Janda Muda Dan Brondong Tampan.

Janda Muda Dan Brondong Tampan.

Sebutan wanita mandul.

"Sayang...malam ini ayah dan ibu mengajak kita untuk makan malam bersama."

Ajakan suaminya berhasil membuat Fana menghela napas panjang mendengarnya. Bagaimana tidak, setiap kali menginjakkan kaki di kediaman mertuanya, ia hanya akan menjadi bahan perbandingan dengan istri dari adik iparnya oleh ibu mertuanya, di mana mereka telah memiliki anak dari hasil pernikahan mereka, sementara dirinya sampai saat ini belum kunjung diberikan kepercayaan oleh sang maha kuasa untuk mendapatkan seorang anak padahal usia pernikahannya dengan Indra sudah hampir memasuki usia dua tahun.

Jika bukan karena rasa cintanya yang begitu besar pada sang suami mungkin Fana tak akan sanggup menghadapi sikap ibu mertuanya terhadap dirinya yang sering kali membanding-bandingkan dirinya, bahkan tega menyebut dirinya wanita mandul.

"Sayang...." Indra terdengar berseru saat Fana masih diam saja, seperti sedang melamun.

"Baiklah mas, aku akan pulang lebih awal hari ini."

Dengan memaksakan senyum terbit di bibirnya Fana menjawab demikian.

Indra tersenyum seraya mengelus lembut rambut panjang Fana. "Thank you, sayang." ucapnya.

Fana merupakan lulusan luar negeri dengan gelar S.sn di bidang Fotografer sesuai dengan hobinya. Menjadi lulusan luar negeri bukan karena dirinya berasal dari keluarga berada karena kenyataannya Fana hanya berasal dari keluarga sederhana, namun berkat kepintaran serta keberuntungan lah yang membuatnya bisa mengenyam pendidikan hingga ke luar negeri. semenjak kembali ke tanah air Fana membuka sebuah agensi untuk foto model dan semacamnya untuk mengembangkan bakatnya, sebelum beberapa bulan kemudian sang kekasih, Indra, datang untuk melamar dirinya dan mereka pun akhirnya menikah.

**

"Kamu kenapa, jangan bilang kamu habis ribut lagi sama ibu mertua kamu???." tebak Chici ketika Fana tiba di kantor dengan wajah tak bersemangat. Fana mejadikan Sebuah ruko sebagai studio sekaligus kantornya, ruko yang cukup besar dengan fasilitas studio super lengkap serta kantor staf untuk dirinya dan juga beberapa pegawainya. Chici merupakan teman sekaligus pegawai pertama Fana sejak awal ia membuka agensi untuk agensi tersebut dan Chici cukup dekat dengan Fana.

Fana melanjutkan langkahnya menuju ruangan kerjanya dan diikuti oleh Chici. Fana sengaja tak langsung menjawab pertanyaan Chici karena tak ingin sampai percakapan mereka terdengar oleh pegawainya yang lain.

Setibanya di ruang kerjanya, Fana meletakkan tasnya di atas meja lalu kemudian mendaratkan bokong di kursi kerjanya.

"Malam ini mas Indra akan mengajakku makan malam di rumah ibunya."

Mendengar pengakuan Fana akhirnya Chici jadi paham apa yang menjadi penyebab hingga teman sekaligus atasannya itu menjadi galau seperti saat ini.

"Aku heran deh sama ibu mertua kamu itu, sebagai sesama wanita seharusnya dia lebih paham dengan posisi kamu saat ini, bukannya justru semakin menyudutkan kamu seperti apa sudah dia lakukan selama ini padamu." komentar Chici. Sebagai teman sekaligus salah satu pegawai Fana, Chici tahu betul bagaimana menderitanya Fana selama ini atas sikap ibu mertuanya.

"Jangan-jangan aku benar benar mandul kali, Chi???." Dengan raut wajah layu nya Fana berkomentar tentang dirinya sendiri setelah cukup lama merenung.

"Kamu ngomong apa sih, jangan pernah ngomong kayak gitu lagi aku nggak suka mendengarnya!!! Lagi pula kamu belum pernah memeriksakan kondisi kesehatan reproduksi kamu ke dokter mana mungkin bisa berpendapat negatif seperti itu." tegur Chici, tak suka mendengar kalimat yang diucapkan Fana.

