NovelToon NovelToon
Belum Siap Hijrah

Belum Siap Hijrah

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / spiritual / cintamanis / Teen School/College / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:26.5k
Nilai: 5
Nama Author: shakila kanza

"Jangan paksa Humaira Mi... Aku itu Humaira, Humaira bukan Kak Asyifa yang bisa tahan menutup diri pakai jilbab."

Seluruh keluarganya selalu memaksanya menjadi seperti kakaknya yang muslimah namun Humaira merasa belum siap dan sikapnya tidak pantas untuk di jilbapin.

Akankah Humaira menemukan jati dirinya????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Ospek

"Wah... Mantu Ustadz Harun... Monggo-monggo adzan Mas ..." Kata Bapak-bapak paruh baya memberikan mikrofon pada Bang Ashraf.

"Wah... Iya monggo Mas Ganteng... Adzan, bisa jadi mantu Ustadz Harun berarti pinter agamanya ini..."Kata Salah satu bapak-bapak lagi.

"Iya lah masa Ustadz Harun milih mantu Abal-abal ya pasti tidak mungkinlah..."Kata Bapak yang lain lagi.

Di belakang tampak ibu-ibu juga ada yang berbisik-bisik melihat ke arahnya, Bang Ashraf bingung mau menerima atau tidak, namun saat melihat Humaira dia melihat Humaira memberikan jempol ke arahnya seolah-olah mendukungnya, jadi meski sedikit gugup Bang Ashraf menarik nafas dan melakukan Adzan subuh.

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar

Asyhadu allaa illaaha illallaah

Asyhadu allaa illaaha illallaah

Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah.

Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah

Hayya 'alashshalaah

Hayya 'alashshalaah

Hayya 'alalfalaah

Hayya 'alalfalaah

Ash-shalaatu khairum minan-nauum

Ash-shalaatu khairum minan-nauum

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar

Laa ilaaha illallaah

Bang Ashraf selesai melantunkan adzan kemudian membaca doa sesudah adzan, saat mau berbalik dirinya justru berhadapan dengan Abi Harun yang menatapnya, Bang Ashraf hendak kebelakang namun lengannya di tahan oleh Abi Harun.

"Iya Bi??" Bang Ashraf mendadak gugup saat ditatap oleh Abi dengan intens.

"Maju sekalian Imam subuh..."Ucap Abi Harun.

"Haaah?? Sa... Saya Bi???" Bang Ashraf terkejut, namun Abi Harun mengangguk dan mengajak jamaah untuk berdiri.

"Astaga... Di ospek mertua aku..."Batin Bang Ashraf sembari mengusap wajahnya kasar, namun kembali maju dan berdiri di depan bersiap menjadi imam.

Bang Ashraf pun menjadi imam subuh dadakan, untuk di rumah dirinya terbiasa bergantian menjadi Imam bergantian dengan keluarganya, setiap Maghrib dan subuh Papanya juga selalu mengajak shalat di masjid, kecuali saat shalat Isyak biasanya jama'ah bersama di mushala rumah.

Di rakaat pertama Bang Ashraf membaca surat Al bayinah dan di rakaat yang kedua membaca surat Al-lail surat yang dulu di jadikan mahar pernikahan dadakannya. Abi Harun, Umi Ainun juga Asyifa serta Humaira tertegun ternyata wujud dan tingkahnya aja yang kelihatannya ugal-ugalan namun jika di dengar suaranya saat adzan dan menjadi imam seperti ini tidak orang pasti mengira jika orang yang sedang imam ini ustadz atau kiyai.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

Bang Ashraf mengakhiri shalatnya lalu di tutup dengan dzikir dan doa, dirinya membaca doa-doa yang kemudian di mainkan oleh seluruh jama'ah. Bang Ashraf ingin kembali ke barisan jamaah namun lagi-lagi Abi mertuanya menarik dirinya.

" Apa Lagi Bi???" Bisik Bang Ashraf.

"Isi Kultum sana..." Ucap Abi Harun pada Bang Ashraf sontak membuat Bang Ashraf menelan ludahnya kasar. Asli dirinya merasa jika pagi ini dirinya di kerjain oleh mertuanya ini, bagaimana bisa dirinya mendadak di suruh ber kultum di depan puluhan jama'ah, mau di isi apa kultum dadakan olehnya bisa-bisa di sesatkan.

