NovelToon NovelToon
Istri Dadakan

Istri Dadakan

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Ibu Pengganti / Aliansi Pernikahan / Keluarga / Romansa / Tamat
Popularitas:446.8k
Nilai: 5
Nama Author: slwarulla

Siapa sangka, Annisa yang memiliki keinginan untuk menikah di usia tiga puluh tahun. Harus tiba-tiba menikah di usia dua puluh satu tahun dengan seorang duda beranak satu lagi!

Annisa tahu ini salah dirinya, karena panik saat orang tuanya memilih untuk menjaminkan dirinya dengan rentenir. Dia nggak mau menikahi rentenir tua itu untuk menutupi hutang kakaknya.

Tapi ... akibat kecerobohannya, kini dia sudah menikah. Apa yang harus Annisa lakukan? Apakah dia bisa menjadi istri yang baik? dan .. bagaimana dengan suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon slwarulla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Isi Hati Rama

Annisa merasa sudah cukup lama ia berada di luar ruangan. Ia sudah nongkrong di depan supermarket untuk memakan ice cream dan berakhir jalan-jalan sama Rama mengelilingi komplek perumahan dan berakhir berdiam dj taman. Hanya memperhatikan Rama yang bermain ke sana kemari tanpa rasa lelah sama sekali.

"Tante ... aku gerah!"

Annisa tertawa sambil mengacak rambut anaknya itu dengan pelan. "Udah pasti lah ... kamu baru pulang les, terus langsung main. Ya udah kalau gitu kita pulang sekarang aja. Nanti kamu langsung mandi ya. Terus jangan langsung makan dulu. Nanti malem juga tante nggak izinin kamu buat makan yang manis lagi. Tante nggak mau nanti kamu sakit gigi. Jadi ... dengerin omongan tante ya."

Rama mengangguk.

Anak laki-laki itu menghampiri Annisa dan menggandeng tangannya. Mereka berdua berjalan meninggalkan taman dengan langkah riang.

"Tadi ... di tempat bermain kamu, kamu ngapain aja? tante lupa, belum nanya sama kamu."

"Ah iya ... tante, tadi aku ngerasa iri deh sama temen aku," beri tahu Rama sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa iri?"

Rama menghela napas pelan. "Tadi aku baru sadar kalau kebanyakan temen aku berangkat sama pulang sekolahnya selalu sama orang tuanya. Mereka terus sama bunda dan ayahnya. Tapi aku? aku cuman berangkat di antar supir dan pulang di jemput sama supir doang. Ayah sama tante nggak pernah mau antar aku. Aku jadi iri ... tante nggak bisa ya antar sama jemput aku? Aku kan juga mau kayak teman-teman aku."

Annisa menggigit bibir bawahnya. Ini di luar kendali dia. Annisa juga nggak bisa melakukan apa yang dia mau, di luar perintah dari Bram. Tapi ... hatinya langsung sesak saat mendengar penuturan anak itu.

Anak sekecil Rama yang menginginkan perhatian berlebih dari orang tuanya. Tapi harus merasa tegar karena dia tahu kondisi orang tuanya. Anak itu beneran definisi pengertian. Tapi tetap saja. Semakin berusaha mempelajari kondisi orang tua. Sama artinya anak itu memilih mengorbankan masa mudanya dan itu sangat tidak menyenangkan.

"Tante ... aku sama sekali nggak pernah minta yang aneh sama ayah," gumam Rama pelan. "Ayah selalu ngomong sama aku kalau dia kerja itu untuk aku. Dia cari uang biar aku seneng. Karena menurut ayah, dengan uang aku bakal seneng. Tapi ... nyatanya aku nggak seneng sama sekali."

"Kamu nggak suka?"

Rama menggeleng lagi. "Bukannya nggak suka ... aku tuh berterima kasih kok sama ayah karena ayah udah kerja ini itu buat aku. Aku beneran berterima kasih banget. Tapi aku juga mau ayah nggak sibuk terus di kantor. Aku lebih suka ayah ada di deket aku dan kita main bareng. Aku beneran gak suka kesepian."

"Nak Rama ..."

"Tante ... apa aku salah kalau aku iri sama temen aku?" tanya Rama pelan dan langkahnya terhenti. Dia hanya diam sambil menunduk membuat Annisa ikut berlutut untuk melihat wajah anaknya yang sangat murung itu.

"Aku ... beneran sedih banget. Rasanya aku nggak tahu harus marah sama ayah atau seneng sama ayah. Ayah baik sama aku. Ayah jarang marah sama aku. Tapi aku mau bisa main sama ayah. Aku mau habisin banyak waktu sama ayah. Kadang ... aku kangen sama ayah. Padahal sosok ayah selalu ada di rumah. Aku juga nggak paham sama diri aku sendiri. Aku nggak tau ... aku harus ngertiin ayah, tapi di sisi lain aku mau sama ayah terus."

Annisa menarik napas dalam. Ternyata begitu banyak luka yang Rama simpan dan itu terdengar sangat menyakitkan.

"Aku ... mau kayak temen-temen aku."

"Rama ... maafin ayah kamu ya yang terlalu sibuk. Tapi tante bahagia dengernya karena kamu bisa jujur kayak gini. Nanti tante omongin ke ayah kamu ya. Biar ayah kamu itu bisa introspeksi diri. Kalau ayah kamu udah sadar. Siapa tahu nanti ayah kamu mau berubah? kamu mau menunggu kan? jangan terus bosan untuk menunggu ya nak. Karena sampai detik ini aja kamu udah hebat banget."

