NovelToon NovelToon
Janda Muda Dan Brondong Tampan.

Janda Muda Dan Brondong Tampan.

Status: sedang berlangsung
Genre:berondong / Janda / Cerai
Popularitas:310.7k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Di sebut wanita mandul memang sangatlah menyakitkan bagi wanita manapun tak terkecuali Fana. kata mandul hampir setiap hari menjadi santapan sehari-hari bagi wanita cantik itu. suami yang sepantasnya memberi dukungan bahkan seharusnya menjadi tempat untuk mengadu seakan mendukung ibunya, dan itu semakin membuat Fana merasa semakin terpojokkan.


Hingga suatu saat pekerjaannya seolah mendekatkan dirinya dengan seorang pria muda yang merupakan model di agensinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan malam bersama.

Percakapan di antara tuan Gala dan asisten pribadinya terhenti ketika Riza baru saja memasuki ruang pimpinan. Riza menatap ayahnya dan juga asisten pribadi ayahnya itu bergantian.

"Kalau begitu saya permisi, tuan." asisten Roni memilih pamit meninggalkan ruang kerja tuan Gala setelah menyaksikan kedatangan Riza.

Tuan Gala mengangguk mengiyakan.

"Apa ada masalah, pah???." tanya Riza dengan tatapan menyelidik setelah kepergian asisten pribadi ayahnya.

"Tidak ada semua baik-baik saja, papa dan Roni hanya membahas tentang pekerjaan." terpaksa tuan Gala berdusta pada putranya, ia tak ingin sampai Riza tahu jika ia telah meminta asisten Roni mencari tahu tentang putranya itu.

Riza mengangguk paham, dari raut wajahnya sepertinya pria itu percaya begitu saja dengan ucapan ayahnya.

Setelahnya, Riza pun menyerahkan beberapa berkas penting yang membutuhkan tanda tangan ayahnya sebagai pimpinan perusahaan. usai mendapatkan tanda tangan ayahnya, Riza pun pamit kembali ke ruangannya untuk melanjutkan pekerjaannya.

*

Tanpa terasa kini waktu telah menunjukkan pukul lima sore, Riza terlihat bersiap untuk pulang. Ya, Riza langsung kembali ke rumah sebab tak ada jadwal pemotretan untuk hari ini. pulang ke rumah bukan berarti Riza tidak ingin bertemu dengan Fana untuk hari ini, justru pria itu ingin segera kembali ke rumah untuk segera mandi dan bersiap, malam ini rencananya ia akan mengajak semua pegawai di studio untuk makan malam bersama, termasuk Fana.

Setibanya di rumah hal yang pertama dilakukan Riza adalah membersihkan tubuhnya yang sudah terasa sangat gerah dan lengket akibat seharian beraktivitas di kantor. Usai mandi Riza pun mengenakan pakaian lengkapnya. Kaos berwarna putih yang dilapisi jaket berwarna coklat serta celana model cargo yang dipadukan dengan sepatu casual berwarna senada dengan warna kaos yang dikenakannya menjadi pilihan Riza untuk malam ini.

"Cakep amat." goda Indah kala melihat adiknya itu menuruni anak tangga dengan memegang kunci mobil ditangannya.

"Harus dong kak, kan mau ngajakin calon Adik ipar kakak buat makan malam." jawaban nyeleneh Riza ternyata masih dapat didengar oleh ibunya yang saat itu baru saja keluar dari kamarnya.

"Adik ipar???." ulang Mama Susan dengan tatapan menyelidik.

Riza mengusap tengkuknya saat menyadari keberadaan ibunya yang kini berjalan ke arahnya.

"Kenapa nggak diajak ke sini saja sih calon mantu mama, Za???." tadinya Riza berpikir ibunya akan marah, tetapi kenyataannya wanita itu justru memintanya untuk mengajak wanita pujaan hatinya itu main ke rumah.

Riza merangkul pundak ibunya. "Nanti ya mah, soalnya sekarang ini Riza masih berusaha berjuang meraih hatinya, Jika nanti sudah berhasil Riza pasti akan mengajaknya main ke rumah kita." kata Riza lalu kemudian mencium pipi mama Susan.

Ibunya mengangguk paham. "Eeee.... tapi ingat, jangan macam-macam sama anak orang, Kalau sampai mama dengar kamu macam-macam sama anak orang, mama sunat kamu!." Riza bergidik ngeri saat membayangkan dirinya akan disunat untuk kedua kalinya oleh ibunya.

"Mama tenang saja, wanita ini sangat spesial buat Riza, Riza nggak mungkin sampai berbuat macam-macam padanya." Riza mengulurkan tangannya untuk menyalami mama Susan. "Ya udah, Riza pamit ya mah."

