NovelToon NovelToon
Marry You Mr. Police

Marry You Mr. Police

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: Ana Al Qassam

Kisah Cinta Putra Gus Atha dengan Salah satu santri di pesantren Sang Abi. cinta itu datang seusai pernikahan, pernikahan terjadi hanya karena persetujuan kedua mempelai. Perjodohan tanpa penolakan dan tanpa skandal apapun

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Morning Kiss

Seusai sholat shubuh berjamaah Haseena menuju ke dapur untuk mengerjakan rutinitasnya sebagai seorang istri. Dia nampak lihai meracik makanan sesuai dengan apa yang pernah dia pelajari dengan Umma. Haseena baru sadar jika Umma mengajarinya masak tetapi lebih spesifik ke makanan kesukaan suaminya.

" Pasti Umma sudah merencanakannya," gumamnya.

Hafla menuruni tangga dengan buru-buru. Dia nampak tergesa dan panik saat menuruni tangga. Dia menghampiri istrinya dengan wajah sedikit tegang.

" Seen ... Aku buru-buru ke kantor ada urgent! Kamu di rumah ya tidak usah ke pondok dulu," pamitnya sambil meminum Coffee latte kesukaannya.

Tanpa menjawab Seen berjalan menghampiri suaminya dan memberikan sekotak bekal sarapan pagi. Seena sudah mewanti-wanti ini akan terjadi.

Cup.

Haseena menjawabnya dengan Kiss di pagi hari. Hafla terlihat menganga namun istrinya itu berbalik tanpa lagi menoleh. Bukan tanpa sebab degup jantungnya begitu membara saat ini. Tak terbakar oleh panas pun sangatlah beruntung. Hafla kemudian mengedipkan kedua pendar matanya. Dia menetralkan hatinya yang hampir lepas itu dengan sebuah deheman.

Ehm.

" Seen ... Aku harus berangkat! Jika perlu apa - apa kabari," Ujarnya sambil mendekat. Hafla menggapai tangan istrinya yang terulur padanya. Haseena mengecupnya dengan mesra dan tersenyum.

" Hati - hati mas," jawabnya lirih. Hafla menyentuh pucuk kepalanya dan membelainya lembut.

" Kamu juga hati-hati di rumah ... " jawabnya dengan memegang pipi istrinya yang kenyal itu.

Hafla sudah mulai melangkah menjauh dan Haseena pun mulai kembali pada dapur yang belum dia bersihkan. Hanya saja dia merasa seseorang kembali datang. Mungkin hanya khayalan. Namun derap langkah sepatu itu terdengar kian jelas di pendengarannya. Akhirnya mau tidak mau dia menoleh ke belakang.

" Ada apa ke ...?" belum sempat dia meneruskan perkataannya. Serangan dari Hafla mendarat di bibirnya.

" Aku kembalikan ciuman tadi. Morning Kiss!" serunya kemudian tersenyum dan melenggang pergi begitu saja dari dapur. Sedangkan Haseena masih mencerna dengan baik kejadian yang baru saja dia alami.

Mengembalikan kiss? Yang benar saja ... Aku bahkan hanya mencium sebelah pipinya. Modus?!!! Morning Kiss .... Alasan. Bisa-bisanya mas Hafla itu sih.

...----------------...

" Ini pak yang telah membuat kerusuhan pada Perusahaan Adiwayata Group!!" seru Anak buah Hafla. Hafla memgangguk dengan raut wajah sedingin es yang berada di kutub Utara itu. Dia mendekat dan memakai sesuatu di tangannya. Dia duduk dengan dinginnya dan menatap tajam ke arah pemuda di hadapannya itu.

" Apa sedang membuat lelucon? Dengan mengandalkan seorang diri?" pertanyaan itu terdengar aneh di telinga sang pelaku. Sang pelaku kejahatan hanya dia bingung mencerna kalimat itu.

" Aku bersama orang lain," jawabnya singkat. Namun Hafla tersenyum miring membuat pelaku itu membengong.

Dia mau menginterogasi apakah mau bercanda denganku? Polisi aneh.

" Jangan meremehkanku," lirih Hafla sambil menunduk. " Katakan! Atau aku akan merobek mulutmu!" serunya dengan penuh penekanan. Pelaku itu masih saja diam.

" Apakah anda sedang bercanda pak?" tanyanya balik membuat Hafla kini menatap tajam hingga menusuk ke retinanya.

" Katakan!" seru Hafla kini sudah tak ada raut mengampuni sama sekali tangannya sudah merapatkan rantai itu. Sang pelaku pun menyadarinya dan pada akhirnya dia menelan ludahnya sendiri.

" Saya sedang membantu seseorang membalaskan dendamnya," jawabnya membuat Hafla tersenyum.

" Apakah kamu gila? Melakukan kriminal demi orang lain. Jelas merugikan diri sendiri," jawab Hafla nyalang membuat sang pelaku berdecak tidak percaya.

" Katakan pada mereka!" tunjuk Hafla. " Jika tidak memgatakan pada mereka maka aku yang akan melanjutkan penyidikannya," jawabnya membuat orang lain merinding bulu kuduk. Pelaku itu hanya menelan ludahnya saat melihat ekspresi Hafla.

" Laksanakan tugasmu! Jika dia masih sulit aku yang akan menanganinya," ujar Hafla sambil menepuk bahu petugas tersebut. Mereka memgangguk paham.

