Sebuah alam yang penuh kekacauan menunggu seorang pemimpin yang di
ramal kan. Dia yang akan terlahir, mencabut segala segel, dan kutukan. Serta segala alam akan terhubung segala dimensi akan tersambung, dia juga termasuk kekasih Sang Pengantar Tulisan, juga sang pewaris empat naga kuno. apa? dia bisa menaklukkan dua alam, yaitu Alam Eheiwha dan Alam Armanaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MAHLEILI YUYI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19.Bunga Giring-Giring Takdir
asal suara itu.
"Benar sekarang kamu pemimpin ku, ingat sehelai rambut putri mu, tidak sanggup di lukai oleh katana Raja Wali Laut Hitam" Ucap Bramartio.
Dia terus terbatuk-batuk di atas kursi roda di temani beberapa orang pengawal nya.
"Dia telah mengikuti jejak lama, Yuyi telah menempuh jalan Ratu Wu Okina tidak beda sedikit pun" Ucap Broto dengan tubuh gemetar menahan amarah.
"Apa sudah pasti pria itu oleh mu dari selatan?" Tanya Bramartio menatap putra nya.
"Ingat katana itu pernah menjadi pegangan hidup dan mati Ratu Wu Okina, hingga hari ini tidak ada seorang pun yang bisa memandikan katana itu, dan juga tidak ada yang bisa menghapus jejak pikiran Wu Okina di katana itu, jangan sampai kutukan katana itu membunuh mu nanti" Ucap Bramartio dengan tenang.
"Satu lagi yang perlu kamu ingat, Yuyi hanya mengikuti jejak takdir dia hanya terpanggil ke Wuxian" Ucap Bramartio.
"Ya aku tau, karena dia cucu kesayangan kalian, sehingga ayah berkata seperti itu" Ucap Broto melangkah pergi sambil meninggal kan aula leluhur nya.
...*******...
Di sebuah tempat di Fabao sebuah tanah leluhur kerajaan selatan benua Shin Suanshin, sebuah bangun terindah dan terluas yang tiada tanding nya di selatan.
Karena tempat ini di bangun oleh para pembuat bangunan, dari negara terkenal di seluruh benua selatan. yaitu An Zaman.
Mereka di juluki tangan Ea, memiliki imajinasi tertinggi, bisa membangun nyata yang mereka khayalkan.
Tempat itu di penuhi puluhan ribu pengawal terlatih, mereka rata-rata memiliki tingkat kultivasi Matahari Kristal Akhir.
Serta dengan anjing-anjing pelacak terganas yang sangat terlatih, serta dengan senjata lengkap dengan armor perang.
"Tante apa benar Kak Admiko ke Wuxian memburu anugerah itu?" Tanya seorang wanita cantik.
Dengan paras mata sayu lembut dan memiliki tubuh sintal yang berisi, dia putri dari kakak mama nya Admiko yang bernama Kiyoshi.
"Benar, itu perintah guru nya" Jawab Risa mamanya Admiko.
"Si tua yang selalu melarang aku menemui Kak Admiko di sekolah Dewa Naga Kuno itu" Ucap Kiyosi dengan wajah marah.
"Nak, dari dulu kami hanya mempercayakan Admiko pada nya, dia itu juga guru dari papa nya Admiko, itu perintah guru nya kami tidak bisa melarang, selagi tidak di luar aturan dan hukum benua selatan" Ucap mamanya Admiko pada Kiyoshi.
"Tante tahu kan aturan mendapat kan anugerah itu?" Tanya Kiyoshi.
Dia mulai mengalir kan air mata, Mama Admiko hanya mengangguk lesu mengiyakan.
"Kenapa Tante masih mengizinkan Kak Admiko kesana?" Tanya Kiyoshi lagi sambil menangis.
"Nak, masalah ini sulit untuk di terang kan, mereka yang mengerti tentang masalah ini ialah ahli dalam bahasa kuno, ahli bahasa alam Eihewha, tante juga tidak menyetujui keputusan gurunya dan tidak juga membantah perintah guru nya" Jawab mama Admiko.
"Ini salah Tante, kakak Admiko itu putra Tante wewenang Tante, ingat jika dia menikah dengan perempuan lain ku pastikan mereka berdua tidak bahagia, dia hanya milik ku" Ucap Kiyoshi.
Lalu dia berdiri tampa hormat meninggal kan pemimpin tertinggi tanah selatan itu.
"Nak, Jangan egois dan keras kepala, sifat itu kadang bisa berakhir penyesalan!" Ucap mama nya Admiko.
"Lebih menyesal aku melihat dia bahagia dengan perempuan lain" Ucap Kiyoshi.