"Aku takut Chi, aku takut jika kenyataannya tudingan ibu mertuaku itu benar, aku mandul dan tidak bisa memberi keturunan untuk mas Indra."

Membayangkan hal itu air mata Fana luruh begitu saja membasahi pipinya.

***

Sesuai janjinya pada indra pagi tadi, hari ini Fana kembali lebih awal dari biasanya karena mereka akan berkunjung ke rumah kedua orang tua Indra untuk makan malam bersama.

Di sepanjang perjalanan menuju kediaman mertuanya, Fana terlihat seperti sedang gelisah. Terbukti, wanita itu nampak saling menautkan jemarinya untuk sekedar menghilangkan kegelisahan dihatinya. Setiap kali berkunjung ke kediaman mertuanya, Fana selalu di Landa rasa cemas, gundah, gelisah bahkan takut, takut dirinya akan kembali dijadikan bahan perbandingan oleh ibu mertuanya untuk kesekian kalinya.

Keringat dingin nampak bercucuran di dahi Fana ketika mobil yang dikendarai suaminya telah memasuki gerbang rumah mewah milik mertuanya.

Dari balik kaca mobil Fana dapat menyaksikan istri dari adik iparnya yang kini tengah menggendong anak laki-lakinya yang berusia sekitar satu tahun. Dengan memaksakan kakinya untuk melangkah Fana turun dari mobil. Seperti biasa kedatangan Fana di rumah itu seperti tak kasat mata, ibu mertuanya hanya akan menyambut indra yang notabenenya adalah putranya tanpa peduli dengan keberadaan Fana di sisi putranya. namun Fana mulai membiasakan diri untuk itu, lagi pula ini bukan pertama kali untuknya sudah hampir dua tahun ia merasakan hal yang serupa.

Meski dirinya seakan tak terlihat namun Fana tetap mengulas senyum manis di bibirnya seolah sikap ibu mertuanya itu tidak masalah baginya. Namun baru saja berada di ambang pintu masuk utama, jantung Fana seperti berhenti berdetak saat melihat sosok wanita yang kini tengah duduk sembari bercengkrama di ruang tengah bersama dengan anggota keluarga suaminya.

Fana menatap ke arah suaminya dengan tatapan penuh tanya.

"Oh iya, tadi mas lupa bilang sama kamu kalau ibu juga mengajak Marisa untuk makan malam bersama dengan kita malam ini." ungkap Indra seolah paham dengan arti sorot mata istrinya.

"Apa???." kedua kelopak mata Fana melebar dengan sempurna tak habis pikir jika ternyata keberadaan mantan kekasih suaminya di rumah itu atas undangan dari ibu mertuanya sendiri.

Meski hatinya terasa begitu nyeri tetapi Fana berusaha menunjukkan pada semua orang yang ada di sana jika keberadaan Marisa di rumah itu tidak berpengaruh sedikitpun terhadap dirinya apalagi hubungannya dengan sang suami, bahkan Fana terlihat mengulas senyum manisnya pada Mantan kekasih suaminya itu.

*

"Coba kalau dulu indra nikahnya sama kamu, Risa, mungkin saat ini ibu sudah bisa menggendong cucu dari Indra."

Di sela makan malam tiba-tiba saja ibu mertuanya mengeluarkan kalimat yang berhasil menyesakkan dada Fana.

"Ibu ngomong apa sih." tak senang dengan ucapan istrinya ayah Bobi terdengar menegur istrinya.

Fana hanya bisa tersenyum kaku saat ayah mertuanya meminta maaf atas ucapan ibu mertua terhadapnya. Selama ini Fana diam saja bukan berarti ia takut pada ibu mertuanya namun lebih kepada menghargai sebab bagaimanapun wanita itu adalah ibu yang telah melahirkan pria yang begitu dicintainya ke dunia ini, akan tetapi semakin Fana diam semakin pula sikap wanita itu menjadi jadi.

Ya, bisa di bilang saat ini Fana telah dibutakan oleh rasanya cintanya pada sang suami sehingga ia selalu memilih menutup mata dan telinga setiap kali mendapatkan kalimat pedas bahkan hinaan dari ibu mertuanya. Untungnya Fana masih memiliki ayah mertua yang sikapnya berbeda seratus delapan puluh derajat dengan ibu mertuanya, pria paru baya tersebut memperlakukan Fana sama dengan menantunya yang lain tanpa membeda-bedakannya.