Rama tertawa kecil.

"Aku udah mulai kebiasa kok tante .. tapi ya sekali kali aku suka sedih pad sadar sama hidup temen aku. Tapi beneran deh. Setelah ada tante tinggal di rumah. Aku ngerasa lebih nyaman dan nggak pernah kesepian. Tinggal satu yang mau aku lakuin ..."

"Apa itu?"

"Aku mau manggil tante dengan sebutan bunda. Tapi ayah masih larang!" rengeknya kecil lalu merengut. "Tapi nggak apa-apa deh. Aku bakalan terus nunggu sampai ayah izinin buat manggil bunda."

Annisa berdiri dan mengacak rambut anaknya.

"Jangan paksa ayahmu untuk yang satu ini ya," perintah Annisa pelan. "Panggilan tante juga udah enak kok. Nggak perlu panggilan seperti itu, yang penting perannya kan? jadi ... jangan paksa ayah kamu. Apa lagi sampai ayah kamu itu marah."

Rama mengangguk dan kembali tersenyum tipis.

"Kalau begitu ... makasih ya tante. Karena udah datang ke hidup aku. Aku seneng banget. Aku mau pamerin ke temen aku. Kalau aku punya ibu sambung yang baik banget dan yang sayang banget sama aku. Mereka harus tau kalau tante emang sebaik itu."

Annisa tertawa dan kembali berdiri. Mereka tertawa tipis.

Hati Annisa berdesir mendengar penuturan Rama. Anak laki lakinya yang satu ini bisa saja membuat dia bahagia dengan semua perkataannya. Sangat menenangkan hati dan buat hatinya jadi merona.

"Kamu nih kayaknya kalau udah gede pasti kenal banyak perempuan deh. Banyak perempuan yang suka sama kamu."

"Sekarang aja banyak yang suka!" sombong Rama membuat Annisa sangat terkejut.

"Iya kah? kok tante baru tahu."

"Nggak penting," seru Rama dengan tampang kesal membuat Annisa terkekeh. "Ngapain aku ceritain orang yang genit banget. Suka cubit pipi aku. Pokoknya aku nggak suka sama semua perempuan yang deketin aku! aku kan emang ganteng kayak ayah Bram. Tapi aku nggak suka kalau di giniin terus! aku benci ..."

Annisa semakin tergelak.

Ia memperhatikan wajah Rama. Memang figure masih kecil saja sudah sangat tampan, mampu menggaet banyak perempuan. Apa lagi kalau sudah besar nanti. Annisa gak bisa membayangkan, segimana tampannya Rama.

"Kamu boleh risih dan nggak suka. Asal jangan pernah kasar ya sama mereka. Kamu ini laki-laki dan mereka perempuan yang hatinya sangat lemah. Jadi, tante nggak bolehin kamu buat jahat sama mereka."

"Siap tante ... aku akan inget terus omongan tante yang satu ini!"

Keduanya terus berjalan sampai mansion milik Bram mulai terlihat di mata mereka. Annisa tersenyum tipis lalu semakin mengeratkan genggaman tangan antara mereka.

Begitu masuk ke halaman rumah, Annisa dikejutkan saat ibu Sakilla keluar dari pintu dengan emosi. Ibu itu berhenti di depan Annisa membuat perempuan itu spontan sembunyikan Rama di belakang tubuhnya.

"Ibu sudah— PLAK!"

AW ....

1
norah selen
terlalu lembut hati kmu Bram sama Anissa walaupun dia bukan ibu tapi kmu berhak bertegas enggak terlalu lembut hati
norah selen
lembab enggak besus ngatasi masalah gituan Coba tegas dikit
norah selen
siapa lagi Zarina Thor?
Sus Susyla
nama momy ko jd banyak
Sus Susyla
ada zaina... /Scream//Scream//Scream//Scream/
Sus Susyla
kata y meninggal habis melahirkan.. ada lg meninggal y karena kecelakaan.. gmna sih
Achmad Rozi
Luar biasa
Siti Bunaenah
klu dlm kehidupan nyata ..gak mungkin laah thor langsung diganti tuh uang warga yg ditipu..paati ditanya dulu sipenipunya
Widi Astuti
Luar biasa
Holipah
lanjut kak
Holipah
maksudnya kakak nya suka sesama jenis
Lengkara
wah
Lengkara
bagus
Made Yogi
ceritanya mbulet
ByngnHtm
dari dlu suka banget ama laki yg perhatian ke bini pas hamil, bahkan didunia nyata yg ane alami pun seneng bgt liatnya.Bahkan kalo temen / orang lain yg berusaha ngabulin ngidam istri ane semangat ikutan bantu ntah knp seneng bgt klo sesi repot pas perhatiin bini hamil hehehe 😅
Pak Andes
Kecewa
Mbr Tarigan
ini manusia atau mammon TDK ada orang tua sejahat ini dimuka bumi ini tapi ini cerita ya boleh2 saja kapan s i Bramnya bertindak jgn lama2 pusing kepala saya membacanya
Munir Sirait
lanjut
Mbr Tarigan
orang mata duitan jangan diladeni terus Bram sampai kapanpun orang TDK punya hati TDK bisa berubah
Mbr Tarigan
biarkan ibumu yg sdh gila itu Anjsa biarkan kakakmu yg lesbian itu masukkan ke berita supaya semua orang tahu kelakuan Amira dan ibumu yg mata duitan pikirkan masa depanmu suami anak sambungmi keluargamu semua sdh gila maaf
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!