Cinta Untuk Majikan Tampan

Tina yang shock dengan apa yang barusan dia lihat nampak diam mematung di balik pintu. Dirinya masih tidak percaya jika sang majikan melakukan hal itu pada Dewi. Devan yang sudah melepas tautan bibirnya, menatap ke arah Tina yang masih setia berdiri di sana. Dewi menatap Devan yang terlihat sedang memandangi sesuatu, Dewi pun mengikuti kemana arah mata Devan memandang. Dan Dewi terkejut dengan apa yang di lihatnya.

" Mbk Tina ",

🌸🌸🌸🌸

" Maaf mbk tin ", kata Dewi yang kini tengah duduk berdua dengan Tina di dalam kamarnya.

" Maaf buat apa wi, kamu kan gak punya salah sama aku ", kata Tina yang masih sedikit linglung.

" Maaf karena Dewi telah lancang menyukai tuan Devan. Dewi gak mikirin mbk Tina yang bisa saja terseret dengan masalah Dewi, karena mbk Tina yang mengajak Dewi bekerja di sini. Dewi memang egois ", kata Dewi yang mulai terisak menangis.

" Kamu itu ngomong apa sih wi. Kita itu nggak bisa nentuin pada siapa cinta kita akan berlabuh. Lagian kamu sama tuan Devan sama-sama single, jadi ya sah-sah saja kalau mau pacaran ", jawab Tina bijak. Tumben bener 🤭.

Dewi menatap teman kerja yang sudah seperti kakaknya itu dengan mata yang berkaca-kaca.

" Makasih ya mbk Tina ", kata Dewi sambil memeluk Tina dengan penuh haru. Namun tiba-tiba,

Plakkk

"Aduh.... Mbak Tina kok aku di pukul ", kata Dewi sambil mengelus lengannya yang baru saja di tabok oleh Tina.

" Huaaa aku tuh sebel sama kamu wi. Aku tuh dulu juga naksir sama tuan Devan, tpi dia gak pernah nglirik aku. Padahal aku sudah 8 tahun kerja di sini. Kamu yang baru 3 bulan di sini kok sudah di sosor aja Ama tuan Devan. Huaaa aku gak terima aku iri....

Dewi yang tadinya sedih, kini malah terhibur dengan curahan hati Tina.

" Mbk Tina lupa ya sekarang kan sudah punya mas Deni. Nanti kalau mas Deni denger jadi sedih Lo ", kata Dewi sambil menahan tawanya. Tina yang mendengar itu langsung terdiam, tangannya dengan cepat menyeka ingusnya.

" Astaga aku lupa ",

" Mbak Tina, Dewi minta tolong sama mbak. Tolong jangan beri tahu hal ini sama siapa-siapa ya, termasuk sama Puput. Dewi belum siap dengan apa yang akan terjadi jika nyonya sampai tau ", kata Dewi memohon.

" Tenang saja kamu wi. Aku akan kunci rapat-rapat mulut aku ini ", kata Tina sambil memperagakan sedang mengunci mulutnya.

" Makasih ya mbk tin ", kata Dewi namun tidak berani memeluk Tina lagi takut kena tabok.

.

.

.

Pagi ini mama Nabila nampak sedang duduk manis di teras belakang sambil menyesap teh manis miliknya. Tangannya sibuk menggeser layar di hpnya. Mencari berita yang sekiranya menarik untuk di simak. Di tengah-tengah kesibukannya, tiba-tiba hp yang sedang di pegangnya berbunyi tanda ada panggilan masuk.

" Jeng Anita " batinnya dan segera mengangkat panggilan tersebut.

" Halo jeng Nita, ada apa tumben pagi-pagi telepon ",

" Gak ada apa-apa kok jeng. Saya cuma ingin tahu kelanjutan rencana kita tentang perjodohan Devan dan Liliana. Bagaimana jeng ? Tanya Anita di seberang telepon. Mama Nabila yang mendengar itu bingung harus menjawab apa.

"Gimana ya jeng, devannya GK mau di jodohin. Suami saya juga marah kalau saya memaksakan perjodohan ini pada putra kami Devan ",

" Maksud jeng apa ", tanya Anita mulai emosi.

" Kita batalkan saja rencana ini ya jeng, Toh lili juga gadis yang cantik. pasti bisa mendapat lelaki yang mencintai dia ", mama Nabila berusaha menenangkan temannya.

