NovelToon NovelToon
Penyesalan Seorang Dokter

Penyesalan Seorang Dokter

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Romansa / Dokter / Tamat
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Dewi Risnawati

Seorang wanita mendatangi klinik bersalin di tengah malam buta. Wanita itu meringis menahan rasa sakit. Sepertinya dia ingin melahirkan.

Setelah mendapatkan pertolongan dari Bidan, kini wanita itu menunggu jalan lahir terbuka sempurna. Namun, siapa sangka ia akan di pertemukan oleh lelaki yang sengaja ia hindari selama ini.

"Lepas, Dok! Aku tidak butuh rasa kasihan darimu, tolong jangan pernah menyakiti hatiku lagi. Sekarang aku tak butuh pria pengecut sepertimu!" sentak wanita itu dengan mata memerah menahan agar air mata tak jatuh dihadapannya.

"Alia, aku mohon tolong maafkan aku," lirih lelaki yang berprofesi sebagai seorang Dokter di sebuah klinik bersalin tempat Alia melahirkan. Lelaki itu menatap dengan penuh harap. Namun, sepertinya hati wanita itu telah mati rasa sehingga tak terusik sedikitpun oleh kata-kata menghibanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Risnawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dirumah orangtua Hanan

Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, kini mereka sudah sampai di kediaman orangtua Hanan. Kedua orangtuanya menyambut dengan ekspresi datar.

"Ma, Pa, ini Alia istri aku," ucap Hanan mengenalkan Alia pada kedua orangtuanya.

Pasangan baya itu menatap Alia dari ujung kaki hingga kepala. Dan terdengar tawa kecil dari sang Papa.

"Jadi dia istri kamu? Dimana keluarganya?" tanya lelaki baya itu tersenyum sinis.

"Alia sudah tak mempunyai keluarga, dia adalah yatim piatu," jawab Hanan dengan jujur.

"Alia, ayo salam dulu sama Papa dan Mama," titah Hanan pada istrinya.

Alia tidak menuruti malah menatap kedua mertuanya dengan senyum aneh. Dan seketika tawanya pecah.

"Hahaha... Dia lucu sekali, Hanan lihat kepalanya botak. Hahaha..." Wanita itu masih tertawa terbahak-bahak menatap ayah mertuanya yang memang botak di tengah-tengah kepalanya.

Hanan dan Hendra saling pandang, mereka tak mampu menyembunyikan senyuman.

"Ah, maafkan istri aku Pa," ucap Hanan merasa sungkan pada ayah dan ibunya.

"Dasar orang gila!" balas lelaki baya itu segera beranjak meninggalkan mereka yang masih duduk di ruang tamu.

"Sudah, tidak usah pikirkan ucapan Papa. Mama paham dengan kondisi Alia," timpal Mama berusaha paham.

"Terimakasih ya Ma."

"Yasudah, sekarang bawa Alia masuk ke kamar kamu," titah Mama.

"Kalau begitu aku pamit untuk pulang dulu ya. Kalau kamu butuh bantuan bisa hubungi aku," sambung Hendra yang juga ingin pamit undur dari kediaman sahabatnya.

"Baik, terimakasih atas segala bantuanmu Hen," ucap Hanan sembari merangkul sahabat baiknya itu.

Setelah Hendra pergi, Hanan segera membawa Alia masuk kedalam kamar. Wanita itu tak banyak memberontak, ia ikut masuk kedalam kamar suaminya.

"Hanan, buatkan ayunan buat bayiku. Ssshhtt, sebentar ya. Anak ibu ingin bobok ayun? Sebentar ya Sayang," celoteh Alia meminta Hanan untuk membuatkan ayunan untuk boneka yang ada di pangkuannya.

Hanan tak beranjak, ia menatap istrinya begitu dalam. Sejenak otaknya berpikir apa yang harus ia lakukan.

"Hanan, kenapa diam saja? Ayolah, bayiku sudah menangis, lihatlah dia tidak bisa diam!" seru Alia geram melihat reaksi lelaki itu yang tampak acuh.

"Baiklah baiklah, ayo berikan bayimu padaku," pinta Hanan menampung kedua tangannya.

Alia semakin memeluk boneka itu dengan erat. "Tidak, aku tidak mau. Kamu tidak boleh mengambilnya dariku."

BUGH! BUGH!

Alia kembali memukuli lelaki itu dengan kuat. Hanan hanya tersenyum melihat tingkah istrinya. Ia meraih tangan Alia, lalu mengecup keningnya dengan penuh perasaan sayang. "Cepatlah sembuh, Sayang, biar kita bisa membuat berapapun bayi yang kamu inginkan. Kita akan menjaga mereka bersama-sama hingga mereka dewasa," lirih Hanan di telinga Alia.