Selamat datang di karya recehku yang baru sayang sayangku 😘😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

j

2024-09-24

0

Bintang Yafi

Bintang Yafi

mampir

2024-07-08

1

Bunda

Bunda

ijin baca Thor 🙏🏻

2024-06-27

0

lihat semua
Episodes
1 Sebutan wanita mandul.
2 Membekas di hati.
3 Rencana licik.
4 Kontak batin yang dirasakan Fana.
5 Menciptakan kebohongan.
6 Permainan bermakna dalam.
7 Surprise ultah Fana.
8 Menjatuhkan talak.
9 Di larikan ke rumah sakit.
10 Menerima kenyataan pahit.
11 Harta Gono-gini.
12 Pindah ke studio.
13 Kenyataan tentang seorang Rizaidan Fathariano.
14 Perhatian kecil untuk pujaan hati.
15 Surat dari pengadilan agama.
16 Bekerja bersama pujaan hati.
17 Pertemuan yang tak di sangka.
18 Informasi tentang Nirfana aurelia.
19 Makan malam bersama.
20 Ungkapan hati.
21 CEO perusahaan Galaxy group.
22 Tidak akan menyerah untuk mendapatkan pujaan hati.
23 Pengakuan mengejutkan.
24 Memikirkan cara untuk mendapatkan pujaan hati.
25 Trik membuahkan hasil.
26 Semua karena aku mencintaimu.
27 Mendatangi kediaman klien.
28 Calon ibu mertua idaman.
29 Ingin menghilang dari muka bumi.
30 Calon mertua spek idaman.
31 Merasa terharu.
32 Will you marry me???.
33 Menemui calon mertua.
34 Berhasil meyakinkan calon mertua.
35 Mengenang jaman sekolah.
36 Kedatangan Riza serta keluarganya.
37 Pernikahan Riza dan Fana 1.
38 Pernikahan Riza dan Fana 2.
39 Kembali ke ibukota.
40 Resepsi pernikahan Riza dan Fana.
41 Niat buruk Marisa.
42 Sikap aneh Fana.
43 Dugaan ibu mertua.
44 Positif Hamil.
45 Suasana haru di saat mengetahui kehamilan sahabat.
46 Acara syukuran.
47 Dia tidak mandul.
48 Perkara mangga muda.
49 Penyesalan memang selalu hadir di akhir.
50 Kenyataan mengejutkan.
51 Rahasia besar tentang Bu Rina
52 Kedatangan Marisa.
53 Tidur sekamar.
54 Keinginan Bu Rina.
55 Pertemuan mengharukan.
56 Kebesaran hati Fana memaafkan.
57 Klien tak terduga.
58 Tindakan Aneh Indra.
59 Kembalinya Om Azmar ke tanah air.
60 Demam.
61 Merawat Suami.
62 Syok.
63 Mengikuti alurnya.
64 Bicara empat mata.
65 Hangatnya pelukan yang dulu.
66 Tugas khusus dari pimpinan.
67 Melakukan kewajiban dengan ikhlas.
68 Kebenaran mengejutkan.
69 Sekedar mengingatkan sebagai seorang teman.
70 Setelah sekian lama akhirnya terungkap.
71 Benarkah itu dia????.
72 Masa lalu membawa luka.
73 Pernikahan Chici dan Tuan Arka.
74 Berbagi tempat tidur.
75 Seperti menelan ludah sendiri.
76 Berkunjung ke kampung halaman.
77 Ikut bersama suami.
78 Tak mengerti dengan perasaan sendiri.
79 Apa benar dia putraku???
80 Perasaan Aneh Arka.
81 Pemandangan indah.
82 Ke_cupan diam-diam.
83 Baby twins.
84 Kebenaran di masa lalu.
85 Kehamilan Marisa.
86 Pergerakan baby twins.
87 Keinginan Dira.
88 Hadiah terindah dari masa lalu.
89 Melahirkan bayi kembar.
90 Mengunjungi baby Devano dan baby Zevano.
91 Menggunakan jasa baby sitter.
92 Aqiqah baby twin.
93 satu tahun kemudian.(kekecewaan Shaka).
94 Baby Zena.
95 Kemarahan Riza.
96 Lagi ada urusan penting.
97 Hasil karya Riza.
98 Menghadiri pernikahan shaka dan Lilis.
99 Menambah momongan.
100 Zilana Adelia putri Fathariano.
101 Buah hati adalah harta yang paling berharga.
102 Devano putra Fathariano.