" Gak bisa gitu juga jeng, masalahnya lili terlanjur suka dengan putra jeng Nabila. Pokoknya jeng harus tanggungjawab titik ",

Tut

" Halo halo jeng Nita " mama Nabila menghela nafas kasar. Teleponnya di matikan sepihak oleh Anita.

" Aku harus gimana ini, gak mungkin aku paksa Devan. Bisa di marahin mas rehan lagi aku nanti ", gumam mama Nabila yang mulai tidak tenang.

Di tempat lain terlihat Devan yang sedang memeriksa berkas-berkas penting di ruangannya. Senyumnya dari tadi terus mengembang. Kevin sang asisten dibuat penasaran dengan perubahan sikap bosnya. Tapi melihat kejadian beberapa hari kemarin, Kevin dapat menyimpulkan kalau sang bos tengah jatuh hati pada pembantunya.

Tok tok tok

" Masuk ", jawab Devan. Terlihat elena sang sekretaris masuk, sepertinya ingin melaporkan sesuatu.

" Pak Devan ada nona... ", belum selesai elena berbicara. nampak seorang perempuan menyerobot masuk ke dalam ruangan Devan.

" Mas Devan apa kabar ? Sapa perempuan itu yang tak lain adalah Liliana. Wajah Devan yang tadi cerah seketika berubah menjadi suram. Elena yang tidak ingin melihat perang terjadi segera pamit undur diri.

" Ada perlu apa. Bukankah saya sudah bilang pada nona lili untuk tidak menggangu saya lagi ", kata Devan berusaha menahan emosinya.

" Aku cuma mau mampir mas. Aku baru pulang dari meninjau butik aku Deket sini.", kata lili sambil mendudukkan bokongnya di kursi depan Devan.

" Saya sedang sibuk, banyak berkas-berkas yang harus saya cek ",

" Tidak apa-apa, mas sibuk aja aku akan menemani mas Devan ", kata lili sambil beralih duduk di sofa panjang yang tersedia di ruangan itu. Kevin yang melihat hal itu hanya bisa geleng-geleng kepala. Gigih juga nih perempuan ngejar-ngejar bosnya. Belum tahu saja dia kalau sekarang bosnya sudah ada pawangnya 😁.

Devan yang melihat lili malah duduk di sofa, lebih memilih tidak mempedulikannya. Devan kembali mengecek berkas-berkas di mejanya. lili yang terlalu lama menunggu akhirnya mengantuk dan tertidur di sofa.

Devan yang sudah selesai dengan pekerjaannya menatap jam tangan miliknya. Sudah pukul tiga sore rupanya.

" Vin kita pulang sekarang. Saya mau istirahat, capek seminggu ini lembur terus ", kata Devan yang sudah berdiri dan menyambar jas miliknya.

" Tapi tuan, bagaimana dengan Nona ini ",

" Biarkan saja, siapa suruh tidur di situ ", jawab Devan ketus dan berjalan keluar dari ruangannya.

" Kasian juga nih perempuan, di kacangin bos terus ", gumam Kevin sambil berlalu menyusul bosnya.

.

.

" Huaaaam ", nampak lili menggeliat. mengucek matanya untuk menormalkan penglihatannya kembali. Dilihatnya ruangan Devan sudah nampak sepi, ia terjingkat dari duduknya. Menyambar tasnya dan ke luar dari ruangan Devan. Tidak ada orang pikirnya. Matanya membeliak mendapati jam pada layar hpnya menunjukkan pukul enam sore.

" Devannnnn... kamu keterlaluan ", teriak lili marah-marah. Ia meninggalkan ruangan itu dengan kesal.

.

.

Devan yang sudah sampai di rumah segera berganti pakaian dan turun menuju lantai bawah. Langkahnya dengan pelan menuju dapur. Di lihatnya Dewi yang sedang sibuk mencuci piring. Devan melangkah mendekat ke arah Dewi, merapatkan tubuhnya pada sang kekasih. Lalu dengan lembut berbisik di telinganya..

" Sayang, nyucinya yang bersih ya " kata devan yang membuat Dewi hampir menjatuhkan piring yang ia pegang.

Cie cie yang mulai sayang-sayangan 😁

🌸 jangan bosen like dan komen ya kak. semangati aku terus biar semangat up datenya 🌸