Tak terasa netranya berkaca-kaca saat mengucapkan kalimat itu pada istrinya yang hanya menanggapi dengan pukulan di pundaknya.

"Hanan, awas! Kamu kenapa suka sekali peluk-peluk aku, aku hanya ingin ayunan untuk bayiku," rengek Alia sembari mendorong tubuh Hanan agar menjauh darinya.

"Baiklah, Sayang. Aku akan memberikan apapun keinginanmu." Akhirnya Hanan meminta pada Art dirumah itu untuk membelikan ayunan dengan books bayi sekalian.

"Ayo sekarang kamu mandi dulu ya," ajak Hanan. Itulah sebabnya kenapa ia ingin menjadikan Alia sebagai kekasih halalnya, karena dia ingin merawat wanita itu lahir dan batin.

"Aku tidak mau mandi, aku mau ayunan!" rengeknya kembali.

"Iya, sekarang mandi dulu, nanti sebentar lagi ayunan bayinya akan datang," bujuk Hanan kembali.

"Tapi, bayi aku menangis Hanan. Ssshhtt..." Alia masih menimang bayinya.

"Sini sini, biar aku saja yang diemin ya," ucap Hanan mengambil boneka itu sembari menimangnya layaknya seorang ayah yang sedang menidurkan bayinya. "Masya Allah Dek, kamu benar-benar membawaku bermain-main dalam halusinasi," lirih pria itu sembari mengusap kepala Alia dengan lembut.

"Ssshhtt, jangan ribut Hanan, dia sedang bobok," balas wanita itu memelankan suaranya.

"Baiklah, sekarang kita tidurkan dulu. Nah, ayo kita mandi. Habis itu kamu harus makan biar nanti banyak ASInya," bujuk lelaki itu meyakinkan istrinya.

"Baiklah aku akan segera mandi, aku tidak mau lama-lama nanti bayiku bangun." Alia segera melesat masuk kedalam kamar mandi, dan di ikuti oleh Hanan. Namun, mendapatkan penolakan darinya.

"Kamu jangan ikut, aku bisa mandi sendiri Hanan." Alia mendorong Hanan untuk keluar.

"Tapi, Alia..."

"Pokoknya aku tidak mau kamu ikut masuk!" tolaknya.

Hanan hanya menghela nafas dalam. Apakah Alia bisa mandi sendiri? Namun, ia mencoba untuk berpikir positif, mungkin hanya untuk mandi Alia masih bisa.

Hanan duduk dipinggir ranjang untuk menunggu kegiatan mandi istrinya. Cukup lama ia menunggu, tetapi Alia tak jua kunjung keluar. Dan terdengar tawa Alia di dalam kamar mandi.

Cklekk!

Pintu kamar mandi terbuka. Ia melihat Alia keluar dari kamar mandi dengan basah kuyup, pakaiannya juga masih utuh. Busa sabun memenuhi kepala dan tubuhnya.

"Hanan, aku nggak mau mandi, airnya dingin," ucapnya ingin berjalan keluar.

"Eh eh, mau kemana kamu?" Hanan segera menggendong tubuh istrinya untuk kembali membawa masuk kedalam kamar mandi.

"Hanan, lepasin aku!" wanita itu memberontak sembari memukuli dada Hanan. Namun Pria itu tak peduli. Ia segera mengunci pintu kamar mandi.

"Ayo sekarang mandi." Hanan membuka pakaian Alia sedikit memaksa sehingga wanita itu menjerit histeris.

"Jangan! Tolong jangan lakukan itu pada saya, Dokter! Lepaskan saya!" pekiknya terduduk sembari melipat kedua lututnya dan menyembunyikan wajahnya di kedua tangannya.

Seketika Hanan terkesiap dan melepaskan tangannya. Ia menyadari bahwa Alia sedang trauma atas apa yang dulu pernah ia lakukan.

"Alia, maafkan aku. Tenanglah, aku tidak akan pernah menyakitimu," lirih Hanan berusaha untuk menenangkan Alia.

"Hanan bodoh! Kau lelaki jahat. Menjauh dariku!" pekiknya masih dalam ketakutan.

"Ayolah Alia, ayo sekarang kita mandi ya, nanti bayi kamu bangun," ucap Hanan seketika membuat Alia menegakkan kepalanya.

"Bayiku! Baiklah aku akan segera mengambilnya." Alia segera berdiri.

"Nanti dulu Alia, ayo mandi sekarang, baru boleh menemui bayimu."

Kali ini Alia hanya diam saja saat Hanan membuka pakaiannya. Namun, tatapannya kosong menatap jauh kedepan. Hanan membuka pakaiannya satu persatu sehingga tubuh itu benar-benar polos.