Tampa menoleh kebelakang sedikit pun, dan pergi dalam kekecewaan.Mama Admiko hanya menatap punggung keponakan nya itu turun tangga.
Setelah mama Admiko sendirian, dia menoleh ke sebuah taman yang telah berdiri sejak ke pemimpinan tetua ke empat ribu sembilan ratus sebelas.
Saat ini taman itu di pagar dengan kaca di samping kamar nya, yang di lindungi segel kelas Dewa Abadi dan Vormasi Mahluk Terusir, pintu taman itu hanya bisa di buka oleh keluarga inti Fabao.
Puluhan jenis tanaman dia rawat dalam taman itu, tanaman herbal yang sangat langka di buru para kultivator dan Alkemis sejak dulu kala.
Risa terpesona pada sebuah bunga yang telah memekarkan dua helai kelopak, kelopak yang pertama menggulung seperti layu, kelopak yang satu lagi subur sangat indah di pandang mata memancar kan aura suci bahagia.
Bunga ini bernama Giring-Giring Takdir, bunga ini salah satu di buru oleh para peramal kelas tinggi seperti Sang Peramal Lunta, pohon ini akan berbunga tiga kali dalam kurun waktu dua ribu tahun lama nya.
"Salah satu dari dua perempuan, apa benar putra ku akan jatuh ke tangan Kiyoshi atau Michi, dua kelopak bunga yang satu layu dan satu subur benar putra ku akan menikahi salah satu dari mereka" Ucap mama Admiko bicara dalam hati sambil menatap bunga itu.
"Tapi Admiko di Wuxian, apa dia gagal atau berhasil ah, itu bukan urusan ku itu urusan dia dengan gurunya" Ucap mama Admiko bergumam.
"Tak, tak, tok, tok" Suara Sepatu.
"Mama kenapa Kiyoshi menangis?"
Tanya Aksagi, papa nya Admiko pulang dari jalan-jalan bersama anjing kesayangan nya.
"Nama nya anak gadis, karena dia mendapat kabar Admiko pergi ke Wuxian" Jawab mama nya Admiko terus menatap bunga kesayangan nya.
"Ternyata dia mau juga mengikuti perintah guru nya, murid yang sangat berbakti, walau sering di kabar kan mereka suka berantem tapi dia juga nurut" Ucap papa nya Admiko tersenyum bahagia.
"Aku tidak sabar ingin meminang cucu" Ucap papa nya Admiko bergumam.
"Pa!!, terus bagaimana dengan Kiyoshi dan Michi mereka telah mengejar Admiko dari kecil?" Tanya mama nya menatap ayah Admiko.
"Emang salah kalau kita punya tiga menantu" Jawab papa nya Admiko.
"Pokok nya Admiko tidak boleh mengikuti kebodohan Papa oke!" Ucap nama nya Admiko menatap ganas.
"Mam!, begini maksud papa, mereka mencintai Admiko, kita tidak boleh menyakiti hati Kiyoshi dan Michi, biar nanti kita lebih banyak punya Tuan Muda" Ucap papa Admiko tersenyum.
"Pokok nya putra ku tidak boleh mengikuti jejak papa!" Ucap Risa sambil masuk ke kamar.
"Eh, aku lupa satu lagi, satu bulan ke depan mama berkultivasi jangan ganggu" Ucap mama Admiko mencibir.
"Ma, mama tadi papa bercanda, sumpah papa benar-benar bercanda" Ucap papa Admiko, sambil mengejar istri nya dari belakang.
"Jika mama berkultivasi, papa kan lebih leluasa tampa gangguan" Ucap mama Admiko tersenyum genit.
"Tapi papa sudah berjanji tidak banyak tingkah lagi, papa sudah menjalani hukuman dari mama beberapa tahun belakangan ini, papa mohon, papa mohon jangan berkultivasi lagi" Ucap papa Admiko berulang kali.
"Ternyata obat Tabib Lembah Maut tidak sia-sia sangat mujarab" Ucap mama Admiko dalam hati sambil tersenyum-senyum.
"Ma, kenapa senyum-senyum apa ada yang aneh?" Tanya papa Admiko.
Oh, tidak,mama cuma senyum kelihatan nya papa seperti anak kecil, seperti lupa saja siapa diri papa" Jawab mama Admiko memasuki kamar.
"Hmmmm!!,"
Aksagi hanya mengirup napas dalam-dalam, sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
...*******...
Menara Bait Dewi Timur terkenal dengan ke tinggian nya serta kekokohan nya, menara yang di balut akar pohon dewi timur seperti lem
Bersambung*******