Setelah menyalami Ibunya, Riza pun berangkat ke studio dengan menggunakan mobilnya.

Kurang lebih tiga puluh menit kemudian, mobil Riza telah memasuki pelataran Studio. Baru saja turun dari mobil, Riza sudah di buat terkesima saat melihat Fana keluar dari dalam dengan mengenakan dres berwarna dasty pink dan rambut sebahu Fana di tata dengan tatanan Carli, membuat wanita itu terlihat semakin cantik.

Setelah memastikan pintu studio terkunci, Fana membalikkan badannya menghadap Riza yang sejak tadi masih terpaku menatapnya.

"Za...Za... Rizaidan....." Fana terdengar beberapa kali menyeru nama Riza namun pria itu seperti tak mengindahkannya, Riza justru terus menatap Fana tanpa berkedip. Barulah setelah Fana melambaikan tangan di depan wajahnya, Riza tersadar dari keterpakuannya menatap kecantikan wanita itu.

"Sorry...." kata Riza, yang kini nampak memalingkan pandangannya ke sembarang arah seraya mengusap tengkuknya untuk menetralkan perasaannya.

Fana menautkan alisnya saat melihat sikap Riza yang menurutnya sedikit aneh, Namun setelahnya Fana tak lagi terlalu memikirkannya.

Setelahnya, Riza pun mengajak Fana untuk segera masuk ke mobil. melihat Fana yang terlihat kesulitan memasang seat belt pada tubuhnya Riza lantas mendekatkan tubuhnya pada Fana untuk membantu. Dalam kondisi seperti saat ini Fana dapat mengendus aroma maskulin yang begitu menenangkan berasal dari tubuh Riza.

"Done." ujar Riza, kini pria itu menjauhkan tubuhnya dari Fana lalu kemudian mulai menghidupkan mesin mobilnya. Kini mobil mewah milik Riza mulai bergerak meninggalkan Studio.

Mobil Riza mulai merayap membelah jalanan ibukota menuju sebuah restoran, di mana saat ini kedatangan mereka telah di nanti oleh yang lainnya.

Tiga puluh menit kemudian mobil Riza tiba di restoran. Riza turun dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk Fana.

Cukup lama Fana menatap uluran tangan Riza, sebelum sesaat kemudian menyambut uluran tangan pria itu.

"Mbak jadi ngeri kalau tiba-tiba pacar kamu datang kemudian menjambak rambut mbak karena melihat sikap kamu ini, Za." kelakar Fana.

Riza ikut tersenyum mendengarnya.

"Mbak tenang saja itu tidak akan terjadi karena aku sama sekali tidak punya pacar." ungkap Riza.

"Kenapa nggak punya, Bukannya kamu pernah bilang suka sama seseorang????."

"Iya sih mbak, tapi belum berani mengungkapkan aja."

"Kalau suka sama seseorang itu ya diungkapkan Za, entar kalau keduluan sama Cowok lain kamu nyesel Loh." saran Fana.

Ucapan Fana berhasil membuat Riza menghentikan langkahnya kemudian menoleh pada Fana yang kini tengah berjalan seraya melingkarkan tangannya pada lengan kokoh miliknya.

"Maaf...Mbak cuma ingin memberi saran saja Za, bukannya bermaksud ikut campur dalam urusan pribadi kamu." tutur Fana merasa tidak enak hati saat menyadari Riza tengah menoleh padanya.

"Bagaimana jika wanita itu menolak????." ucap Riza masih dengan posisi yang sama.

"Kamu itu tampan, mana ada wanita yang mampu menolak pesona pria setampan kamu, Za." jawab Fana memberi semangat pada Riza layaknya seorang kakak perempuan yang tengah menyemangati adik laki-lakinya, tanpa ada maksud apapun.

Riza mengulas senyum mendengarnya.

Malam ini mereka memilih makan malam bersama di salah satu restoran bertema outdoor.

Fana memandang ke arah salah satu meja, di mana saat ini Chici tengah melambaikan tangan ke arahnya dan Riza.

Fana mengulas senyum lalu kemudian melanjutkan langkah menghampiri Chici dan yang lainnya.

"Orang yang tidak mengenal kalian pasti akan mengira kalian adalah sepasang kekasih." ucapan asal Chici sontak saja membuat Fana menyadari tangannya yang masih melingkar di lengan kokoh Riza. Fana sontak menjauhkan tangannya yang melingkar pada lengan kokoh Riza.

Luki terlihat menganggukkan kepalanya seolah setuju dengan ucapan Chici.

