Aku tak pernah membayangkan bahwa aku akan merasakan kepahitan dalam hidup. keluargaku yang memiliki aset kekayaan yang melimpah tiba-tiba saja bangkrut mendadak, dan yang lebih gilanya lagi Papah dan Mamah memaksa aku menikah dengan kepercayaan sang papah yang terkenal dingin dan datar itu. Aku sudah dapat membayangkan bagaimana kehidupan pernikahanku bersamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijaloverrr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Rangkaian acara sudah selesai sejak tadi, kini rumah yang tadinya ramai seketika sunyi menyisahkan tuan rumah, keluarga Widjaya berkumpul membahas sesuatu yang penting.
“Pandu apa rencana kamu kedepannya?” Danu menatap Pandu menunggu jawaban.
“Saya ingin mengajak Alicah kekampung halaman saya pah,” Pandu sudah memikirkan matang-matang apa yang akan ia lakukan setelah menikah dengan Alicah.
“Apaan Lo mau ngajak-mgajak gue,” Alisah merasa tidak terima, “Kalau lo emang mau pergi, pergi aja sendiri, ngapai ngaja-ngajak gue,”
“Alicah jaga bicara kamu nak, sekarang pandu suamiku,, jadi kemanapun pandu pergi kamu harus ikut,” Danu menasehati Putrinya dengan Pelan, ia tidak mau membuat Alicah menangis lagi.
“Pah, aku gak mau pisah sama kali,” Alicah belum siap berpisah dengan kedua orang tuanya, “ Alicah gak bisa hidup dikampung Pah, apalagi hidup sama dia,” Alicah melirik Jijik Ke Arah Pandu.
“Alicah dengarin Papa, Kamu harus ikut sama suamikamu, Rumah kita besok akan disita oleh Pihak Bank, kita gak bisa tinggal disini lagi,”
“Terus Papa sama Mama tinggal dimana?” Bingung Alicah, “Atau jangan-jangan Papa sama mama mau ikut kekapung Pandu?”
“Mama sama Papa akan pergi ke Palembang Sayang, tempat lahir mama,” Jawan Iriana Lembut.
“Alicah ikut sama Mama aja kalau gitu. Nagapai alicah ikut sama dia,” Grutu Alicah masih tidak terima menikah dengan Pandu,
“Lagian Papa kenapa sih nukahin gue sama ni orang, kalau sama orang kaya ya gak apa-apa sih, masalahnaya kan dia orang miskin,” Cibir Alicah dongkol
Tampa Alicah tau, Pandu menatapnya dengan intens, entah apa yang ada dipikirannya, hanya dia dan tuhan yang tau.
“Alicah gak boleh gitu sayang,” Iriana merasa tidak enak pada menantunya.
“Udah malam, kalian masuk kekamar, Papa sama mama mau istirahat juga,.” Danu mengajak istrinya untuk istirahat dikamar mereka karena hari sudah menjelang pukul sepuluh mala.
Melihat Papa dam mamahnaya yang sudah masuk kedalam kamar, Alicah juga berdiri dari duduknya melangkah kelantai dua. Saata di tangga, Ia merasa ada yang mengikutinya dari belakang,
“Ngapain Lo ngikutin Gue,” ketus Alicah melihat Pandu lah yang membuntutinya dari belakang, “Gue Mau istirahat, balil lo sana ke rumah lo, jangan ganggu gue.” Alicah melangkah lagi setelah mengatakan itu, alicah menggerutu tak jelas. Pandu menatap Istrinya yang mulai melangkah menjauh, ia tersenyum tipis tampa seorang pun yang tau, sedetik kemudian wajahnya kembali datar.
Alicah membuka pintu kamarnya melangkah menuju ranjang, ia melompat ke tempat tidur, ia tersenyum merasakan empunya kasur yang ia tiduri, ia malas dan mengantuk uantuk membersihkan tubuhnya, saat akan terlelap ia mendengar ketukan di pintu kamarnya,
Tok, Tok
“Siapa si yang ganggu, gue kan mau tidur,” mengabaikan orang diluar ia memejamkan kembali matanya,.
Tok, Tok,
Ketukan pintu Terrdengar lagi, Alicah memilih abai , ia mendengar pintu terbuka dari luar membuat wanita yang sedang tengkurap diranjang itu menoleh kearah pintu dan seketika kaget dan marah.
"Ngapain lo masuk ke kamar gue haaa??" marahnya
" Saya adalah suami kamu sekarang. jadi saya berhak dikamar ini." jawab santai Pandu.
Mendengar jawaban Pria didepannya Alicah mulai naik pitam dan menarik tangan Pandu keluar kamar. Badan Pandu tidak bergerak sama sekali dari tempatnya.
" Walaupun gue sama lo udah nikah, belum tentu ya lo gue ijinin masuk kamar gue. jadi sekarang sebaiknya lo keluar." ketusnya menatap sinis Sang suami.
Alicah kembali menarik tangan Pandu dan berujung sia-sia kembali.
Pandu melepas tangan Alicah yang menarik tangannya lalu memilih meletakkan tas punggung yang berisi pakaian gantinya membuka kemeja yang ia pakai.
" Tubuh saya gerah jadi saya mau mandi. Atau kamu mau ikut mandi?" Goda Pandu
Melihat Pandu membuka baju bagian atasnya lalu mendengar godaan Sang suaminya Alicah terbelalak kaget.
" Dasar mesum " Teriak Alicah lalu memilih berlari ke tempat tidur menutup seluruh badannya dengan selimut.
Bersambung....
*** Hi Readers, Terima Kasih Karena telah baca cerita ini, ini cerita perdana aku, jadi harap maklu ya,. Jangan lupa untuk Like komen Vote dan share.
Salam manis dari author. Lijaloverrr. *** ☺☺