103 Promo Novel "Musuh Tapi Menikah" kisah tentang Devano Putra Fathariano.
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Sebutan wanita mandul.
2
Membekas di hati.
3
Rencana licik.
4
Kontak batin yang dirasakan Fana.
5
Menciptakan kebohongan.
6
Permainan bermakna dalam.
7
Surprise ultah Fana.
8
Menjatuhkan talak.
9
Di larikan ke rumah sakit.
10
Menerima kenyataan pahit.
11
Harta Gono-gini.
12
Pindah ke studio.
13
Kenyataan tentang seorang Rizaidan Fathariano.
14
Perhatian kecil untuk pujaan hati.
15
Surat dari pengadilan agama.
16
Bekerja bersama pujaan hati.
17
Pertemuan yang tak di sangka.
18
Informasi tentang Nirfana aurelia.
19
Makan malam bersama.
20
Ungkapan hati.
21
CEO perusahaan Galaxy group.
22
Tidak akan menyerah untuk mendapatkan pujaan hati.
23
Pengakuan mengejutkan.
24
Memikirkan cara untuk mendapatkan pujaan hati.
25
Trik membuahkan hasil.
26
Semua karena aku mencintaimu.
27
Mendatangi kediaman klien.
28
Calon ibu mertua idaman.
29
Ingin menghilang dari muka bumi.
30
Calon mertua spek idaman.
31
Merasa terharu.
32
Will you marry me???.
33
Menemui calon mertua.
34
Berhasil meyakinkan calon mertua.
35
Mengenang jaman sekolah.
36
Kedatangan Riza serta keluarganya.
37
Pernikahan Riza dan Fana 1.
38
Pernikahan Riza dan Fana 2.
39
Kembali ke ibukota.
40
Resepsi pernikahan Riza dan Fana.
41
Niat buruk Marisa.
42
Sikap aneh Fana.
43
Dugaan ibu mertua.
44
Positif Hamil.
45
Suasana haru di saat mengetahui kehamilan sahabat.
46
Acara syukuran.
47
Dia tidak mandul.
48
Perkara mangga muda.
49
Penyesalan memang selalu hadir di akhir.
50
Kenyataan mengejutkan.
51
Rahasia besar tentang Bu Rina
52
Kedatangan Marisa.
53
Tidur sekamar.
54
Keinginan Bu Rina.
55
Pertemuan mengharukan.
56
Kebesaran hati Fana memaafkan.
57
Klien tak terduga.
58
Tindakan Aneh Indra.
59
Kembalinya Om Azmar ke tanah air.
60
Demam.
61
Merawat Suami.
62
Syok.
63
Mengikuti alurnya.
64
Bicara empat mata.
65
Hangatnya pelukan yang dulu.
66
Tugas khusus dari pimpinan.
67
Melakukan kewajiban dengan ikhlas.
68
Kebenaran mengejutkan.
69
Sekedar mengingatkan sebagai seorang teman.
70
Setelah sekian lama akhirnya terungkap.
71
Benarkah itu dia????.
72
Masa lalu membawa luka.
73
Pernikahan Chici dan Tuan Arka.
74
Berbagi tempat tidur.
75
Seperti menelan ludah sendiri.
76
Berkunjung ke kampung halaman.
77
Ikut bersama suami.
78
Tak mengerti dengan perasaan sendiri.
79
Apa benar dia putraku???
80
Perasaan Aneh Arka.
81
Pemandangan indah.
82
Ke_cupan diam-diam.
83
Baby twins.
84
Kebenaran di masa lalu.
85
Kehamilan Marisa.
86
Pergerakan baby twins.
87
Keinginan Dira.
88
Hadiah terindah dari masa lalu.
89
Melahirkan bayi kembar.
90
Mengunjungi baby Devano dan baby Zevano.
91
Menggunakan jasa baby sitter.
92
Aqiqah baby twin.
93
satu tahun kemudian.(kekecewaan Shaka).
94
Baby Zena.
95
Kemarahan Riza.
96
Lagi ada urusan penting.
97
Hasil karya Riza.
98
Menghadiri pernikahan shaka dan Lilis.
99
Menambah momongan.
100
Zilana Adelia putri Fathariano.
101
Buah hati adalah harta yang paling berharga.
102
Devano putra Fathariano.
103
Promo Novel "Musuh Tapi Menikah" kisah tentang Devano Putra Fathariano.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!