"Bi... Jangan Becanda Atuh..."Bisik Bang Ashraf sedikit panik.

"Buruan Abi serius... Atau kamu tidak boleh tinggal di kamar putriku sebelum terbukti ada sesuatu malam itu..."Bisik Abi Harun mengancam.

Gleggg

Bang Ashraf menelan ludahnya lagi dengan kasar, "Astaga... Jadi beneran aku mau di ospek Bi..."Bang Ashraf keceplosan membuat Abi Harun mendelik tajam.

"Hehehe... Maaf Bi..." Kata Bang Ashraf langsung berdiri di mimbar, matanya menyapu semua orang dengan tatapannya, Bang Ashraf menarik nafas dan tersenyum pada semua jama'ah. Senyum penuh pesona bagi ibu-ibu muda yang berada di belakang namun sungguh sebenarnya senyum itu lebih tepatnya untuk menetralkan detak jantungnya yang bertalu-talu. Tangannya bergetar dan keringat dingin membasahi tubuhnya hingga kemudian dirinya berusaha salam tanpa bergetar.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" Salam Bang Ashraf pada semua jama'ah.

Pandangan Matanya menatap Humaira yang justru menutup wajahnya, entah apa yang di lakukan istrinya di belakang sana, jangan-jangan tidur di saat dirinya di ospek oleh orang tuanya.

"Wa'alaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh..."Jawab semua jama'ah yang ada.

"Innal hamdalillaah, nahmaduhuu, wa nasta'iinuhu, wa nastagh-firuh. Wa na'uudzu billaahi min syuruuri anfusinaa, wa min sayyi-aati a'maalinaa. Man yahdihillaahu falaa mudhilla lah, wa man yudh-lil falaa haadiya lah. Wa asyhadu al-laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, wa anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh. Ammaa ba'du." Buka Bang Ashraf dengan doa pembuka majelis.

Lalu di lanjutkan di isi dengan syukur dan shalawat selanjutnya dirinya isi dengan kultum singkat tentang bagaimana memandang orang yang sebaiknya, agar tidak menilai orang dari sampulnya saja, kedudukan manusia di sisi Allah itu sama tidak ada yang membedakan kecuali iman dan takwanya kepada Allah.

"Dalam kehidupan di zaman ini sering kita melihat orang-orang yang mulia di sisi Allah tapi dipandang sebelah mata oleh manusia, sebaliknya orang yang mulia di sisi manusia ternyata sangat hina di sisi Allah." Kata Bang Ashraf dalam kultum itu.

"Maka jangan menilai orang cuma dari dari penampilan fisiknya. Karena kemuliaan manusia ada pada ketaqwaannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Sungguh Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah melihat pada hati dan amalan kalian.” Kata Bang Ashraf sambil menatap mata semua jama'ah.

"Itu saja dari saya, hanya sebagai pengingat diri saya pribadi mohon maaf bila banyak salah dan kurangnya... Akhiri salam.. Wasallaamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh..." Lega hati Bang Ashraf ternyata kultum andalan saat Pesantren kilat jaman SMA dulu masih bisa di putar ulang di depan para jama'ah.

Setelah kultum Bang Ashraf pun semua orang kembali pulang, tinggal bapak-bapak yang tadi menyuruhnya adzan juga Abinya yang masih di masjid.

"Masya Allah... Luar biasa mantu Ustadz Harun ini... Dapat mantu yang begini saya juga mau..."Kata Bapak-bapak itu, Abi Harun hanya tersenyum lalu menepuk pundak teman-teman jamahnya itu dan menggiring Bang Ashraf untuk pulang.

Saat di jalan Bang Ashraf di kejutkan oleh rangkulan di pundaknya dari Abi Harun. "Terimakasih... Abi bangga sama kamu Ash... Titip Putri Abi ya... Bimbing dia..." Kata Abi Harun.

Bang Ashraf berbinar setengah tidak percaya atas ucapan Abi Harun. "Abi Serius... Abi ikhlas Saya jadi mantu Abi???" Tanya Bang Ashraf girang.

Abi Harun mengangguk dan tersenyum pada Bang Ashraf, melihat itu sontak Bang Ashraf bersorak gembira dan berlari memeluk istrinya yang berjalan di depannya.