"Kalian ini ada ada saja." Fana hanya menggelengkan kepala lalu kemudian menempati salah satu kursi yang kosong, begitu pun Riza yang kini menjatuhkan bokongnya tepat di samping kursi yang ditempati oleh Fana.

Mengingat hampir semua telah hadir di sana, Riza lantas melambaikan tangan pada pelayan restoran untuk membuat pesanan.

Beberapa saat kemudian pesanan mereka pun tiba. tidak jauh berbeda dari sebelumnya, makan malam kali ini pun mereka lewati dengan santai dan di selingi dengan canda tawa.

Menyaksikan Fana memeluk tubuhnya seperti merasa kedinginan, Riza lantas membuka jaketnya lalu menggunakannya untuk menutupi tubuh Fana.

Menyadari tindakan Riza, Fana sontak menoleh pada pria itu.

"Apa kamu tidak merasa udara di sini dingin????." tutur Fana ketika Riza justru memberikan jaketnya padanya.

"Dingin sih, tapi Riza kak cowok, mbak." sahut Riza.

Fana mengangguk saja.

Beberapa saat kemudian, Chici dan yang lainnya terdengar menantang Riza yang malam ini sedang berulang tahun untuk membuat video yang lagi viral di kalangan anak muda, yakni hai kids.

"Ayo dong Za, biar aku yang rekamin." desak Chici dan di dukung oleh yang lainnya.

"Astaga...." Riza mengusap wajahnya, namun sepertinya desakan dari rekan-rekannya mau tak mau membuat pria itu terpaksa membuat video tersebut.

"Baiklah." kata Riza tak punya pilihan lain.

Chici mulai mengarahkan kamera ponselnya untuk mengambil video Riza.

"Hay kids this your papa, saat ini papa masih berjuang untuk mendapatkan wanita yang akan menjadi mama kamu, semoga secepatnya papa bisa berhasil meluluhkan hati mama kamu, biar kita bisa secepatnya bertemu." dengan penuh karisma Riza berucap di depan kamera yang diarahkan Chici padanya.

Ucapan Riza tersebut mendapat tepuk tangan dari para rekan kerjanya termasuk Fana.

Fana mengulurkan tangannya menepuk pundak Riza. "Mbak doakan semoga kamu bisa segera meluluhkan hati wanita pujaan hati kamu itu, Za." tutur Fana bersungguh sungguh.

"Aamiin....." ucapan Fana diaminkan oleh semua rekannya.

"Thank you." Entah sadar atau tidak, Riza terlihat mengusap lembut puncak kepala Fana seraya menatap wanita itu dengan tatapan dalam.

1
secret
ceritanya bagus, seruu, penyelesaian konfliknya jg ga terlalu bertele-tele
semangatt terus buat authorrr
Selvia: thank you 😘🥰🥰🥰🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Ani
udah jelas nih pasti hamil si Fana ..
Ani
😀😀😀😀😀😀 lebih muda lagi ya kan 😄😄😄😄😄😄
Ani
ini nih mertua idaman tak mempermasalahkan status
Ani
😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Ani
bukan tak mungkin tapi belum waktu nya 😁😁😁😁
Ani
berarti selisih umur Fana sama Riza gak begitu jauh dong
Pasrah
lanjutaaaaaaan
Pasrah
semoga selalu bahagia Dira
Pasrah
sekarang gak kayak dulu update setiap hari dua kali
nuraeinieni
selipkan jg thor cerita si berondong.
nuraeinieni
awalx curi ciuman nih,,,lama2 jg canduh tuh arka.
nuraeinieni
pintar nih dira,,,,sengaja bikin ulah spy mama dan papax bisa hadir di sekolahx.
Nayla Sasha
up lgi donk mom seru sumpahh🙏
Nayla Sasha
dri awl cerita mommy silvi bgs aku suka karakter ciritamu mom cuma 1 jngn lama* upnya donk😁🤭🙏🙏
Rita Susanti
semangat kak biar up ditunggu terus
nuraeinieni
bilang aja tuan arka cemburu chici jalan sama temanx.
nuraeinieni
ya ampun tuan arka,,,gengsi di pertahankan,,,mending jujur,,bicara dari hati ke hati sama chici,,,memulai hubungan dgn baik,,,bukalah hatimu utk chici,yg berlalu biarlah jd kenangan,,jgn di ingat terus,,;fokus dgn yg menjadi pasangan sekarang.
Susanty
mungkin demi warisan atau apalah mamahnya indra ngotot supaya indra punya anak,,, karna ada udang di balik bakwan 🤭🤣🤣
Susanty
waaah ternyata indah menggunakan jasa fana untuk pernikahannya🤭🥰🥰 fana siap² ketemu calon mertuamu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!