Hafla pun menuju ke ruangannya. Dia mendapati putra Tuan adiwiyata duduk di sana dengan menatap ponselnya. Hafla menghela nafas berat. Dia tahu bahwa pak Adiwiyata orang baik tapi putranya ini memang agaknya sedikit bertingkah sehingga menimbulkan beberapa kejahatan akibat ulahnya yang arogan itu.

" Hai ... Pak Hafla akhirnya kau datang!" sapanya.

" Pagi pak ... !" jawabnya kemudian melepas topi kebesarannya dan menjabat tangannya. " Silahkan duduk! Ada yang bisa saya bantu lagi? Kami saat ini masih dalam proses penyidikan," jawab Hafla sambil menunjukkan berkasnya.

" Aku tidak suka pengkhianat. Tolong basmi mereka secepatnya!" serunya nampak sangat sombong. Hafla hanya mengangguk saja tanpa menjawab karena terlalu malas untuk menanggapinya.

" Baiklah ... Aku harus pergi! Permisi ... " ujarnya kembali.

" Hati - hati di jalan!" jawab Hafla kemudian.

Hafla nampak menghela nafas dan kembali membuka email masuk dari atasannya di pusat. Dia mengecek satu-satu apa yang telah di kirimkan via email.

Di saat Hafla sibuk pada pekerjaannya. Di tempat lain seseorang telah mengintai rumah komjen Hafla karena telah menangkap orang kepercayaannya.

" Sudha kalian temukan rumah atasan itu?" tanyanya dengan nada yang tinggi.

" Sudah bos! Dia belum lama menempati rumah ini," Jawabnya dengan mengintai rumah itu.

" Carilah sesuatu yang berharga di sana! Hingga aparat itu meminta barter pada kita. Lakukan sekarang!" teriaknya.

" Oke pak!" serunya kemudian mencoba memasuki rumah itu secara mengendap.

Haseena yang baru selesai menyiram taman rumah ini memgistirahatkan dirinya di dekat dapur. Sekaligus melepas dahaganya. Rumah ini terlalu besar baginya. Namun hafla sudah membangunnya susah payah setidaknya biarkan suaminya itu menikmati rumah ini.

Prangggg.

Suara sesuatu jatuh dari ruang samping. Haseena menengok sejenak. Dia menaruh gelas dan akan mengeceknya. Dia tak mencurigai apapun di sana.

" Siapa?" tanya Haseena nampak sedikit ragu karena jendela terbuka. " Mas kamu sudah pulang???" tanyanya.

" Ohhh ... Ada penghuni cantik Di sini! Bagaimana jika kita menikmati dia dulu sebelul beraksi," ujar salah seorang dari mereka bertiga. Haseena nampak mundur dan merasa sedikit takut.

" Apa ? Apa yang kalian cari???" gugup Haseena.

" Kita bermain - main saja dulu ya cantik!" jawabnya sambil mendekat. Haseena undur spontan.

" Jangan kurang ajar! Kalian akan di patahkan oleh mas Hafla jika berani menyentuh istrinya!" ujar Haseena sambil mencoba tenang. Namun mereka malah tertawa.

" Oh ternyata istri si Aparat itu! Rupanya dia lebih menarik daripada yang lainnya. Kemarilah sayang! Suamimu itu tidak akan tahu jika kita main sebentar.

Haseena melirik tajam pada mereka.

" Jangan kurang ajar kalian! Masuk rumah orang tidak sopan tingkah pun sangat kurang ajar!" teriak Haseena sengaja agar ada yang mendengarnya.

Namun mereka malah akan menarik Haseena. Gadis itu berlari menuju tangga dengan cepat. Namun mereka memegang kaki Haseena sehingga membuat gadis itu terjatuh dan membuat dahinya terbentur dan berdarah.

" Aaahhhh! Lepaskan ... Jangan kurang ajar kalian!" teriak Haseena mulai takut mereka mendominasi dirinya. Dia tidak bisa jika mereka harus menyentuhnya lebih jauh.

" Tenang sayang! Akan aku beritahu kamu bagaimana nikmatnya berhubungan badan dengan duduk di tangga seperti ini!" ujarnya membuat Haseena khawatir berlebihan sehingga matanya mulai mengembun memikirkan nasibnya.

Ya Allah ... Help me please! Aku tidak mau melayani manusia biadab seperti mereka. Bantu Seena ya Allah! Jangan engkau jadikan aku Hina.

Likeeeeeeee

1
Desri Yasmita
Luar biasa
Anonymous
k
syamsul anam
samuel sm mayra itu sm aja,sama" gila
Maulida Hayati
Luar biasa
Samsiah Yuliana
ya Allah,,,😭😭😭
Mumun Munawwaroh
bukannya umma kemaren malam telepon ya ke sena .
Safa Almira
bagus
Irni Yusnita
bagus karyanya Thor
Nurgusnawati Nunung
sedih ya...
Sabrina Azzahra
sutradara yang top bingit 👍👍
Sabrina Azzahra
udah like 👍👍
Sabrina Azzahra
penasaran
Ma Selly
sudah lengkap kebahagian seena
Ma Selly
jangan ngepreng thor jadi degdegan kirain pak hafla yg udang plng
Ma Selly
Alhamdulillah ya Alloh engkau telahenjaga hafla untuk keluarganya
Ma Selly
ya Alloh mudah mudahan pak hafla selamt
Ma Selly
slamat ya mas hagla dan mayra akhirnya kalian berjodoh
Ma Selly
udah mayra sama hagla aja biar dekat lagi sama seena
Ma Selly
jadi kasihan sama mayra
Ma Selly
lagi ngapa sih seena pake pergi ke cafe,klo mau pergi harusnya nungguin hafla pulang kenapa/Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!