Hanan menghela nafas panjang, inilah ujian yang akan selalu ia hadapi. Meskipun tubuh itu halal untuk ia sentuh, namun, ia tidak akan tega melakukannya sebelum jiwa istrinya kembali sembuh.

Dengan sabar dan menahan segala hasratnya, Hanan memandikan tubuh mulus dan bersih milik istrinya. Alia hanya pasrah saat sang suami memandikannya dan kembali menggendongnya untuk kembali mendudukkan di pinggir ranjang.

"Hanan, mana bayiku?" tanya Alia masih menggunakan handuk.

"Nanti, kamu kenakan pakaian dulu," ucap Hanan sembari beranjak mengambil pakaian ganti Alia yang tadi telah di belikan oleh Art.

"Nggak mau, aku mau bayiku," rengeknya tak ingin mengenakan pakaian sebelum mendapatkan boneka yang sengaja disembunyikan oleh Hanan.

Hanan menghela nafas pelan, lalu mengambil boneka itu, dan menyerahkan pada Alia. Setelah mendapatkan mainannya. Hanan kembali mengenakan pakaian wanita cantik itu. Hanan benar-benar mengurus istrinya dengan penuh kesabaran.

"Ayo duduk sini, Sayang," ucap Hanan membimbing Alia untuk duduk di depan meja rias, lalu menyisir rambut panjangnya. "Done, kamu cantik sekali dan sangat wangi." Hanan mengecup puncak kepala istrinya dengan sayang, lalu meletakkan dagunya di bahu Alia.

"Mau makan sesuatu?" tanya Hanan menatap dari pantulan cermin. Alia menggelengkan kepala.

"Aku tidak mau makan, aku ingin bermain dengan bayiku," ucapnya masih menimang boneka itu.

Bersambung...

NB. Terimakasih banyak untuk raeder yang udah bantu author untuk mengembalikan rating novel ini 🙏🤗🥰

1
Rahmah
jgn tamat fong thor anak prof johan dan dr sandra blm launching.penasaran kemanjutanya
Rahmah
geli juga lihat tingksh pak tua satu ini
Rahmah
msh bisa ngegombal juga ternyata si aki aki .geli sendiri aku nya/Facepalm/
Rahmah
sudah aki aki juga msh genit🤣🤣🤣
Rahmah
itu lh salshnya sandra pas sdh jd istri baru i hin move on dari johan sehsrusnya dr dl dong klo gini kn dosa namanya sdh nikah eh mendamba laki2 lain.
Rahmah
nah kn pd dassrnya johan gak cinta sama sekali sama sandra walau mereka lama bersahabat.sandra cuma bertepuk sebelah tangan mending buang rasa cintamu pd johan sandra. bahagiakan dirimu sendiri
Rahmah
dulu manut2 sja si sandra .sdh nikah bsru berontak .
Rahmah
telat bu sandra ka.u bersikap acuh gitu sama dr johan seharusnya dari kemarin2.sdh terlanjur nikah juga ngapain lg
Rahmah
hanan lebih pintar dr ibunya .yg goblok gak keyulungan cinta membuatmu bodoh sandra dimana harga dirimu sbg wanita .
Rahmah
sabar boleh .tolol jgn sandra.kamu jd wanita terlalu tolol.gelar aja dokter
Rahmah
kaya wanita murahan si sandra .malas aku jadinya sdh jelas johan menolak untuk menikahinya .percuma gelar yg kamu pertahankan selama ini klo hal seperti ini aja gak bisa bersikap
Rahmah
kasian dr sandara .sehagusnya dr sanda pulang ke kota asalnya biarkan johan yg mengejar sandra .ini cuma dapat belas kasihan dari ratih baru bisa bersatu dgn johan .hedeh menyedihkan sekali hidupmu .tak ada balsan ats pendritaan mu selama ini.
Rahmah
ratih ini sepertinya wanita egois banget.seharusnya sanda pergi jauh drkehidupan profjohan kn apa yg dia cari sdh ketemu.biar johN yg mengejar cinta sandara.cukup sdh 30 tahun dia menderita sekarang waktunya dia bajagia dgn anak semata wayang nya
Rahmah
akhirnya setelah sekian purnama berhasil juga
Rahmah
prof johan ni sat set sat set gercep dan tegas
Rahmah
ternyata buah jatuh gidak jauh dr pohon nya hanan memperkosa alia karena obat perangsang sampai hamil sedzngkan johan memperkosa sandra saat mabuk
Rahmah
gelar dokter obgyn tapi gak paham
Rieka Mawon
Luar biasa
Alif
umur bu sandra 48 th, berarti umur anaknya yg ktauan cb di bikin 27 atau 28 kn br msuk akal
Iis Kurniasih
yg sabar y Allia...... suatu saat kebahagiaan akan menyertai mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!