"Woaaah.... Alhamdulillah...!!!!" Teriak Bang Ashraf.

Humaira terkejut saat tiba-tiba tubuhnya di dekap Bang Ashraf, lalu dirinya di gendong memutar-mutar hingga Abi, Umi dan Kak Asyifa terbengong dan menepuk kepala sekaligus geleng-geleng kepala, baru saja mereka salut dan kagum namun sontak mereka setengah ragu jika yang di masjid tadi beneran Bang Ashraf suami Humaira.

"Astaga... Apa-apa sih Bang... Malu tau..., Ada apa girang gitu...???" Bukanya girang tapi malu Humaira atas polah suaminya.

"Abi merestui Abang jadi Suami kamu Sayang..." Kata Bang Ashraf lalu menggenggam tangan Humaira, tubuhnya mau maju dan mencium Humaira hingga kata-kata Umi di belakangnya membuat mereka malu seketika.

"PUASA... Ini masih pagi..." Kata Umi Ainun sembari menepuk pundak anak dan menantunya, lalu pergi berjalan duluan.

Abi Harun dan kak Asyifa sontak tertawa bersama membuat Humaira semakin malu dan menyembunyikan wajahnya di balik mukena lalu menarik tangan Bang Ashraf agar berjalan lebih cepat, ingin rasanya dirinya menenggelamkan suaminya ke kolam belakang rumah. Sedang Bang Ashraf justru nyengir dengan tidak tau malunya.

"Maaf Kak Bi... Duluan..." Kata Bang Ashraf saat berjalan terseret-seret oleh Humaira, mereka pun mendahului Abi Harun dan Kak Asyifa.

***

Maaf Ya baru bisa Update, maaf juga bila ada typo nya...

Sambil nunggu karya ini update bisa mampir ke karya aku yang lain ya...

1
retiijmg retiijmg
ceritanya bagus lho..
makin penasaran aja..
Shakila khanza: makasih kak... 🙏😍
total 1 replies
retiijmg retiijmg
ditunggu upnya kak.
cerita bagus.
makin penasaran
Shakila khanza: di tunggu up berikutnya kak... 🙏
total 1 replies
Sri Prihatinie
ya udah lah ya pakdos ganti gebetanya ya. humay itu dah bersuami dan suaminya itu sangat² cinta dan syg ke dia. jadi pakdos jgn buang² waktu utk jadi pemuja istri org ya. ingat itu apa kata kwn² humay...msh byk perempuan diluar sana jgn sama perempuan jadi²an😁
retiijmg retiijmg
bagus lho ceritanya.
coba baca deh
Eka Novariani
dasar humaira... nikah berasa mimpi..astagaaaaa😂😂😂
Sri Prihatinie
untung aja abang nggak digebukin sama humayra😁
Sri Prihatinie
jangan maen² sama abang ashraf. kena hajar sama istrinya beserak nanti🤭
Sri Prihatinie
kayakmana lah ini pakdos. dah tau humay dah nikah masih aja ngejar² istri org
Sri Prihatinie
hahahaha gagal deh
Sri Prihatinie
bagus itu hilda keceplosan
Rahmawati
bagus hukumannya di suruh zikir, jadi dapet pahala
Sri Prihatinie
🥰
Sri Prihatinie
ayo bang gaskan🤭
Retna Tri Tunjung
pak dosen iki, Huma sdh ada yg punya..kok ya ngga sadar2 to...
itu lho hatimu dibuka dikit...ada yg mengharap cintamu...
Retna Tri Tunjung
pak dosen iki lho bukan cinta namanya .....obsesi...
Retna Tri Tunjung
gagal maning yaaa
Retna Tri Tunjung
ceritanya bagus lho kak, knp sedikit yg membaca yas....
semangat kak ...
Shakila khanza: iya Bun, kurang tau kenapa kok pembacanya sedikit...
total 1 replies
Retna Tri Tunjung
ceritanya bGus lhoo kak
Retna Tri Tunjung
bGus lho ceritanya..
Shakila khanza: Terimakasih Bun...🙏
total 1 replies
Retna Tri Tunjung
mampir aku..
Shakila khanza: Makasih Bun...🙏🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!