang adiknya sukai.

"Dia wanita biasa, Kak."

...~Bersambung~...

1
@alfaton🤴
tunggu saja hasil kontenmu kau akan menerima imbalan yang tidak hanya setimpal tapi luar biasa......plus menginap di hotel berkelas.......hanya sayangnya..... hotelnya hotel prodeo......
Bu Kus
cari mati tu prempuan
Lysa Yunita
Dila sekali nii bikin kesaaalll

Lanjuuuttt thooorrr 👍
Tetap semangaaaattt 💪
via via@84
silfia pastinya itu siapa lagi klo bukan dia
🌷💚SITI.R💚🌷
klu itu si selfi siap² aja di penjara dan jd gembel
kalea rizuky
emang lebay janda in aja lah dilla cwek kok ttep aja guoblok
Nadilla Dilla
seperti ini ulah silfi karena iri sama Dila
Dartihuti
Apapun yg kita lakukan baik apa lagi kurang baik di mata pebenci ttp aja buruk dan salah...
Dewi Sinta
penasaran terus thor 😫
PengGeng EN SifHa
sopo iki ?
silfia kah ??🤔🤔
darsih
pasti ulah Silfia i i meh
Zeni Supriyadi
Kira2 itu perbuatan Silvia atau Rury yg sakit hati karena dipecat Tristan🤔
Kasandra Kasandra
lanjut
Lia siti marlia
siapa tuh jangan bilang kalau itu c silfie ....
Ida Sriwidodo
Nahh kann.. lebay sii.. lagian pengantin perempuan ngejar laki2 di pestanya?
Pastilah orang mikir kemana2
Apalagi yang memang iri dan punya niat kurang baik.. berasa dikasi asupan..
Bersyukur Tristan orangnya dewasa dan bijak.. bisa mikir positif.. klo laki2nya yang lain bisa jadi runyam..

Makanya Dila.. sebelum melakukan sesuatu mikir dulu.. jan impulsif.. 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️😤😤
Dianra Malakut
jgn segan2 laporin aja k polisi pencemaran nama baik & fitnah... jgn mu d maafin org yg suka iri dengki ky gtu suka ngumbar fitnah, klo jalur Damai nnti kedepannya ga akan jera
LB
kan untung Dila sudah cerita lebih dulu jadi Tristan tau kebenarannya seperti apa.
Izza Qiana
si silfia itu sih ky nya.masih dendam aja tuh orang...
Dewi Sinta
penasaran terus deh thor 😫
komalia komalia
Yaaa,lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!